Anda di halaman 1dari 27

1.

FUNGSI & PRINSIP KERJA CCCW SISTEM


2. KOMPONEN UTAMA CCCW SISTEM
3. SOP PENGOPERASIAN CCCW SISTEM
4. TROUBLE SHOOTING CCCW SISTEM
Sistem Air Pendingin

Siklus Terbuka
 Air pendingin dipasok secara kontinyu dari sumber tak
terbatas seperti sungai, danau atau laut yang dipompakan
ke kondensor selanjutnya air dibuang kembali kelaut bebas
 Letak saluran masuk dan saluran pembuangan air
pendingin harus dibuat terpisah sejauh mungkin.

Siklus Tertutup
 Pendingin siklus tertutup biasanya menggunakan media air
tawar (fresh water) yang disirkulasi berulang – ulang (Close
Cycle) dilewatkan beberapa alat pendingin (cooler) yang
ada diunit.
1. Pendingin utama adalah menyediakan dan memasok air
pendingin yang diperlukan untuk mengkondensasikan uap
bekas dan drain uap di dalam Condensor dan merupakan
siklus terbuka.
2. Pendingin bantu adalah air untuk mendinginkan air pendingin
Alat Bantu Unit (CCCW System) yang disebut Cooling Wtr Heat
Exchanger (CWHE).
3. Pentingnya air pendingin dalam operasi PLTU :
a. Tanpa pasokan air pendingin Unit tidak dapat dioperasikan.
b. Jika air pendingin utama berkurang dapat menyebabkan
vacuum kondensor turun dan dapat mengakibatkan unit trip
c. Jika pasokan air pendingin alat bantu (CWHE) berkurang
maka dapat menyebabkan bearing temp Turbin dan semua
peralatan bantu akan naik/tinggi sehingga unit tidak bisa
operasi normal
Sistem Siklus Tertutup ( CCCWP )
Pendingin siklus tertutup biasanya menggunakan media air
tawar (fresh water) yang disirkulasi berulang – ulang dilewatkan
beberapa pendingin (cooler) alat bantu yang ada diunit.
Akibat proses penyerapan panas yang terjadi dibeberapa alat
pendingin tsb maka temperatur air pendingin akan naik. Untuk
menurunkan temp maka air pendingin dilewatkan pendingin
yang biasa disebut Cooling Wtr Heat Exchanger (CWHE) ,
Adapun CWHE didinginkan dengan air laut yang diambilkan dari
air pendingin utama, sehingga temperatura air pendingin (fresh
water) turun dan siap disirkulasikan kembali ke Cooler-Cooler
auxiliary Unit. Bila volume air pendingin (fresh water)
berkurang maka ada penambah dari head tank yang dipasok
dari Demin Pump
 Hydrogen Coolers • Primary Fan Oil Bearing Coolers
 Generator Seal Oil Coolers • FD Fan Motor Coolers
 Hydrolic Power Unit Oil Coolers • FD Fan oil Bearing Coolers
 Turbine Lube Oil Coolers • Induced Draft Fan Motor Coolers
• Induced Draft Fan Oil Bearing
 Fuel Oil Heater Condenser Drain
Coolers
Cooler
• Primary Air Heater Oil Bearing
 Instrument & Service Air Comp Coolers
 Condensate Extration Pump • Secondary Air Heater Oil
Motor Coolers Bearing Coolers
 BFP Lube Oil Coolers • Circulating Water Pump Oil
 Pulverizer/Mill Lube Oil Coolers Bearing Coolers
 Pulverizer/Mill Motor Coolers • Circulating Water Pump Motor
 Primary Fan Motor Coolers Cooler
Komponen utama pada sistem air pendingin bantu :
 Head Tank (1 unit)
 Heat Tank Level Kontrol (1 unit)
 Close Cycle Cooling Water Pump (2 unit)
 Strainer
 Cooling Water Heat Exchangers (2 unit)
 Pipe Pre Pump (2 unit)
 Automatic Filter (1 unit)
 Katup, Pemipaan dan Cooler masing auxiliary unit
1. Head Tank & Level Kontrol
Berfungsi untuk menyediakan air penambah masuk pompa agar aliran air
yang akan dipompa terdistribusi dalam jumlah yang cukup dan pompa
dapat bekerja dengan memadai. Penempatan head tank harus dirancang
untuk mendukung operasional CCCWP sehingga penempatan head tank
dengan ketinggian tertentu untuk mendapatkan tekanan positif pada sisi
hisap pompa. Level air dalam Head Tank konstan diatur oleh Level
Kontrol Valve, bila level turun maka Kontrol Valve akan membuka dan
Make Up water akan menambah setelah level air Head Tank memenuhi
maka Level Kontrol Valve akan menutup kembali.

2. Close Cycle Cooling Water Pumps


Pompa air pendingin berfungsi untuk mensirkulasikan air dengan head
atau tekanan yang relatif tinggi (± 7Kg/Cm2) menyebar ke seluruh
peralatan pendingin bantu unit yang telah disebutkan di atas. Terdiri 2
pompa dimana 1 unit operas, 1 unit St by Auto

3. Strainer
Strainer berfungsi menyaring/menangkap kotoran yang terkandung
dalam air pendingin, agar air pendingin tetap terjaga kebersihannya dan
tidak mengotori peralatan pendingin (coolers) serta tidak menghambat
perpindahan panas.
4. Cooling Water Heat Exchargers
Cooling Water Heat Exchangers berfungsi mendinginkan air pendingin
(CCWP) dengan prinsip perpindahan panas, dimana air pendingin (CCWP)
yang panasnya (35-40° C) didinginkan oleh air laut yang relatif dingin ( 30 -
31° C). Oleh karena itu cooling water heat exchanger termasuk peralatan
Penukar Kalor. Prinsip kerja cooling water heat exchangers sama dengan
prinsip kerja condenser. Media yang didinginkan dengan media pendingin
disekat dengan plat tipis dengan design kontruksi sedemikian rupa
sehingga mendapatkan hasil pendinginan yang optimal. CWHE terdiri 2 unit
(1 unit operasi dan 1 unit St by)

5. Pipe Pre Pump


Pipe Pre Pump dipasang pada pipa line discharge CWP yang dicabangkan
sebelum masuk kondenser. Dengan bantuan Pipe Pre Pump sebagai
Booster Pump diharapkan suplai air pendingin ke CWHE bisa maksimal.
Untuk menjaga kebersihan air pendingin CWHE maka dipasang Rotating Filter yang
bekerja secara Auto bila differecial Inlet – Outlet Filter tinggi.
5. Katup (Valves)
Katup dalam sistem air pendingin digunakan untuk mengontrol aliran
atau mengisolasi pada unit yang stop. Katup-katup ini bekerja dengan
prinsip yang sama dengan katup lain yang ada dalam unit pembangkit
Pada dasarnya ada dua tipe katup yang digunakan dalam sistem air
pendingin bantu, yaitu :
• Katup gerbang (wedge/gate valve)
• Katup satu arah (check/non return valve)
1. Bagi operator sebelum melakukan kegiatan dilapangan
harus mematuhi aspek keselamatan kerja yaitu melengkapi
diri dengan APD sebagai berikut :
• Sepatu kerja (Safety Shoes)
• Safety Helmed
• Baju Kerja
• Sarung tangan
• Dll
2. Peralatan sistem pendingin bantu (CCCWP) sebelum
dioperasikan harus dilakukan pemeriksaan dan persiapan
peralatan terlebih dahulu. Pemeriksaan mencakup kondisi
alat apakah dalam pemeliharaan (di tagging) atau kondisi
stand by
3. Untuk mengoperasikan sistem pendingin bantu (CCCWP) maka sistem pendingin air
laut (CWP) harus dioperasikan dahulu
4. Lakukan pemeriksaan persiapan Start sesuai “Checklist “ diantaranya meliputi :
 Koordinasikan dg Bidang Har bahwa sudah tidak ada pekerjaan disistem pendingin
 Persiapan terhadap keselamatan kerja
 Heat tank telah terisi air demin sd Normal Level
 Line suction telah terisi air hingga rumah pompa
 Cek Pump Venting untuk memastikan pompa telah terisi fluida air
 Sistem Pelumasan
 Sistem Lubricating water
 Sistem kontrol dan alat ukur
 Salah satu CWHE dan instalasi Cooler seluruh alat bantu unit siap dioperasikan
 Posisi katup-katup dalam posisi yang benar (katup masuk CWHEmembuka penuh,
katup keluar CWHE diatur sesuai kebutuhan.
 Megger Motor & Sumber tenaga listrik
4. Prosedur Start
Bila semua syarat-syarat sudah terpenuhi maka indikasi “Permissive to
Start” sudah nyala maka opertor CCR informasikan kepada operator lokal
bahwa CCCWP akan distart.
Kalau sudah ada jawaban dari operator lokal bahwa semua telah siap, maka
operator CCR akan melaksnakan Start CCCWP. Dengan hitungan mundur
5,4,3,2,1, Start dengan tekan tombol ”START” dan pompa akan start secara
automatic menurut Sequencialnya :
 Check Sequence Start Permit
 Start CCCWP
 Open CCCWP Discharge Valve
 Salah satu Cooling Water Heat Exchanger Inservice
 Dll dipastikan normal inservice
5. Pemantauan Normal Operasi
Setelah CCCWP Start & normal operasi maka selanjutnya dilakukan
pemantauan melalui Patrol Check secara periodik.
Hal – hal yang diperhatikan dalam patrol :
a. Pompa CCCWP :
- Tekanan Pompa
- Bearing temperature
- Winding temperature
- Vibrasi
- Lubricating water
- Suara, bau, kebocoran
- Kebersihan
- dll
Bila tidak ada parameter yang dibaca maka pemeriksaan dengan visual
Kelainan operasi merupakan suatu data hasil pengukuran atau kondisi
operasi yang nilainya menyimpang dari standar yang ada pada manual.
 Jika hasil pengukuran menunjukkan nilai melebihi batas maksimum
atau minimum maka Unit akan terjadi alarm dan kalau tidak segera
dilakukan penanganan bisa berakibat CCCWP Trip.
 Operator bertugas menjaga agar kondisi unit selalu aman, semua
penunjukan parameter pengukuran selalu berada dalam batas nilai
yang sesuai dengan standar pada manual ( SOP ).
 Sebagai operator harus peka terhadap kondisi kelainan operasi suatu
mesin. Karena tidak semuanya bisa tunjukkan dalam suatu indikator
parameter. Misalnya kelainan : Suara, Bau, Vibrasi, Getaran,
Temperature, Kebocoran, Perubahan Warna dll
 Jika ada penyimpangan/ ketidak normalan maka segera dilakukan
tindakan preventive (FLM) dan kalau tidak bisa agar diibuatkan
laporan yang berisikan laporan gangguan / kerusakan operasi.
Peringatan terhadap adanya gangguan secara umum ditampilkan
oleh munculnya alarm di panel/ DCS. Namun sebagai Operator
Lokal juga harus punya pedoman batasan – batasan operasi yang
diijinkan (batasan operasi tidak perlu dihafal sebaiknya
dimasukkan kolom tersendiri didalam Logsheet).
Sehingga bila mengetahui penujukan Indikator parameter
melebihi batasan yang ditentukan segera ambil tindakan
mengindentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan tersebut
Parameter operasi CCCWP yang penting antara lain :
• Level Heat Tank
• Temp Inlet – Outlet CWHE
• Tekanan disch pompa
• Pompa Bearing temp
• Pompa Bearing Vibrasi
• Diff press Inlet-Outlet Filter
• dll
SEKIAN TERIMAKASIH
SELAMAT BERKARYA

Anda mungkin juga menyukai