Anda di halaman 1dari 50

KUMPULAN TANYA JAWAB

TENTANG HIV AIDS


DINAS KESEHATAN KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa HIV itu?
• adalah virus penyebab AIDS atau virus yang
melemahkan sistem kekebalan tubuh (sel
darah putih)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa AIDS itu?
• kumpulan beberapa gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh HIV.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana perkembangan HIV/AIDS di Indonesia?

Menurut Ditjen PP & PL Kemenkes RI Statistik


Kasus HIV/AIDS di Indonesia secara kumulatif
kasus HIV & AIDS 1 April 1987 s.d. 31
Desember 2013, adalah jumlah HIV 127.416
kasus, dan jumlah AIDS 52.348 orang dengan
djumlah kematian karena AIDS sebanyak
9.585 orang.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana perkembangan HIV/AIDS di Lampung?

Kasus AIDS di Lampung total hingga saat ini


sebanyak 423 orang dengan jumlah penduduk
7.608.405 maka dengan demikian prevalensi
5,56. Kasus HIV di Propinsi Lampung tahun
2013: 94 sehingga secara kumulatif di
Lampung dilaporkan sebanyak 939 kasus HIV.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana perkembangan kasus HIV AIDS di
Lampung Tengah hingga tahun 2013?
Penemuan HIV Kab Lampung Tengah
Tahun 2005 s.d 2013

27

18
17

12

8
7 Data HIV Positif
4
3
2

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Berapa jumlah kasus HIV /AIDS tahun 2014?

• Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2014 : 20 kasus.


• Jumlah kasus positif HIV : 9 kasus.
• Jumlah AIDS tahun 2014 : 11 kasus.
• Jumlah AIDS meninggal 2014 : 9 kasus.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana tanda-tanda orang
menyandang HIV?
• tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa
menandai apakah seseorang telah tertular HIV
• Secara umum, tanda-tanda utama yang
terlihat pada seseorang yang sudah sampai
pada tahapan AIDS.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apakah tes HIV?
• Tes HIV merupakan pengujian untuk
mengetahui apakah HIV ada dalam tubuh
seseorang. Tes HIV yang umumnya digunakan
adalah yang mendeteksi antibodi yang
diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh
dalam merespons HIV, karena antibodi itu
lebih mudah (dan lebih murah) dideteksi
dibanding pendeteksian virus itu sendiri.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Setelah kemungkinan terpapar, berapa
lamakah saya harus menunggu sebelum
menjalani tes HIV?
• Hendaknya anda menunggu tiga bulan setelah
terpapar sebelum dites HIV. Walaupun tes
antibodi HIV sangat sensitif, ada “periode
jendela” selama tiga sampai 12 minggu, yang
merupakan periode antara terinfeksi HIV
dengan kemunculan antibodi yang dapat
dideteksi.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa sih “periode jendela” itu?
• Selama “periode jendela”, orang yang
terinfeksi HIV tidak memiliki antibodi yang
dapat dideteksi oleh tes HIV dalam darahnya.
Kendatipun demikian, seseorang mungkin
sudah memiliki HIV dalam kadar tinggi dalam
cairan tubuhnya seperti darah, cairan semen,
cairan vagina, dan ASI. HIV dapat ditularkan ke
orang lain selama “periode jendela” ini, walau
tes HIV mungkin saja tidak menunjukkan
bahwa anda tidak terinfeksi HIV.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Dimanakah dapat melakukan tes HIV?
• Banyak tempat di mana anda dapat dites HIV:
di klinik rawat jalan/rawat inap, praktek
dokter swasta, departemen kesehatan
setempat, rumah sakit, klinik keluarga
berencana, dan tempat-tempat yang secara
khusus dibangun untuk pengetesan HIV.
Cobalah untuk mencari tahu tentang tes di
tempat dimana konseling HIV/AIDS diberikan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa artinya bila tes HIV saya hasilnya
negatif?
• Hasil tes yang negatif berarti bahwa di dalam
darah anda, tidak terdapat antibodi HIV saat
Anda melakukan tes.
• Bila anda negatif, pastikan bahwa anda tetap
seperti itu: pelajari berbagai fakta mengenai
penularan HIV dan hindarkan diri agar tidak
terjerumus dalam perilaku yang tidak aman.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apakah sudah aman hasil tes negatif?
• Kendatipun demikian, masih terdapat kemungkinan
terinfeksi, karena sistem kekebalan tubuh memerlukan
waktu sampai tiga bulan untuk memproduksi antibodi
dalam jumlah yang cukup untuk mengindikasikan
infeksi dalam tes darah anda. Sangat disarankan untuk
melakukan tes ulang beberapa waktu setelah tes
pertama itu, dan seraya menunggunya, anda bersifat
waspada. Selama “periode jendela” sangat besar
kemungkinan seseorang untuk menularkan, dan
karenanya, anda hendaknya melakukan berbagai upaya
untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apakah CD4 itu ?
• CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang
berada di permukaan sel-sel darah putih manusia,
terutama sel-sel limfosit.
• CD 4 pada orang dengan sistem kekebalan yang
menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya
nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan
berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang
seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang
masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem
kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-
1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan
yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV)
nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun
(bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol).

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa fungsi sel CD4 ini sebenarnya ?
• Sel yang mempunyai marker CD4 di
permukaannya berfungsi untuk melawan
berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak
sekali infeksi yang beredar, entah itu berada
dalam udara, makanan ataupun minuman.
Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit,
karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik
untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang,
mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi
akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan
menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa Tes CD4 Itu?
• Sampel kecil darah kita diambil. Darah ini dites
untuk menghitung beberapa tipe sel. Jumlah sel
CD4 tidak langsung diukur. Malahan,
laboratorium membuat hitungan berdasarkan
jumlah sel darah putih. Oleh karena itu, jumlah
CD4 yang dilaporkan oleh tes CD4 tidak persis.
• Karena jumlah CD4 penting untuk menunjukkan
kekuatan sistem kekebalan tubuh, diusulkan kita
melakukan tes CD4 setiap 3-4 bulan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Faktor Apa yang Mempengaruhi
Jumlah CD4?
• Hasil tes dapat berubah-ubah, tergantung pada jam
berapa contoh darah diambil, kelelahan, dan stres.
Sebaiknya contoh darah kita diambil pada jam yang
sama setiap kali dites CD4, dan juga selalu memakai
laboratorium yang sama.
• Infeksi lain dapat sangat mempengaruhi jumlah CD4.
Jika tubuh kita menyerang infeksi, jumlah sel darah
putih (limfosit) naik. Jumlah CD4 juga naik. Vaksinasi
dapat berdampak serupa. Kalau akan melakukan tes
CD4, sebaiknya kita menunggu dua minggu setelah
pulih dari infeksi atau setelah vaksinasi.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana Hasil Tes CD4 Dilaporkan?
• Hasil tes CD4 biasanya dilaporkan sebagai jumlah sel CD4 yang ada
dalam satu milimeter kubik darah (biasanya ditulis mm3). Jumlah
CD4 yang normal biasanya berkisar antara 500 dan 1.600. Jumlah
CD4 umumnya menurun perlahan-lahan pada Odha. Namun dalam
beberapa kasus, jumlah CD4 dapat menurun lebih cepat.
• Karena jumlah CD4 begitu berubah-ubah, kadang lebih cocok kita
lihat persentase sel CD4. Persentase ini adalah perbandingan
dengan limfosit total. Jika hasil tes melaporkan CD4% = 34%, ini
berarti 34% limfosit kita adalah sel CD4. Persentase ini lebih stabil
dibandingkan jumlah sel CD4 mutlak. Angka normal berkisar antara
30-60%. Setiap laboratorium mempunyai kisaran yang berbeda.
Belum ada pedoman untuk keputusan pengobatan berdasarkan
CD4%, kecuali untuk anak berusia di bawah empat tahun.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apa Artinya Angka CD4 Ini?
• Jumlah CD4 adalah ukuran kunci kesehatan sistem
kekebalan tubuh. Semakin rendah jumlahnya, semakin
besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika kita
mempunyai jumlah CD4 di bawah 200, atau persentase
CD4 di bawah 14%, kita dianggap AIDS, berdasarkan
definisi Depkes RI.
• Jumlah CD4 dipakai bersama dengan viral load untuk
meramalkan berapa lama kita akan tetap sehat.
Lihat LI 125 untuk informasi lebih lanjut tentang tes
viral load.
• Jumlah CD4 juga dipakai untuk menunjukkan kapan
beberapa macam pengobatan sebaiknya dimulai.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Kapan mulai ART?
• Jika jumlah CD4 menurun di bawah 350, sudah
waktu mulai mempertimbangkan ART
(lihat LI 403). Beberapa dokter memakai
persentase CD4 di bawah 15% sebagai patokan
untuk mulai terapi ini, sekali pun jumlah CD4
masih tinggi. Pedoman ART sering direvisi;
cenderung sekarang adalah untuk mulai ART
lebih dini, dengan CD4 di bawah 350.
Lihat LI 404 untuk informasi mengenai pedoman
ART di Indonesia.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Gimana Memantau keberhasilan
ART?
• Umumnya jumlah CD4 akan mulai naik segera
setelah kita mulai ART. Namun kecepatan sangat
beragam, dan kadang pelan. Bila jumlah CD4 di
bawah 50 waktu kita mulai ART, jumlah CD4 kita
mungkin tidak akan meningkat menjadi normal
(di atas 500). Yang penting jumlah naik; kita
sebaiknya tidak terlalu berfokus pada angka.
Sebaliknya, bila jumlah CD4 mulai menurun lagi
setelah naik, mungkin itu adalah tanda bahwa
ART kita mulai gagal, dan mungkin rejimen harus
diganti.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimanakah HIV ditularkan?
• HIV ditularkan melalui seks penetratif (anal
atau vaginal) dan oral seks; transfusi darah;
pemakaian jarum suntik terkontaminasi,
melalui suntikan narkoba; dan melalui ibu ke
anak, selama masa kehamilan, persalinan, dan
menyusui.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Di manakah HIV ditemukan?
• HIV dapat ditemukan dalam cairan tubuh
seperti darah, cairan semen, cairan vagina
dan air susu ibu.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Siapa yang bisa tertular HIV ?
• Siapapun dapat tertular HIV, jika seseorang
belum melakukan tes HIV , maka orang
dengan HIV positif tidak mengetahui dirinya
sudah tertular HIV.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Dengan cara apa HIV dapat menular?
• Menggunakan jarum suntik secara bergantian,
tidak streril dan bekas pakai
• Transfusi darah yang mengandung HIV
• Hubungan seks berganti-ganti pasangan
• Dari ibu ke bayi melalui proses :
kehamilan,melahirkan dan menyusui

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Gimana Penularan Secara Seksual?
• HIV dapat ditularkan melalui seks penetratif yang tidak terlindungi.
Sangat sulit untuk menentukan kemungkinan terjadinya infeksi
melalui hubungan seks, kendatipun demikian diketahui bahwa risiko
infeksi melalui seks vaginal umumnya tinggi. Penularan melalui
seks anal dilaporkan memiliki risiko 10 kali lebih tinggi dari seks
vaginal. Seseorang dengan infeksi menular seksual (IMS) yang tidak
diobati, khususnya yang berkaitan dengan tukak/luka dan duh
(cairan yang keluar dari tubuh) memiliki rata-rata 6-10 kali lebih
tinggi kemungkinan untuk menularkan atau terjangkit HIV selama
hubungan seksual.
• Dalam hal penularan HIV, seks oral dipandang sebagai kegiatan
yang rendah risiko. Risiko dapat meningkat bila terdapat luka atau
tukak di sekitar mulut dan jika ejakulasi terjadi di dalam mulut.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Penularan melalui pemakaian jarum
suntik secara bergantian?
• Mempergunakan kembali atau memakai jarum
atau semprit secara bergantian merupakan cara
penularan HIV yang sangat efisien. Risiko
penularan dapat diturunkan secara berarti di
kalangan pengguna narkoba suntikan dengan
penggunaan jarum dan semprit baru yang sekali
pakai, atau dengan melakukan sterilisasi jarum
yang tepat sebelum digunakan kembali.
Penularan dalam lingkup perawatan kesehatan
dapat dikurangi dengan adanya kepatuhan
pekerja pelayanan kesehatan terhadap
Kewaspadaan Universal (Universal Precautions).

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Gimana Penularan dari Ibu ke Anak
(Mother to child transmission)?
• HIV dapat ditularkan ke anak selama masa
kehamilan, pada proses persalinan, dan saat
menyusui. Pada umumnya, terdapat 15-30%
risiko penularan dari ibu ke anak sebelum dan
sesudah kelahiran. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi risiko infeksi, khususnya jumlah
virus (viral load) dari ibu pada saat kelahiran
(semakin tinggi jumlah virus, semakin tinggi pula
risikonya.). Penularan dari ibu ke anak setelah
kelahiran dapat juga terjadi melalui pemberian air
susu ibu.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Penularan melalui transfusi darah?
• Kemungkinan risiko terjangkit HIV melalui
transfusi darah dan produk- produk darah yang
terkontaminasi ternyata lebih tinggi (lebih dari
90%). Kendatipun demikian, penerapan standar
keamanan darah menjamin penyediaan darah
dan produk- produk darah yang aman, memadai
dan berkualitas baik bagi semua pasien yang
memerlukan transfusi. Keamanan darah meliputi
skrining atas semua darah yang didonorkan guna
mengecek HIV dan patogen lain yang dibawa
darah, serta pemilihan donor yang cocok.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Kondisi apa saja HIV tidak menular?
• Gigitan nyamuk atau serangga lain
• Bersalaman, berpelukan ataupun ciuman
• Berenang dan memakai toilet bersama
• Berbagi makanan atau menggunakan alat
makan bersama
• Terpapar batuk atau bersin.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana risiko terkena HIV dari
berciuman?
• Penularan melalui ciuman di mulut berisiko
sangat rendah, dan belum ada bukti bahwa
virus HIV dapat menyebar lewat air ludah
karena berciuman.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana risiko terkena HIV dari
penindikan bagian tubuh (body
piercing) atau tato?
• Risiko penularan HIV terjadi bila alat yang
digunakan terkontaminasi virus HIV dan tidak
disterilkan terlebih dahulu atau digunakan
secara bergantian dengan orang lain. Alat
yang digunakan secara disuntikkan pada kulit
hendaknya dipakai hanya satu kali, kemudian
dibuang atau dicuci dan disterilkan secara
seksama.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana risiko terkena HIV dari
berbagi alat cukur dengan seseorang
yang terinfeksi HIV?
• Segala jenis pelukaan dengan menggunakan
benda yang tidak disterilkan, seperti silet atau
pisau, dapat menularkan HIV. Memakai
pencukur jenggot secara bergantian
hendaknya dihindarkan, kecuali benda-benda
tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum
digunakan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apakah berhubungan seks dengan
seseorang penyandang HIV-positif
aman dilakukan?
• Selalu ada risiko penularan bila berhubungan
seks dengan seseorang penyandang HIV-
positif. Risiko dapat dikurangi secara signifikan
bila kondom digunakan secara konsisten dan
tepat.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apakah aman bagi dua orang individu yang
terinfeksi untuk secara eksklusif berhubungan
seks tanpa perlindungan?

• Tidak. Tidaklah aman bagi dua orang yang


terinfeksi HIV untuk melakukan hubungan seks
yang tak terlindungi karena adanya
kemungkinan infeksi ulang dengan HIV tipe
lain, dan kemungkinan menularnya infeksi
menular seksual (IMS). Penggunaan kondom
sangat disarankan ketika kedua pasangan
terinfeksi.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana Perjalanan infeksi HIV?
• Masa tertular HIV (0 hari).
• Periode Jendela (2 minggu – 6 bulan/ 3 bulan pada 95
% kasus). Periode jendela atau dikenal juga
dengan window period adalah masa antara masuknya
HIV kedalam tubuh manusia sampai terbentuknya
antibody terhadap HIV atau disebut HIV positif. Masa
ini sudah bisa menularkan HIV kepada orang lain.
• HIV Positif (3-10 tahun). Pada masa ini, penderita tanpa
gejala, tampak sehat dan dapat beraktifitas biasa.
• AIDS(1-2 tahun)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana mengetahui status HIV ?
• Pengambilan darah dan pemeriksaan
laboratorium disertai konseling pre dan pasca
testing HIV
• Konseling dan testing HIV sukarela
• prinsip tanpa paksaan ,rahasia,tidak dibeda-
bedakan serta terjamin kualitasnya.
• Manfaat konseling dan testing HIV sukarela ,
mendapatkan informasi,pelayanan dan
perawatan sesuai kebutuhan masing-
masing.Dukungan untuk perubahan perilaku lebih
sehat dan aman dari penularan HIV.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Apakah HIV/AIDS dapat
disembuhkan?
• Layaknya Diabetes Melitus (sakit gula), asma dan
hipertensi , HIV/AIDS belum dapat disembuhkan tetapi
dapat dikontrol dengan cara minum obat ARV
gunamenekan jumlah virus serendah-rendahnya.
• Caranya dengan:
– Selalu berdoa kepada Tuhan
– Hadapi hidup dan kenyataan dengan rasa penuh
semangat/optimis
– Pola hidup sehat (pergaulan sehat, olahraga, makan
dengan jumlah kalori cukup, dll)
– Pada kondisi tertentu, dengan minum obat anti virus
selama seumur hidup dengan kepatuhan, rasa tanggung
jawab dan disiplin yang tinggi

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Anak yang berumur kurang dari 18 bulan?

• Diagnosis definitif laboratoris infeksi HIV pada


anak yang berumur kurang dari 18 bulan
hanya dapat ditegakkan melalui uji virologik.
Hasil yang positif memastikan terdapat infeksi
HIV. Tetapi bila akses untuk uji virologik ini
terbatas, WHO menganjurkan untuk dilakukan
pada usia 6-8 minggu, dimana bayi yang
tertular in utero, maupun intra partum dapat
tercakup.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Anak yang berumur kurang dari 18 bulan?
• Uji virologik yang dilakukan pada usia 48 jam dapat
mengidentifikasi bayi yang tertular in utero, tetapi
sensitivitasnya masih sekitar 48%. Bila dilakukan pada usia
4 minggu maka sensitivitasnya naik menjadi 98%.
Satu hasil positif uji virologik pada usia berapa pun
dianggap diagnostik pasti. Meskipun demikian tetap
direkomendasikan untuk melakukan uji ulang pada sampel
darah yang berbeda. Bila tidak mungkin dilakukan dua kali
maka harus dipastikan kehandalan laboratorium penguji.
• Pada anak yang didiagnosis infeksi HIV hanya dengan satu
kali pemeriksaan virologik yang positif, harus dilakukan uji
antibodi anti HIV pada usia lebih dari 18 bulan

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Diagnosis infeksi HIV pada bayi yang
mendapat ASI
• Bila seorang bayi yang terpapar infeksi HIV mendapat ASI,
ia akan terus berisiko tertulari HIV selama masa pemberian
ASI; karenanya uji virologik negatif pada bayi yang terus
mendapat ASI tidak menyingkirkan kemungkinan infeksi
HIV. Dianjurkan uji virologik dilakukan setelah bayi tidak lagi
mendapat ASI selama minimal 6 minggu. Bila saat itu bayi
sudah berumur 9-18 bulan saat pemberian ASI dihentikan,
uji antibodi dapat dilakukan sebelum uji virologik, karena
secara praktis uji antibodi jauh lebih murah. Bila hasil uji
antibodi positif, maka pemeriksaan uji virologik diperlukan
untuk mendiagnosis pasti, meskipun waktu yang pasti
anak-anak membuat antibodi anti HIV pada yang terinfeksi
post partum belum diketahui.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Diagnosis infeksi HIV pada bayi yang
mendapat ASI
• Bila uji virologik tidak dapat dilakukan tetapi ada
tempat yang mampu memeriksa, semua bayi kurang
dari 12 bulan yang terpapar HIV dan menunjukkan
gejala dan tanda infeksi HIV harus dirujuk untuk uji
virologik. Hasil yang positif pada stadium apapun
menunjukkan positif infeksi HIV.
• Pada usia 12 bulan, sebagian besar bayi yang terpapar
HIV sudah tidak lagi memiliki antibodi maternal. Hasil
uji antibodi yang positif pada usia ini dapat dianggap
indikasi tertular (94.5% seroreversi pada usia 12 bulan;
Spesifisitas 96%) dan harus diulang pada usia 18 bulan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Diagnosis infeksi bila ibu minum ARV
• Belum diketahui apakah pemakaian ARV pada
ibu yang menyusui bayinya dapat
mempengaruhi deteksi RNA HIV atau p24
pada bayi, meskipun sudah dibuktikan uji DNA
HIV tidak terpengaruh.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bagaimana cara pemeriksaan Anak
yang berumur lebih dari 18 bulan?
• Diagnosis definitif infeksi HIV pada anak yang
berumur lebih dari 18 bulan (apakah
paparannya diketahui atau tidak) dapat
menggunakan uji antibodi, sesuai proses
diagnosis pada orang dewasa. Konfirmasi hasil
yang positif harus mengikuti algoritme standar
nasional, paling tidak menggunakan reagen uji
antibodi yang berbeda.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Example of a chart
90
80
70
60
East
50
West
40
North
30 South
20
10
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Picture slide
• Bullet 1
• Bullet 2

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Examples of default styles
• Text and lines are like
this Table
• Hyperlinks like this
• Visited hyperlinks like
this

Text box
Text box
With shadow

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Use of templates
You are free to use these templates for your personal
and business presentations.

We have put a lot of work into developing all these templates and retain the copyright
in them. They are not Open Source templates. You can use them freely providing
that you do not redistribute or sell them.

Do Don’t
 Use these templates for your  Resell or distribute these templates
presentations  Put these templates on a website for
 Display your presentation on a web download. This includes uploading
site provided that it is not for the them onto file sharing networks like
purpose of downloading the template. Slideshare, Myspace, Facebook, bit
 If you like these templates, we would torrent etc
always appreciate a link back to our  Pass off any of our created content as
website. Many thanks. your own work

You can find many more free templates on the


Presentation Magazine website
www.presentationmagazine.com

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Anda mungkin juga menyukai