Anda di halaman 1dari 30

ASI DAN ASI

PERAH

OLEH:
I GEDE NANDA
KETUT SAUCA S.
NI KADEK PRISKILA S.
PENGERTIAN ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh
ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi
untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi
(Mufdlilah, 2017).

ASI yang diberikan kepada


bayi sejak dilahirkan selama enam
bulan, tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain
(kecuali obat, vitamin, dan mineral)
(Profil Kesehatan Indonesia,
2015).
ANJURAN
PEMBERIAN ASI
0-6 bulan :
ASI eksklusif penuhi 100% kebutuhan
6-12 bulan :
ASI memenuhi 60-70% kebutuhan
perlu makanan pendamping ASI yang adekuat
>12 bulan :
ASI hanya memenuhi 30% kebutuhan
ASI tetap diberikan untuk keuntungan lainnya
ASI PERAH
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara
diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan
nantinya diberikan pada bayi.
MANFAAT ASI
Manfaat ASI Bagi Bayi:
☼ Sebagai nutrisi lengkap.
☼ Memiliki komposisi lemak, karbohidrat, kalori, protein dan vitamin.
☼ Meningkatkan daya tahan tubuh.
☼ Perlindungan penyakit infeksi melipiti otitis media akut, daire dan
saluran pernafasan.
☼ Meningkatkan kecerdasan mental dan emosional.
☼ Mudah dicerna dan diserap.
☼ Gigi, langit-langit dan rahang tumbuh secara sempurna.
☼ Perlindungan alergi karena dalam ASI mengandung antibodi.
☼ Memberikan rangsang intelegensi dan saraf.
☼ Meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal (Roesli,
2008).
Manfaat Menyusui Bagi Ibu:
o Terjalin kasih sayang.
o Membantu menunda kehamilan (KB alami).
o Mempercepat pemulihan kesehatan.
o Mengurangi risiko perdarahan dan kanker payudara.
o Lebih ekonomis dan hemat.
o Mengurangi resiko penyakit kardio vaskuler.
o Memiliki efek perilaku ibu sebagai ikatan ibu dan bayi.
o Memberikan kepuasan ibu karena kebutuhan bayi dapat
dipenuhi.
KOMPOSISI ASI
• Kolostrum
- Keluar dihari ke-1 sampai ke-3 kelahiran bayi, berwarna kekuningan, kental.
- Mengandung zat gizi dan antibody lebih tinggi daripada ASI matur
:protein 8,5%, lemak 2,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, garam dan mineral
0,4%, air 85,1 %.

• ASI masa transisi


-Keluar dari hari ke 4 sampai hari ke 10 kelahiran bayi.
-Kadar protein semakin rendah sedangkan kadar lemak, karbohidrat semakin
tinggi, dan volume meningkat.

• ASI Matur
-Keluar dari hari ke-10 sampai seterusnya.
-Komponen laktosa (karbohidrat) adalah kandungan utama dalam ASI
sebagai sumber energi untuk otak.
CARA MEMERAH ASI TEKNIK MANUAL
1. Cuci tangan, Bila perlu kompres kedua payudara dengan air hangat.
Sediakan wadah dapat berupa berbahan plastik atau metal.

2. Duduk dengan sedikit mencondongkan badan ke depan. Lakukan


pemijatan ringan pada payudara, pijat perlahan ke arah bawah, lakukan
gerakan melingkar membuat spiral ke arah putting.
3. Tempatkan tangan pada salah satu payudara, tepatnya tepi areola
(area kehitaman di sekitar puting susu).
4. Posisi ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Letakkan
ibu jari jam 12 dan jari telunjuk serta jari tengah pada jam 6.
5. Tekan tangan ke arah dada lalu tekan ibu jari dan telunjuk dengan
lembut secara bersamaan. kemudian pencet dan tekan payudara di
antara jari-jari, lalu lepaskan, dorong ke arah puting seperti
mengikuti gerakan mengisap bayi. Pertahankan jangan sampai
menggeser ke puting.
6. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran, ulangi payudara
yang lain.
7. Pijat payudara diantara waktu pemerahan, jangan meremas
dan menggosok kulit payudara agar tidak terjadi kerusakan
jaringan.
8. Hindari menarik atau memeras terlalu keras. Bersabarlah,
mungkin pada awalnya akan memakan waktu yang agak
lama.
9. Ketika ASI mengalir lambat, gerakkan jari di sekitar areola
dan berpindah-pindah tempat, kemudian mulai memerah lagi.
10.Ulangi prosedur ini sampai payudara menjadi lembek dan
kosong. (Satgas ASI IDAI, 2014)
MEMERAH DENGAN POMPA ASI
1. Cuci tangan
2. Gunakan pompa ASI yang benar, elektrik atau manual yang berbentuk
seperti piston atau suntikan karena bagian dari pompa tersebut bisa
dibersihkan.
3. Pompa yang berbentuk corong atau bohlam tidak dianjurkan karena sulit
dibersihkan dan tidak bisa disterilisasi.
4. Minum air putih setelah memerah
ASI.
5. Masukkan ASI perah kedalam
botol yang steril masukkan dalam
kulkas atau cooler bag sebelum
dimasukkan ke freezer (UNISA,
2016).
CARA MENAMBAH
PRODUKSI ASI
1. Susui bayi sesering mungkin tanpa dijadwal, paling sedikit 8 kali dalam
24 jam
2. Bayi hanya menyusu pada ibu tidak dianjurkan menggunakan susu
botol/empeng, atau makanan lain termasuk suplemen dan susu
formula.
3. Menghindari kelelahan atau kecemasan pada ibu.
4. Meningkatkan asupan nutrisi sayur, buah, ikan, daging, susu, dan
kacang-kacangan minimal (500 kalori ) per porsi atau lebih banyak lebih
baik
5. Tidak merokok dan menggunakan obat-obatan.
6. Banyak minum minimal 12-16 gelas / hari (Riksani, 2012).
CARA PENYIMPANAN ASI
1. ASI perah disimpan dalam lemari pendingin atau menggunakan portable
cooler bag
2. Untuk tempat penyimpanan ASI, berikan sedikit ruangan pada bagian atas
wadah penyimpanan karena seperti kebanyakan cairan lain, ASI akan
mengembang bila dibekukan.
3. ASI perah segar dapat disimpan dalam tempat/wadah tertutup selama 6-8
jam pada suhu ruangan (26ºC atau kurang). Jika lemari pendingin (4ºC atau
kurang) tersedia, ASI dapat disimpan di bagian yang paling dingin selama 3-5
hari, di freezer satu pintu selama 2 minggu, di freezer dua pintu selama 3
bulan dan di dalam deep freezer (-18ºC atau kurang) selama 6 sampai 12
bulan.
4. Bila ASI perah tidak akan diberikan dalam waktu 72 jam, maka ASI harus
dibekukan.
5. ASI beku dapat dicairkan di lemari pendingin, dapat bertahan 4 jam atau
kurang untuk minum berikutnya, selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari
pendingin selama 24 jam tetapi tidak dapat dibekukan lagi.
6. ASI beku dapat dicairkan di luar lemari pendingin pada udara terbuka yang
cukup hangat atau di dalam wadah berisi air hangat, selanjutnya ASI dapat
bertahan 4 jam atau sampai waktu minum berikutnya tetapi tidak dapat
dibekukan lagi.
7. Jangan menggunakan microwave dan memasak ASI untuk mencairkan
atau menghangatkan ASI.
8. Sebelum ASI diberikan kepada bayi, kocoklah ASI dengan perlahan untuk
mencampur lemak yang telah mengapung.
9. ASI perah yang sudah diminum bayi sebaiknya diminum sampai selesai,
kemudian sisanya dibuang.
NOTES:

• Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat


(tidak meleleh jika direndam air panas karena bahaya bagi bayi).

• Jangan memakai botol susu berwarna atau bergambar karena ada


kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas.

• Jangan campur ASI yang diperah sekarang dengan ASI yang diperas
sebelumnya. Untuk itu berilah botol dengan label kapan ASI diperah
(tanggal dan jam).

• Jika dalam satu hari ibu memompa atau memerah ASI beberapa kali, ASI
boleh digabung dlm botol yg sama dengan syarat suhu tempat botol
disimpan stabil, antara 0-15°C dan jangka waktu pemompaan/pemerahan
pertama sampai dengan terakhir tidak lebih dari 24 jam
• Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI bisa bertahan sampai
8 hari dalam suhu lemari es. Syaratnya ASI ditempatkan dalam ruangan
terpisah dari bahan makanan lain yang ada dilemari es tersebut.

• Ibu juga dapat membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan


botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu
dengan baik.
LAMA PENYIMPANAN ASI
SETELAH DIPERAH
• ASI perah dapat dibiarkan dalam suhu kamar (19-25°C) selama 6-8
jam.
• Apabila ASI masih berupa kolostrum bisa disimpan sampai 12 jam
dalam suhu kamar
• Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam.
Namun, jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. Namun perlu
diingat bahwa suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya,
ruangan ber-AC tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di
dalamnya.
• Bila ASI disimpan dalam lemari pendingin (suhu 4°C) bisa bertahan
selama 24-48 jam.
• Jika ditaruh dalam lemari pembeku (suhu -4°C) biasanya
dapat bertahan hingga 2 minggu lebih.

• Jangan menyimpan ASI ini dibagian pintu freezer (lemari


pendinginan) karena bagian ini yang mengalami perubahan
dalam variasi suhu udara terbesar.

• Jika memiliki frezer penyimpan daging yang terpisah atau


deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebuh rendah dari
freezer biasa (suhu -18°C), ASI bisa bertahan sampai 4 bulan.
CARA MEMBERIKAN ASI PERAH
1. HANGATKAN ASI perah dengan air
hangat. Jika ASI perah beku, masukkan
ke kulkas bagian bawah (setidaknya 12-
24 jam sebelum digunakan).
HINDARI meletakkan ASI perah dari
freezer langsung ke suhu ruangan.
JANGAN dimasukkan ASI perah yang
sudah dikeluarkan. dalam freezer lagi

- Hangatkan wadah ASI dalam bak berisi air hangat atau air dalam panci
yang telah dipanaskan
- Goyangkan botol ASI dan teteskan pada pergelangan tangan untuk cek
suhu
- Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 3-4 jam.
2. Gunakan sendok, gelas atau pipet untuk
memberikan ASI perah.
HINDARI dot karena dapat menyebabkan
bingung puting.

Berikan ASI secara perlahan dan sabar


agar bayi tidak tersedak hingga bayi
mendapatkan ASI dalam jumlah yang
mencukupi.

Jika memberikan ASI dalam cangkir, pastikan berikan dengan perlahan dan
biarkan bayi berusaha sendiri menghisap air susu itu. Berikan juga waktu
istirahat sejenak saat bayi hendak minum sehingga hal ini bisa meminimalisir
kemungkinan ia tersedak.
CARA MEMBERSIHKAN
PERLENGKAPAN ASI DAN BOTOL
SUSU
Cara Mencuci
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan
peralatan minum bayi.
2. Mencuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol dan sikat dot) dengan sabun.
3. Membilas botol dan dot dengan air yang mengalir.
Sterilisasi dengan cara direbus, meliputi :
1. Botol harus terendam seluruhnya sehingga tidak ada udara dalam botol.
2. Panci ditutup dan biarkan sampai mendidih selama 5-10 menit.
3. Panci dibiarkan tertutup, biarkan botol di dalamnya sampai segera akan
digunakan.
4. Mencuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol.
5. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus botol harus disimpan
ditempat yang bersih dan tertutup.
6. Pastikan penutupnya terpasang dengan baik.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi

https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2016/01/BUKU-PANDUAN-Teknik-
Menyusui.docx

http://digilib.unisayogya.ac.id/4083/1/Pedoman%20malu%20
tidak%20memberikan%20ASI%20%20eksklusif%2010%20ja
n%202017.pdf

Anda mungkin juga menyukai