PPT-2 Lapsus Anjas
PPT-2 Lapsus Anjas
Disusun Oleh:
ANJAS ASMARA
110.202.005
Pembimbing Supervisor:
Dr.dr. Hj. Nur Rakhmah, Sp.OG (K), M.Kes
Tatalaksana
Nifedipine 3x10mg
LD: MgSO4 40% 4 gr dalam NaCl 100 cc 72 tpm
MD: MgSO4 40% 6 gr dalam RL 500 cc 28 tpm
Observasi HIS, DJJ, Kemajuan Persalinan
VT Kontrol
S O A P
Ibu ingin Pemeriksaan Dalam Vagina G1P0A0 ravid 39 Pimpin
meneran V/V : minggu 4 hari Inpartu Persalinan
TAK/TAK Kala II + PEB
Portio :
Melesap
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : (-)
UUK : Jam
12
Penurunan: Hodge IV
Bagian terdepan: Kepala
Panggul : Kesan Cukup
Pelepasan :Lendir(+), darah
Lahir bayi Jenis kelamin Perempuan, BBL 2600 gr, PBL 46 cm,
A/S 8/10
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan
berupa hipertensi yang disertai proteinuria. Kedua gejala
tersebut merupakan gejala yang paling penting dalam
menegakkan diagnosis preeklampsia.
Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam kurun waktu 3 tahun
(2005-2007) dilaporkan angka kejadian preeklampsia berat dan
eklampsia adalah 8% dan dalam tahun 2007-2009 kejadian
preeklampsia/eklampsia dilaporkan 8,6%, artinya tidak ada
penurunan.
Penyebab preeklampsia saat ini masih belum dapat
diketahui secara pasti sehingga oleh Zweifel (1916)
preeklampsia disebut sebagai “the disease of
theories”.
Preeklampsia
Tanda dan gejala yang muncul pada preeklampsia adalah
sebagai berikut:
Tekanan darah sistol 140 diastol 90 mmHg atau kenaikan
sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-
kurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan jarak periksa
satu jam, sebaiknya 6 jam.
Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kualitatif
+1 atau +2 pada urin midstream.
Preeklampsia berat
Tanda dan gejala yang muncul pada preeklampsia berat
adalah sebagai berikut:
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110
mmHg
Proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup
Oliguria (< 400 ml dalam 24 jam)
Sakit kepala yang hebat atau gangguan penglihatan
Nyeri epigastrium dan ikterus
Oedema paru
Trombositopenia
Pertumbuhan janin terhambat
Gambaran klinik: pertumbuhan berat badan yang berlebihan, hipertensi,
dan timbul proteinuria.
Gejala subjektif: sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium,
gangguan visus (penglihatan kabur, skotoma, diplopia), mual dan muntah.
Gangguan serebral lainnya: sempoyongan, refleks meningkat, dan tidak
tenang.
Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat, dan proteinuria
pada pemeriksaan laboratorium
Solusia plasenta
Hipofibrinogenemia
Hemolisis
Perdarahan otak
Kelainan mata
Edema paru
Nekrosis hati
Sindroma HELLP (hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet)
Kelainan ginjal
Prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin intra-uterin.
Komplikasi lain
1. Preeklampsia
1) Kehamilan kurang dari 37 minggu
2) Kehamilan lebih dari 37 minggu
2. Preeklampsia berat
Tujuan penatalaksanaan kasus preeklampsia berat
Mencegah timbulnya kejang / kejang ulangan pada eklampsia