Anda di halaman 1dari 50

Informasi Dasar mengenai

LGBT dan HIV/AIDS


Estimasi Resiko Tinggi Sumbar
(estimasi kemkes RI thn 2011-2016)
Penasun + WBP Pelang
- Dewasa
Kabupaten/kota Penasun WBP WPS LSL Waria
JML % Total gan ODHA
No WPS
1 Kota Padang 1670 510 2180 25,0% 25,0% 390 6330 3740 30 890
2 Kota Bukittinggi 1080 230 1310 15,0% 40,1% 0 0 240 0 490
3 Kota Payakumbuh 550 130 680 7,8% 47,9% 10 30 240 0 250
4 Solok 410 220 630 7,2% 55,1% 0 0 370 0 200
5 Lima Puluh Koto 420 170 590 6,8% 61,9% 0 0 330 0 190
6 Kota Pariaman 390 150 540 6,2% 68,1% 0 0 80 0 180

72,8
7 sijunjung 230 180 410 4,7% % 0 50 200 0 110
8 Kota Solok 250 160 410 4,7% 77,5% 0 0 130 0 120
9 Pesisir Selatan 190 210 400 4,6% 82,1% 20 300 460 10 100
10 Kota Sawah Lunto 30 200 230 2,6% 84,7% 210 2550 120 20 50
11 Pasaman 130 100 230 2,6% 87,4% 0 0 520 0 70
12 Pasaman Barat 220 0 220 2,5% 89,9% 0 0 360 0 100
13 Padang Pariaman 200 0 200 2,3% 92,2% 0 0 1300 0 100
14 Dharmasraya 70 130 200 2,3% 94,5% 0 0 200 10 40
15 Kota Padang Panjang 120 50 170 2,0% 96,4% 0 0 50 0 50
16 Agam 60 70 130 1,5% 97,9% 0 0 390 0 30
17 Tanah Datar 50 60 110 1,3% 99,2% 0 0 340 0 30
18 Solok Selatan 40 20 60 0,7% 99,9% 0 0 140 0 20
19 Kepualauan Mentawai 10 0 10 0,1% 100,0% 0 0 80 0 10
Total 6120 2590 8710 - - 630 9260 9290 70 3030
LGBT
LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender. Istilah LGBT ini sebenarnya sudah dipakai
sejak lama, yaitu pada 1990- an.

L - lesbian: seorang perempuan yang tertarik dengan


perempuan lain.
G - gay: seorang pria yang tertarik dengan pria lain atau
sering dipakai untuk menggambarkan homoseksual.
B - bisexual: orang tertarik baik kepada pria dan
perempuan.
T - transgender: orang yang identitas gendernya bukan
laki-laki dan perempuan atau berbeda dengan yang biasa
ditulis dokter di sertifikat kelahiran.
 Permasalahan LGBT semakin
memprihatinkan apabila dikaitkan
dengan meningkatnya jumlah kasus
HIV/AIDS di Sumbar

 Perilaku seksual sesama jenis


merupakan faktor resiko terbesar
dalam penularan HIV/AIDS
 Anak laki-laki keperempuan-
perempuanan, anak perempuan
kelaki-lakian.
 Salah keluarga atau salah
pergaulan ?
 Penyimpangan orientasi dan
perilaku seksual anak menjadi
hal yang perlu mendapat
perhatian para orangtua di era
keemasan dunia alay sekarang
ini.
Faktor atau penyebab seseorang cenderung untuk
menjadi bagian dari LGBT
1. Pergaulan yang Sembarangan
2. Akhlak dan Moral yang Rendah
3. Kecanggihan Teknologi yang Disalahgunakan
4. Pendidikan Keluarga yang Buruk
5. LGBT Bukan Kesalahan Genetis, Tapi Gagal Psikoseksual
6. Hilangnya Peran Seorang Bapak di Keluarga
7. Terlalu Bebas Menggunakan Gadget
8. Faktor Trauma
9. Kurang Pemahaman Agama
10. Banyak Pihak Yang Masih Berdiam Diri (Cuek)
11. Propaganda LGBT Didukung Oleh Lembaga Internasional
12. Pelaku Propaganda LGBT Melakukan Strategi Play As
Vicitim
Fenomena yang terjadi diranah minang

 Pengerebekan komunitas LSL di Gunung


Pangilun (21 Desember 18)
 Pengerebekan Komunitas LSL di
Dharmasraya (24 Oktober 2018)
 Media Sosial semakin berkembang dengan
pesatnya ....Gay Pasaman 176 Netizen dan
Cowok keren Pasaman 38 Netizen .
 Foto yang dibuat
oleh komunitas
trans gender di
pasaman
 Dan tidak ada
pernikahan
sejenis disana ....
Pengakuan Seorang Gay
Penolakan LGBT di Sumbar Hanya
'Omdo', Tak Berpengaruh Kepada Kami
PADANG, HARIANHALUAN.COM- Saat ini, para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) di
Sumbar telah memiliki komunitas tersendiri, nama komunitas tersebut telah dikantongi haluan. Namun,
"mereka" meminta agar komunitasnya dirahasiakan.
Tidak ada angka pasti berapa orang anggota LGBT yang bergabung dalam komunitas tersebut. Tapi dapat
dipastikan jumlahnya lebih dari seratus orang.
Kepada Haluan, seorang pelaku Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang tidak mau disebutkan identitasnya itu,
mengungkap tentang apa yang dirasakan oknum LGBT yang ada di Sumbar.
Sebut saja namanya Boy (nama samaran) karena ia meminta identitasnya disamarkan.
Menurut Boy setiap kaum homoseksual pasti ingin berubah, tapi tidak tau mengadu kemana yang dapat
dipercaya.
Ia berdalih, tuhan sudah mengizinkannya dan para pelaku lgbt seperti dirinya untuk jadi pelaku
homoseksual.
"Takdir," ucapnya kepada Haluan, Kamis (21/6) di Padang.
Ia pun menganggap penolakan secara verbal dari Pemerintah Sumbar, hukum sosial dan hukum adat
minang yang diperuntukkan bagi pelaku LGBT tidak berpengaruh sama sekali.
"Kalau omong doang, atau koar-koar di sosmed ga ngaruh. Karena penolakan nyata ndak pernah terjadi di
Sumbar," ujar Boy.
"Memberantas LGBT dengan cara menolak itu sangat tidak tepat. Kalau orang bilang di sini (Sumbar)
LGBT sangat ditolak, itu hanya omdo (omong doang). Nyatanya Sumbar ndak pernah tuh melakukan
gerakan penolakan. Toleransi orang disini terhadap banci (bencong) pun sangat tinggi. So, sangat
berkembang LGBT di sini, berkembangnya pun gampang," ujarnya dengan nada tinggi.
"Ada ndak gerakan penolakan LGBT di Padang? Ndak kan. Beda dengan di kota-kota besar, coba lihat di
Jogja, Bandung, dan Jakarta, Ada? Banyak," katanya menambahkan.
"Di Sumbar cuma sebatas pas pidato saja, paling banter di baliho, habis itu kami ya tetap begini.
Indonesia itu cuma ingin berantas tanpa mempelajari dulu. Jadinya ndak jelas efeknya. Dan ndak ada
pengaruhnya pada keberadaan kami," tuturnya.(mg-yes)
HASIL STUDI PERILAKU LGBT

(HASIL STUDI PEMETAAN PERILAKU


LGBT)

Oleh: Dr. Ir. Reti Wafda, MTP


(Kepala Balitbang Prov. Sumbar)

Disampaikan pada Diseminasi Inovasi


Penanganan LGBT
Padang, 27 Desember 2018
Karakteristik Responden 30.00%
26.30%
25.00%
Kelompok Umur/tahun
20.00% 18.10% 16.90%
60
51.03 15.00%
50 9.40%
38.77 10.00% 7.50% 6.90%
40 5.60% 4.40%
5.00% 3.80%
1.30%
30 0.00%

Pelajar/mahasiswa

Karyawan

Wiraswasta

Kerja Seks

Ngamen
Tempat hiburan

Lain-lain
Bantu Usaha Teman
PNS

LSM
20
10.2
10
0
15 – 25 26 – 35 > 35 Riwayat Pekerjaan (%)
80 71.4
70 50
45
60 40 42.9 36.7
50 35
40 30
25
30
20
20 14.3 15 11.6
10.9
10 2.7 10 6.8
0 0.7
0 5 1.4
0
Dengan Dengan Kost Rumah Lainnya
Orang tua Saudara Sendiri

Riwayat Pendidikan (%) Tempat Tinggal (%)


11.30%

Coba-coba/lifestyle
12.90%

Dirayu oleh.pelaku LGBT..


Riwayat Perilaku LGBT

13.80%

Berada di lingkungan yang sama dengan komunitas LGBT


5.50%

Selalu dididik dan diasuh oleh keluarga tidak sesuai dengan


jenis kelaminnya
10.70%

Keluarga tidak harmonis (sering konflik bahkan perceraian)


8.20% 8.40%

Pernah mendapatkan pelecehan seksual


Pernah disodomi waktu kecil pada laki-laki
14.00%

Riwayat disakiti dan dikecewakan lawan jenis


10.00%

Berpenampilan feminim pada laki-laki dan maskulin pada


perempuan
6.00% 5.30%

Memiliki saudara yang berprilaku LGBT


8.00%

4.00%

2.00%

0.00%
16.00%

14.00%

12.00%

10.00%
(Homoseksual)
Sesama Jenis

(Biseksual)
Keduanya

Transgender
12.9
Identitas SeksuaI (%)
Orientasi Seksual (%)

Biseksual
27.9
64.6

46.3

Gay
12.9

Lesbian
35.4

30
50
45
40
35

25
20
15
10
5
0
Usia pertama kali suka sesama Kepada Siapa Mengungkapkan
jenis/keduanya (%) Orientasi Seksual (%)
50 45 41.5
44.2 40
45
40
35 29.9
30
35 32.7 25
20
30 12.9
25
23.1 15 9.5
10 4.8
20 5 1.4
15 0
10
5
0
<12 tahun 12 -18 tahun > 19 tahun

Usia Pertama Kali Mengungkapkan Perasaan menyesal Setelah Melakukan


Orientasi Seksual Pada Orang Lain (%) Perilaku Seksual Sejenis Pertama Kali
60 (%)
48.3 53 52.3
50
42.9 52
40 51
50
30 49 47.7
48
20
47
8.8
10 46
45
0 Ya Tidak
<12 tahun 12 s.d 18 tahun >19 tahun
Riwayat Merantau (%) Memiliki Teman Dekat Dengan
Orientasi Seksual Yang Sama Di
Luar Kota (%)
51.1 72.1
80
48.9 70

Ya 60
50
Tidak 40 27.9
30
20
10
0
Ya Tidak

Memiliki teman dengan orientasi


seks yang sama (%) Pasangan Tetap Seks (%)
90 81.6
80
70
60
54.4
50 45.6
40
Ya
30 18.4 Tidak
20
10
0
Ya Tidak
Lokasi Hubungan Seks (%)
60.00% Cara Mendapatkan Pasangan LGBT
51.80%
50.00%
70.00%
40.00%
60.00%
58.70%
30.00%
20.10%
20.00% 15.60% 50.00%

3.00% 5.00% 4.50%


10.00%
40.00%
0.00%
Di rumah Di kost an Di Di tempat Di alam Dll
orang tua sendiri/kos hotel/wisma wisata terbuka 30.00%
teman (tempat
sepi)\ 21.70%
20.00%
14.10%

Media yang digunakan mencari 10.00%


5.40%
psangan LGBT (%)
0.00%
45.00% 41.80%
Mencari relasi Dapat rekomendasi Membayar Dibayar pasangan
40.00% seksual di media dari komunitas pasangan
35.00%
online
30.00%
seperti(Facebook,
25.00% 18.90% 18.90% Whatsapp, dll)
20.00% 13.80%
15.00%
10.00% 6.60%
5.00%
0.00%
Bantuan ahli agama (%) Pencegahan Masalah Kesehatan
80 75.51
(%)
70
60 35.00%
50 29.20%
30.00% 26.80%
40
30 21.76 25.00%
20 20.80%
10 20.00%
2.73
0 14.90%
15.00%
Pernah Tidak pernah Lebih dari sekali
10.00% 8.30%

Bantuan Psikolog (%) 5.00%


80 0.00%
68.7
70
60
50
40
28.57
30
20
10 2.73
0
Pernah Tidak pernah Lebih dari
sekali
Agama Mengutuk Perilaku LGBT%
60
51.02
50
47.62 Konseling VCT (%)
40

30
34.7
20 65.3

10
1.36 Pernah
0
Belum
Ya Tidak Ya, saya sudah
tahu

Harapan Kedepan berubah perilaku LGBT (%)


60
48.99
50 42.17
40
30
20
8.84
10
0
Ya, sangat ingin Tidak mungkin lagi karena Ya, tapi selalu gagal
saya tercipta dengan
kemauan yang berbeda
Apakah HIV itu ?
Apakah AIDS
Acquired = didapat
Immune = kekebalan tubuh
Deficiency = menurun/berkurang
Syndrome = kumpulan gejala penyakit

AIDS adalah kumpulan gejala penyakit


yang timbul akibat menurunnya
kekebalan tubuh yang didapat.
HIV melemahkan sistem kekebalan
tubuh manusia
 HIV menyerang sel darah putih

 Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu


melawan infeksi

 Namun, setelah HIV memasuki sel darah


putih untuk perkembangbiakannya,
HIV merusak sel tersebut, akhirnya
membunuhnya
CD4
 Akibatnya, sistem kekebalan tubuh
semakin menurun, yang menyebabkan
tubuh menjadi rentan terhadap segala
serangan penyakit -----AIDS
Beginilah virus HIV bekerja
VIRUS HIV ADANYA DI MANA ?
Virus HIV terdapat dalam sel darah putih
yang berada di:
 Cairan Darah
 Air Mani (semen)
 Cairan vagina
 Air susu ibu
Bagaimana kita dapat
terinfeksi HIV ?
Melakukan kegiatan yang menyebabkan terjadinya pertukaran
cairan tubuh yang mengandung virus HIV dari orang yang sudah
terinfeksi HIV ke orang lain

Prinsipnya seperti ini : (dikenal sebagai prinsip ESSE)


 Exit : Keluar dari tubuh manusia
 Survive : HIV harus kondisi hidup
 Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup
 Enter : HIV masuk ke tubuh manusia
Cara penularan HIV
 Lewat cairan darah

 Transfusi darah
 Pemakaian jarum suntik
yang tidak steril dan
dipakai bersama-sama
 Pemakaian alat tusuk yang
menembus kulit (yang
tidak steril dan dipakai
bersama-sama)
Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang
dikonsumsi tapi cara pemakaiannya !
Cara Penularan HIV

 Penularan melalui cairan kelamin


Melalui hubungan seksual tanpa kondom.
 Vaginal Seks

 Oral Seks

 Anal Seks
Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada
anaknya
Penularan dapat
terjadi selama:
 Proses kehamilan

 Proses persalinan

 Menyusui

Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30
bila tanpa pengobatan
AIDS TIDAK MENULAR LEWAT :

Ciuman Pelukan
WC

Sentuhan Nyamuk Tinggal


Alat makan serumah
Resiko terhadap penularan HIV menjadi
lebih tinggi bila ada perilaku :

 Suka berganti-ganti pasangan


 Tidak menggunakan kondom
 Penggunaan jarum suntik yang tidak
steril dan menggunakannya bersama-
sama (sharing)
Pen cega ha n HIV/A IDS
A = Abstinence
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk
Tidak melakukan hubungan seksual
B = Be faithful
Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV

C = Condom Gunakan kondom setiap


kali berhubungan seks yang berisiko

D= Don’t Inject !
Hindari penggunaan jarum suntik secara
bergantian & tidak steril

E = Save Equipment
Hindari pemakaian segala alat / bahan tdk steril
Gambaran Kumulatif Kasus AIDS
di Kabupaten Kota Se Sumbar s/d 2018
700

600 575

500

400

300

200 177

95
100 69 54 53
49 45
30 29 29 27 20 18 17 15 34
11 10 10 8 5
0
i r i t ai
ng ngg gam ya ma ata
h n n
b uh ata an ota hu lo
k
ang ra an aya nto ung tan lok w
a m a o j a m r u j a a
d ti A ila ria Sel um h D ari
a K t S an n B asa as ahl n l
S e b. S
o t
Pa kit W a r k a 5 0
i ke P a P m iju en
ar P a P r w S k M
Bu g is
i
ay T a
n
k
D ng am ha Sa lo K
a
Lu an s P a da s D o
d Pe Ti
d
Pa Pa S
Pa

AIDS Jumlah : 1531


KASUS HIV AIDS KOTA SAWAHLUNTO DARI
TAHUN 2002 S/D 2019
KASUS HIV AIDS KOTA SAWAHLUNTO
BERDASARKAN JENIS KELAMIN DARI TAHUN
2002 S/D 2019
KASUS HIV AIDS KOTA SAWAHLUNTO YANG MASIH
HIDUP DAN MENINGAL DARI TAHUN 2002 S/D 2019

HIDUP; 13

MENINGGAL; 21
KASUS HIV AIDS KOTA SAWAHLUNTO BERDASARKAN
JENIS PEKERJAAN DARI TAHUN 2002 S/D 2019
KASUS HIV AIDS KOTA SAWAHLUNTO PER
KECAMATAN DARI TAHUN 2002 S/D 2019
KASUS HIV AIDS BERDASARKAN FAKTOR RESIKO s/d
tahun 2019 di KOTA SAWAHLUNTO

Penasun Homoseksual
9% 11%
Perinatal
11%

Heteroseksual
29%

Biseksual
40%
kasus AIDS pada anak
di swl
APAKAH SAYA TERINFEKSI
HIV ?
Caranya ?

 Melalui tes darah untuk melihat ada tidaknya


antibodi HIV
 Proses VCT = voluntary counseling and testing
Rahasia, sukarela dan jelas tujuannya
 Test HIV tidak boleh dipaksakan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no 38
tahun 2004 menyatakan” Tidak boleh mewajibkan adanya tes HIV
secara mandatory atau tes HIV secara wajib bagi pekerja/buruh
dalam proses rekruitmen”
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


Tahapan
infeksi
Biasanya 3-6 Infeksi Orang bisa menularkan
bulan, tapi bisa tetapi hasil tes negatif
lebih dalam masa jendela ini

Masa laten bisa


berkisar antara 4 Masa laten
bulan sampai lebih
dari 10 tahun

Gangguan saraf krn Penyakit yg berkaitan dgn


HIV seperti pikun, AIDS HIV: Berat badan menurun,
demam, diare
mati rasa,terdapat
Infeksi Oportunistik
(IO)
Apa artinya ?
 Orang yang sudah terinfeksi HIV akan nampak sehat
dan dapat beraktifitas seperti biasa

 Window Period/Periode Jendela


Masa dimana virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh
manusia namun sistem kekebalan tubuh belum
membuat antibodi HIV.

 Infeksi Opportunistik (IO)


Infeksi yang mengambil kesempatan untuk muncul
disaat kekebalan tubuh manusia sangat lemah
TBC :
Candidiasis :
Batuk, kelenjar bengkak,
Gumpulan putih kecil seperti keringat basah waktu malam
busa di mulut dan vagina
 Infeksi opportunistik
Herpes
Simpleks :

Luka yang
sangat sakit
dekat mulut
(HSV-1); pada
kelamin (HSV-2)

PCP :
Sesak napas, batuk
kering
Penyakit lain terkait HIV
 Kelelahan Demam

Diare

 Limpadenofati

 Wasting
Pengobatan HIV
 Sampai saat ini belum ada obat yang dapat
menyembuhkan HIV
 Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti
Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi
untuk menghambat berkembangbiaknya
virus dalam tubuh
 Terapi ARV memberi kesempatan pada
ODHA untuk hidup lebih produktif
Perlukah mendukung ODHA ?
 Setiap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih
mempunyai hak hidup dan sosial yang sama dengan
orang yang sehat

 ODHA tidak boleh mendapat stigma (pandangan


buruk) atau diskriminasi dari masyarakat

 Pengucilan terjadi karena kurangnya pemahaman


tentang penularan HIV
terima kasih....
bersama cegah HIV AIDS di
Kota Sawahlunto

Anda mungkin juga menyukai