RADANG
TANDA-TANDA
RADANG
1. REAKSI INFEKSI
◦ Infeksi( bakteri, virus, jamur, parasit)
2. REAKSI NON INFEKSI
◦ Trauma : ( tumpul dan tajam)
◦ Nekrosis jaringan: termasuk iskemia dan jejas fisis dan kimia
◦ Benda asing: ( serpihan, kotoran, jahitan deposit Kristal)
◦ Reaksi imun: ( reaksi hipersensitif) terhadap subtansi lingkungan atau terhadap jaringan.
◦ Suhu
◦ Radiasi
LI 2
MM. Mekanisme Radang
Vasokonstriksi
Infiltrasi sel
Vasodilatasi mononuklear
Mekanisme
Tek. Hidrostatis
Radang Akut Mekanisme
Peningkatan
Kerusakan
jaringan Radang
permeabilitas kapiler
Kronik
Protein plasma
bocor
Terbentuk jaringan
granulasi
Hiperemia
Marginasi
leukosit
Emigrasi
Eksudasi dan Transudasi
20
Tahapan Radang
◦ Recognition : pengenalan agen penyebab
◦ Recruitment : pengerahan leukosit
◦ Removal : pemusnahan agen penyebab
◦ Regulation : kontrol respon
◦ Resolution : perbaikan sel/jaringan
LI 3
MM. Tanda-tanda Radang
Makroskopik
Mikroskopik
Kalor
Dolor Vasodilatasi
Rubor Eksudasi
Tumor
Emigrasi leukosit
Functio laesa
LI 4
MM. Macam-macam Radang
Akut
Radang
Kronik
Radang Akut
◦ Infeksi : bakteri, virus, jamur, parasit
◦ Trauma (tajam dan tumpul), agen fisika (suhu ekstrim, e.g. luka bakar atau
“frosbite”), bahan kimia.
◦ Nekrosis jaringan, termasuk karena iskemia, jejas fisik dan kimia.
◦ Benda asing.
◦ Reaksi imun/hipersensitivitas terhadap zat-zat di lingkungan sekitar atau
jaringan tubuh sendiri.
◦ Bila Pemicu tidak dapat dihilangkan inflamasi kronis.
Radang Kronis
◦ Jenis radang kronis : Dapat disebabkan :
1. Serosa 1. Infeksi (bakteri, virus, parasit,
2. Fibrotik jamur).
2. Benda asing (umumnya tidak tjd
3. Supuratif
nekrosis, karena adanya bahan
4. Granulomatosa
sintetik, abses).
→ Radang granulomatosa : 3. Penyakit autoimun.
rx.radang kronik yang sel 4. Penyembuhan pd radang akut tidak
makrofagnya menyolok sempurna
mengalami modifikasi 5. Penyebab jejas menetap
menyerupai sel epitel (epiteloid). 6. Penyebab ringan tetapi timbul
berulang-ulang
LI 5
MM. Mekanisme Penyembuhan
Radang
LI5
Agent penyebab (noninfeksi)
Mempunyai kemampuan Kapasitas regenerasi terbatas Tidak dapat diganti bila rusak
regenerasi yang tinggi
Sel yang hilang stimulus sel di Dibutuhkan sel masuk ke Pemulihan jaringan
G0 untuk memasuki siklus dalam siklus mitosis pembentukan jar. ikat
Sel limfoid, hematopoetik, sel Sel hati, pankreas, ginjal, kljr SSP, saraf tepi, otot jantung
epitel eksokrin, pemb. darah
Faktor yang Menghambat Pemulihan Jaringan
◦ Usia lanjut menurun seiring bertambahnya usia.
◦ Gizi malnutrisi.
◦ Penurunan imunitas.
◦ Penyakit.
◦ Tumbor ganas.
◦ Obat.
◦ Infeksi.
LI 6
MM. Flora Normal
(1) Resident flora: terdiri dari jenis mikroorganisme Peran Flora Normal :
yang relatif tetap.
– Mencegah penyakit akibat
(2) Transient flora: terdiri dari mikroorganisme
gangguan bakteri
nonpathogenic atau berpotensi patogen yang menghuni
kulit atau membran mukosa selama berjam-jam, hari, – Mencegah kolonisasi oleh
atau minggu. Berasal dari lingkungan, tidak bakteri pathogen
menghasilkan penyakit, dan tidak terbentuk secara
– selalu ada di permukaan
permanen di permukaan.
Contoh : tubuh
-Kulit : Staphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau Saat kekebalan tubuh menurun,
difteroid flora normal ini juga dapat
-Hidung dan Nasofaring (nasopharynx) : Corinebacteria, menyebabkan penyakit
stafilococcus (S. epidermidids, S. aureus) dan
streptococcus
LI 7
MM. Pemeriksaan Penunjang utk
Mengetahui Penyebab Infeksi
Makroskopik
Melihat dengan mata telanjang dan meraba.
diperiksa : ukuran, suhu, nyeri, fungsiolaesa, konsistensi, warna, dan lokasi lesi
Mikroskopik
menggunakan mikroskop sinar biasa.
diperiksa : mikroorganisme penyebab, reaksi jaringan,
Sitologi
mencari & menilai perubahan struktur dari sel
Mikroskop Elektron
melihat perubahan organel ultrastructural di dalam sel
Patologi klinik
Jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, laju endap darah,
Radiologi
foto rontgen toraks dll
SPUTUM
Cara pengambilan sputum secara umum: • Sebelum mengeluarkan sputum, pasien
◦ Agar sputum mudah dikeluarkan, disuruh untuk berkumur-kumur dengan
dianjurkan pasien mengonsumsi air yang air dan pasien harus melepas gigi
banyak pada malam sebelum pengambilan palsu(bila ada).
sputum. • Pengambilan sputum sebaiknya
◦ Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dilakukan pada pagi hari, dimana
dengan sputum agar yang dibatukkan kemungkinan untuk mendapat sputum
benar-benar merupakan sputum, bukan air bagian dalam lebih besar. Atau juga bisa
liur/saliva ataupun campuran antara diambilsputum sewaktu. Pengambilan
sputum dan saliva. Selanjutnya, jelaskan sputum juga harus dilakukan sebelum
cara mengeluarkan sputum. pasien menyikat gigi.
◦ Kumpulkan sputum spesimen pertama
• Cara penyimpanan sputum:
pada saat pasien berkunjung ke UPK
Yaitu berbeda-beda untuk masing-masing
(Unit Pelayanan Kesehatan)
laboratorium.
Penyimpanan ◦ Beri pot sputum saat pasien pulang
• Penyimpanan < 24 jam pada suhu untuk keperluan pengumpulan sputum
ruangan pada hari berikutnya.
• Penyimpanan pada pot steril berpenutup ◦ Pagi hari ke2 (sputum pagi = B). Pasien
Pengiriman
mengeluarkan sputum spesimen ke2 di
• Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang
• Bila tidak memungkinkan, simpan dalam pagi hari setelah bangun tidur &
media transport (Amies medium, Stuart’s membawa ke laboratorium.
medium). ◦ Sewaktu hari ke2 (sputum sewaktu
• Sewaktu hari -1 (sputum sewaktu kedua = C)
pertama = A).
◦ Kumpulkan sputum spesimen ketiga ◦ Jangan mengambil sputum di ruangan
tertutup dengan ventilasi yang buruk,
di laboratorium saat pasien kembali ke
misalnya:
laboratorium pada hari ke2 saat
◦ Kamar kecil / toilet
membawa sputum pagi (B).
◦ Ruang kerja (ruang pendaftaran, ruang
◦ Pengumpulan sputum dilakukan di
pengumpulan sampel, laboratorium, dsb)
ruang terbuka dan mendapat sinar
◦ Ruang tunggu, ruang umum lainnya
matahari langsung atau di ruangan
dengan ventilasi yang baik, untuk ◦ Syarat pot sputum yang ideal :
mengurangi kemungkinan penularan ◦ Sekali pakai.
akibat percikan sputum yang ◦ Bahan kuat, tidak bocor dan tidak mudah
infeksius. pecah.
◦ Tutup berulir, dapat menutup rapat.
◦ Plastik jernih/ tembus pandang.
LI 8
MM. Terapi Antibiotik (efek
samping, dampak dan pemberian)
KLASIFIKASI
◦ MENURUT JENIS o MENURUT KEMAMPUAN MEMATIKAN KUMAN
TARGET MIKROBA •Bakteriostatik
• Anti bakteri •Bakterisidal
o MENURUT SIFAT FARMAKO DINAMIK DAN
• Anti virus FARMAKO KINETIK
• Anti jamur •Tergantung dari kadar ( concerntration dependent )
• Anti parasit •Tergantung dari waktu ( time dependent )
MEKANISME KERJA PENGGUNAAN ANTIMIKROBA