Faizanah
0610714009
Neurology Department
GULLAIN-BARRE SYNDROME
(GBS)
Definisi
hyporeflexia
Polineuropati
demyelinasi (+/-)
inflamasi gejala
akut sensorik/
otonomik kelemahan
otot simetrical
ascending
yang progresif
Epideomologi
• Di seluruh dunia –Insiden GBS adalah antara 1.1-
1.8/100, 000/tahun (S. Karger, 2008)
• Di Indonesia-
– Insidensi terbanyak adalah :dekade I, II, III (dibawah
usia 35 tahun)
– Jumlah penderita laki-laki dan wanita 3 : 1
– Usia rata-rata 23,5 tahun
– Insiden tertinggi pada bulan April s/d Mei dimana
terjadi pergantian musim hujan dan kemarau.
(Chandra, 2002)
Etiologi
1) Infeksi
2) Vaksinasi
3) Pembedahan
4) Penyakit sistematik: keganasan, systemic lupus erythematosus,
tiroiditis, penyakit Addison
5) Kehamilan atau dalam masa nifas
INFEKSI DEFINITE PROBABLE POSSIBLE
Influenza, Measles
HIV
CMV Mumps, Rubella
Virus Varicella-zoster
EBV Hepatitis, Coxsackie
Vaccinia/smallpox
Echo
Borrelia B,
Campylobacter Jejeni Paratyphoid,
Bakteri Typhoid
Mycoplasma //Pneumonia Brucellosis ,Chlamydia
Legionella, Listeria
Patofisiologi
PEMBAGIAN
Acute Inflammatory
Demyelinating
Polyradiculoneuropathy
(AIDP)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
• Disosiasi Sitoalbumin
• Pada fase akut terjadi peningkatan protein LCS >0.55 g/l tanpa peningkatan
dari sel <10 lifosit/mm3
• Peningkatan titer dari agent seperti CMV, EBV/micoplasma membantu
penegakan etiologi.
• Antibodi glycolipid dan Antibodi GMI
• Kultur Feces untuk C jejuni
Foto: CT Scan dan MRI untuk menklusi diagnosa lain spt myelopati
EMG
Diagnosis
Ciri-ciri yang secara kuat menyokong diagnosis
• Terjadinya kelemahan yang progresif
• Progresifitas: gejala kelemahan motorik berlangsung cepat,
maksimal dalam 4 minggu
• Hiporefleksi
• Relatif simetris antara kiri dan kanan
• Gejala gangguan sensibilitas ringan
• Gejala saraf kranial ± 50% terjadi parese N VII dan sering bilateral
• Pemulihan: dimulai 2-4 minggu setelah progresifitas berhenti,
dapat memanjang sampai beberapa bulan.
• Disfungsi otonom. Takikardi dan aritmia, hipotensi postural,
hipertensi dangejala vasomotor.
• Tidak ada demam saat onset gejala neurologis
Diagnosis Banding
•Acute cervical transverse myelitis
(Mielitis akuta)
•Spondilitis
•Multiple Sclerosis (MS)
•ADEM
•Trauma
•Spinovascular
Komplikasi/Penyulit
Komplikasi yang tersering pada penderita GBS
adalah gangguan otot pernafasan yaitu
respiratory failure.
Terapi
Tujuan Supportif:-
• Monitor Airway, Breathing, Circulation
• Monitor kapasitas vital, tidal volume and negative
inspiratory force
• Intubation pada oropharyngeal dysfunction untuk
mencegah aspirasi
TUJUAN KAUSATIF
Kortikosteroid Tidak mempunyai nilai/tidak bermanfaat
Plasmaparesis • Bertujuan untuk mengeluarkan faktor autoantibodi yang beredar
• Pengobatan dilakukan dengan mengganti 200-250 ml plasma/kg BB
dalam 7-14 hari
• Diberikan saat awal onset gejala (minggu pertama).