Anda di halaman 1dari 16

GAS MULIA

KIMIA UNSUR

KELOMPOK 1 XII MIA 8 :


Anak Agung Satria P. (01)
Felicia Anggraini (10)
Prabu Jeremia S. R. (31)
Vern Jessica Angelia (35)
GAS MULIA

GAS
MULIA
KELIMPAHAN GAS MULIA
• Unsur gas mulia yang paling banyak
terdapat diusara adalah Argon tetapi,
Helium merupakan unsur terbanyak di
alam semesta yang diproses dari gas alam,
karena banyak gas alam yang
mengandung Helium.
• Radon adalah unsurr yang amat seikit
jumlahnya di atmosfer / udara. Sekalipun
ditemukan, akan cepat berubah menjadi
unsur lain, karena Radon bersifat
radioaktif. Karena jumlahnya yang seikit
Radon disebut sebagai gas jarang.
SIFAT FISIK GAS MULIA
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih
hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta
titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor
atom. Sedangkan energi peng-ionnya berkurang.
Dari data bisa dilihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa
atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan
entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan
energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari
sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama
pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas
mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet
untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak
memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di
atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga
sekarang.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari
atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn
hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya
tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin
mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang
tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil,
hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada
sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas
mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke
atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang
sangat elektronegatif seperti Flourin pada Radon dan Oksigen pada
Xenon. Maka dari itu keempat unsur gas mulia tersebut dapat
bereaksi.
Adapula ciri penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut adalah
konfigurasi elektron gas mulia :

He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil, gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi
elektron bagi unsur lain.

contoh :

Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5


menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
SIFAT KIMIA GAS MULIA
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jrai-jari atomnya, dengan kat lain kereaktifan akan bertambah
dari He ke Rn. Hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit
luar berkurang sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif
karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil, didukung juga bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagi
atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, gas mulia periode 3 ke atas (Ar,
Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
PEMBENTUKAN GAS MULIA
1. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang
sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan
sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
2. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang
kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen
dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga
terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas
nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C).
Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen,
kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen,
dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik
didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak
mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu
sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif
berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium. Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur
radioaktif Radium (Ra) dengan memancarkan sinar alfa (helium)
PEMBENTUKAN GAS MULIA
• gas mulia di industri diperoleh sebagai
hasil dalam industri pembuatan gas
nitrogen dan gas oksigen dengan proses
destilasi udara cair.
• pada kolom pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak oksigen dan
sedikit gas nitrogen.
• menghilangkan gas oksigen → proses
pembakaran secara katalitik dengan gas
hidrogen, dikeringkan untuk
menghilangkan air yang terbentuk.
• menghilangkan gas nitrogen → destilasi
sehingga dihasilkan gas argon dengan
kemurnian 99,999%.
MANFAAT GAS MULIA
1. Helium
• Gas helium digunakan untuk mengembang balon udara, balon ilmiah dan balon partai.
• Gas Helium digunakan sebagai perisai lembam untuk arc welding, untuk menekan tangki bahan bakar cair berbahan
bakar roket dan windtunnels supersonik.
• Helium dikombinasikan dengan oksigen untuk menciptakan nitrogen suasana bebas bagi para penyelam laut dalam
sehingga mereka tidak akan menderita kondisi yang dikenal sebagai pembiusan nitrogen.
• Helium cair merupakan bahan kriogenik penting dan digunakan untuk mempelajari superkonduktivitas dan
menciptakan magnet superkonduktif. Departemen Energi Jefferson Lab menggunakan sejumlah besar helium cair
untuk mengoperasikan akselerator elektron superkonduktifnya.

2. Neon
• Neon sering digunakan dalam tanda-tanda dan menghasilkan cahaya oranye kemerahan terang yang tidak diragukan
lagi. Meski lampu tabung dengan warna lain sering disebut “neon”, mereka menggunakan gas mulia yang berbeda
atau beragam warna lampu neon.
• Neon digunakan dalam tabung vakum, indikator tegangan tinggi, arester petir, tabung meter gelombang, tabung
televisi, dan laser helium-neon.
MANFAAT GAS MULIA
3. Argon
• Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa.
• Sebagai gasinert yang melindungi dari bunga api listrik ketika proses pengelasan.
• Sebagai pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
• Pengisi tabung pemadam kebakaran.

4. Kripton
• Dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuning-kuningan yang dapat digunakan sebagaai
kode dengan melemparkannya ke udara.
• Dicampurkan dengan argon untuk mengisis lampu induksi.
• Digunakan sebagai lampu mercusuar.
• Digunakan sebagai laser untuk perawatan retina.

5. Xenon
• Mengisi lampu blitz pada kamera.
• Isotopnya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir.
• Sebagai obat bius pada pembedahan
• Sebagai pengisi bola lampu disko yang berwarna-warni.
• Digunakan dalam pembuatan tabung elektron.
DAMPAK GAS MULIA
1. Helium
• Dapat diserap dalam tubuh bila terhirup.
• Saat terhirup, dapat menyebabkan suara menjadi tinggi, pusing, sakit kepala, dan perasaan tercekik.
• Kontak helium cair pada kulit bisa memicu radang dingin (frosbite) dan dalam kasus parah membutuhkan amputasi
anggota tubuh.
• Bila terhirup terus menerus, pendengaran pada telinga secara perlahan kualitasnya akan berubah menjadi frekuensi
yang menurun.
2. Neon
• Neon bisaterhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam ruangan tertutup bisa memicu sesak napas.
• Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa menyebabkan radang dingin (frostbite).
• Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan memicu pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian.
• Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen di udara.
• Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian).
Dampak
• Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan demikian tidak beracun serta bersifat inert.
• Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain.
3. Argon
• Argon bisa terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jika terhirup pada ruangan tertutup, korban bisa lemas karena
kekurangan oksigen akibat didesak oleh argon.
• Efek lain yang mungkin timbul saat menghirup argon adalah pusing, sakit kepala, sesak nafas, mual, muntah,
kehilangan kesadaran, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian.
DAMPAK GAS MULIA
4. Kripton
• Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan bahkan
kematian.
• Pada konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan.
5. Xenon
• Terhirup: Gas ini lembam dan diklasifikasikan sebagai asfiksia sederhana. Inhalasi dalam konsentrasi yang
berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian. Kematian bisa disebabkan
oleh kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau hilangnya kesadaran yang mencegah penyelamatan diri. Pada
konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan.
• Efek gas asphyxiant sederhana sebanding dengan sejauh mana mereka mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen
di udara yang dihirup. Oksigen dapat berkurang sampai 75% dari persentase normal di udara sebelum gejalanya cukup
meningkat. Hal ini pada pasalnya membutuhkan adanya asfiksia sederhana dalam konsentrasi 33% pada campuran udara
dan gas. Bila asfiksia sederhana mencapai konsentrasi 50%, gejala yang ditandai bisa terlihat. Konsentrasi 75%
berakibat fatal dalam hitungan menit.
• Gejala: Gejala pertama yang dihasilkan oleh asphyxiant sederhana adalah respirasi cepat dan kekurangan oksigen.
kesadaran diri berkurang dan koordinasi otot terganggu. Pemutusan akan menjadi salah dan semua syaraf tertekan.
Ketidakstabilan emosional sering terjadi dan kelelahan terjadi dengan cepat. Seiring perkembangan asfiksia, mungkin
ada mual dan muntah serta kehilangan kesadaran, dan akhirnya kejang, koma dan bahkan berujung dengan kematian.
Hal ini tidak dianggap sebagai karsinogen.
DAMPAK GAS MULIA
6. Radon
• jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Rata rata, terdapat satu
molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Radon dapat di temukan di beberapa mata air dan mata air panas. Radon
dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di Granit.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai