Obesitasmerupakan akibat
ketidakseimbangan antara tiga komponen
energi, yaitu
1. Ambilan makanan,
2. Pengeluaran energi, dan
3. Penyimpanan energi.
Kebutuhan energi manusia dipenuhi dari
nutrien karbohidrat, lemak, dan protein
melalui suatu proses metabolisme.
Besaran energi dinyatakan dalam bentuk satuan
kalori.
Satu kilokalori (1 kkal) adalah jumlah panas yang
diperlukan untuk meningkatkan temperarur 1 kg
air dari 14.5'C menjadi 15.5 'C.
Anak kebutuhan energi yang berbeda-beda
tgt Umur & kondisinya.
Anak butuh keseimbangan energi agar dpt
tumbuh optimal.
Keseimbangan energi selisih antara
masukan energi yang dapat dimetabolisme &
keluaran energi total.
Pada anak umumnya energi yang dihasilkan
akan dipergunakan untuk :
1. Metabolisme basal 50%,
2. Pertumbuhan 12%,
3. Aktivitas fisis 25%,
4. Dikeluarkan melalui proses ekskresi 8%, dan
5. Efek panas 5%.
Energi yang dihasilkan dari metabolisme
makanan akan dikeluarkan dalam bentuk panas
dan aktivitas fisik melalui proses pembakaran
sehingga terbentuk karbondioksida dan air.
Organisme mengontrol pembakaran untuk
menghasilkan energi tsb melalui kerja sel yang
dikendalikan oleh enzim metabolisrne dan
oksidasi dalam mitokondria untuk mbentuk ATP.
Simpanan energi (ATP)untuk kerja sel.
Selama energi diubah ke bentuk ATP
penggunaannya akan disesuaikan dan sisanya
akan dikeluarkan sebagai panas.
Berlebihnya ambilan energi dibandingkan
dengan keluarannya peningkatan BB &
obesitas disertai peningkatan pengeluaran
energi total.
Pengeluaran energi total terdiri dr :
Metabolisrne basal,
Termogenesis postprandial,dan
Aktivitas fisik.
Diantara ketiga kornponen ini Aktivitas
fisis merupakan komponen yang paling
praktis untuk diukur.
IMPLIKASI METAB ENERGI THP OBESITAS
BMI = BB / TB2
• IMT diplotingkan ke kurva z-score IMT WHO (2007)
• Overweight z-score = +1SD s.d.+2SD
• Obesitas z-score > +2SD
Kurva BMI menurut umur dan jenis kelamin untuk
anak/remaja 2 – 18 tahun dengan ketentuan :
Gizi Kurang : < persentil 5
Gizi Normal : > persentil 5 - < persentil 85
Overweight : > persentil 85
Obesitas : > persentil 95
a. Obesitas primer (eksogen):
Suatu keadaan kegemukan pada seseorang yang
terjadi tanpa sebab penyakit secara jelas, tetapi
semata-mata disebabkan oleh interaksi faktor
genetik dan lingkungan PLG SERING
lebih 2 jam/hari
Kurang olah raga, kurang jalan
kaki, naik tangga
Stress dan faktor keluarga
Keturunan
3. Stress dan Faktor Keluarga
4. Keturunan
Salah satu orang tua obesitas, kemungkinan
anaknya obesitas 40%,
Kedua orang tuanya obesitas
kemungkinan anaknya obesitas 80 %
1. Wajah bulat, pipi tembem
2. Dagu rangkap, leher relatif pendek
3. Dada mengembung, payudara
membesar
4. Perut membuncit
5. Tungkai berbentuk X
6. Pada anak laki-laki penis tampak kecil
7. Pada anak perempuan, indikasi
menstruasi dini
Konsekuensi metaboliknya (seperti resistensi
insulin) t.u. akibat deposit lemak pada
omentum, hati dan otot-otot rangka.
Proses makan, terkait gen, peptida,
neurotransmiter dan reseptor di
hipothalamus yang mengatur nafsu makan
dan berat badan.
Jaringan adiposa jaringan endokrin
Menghasilkan sinyal hormonal
Obesitas dikatakan inflamasi
Adipositokin dlm proses inflamasi:
IL-1 beta; IL-10; TGF-beta; IL-6; IL-18; IL-8; TNF alpha
Hormon peptida yang disekresi t.u. oleh
jaringan adiposa mengirimkan sinyal ke
otak tentang jumlah simpanan lemak.
Produksi :
Meningkat pengaruh glukokortikoid, estrogen
serta insulin
Menurun pengaruh α-adrenergic agonist.
Leptin mencapai otak hipothalamus
Hipertensi
Dislipidemia
PenyakitJantung Koroner
Problem pada tulang, kaki bengkok
DM (kencing manis)
Stroke
Batu empedu
Malas, ngantukan senang ngobrol
Tidur “ngorok”
Tidak rapi, dekil, tampilan kurang
menarik, bau badan
Kurang pandai (pencapaian akademik
rendah)
Kurang percaya diri
Gangguan makan pada saat remaja
Diabetes rnelitus tipe 2 komplikasi serius
Aktivitas ber >> kelenjar adrenal yg rnengakibatkan
Sindroma Cushing menyebabkan OBESITAS SENTRAL
Hipotiroid !!
Hipogonad hubungannya blm jelas
Lesi hipotalamik ( tumor, infeksi atau trauma) obesitas.
Cenderung pubertas lebih awal
Sindrom kongenital
Penyebab obesitas di sini tidak diketahui.
Meliputi :
Sindroma Prader-Willi,
Sindrom Lawrence-Morn Biedl,
Distrofi adiposogenital (sindrom Frohlich),
Sindrom Borgiovanni-Eisemenger dan
Pseudohipoparatiroid.
Prinsip mengurangi masukan energi &
peningkatan aktivitas fisik
1. Atur pola dan perilaku makan sejak anak balita
2. Kurang konsumsi lemak untuk seluruh keluarga
3. Masak sendiri makanan dirumah
4. Batasi jumlah makanan berkalori tinggi yang disimpan
dirumah
5. Hindari minum dingin karena akan merangsang makan
lebih banyak
6. Latih anak untuk makan secara perlahan
/ lebih lambat, jangan makan terburu-
buru. Kunyah makanan minimal 20 kali
sebelum menelannya
7. Batasi waktu nonton tv & bermain video
game
8. Dorong anak agar aktif bermain
9. Dorong anak untuk berjalan kaki
10. Olah raga bersama keluarga
Dampak Akut
Infeksi pernafasan atas
Slipped capital temoral epilypsis
Blount’s disease
Glucose intolerance
Hypertension
Dampak Kronik
Hyperlipidemia
Hypercholesterolemia
Hypertension
Diabetes
Prinsip : mengurangi asupan energi dan
meningkatkan pengeluaran energi
Pengaturan diet
Pengaturan aktivitas fisik
Perubahan perilaku & dukungan keluarga
Terapi intensif
1. Diet untuk menghambat absorpsi
2. Diet rendah kalori tidak seimbang
3. Diet tinggi karbohidrat rendah protein
(35 g/hari) dan sangat rendah lemak
(10%)
4. Diet rendah kalori seimbang
Menghindari obesitas serta mempertahankan berat
badan dan pertumbuhan normal
Masukan makanan dengan kandungan karbohidrat
rendah (48% energi total), indeks glikemik makanan
rendah
Menurunkan masukan lemak (< 30% energi total)
dengan lemak jenuh < 10% energi total, dan kolesterol
tidak lebih dari 300 mg sehari
Meningkatkan makanan tinggi serat
Kandungan garam cukup (5 g per hari)
Meningkatkan masukan besi, kalsium dan fluor
Aktivitas fisik ringan :
duduk, bermain, mencuci dan aktivitas sosial
Aktivitas fisik sedang :
berjalan-jalan, melakukan pekerjaan rumah
tangga
Aktifitas fisik menggunakan ketrampilan otot
bersepeda, berenang, menari, karate, senam,
sepak bola dan basket
Aktivitas sehari-hari dioptimalkan :
berjalan kaki, bersepeda ke sekolah, naik turun
tangga
Intervensi sejak dini
Keluarga harus siap untuk berubah
Dokter harus menjelaskan komplikasi kegemukan
Dokter harus melibatkan keluarga dalam program terapi
Program terapi harus menghasilkan perubahan permanen
Keluarga harus belajar memonitor pola makan dan
aktivitas
Program terapi harus membantu membuat perubahan
kecil secara bertahap
Dokter harus mendorong dan berempati tidak mengkritik
Beberapa ahli dapat menyempurnakan program
pengendalian BB
1. Asupan makan dan perilaku makan
2. Aktivitas fisik
Konsumsi susu
Susu fullmilk / fullcream
Tuntunlah anak untuk memilih makanan
Menjaga pertumbuhan anak sesuai jalurnya
Kurangi konsumsi lemak untuk seluruh keluarga
Ingatlah bahwa kalori tetaplah kalori dari mana
saja sumbernya
Menyiapkan sendiri makanan di rumah untuk
mengontrol kandungan lemak dan jumlah makanan
Membatasi jumlah makanan berkalori tinggi di
rumah
Menganjurkan minum air putih, bukan soft drink
/ jus buah
Menghindari minum air dingin karena akan
merangsang makan lebih banyak
Jangan menyajikan makanan sebagai hadiah
Jangan mengiming-imingi permen sebagai hadiah
Latihlah anak makan secara perlahan, kunyah
makanan minimal 20 kali sebelum menelan
Mengambil makanan secukupnya
Makanlah di ruang makan
Libatkan anak dalam berbelanja dan
mempersiapkan makan
Bila sudah menetapkan anak untuk diet, tetaplah
konsisten, jika ada pesta katakan itu
perkecualian
Ubahlah diet dan aktivitas secara perlahan,
jangan terlalu drastis
Hitunglah kalori makanan bila makan di luar
rumah
Batasi waktu nonton TV dan bermain video game
Dorong anak untuk aktif bermain
Dorong anak untuk berjalan kaki
Libatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga
Olah raga bersama keluarga pada saat libur
Pilihlah untuk selalu berjalan, hindari keinginan untuk
jajan
Pilihlah untuk menggunakan tangga, hindari eskalator
atau lift
Imbangi kegiatan les dengan kegiatan olah raga