5. Riwayat alergi
Pasien mengatakan punya riwayat alergi terhadap dingin, dan akan
sesak ketika kedinginan.
6. Aktivitas Dasar
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/minum
Toileting
Personal hygiene
Berpakaian Keterangan :
0 : Mandiri
Mobilisasi dari tempat tidur
1 : Dibantu sebagian
Berpindah 2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang dan alat
Ambulasi 4 : Tergantung total
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. GCS : 15 (E : 4, M : 6, V : 5)
d. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 108 kali/menit
RR : 29 kali/menit
Suhu : 36,2OC
e. Berat badan : 70 kg
f. Tinggi badan : 170 cm
g. Pemeriksaan Head to Toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
Rambut, Kepala, dan Wajah
Inspeksi : Tidak ada benjolan dikepala, normosefali, rambut berwarna hitam dan sudah beruban.
Palpasi : Rambut dan kulit kepala tidak berminyak dan tidak kering, distribusi sedikit, tidak
teraba benjol dikepala.
Mata
Inspeksi : Sklera berwarna putih, konjungtiva ananemis, tidak ada luka sekitar mata.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau peradangan.
Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris antara telinga kiri dan kanan, tidak ada serumen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid, nyeri tekan tragus (-)
Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak tampak adanya lesi, epistaksis (-), tidak ada bantuan cuping
hidung untuk bernafas.
Palpasi : Tidak ada benjolan di hidung.
Mulut dan Membran Mukosa
Inspeksi : Cukup bersih, tidak tampak kering, bentuk bibir simetris, sariawan / stomatitis (-),
sianosis (-)
Palpasi : Tidak dikaji
Leher
Inspeksi : Tidak terlihat adanya kelainan, tidak ada luka, bentuk simetris.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Dada (Jantung & Paru)
Inspeksi : Bentuk simetris, terlihat pengembangan dada cepat.
Palpasi : Nyeri tekan (-), kardiomegali (-).
Perkusi : Redup pada paru.
Auskultasi : Protodiastolik gallop apeks (+) pada jantung.
Abdomen
Inspeksi : Scar (-), tidak tampak asites, tidak ada kelainan.
Auskultasi : Bising usus (+).
Palpasi : Asites (-), hepatomegali (-), nyeri (-).
Perkusi : Timpani.
Ekstremitas
Atas
Inspeksi : Deformitas (-), clubbing finger (-), pucat (+), turgor kulit bagus,
edema (-).
Palpasi : Tidak ada pembengkakan atau edema.
Bawah
Inspeksi : Deformitas (-), edema pretibial (-).
Palpasi : Tidak ada edema.
8. Pemeriksaan Penunjang (16 – 02 – 2018 Pkl. 06:13 WIB)
Interpretas
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
i
1. Hematologi lengkap
a. Haemoglobin 12,8 g/dl 14-18 g/dl Turun
b. Leukosit 9,8 10ˆ3/L 4,0-10,0 Normal
c. Hematokrit 38,0 % 40,0-54 % Turun
d. Trombosit 225 ribu/L 150-450 Normal
ribu/L
a. Eritrosit 4,11 4,50-5,90 Turun
juta/L juta/L
• Pemeriksaan EKG
Irama : Sinus takikardia
HR : Aritmia
Gelombang P :-
Interval P-R :-
Gelombang QRS : 162 ms
Gelombang ST :-
• Pemeriksaan Rongten
Hasil pemeriksaan rongten didapatkan adanya edema paru.
Analisa Data
Gagal Jantung
DS :
Edema paru
Gagal pompa ventrikel kiri
Pasien mengeluh sesak
Beban atrium kiri meningkat
Edema paru
Edema paru
Dispnea, sesak
Gagal Jantung
Ketifakefektifan Perfusi
Jaringan Perifer
3. DO : Beban tekanan berlebih Intoleransi Aktivitas
Hb : 12,8 g/dl
Tampak lemah Kontraktilitas menurun
DS : Pengosongan ventrikel
Pasien mengeluh lemas dan terhambat
perlu bantuan untuk bangun
Beban jantung berlebih
Gagal Jantung
Intoleransi Aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas, perubahan irama
jantung, ditandai dengan hasil EKG : aritmia, nadi 108 kali/menit, tekanan darah 110/70
mmHg, Hb : 12,8 g/dl.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler, ventilasi-
perfusi ditandai dengan bernafas abnormal (RR : 29 kali/menit, nafas cepat dan dalam),
dispneu, takikardia.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot bernafas, hiperventilasi,
ditandai dengan pasien mengeluh sesak nafas, takipneu, dispneu, RR : 29 kali/menit.
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan ketidaktahuan tentang proses
penyakit (penurunan curah jantung) ditandai dengan Hb : 12,8 g/dl (rendah), kulit pucat.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, kelemahan ditandai dengan pasien mengeluh lemas, tampak lemah, Hb : 12,8 g/dl
(rendah).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan
Diagnosa
No Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
Keperawatan
(NOC)
1. Penurunan curah NOC : NIC :
jantung berhubungan Cardiac pump Cardiac Care
dengan perubahan effectiveness Evaluasi adanya nyeri dada (intensistas,
kontraktilitas, Circulation status lokasi, durasi)
perubahan irama Vital sign status Catat adanya disritmia jantung
jantung, ditandai dengan Kriteria Hasil : Catat adanya tanda dan gejala cardiac
hasil EKG : aritmia, Tanda-tanda vital output
nadi 108 kali/menit, dalam rentang normal Monitor status pernafasan
tekanan darah 110/80 (TD, nadi, RR) Monitor balance cairan
mmHg, Hb : 12,8 g/dl. Dapat mentoleransi Monitos adanya perubahan tekanan darah
aktivitas Monitor adanya dipsnea, fatigue, takipnea
Tidak ada edema paru Anjurkan untuk menurunkan stress
Vital sign monitoring:
Monitor TTV (TD, Nadi, Suhu, RR)
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor frekuensi dan irama pernafasan
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Kolaborasi dalam pemberian obat anti
2. Gangguan pertukaran NOC : NIC :
gas berhubungan Respiratory status : Airway Management
dengan perubahan gas exchange Posisikan pasien untuk
membran alveolar- Respiratory status : memaksimalkan ventilasi
kapiler, ventilasi- ventilation Auskultasi suara nafas, catat adanya
perfusi ditandai Vital sign status suara tambahan
dengan bernafas Kriteria hasil : Atur intake untuk cairan
abnormal (RR : 29 Mendemonstrasikan mengoptimalkan keseimbangan
kali/menit, nafas peningkatan Monitor respirasi dan status O2
cepat dan dalam), ventilasi dan Respiratory Monitoring
dispneu, takikardia oksigenasi yang Monitor rata-rata kedalaman irama dan
adekuat usaha respirasi
Tanda-tanda vital Catat pergerakan dada. Amati
dalam batas normal kesimetrisan, penggunana otot
tambahan, retraksi otot supra clavicular
dan intercosta
Monitor suara nafas seperti dengkur
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
3. Ketidakefektifan pola NOC : NIC :
nafas berhubungan Respiratory status : Airway Management
dengan keletihan otot Ventilation Posisikan pasien untuk memaksimalkan
bernafas, hiperventilasi, Respiratory status : ventilasi
ditandai dengan pasien Airway Patency Monitor respirasi dan status O2
mengeluh sesak nafas, Vital sign status Kolaborasi dalam pemberian O2
takipneu, dispneu, RR : Kriteria Hasil : Oxygen Therapy
29 kali/menit. Tidak ada dypsneu Atur peralatan oksigen
(mampu bernafas Monitor aliran oksigen
dengan mudah) Pertahankan posisi pasien
Tanda-tanda vital Vital Sign Monitoring
dalam rentang normal Monitor TD, nadi, suhu, RR
(TD, nadi, RR) Monitor kualitas nadi
Monitor pola pernafasan abnormal
4. Ketidakefektifan perfusi NOC : NIC :
jaringan perifer Circulation status Manajemen Sensasi Perifer
berhubungan dengan Kriteria Hasil : Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
ketidaktahuan tentang Mendemonstrasikan peka terhadap dingin / panas / tajam /
proses penyakit status sirkulasi tumpul
(penurunan curah (tekanan systol dan Ajarkan individu untuk mempertahankan
jantung) ditandai dengan diastole dalam rentang ekstremitas yang hangat
Hb : 12,8 g/dl (rendah), yang diharapkan) Gunakan pakaian hangat selama cuaca
kulit pucat. Mendemonstrasikan dingin
kemampuan kognitif Anjurkan pasien atau keluarga untuk
(berkomunikasi dengan memantau posisi bagian tubuh pada saat
jelas dan sesuai duduk, berbaring atau mengubah posisi
kemampuan) Kolaborasi dalam pemberian analgetik
Menunjukan orientasi
N Diagnosa Hari /
Jam Evaluasi
o Keperawatan Tgl
1. Penurunan curah jantung Sabtu / 10:00 S : Pasien mengatakan sesak berkurang
berhubungan dengan 17 – 02 – WIB O : Tekanan darah dan nadi normal, RR 26
perubahan kontraktilitas, 2018
perubahan irama jantung, x/menit, aritmia
ditandai dengan hasil A : Masalah teratasi sebagian
EKG : aritmia, nadi 108 P : Intervensi dilanjutkan
kali/menit, tekanan darah
110/80 mmHg, Hb : 12,8 1. Pantau irama jantung dan adanya aritmia
g/dl. 2. Berikan obat antiaritmia