Multipel
(Kembar)
Wanita yang menghasilkan dua telur matang pada satu siklus ovarium
mempunyai kemungkinan kedua telurnya difertilisasi oleh sperma yang
berbeda. Hal ini menghasilkan dua zigot atau kembar dizigotik. Pada keadaan
ini selalu terdapat dua amnion, dua korion, dan dua plasenta yang menyatu.
Kembar fraternal dapat mempunyai jenis kelamin yang sama atau berbeda dan
secara genetik tidak berbeda dengan saudara kandung yang dilahirkan pada
waktu yang berbeda. Kembar dizigotik dialami oleh keluarga tertentu, lebih
sering terjadi pada wanita keturunan Amerika-Afrika daripada wanita kulit
putih dan paling jarang terjadi pada wanita Asia. Frekuensinya meningkat
seiring peningkatan usia ibu sampai usia 35 tahun, paritas, dan pemakaian obat
obat penyubur.
Kembar identik dihasilkan dari satu telur yang sudah dibuahi, yang kemudian
membelah diri (oleh karena itu disebut kembar monozigotik) jenis kelamin dan
genotipnya sama. Apabila pembelahan terjadi segera setelah fertilisasi, dapat
terbentuk dua embrio, dua amnion, dua korion, dan dua plasenta yang dapat
bergabung. Kebanyakan pembelahan terjadi setelah hari ke-8 setelah fertilisasi.
Dalam hal ini, terdapat dua embrio dengan amnion dan korion yang sama
dengan satu plasenta. Kondisi ini biasanya menimbulkan masalah sirkulasi
karena korda umbilikalis membelit satu sama lain, sehingga salah satu atau
kedua janin akan meninggal, apabila pembelahan terjadi pada tahap sangat
lanjut, pembelahan dapat tidak komplit, sehingga terjadi penyatuan atau
kembar siam.
Kembar Multipel Lain
Kehamilan ganda dengan tiga janin atau lebih meningkat akibat
penggunaan obat obat penyubur dan fertilisasi in vitro (IVF). Triplet
alami terjadi pada satu dari 7600 kehamilan. Hal ini dapat terjadi
akibat pembelahan satu zigot menjadi dua dan salah satunya
membelah lagi, sehingga dihasilkan triplet yang identik. Triplet juga
dapat dihasilkan dari dua zigot, yakni satu membelah menjadi
kembar identik dan zigot kedua merupakan saudara fraternal
tunggalnya atau bisa juga dihasilkan dari tiga zigot. Kuadruplet,
kuintuplet, seksuplet, dan seterusnya kemungkinan dihasilkan
dengan cara yang sama.
Kelainan
Multigen
Kompleks
Kelainan sitogenik
– Abnormalitas kromoson sering sekali terjadi 1
dari 200 bayi mengalami keabnormalitas.
– Kelainan diakibatkan perubahan jumlah dan
struktur kromosom yang mengenai autosom
atau kromosom seks
Abnormalitas normalik
Trisomik/monosomik
Abnormalitas structural
Patahnya kromoson yang diikuti hilangnya materi kromosom
Translokasi
Pemindahan dari satu kromosom ke kromosom lain
Isokromosom
Sentromer membelah secara horizontal
Delesi
Kehilangan suatu bagian dari kromosom
Inversi
Dua patahan yang bergabung lagi
Kromosom cincin
Varian delesi. Ujung nya menghilang, kedua lengan membentuk cincin
Trisomy 21 (Down Syndrome)
Usia ibu punya pengaruh kuat pada kejadian sindrom down. 40%
penderita bayi mempunyai penyakit jantung kongenital dan punya
resiko 10 s.d. 20 kali peningkatan leukemia. Pada penderita yang
diatas 40th rentan terkena Alzheimer.
Chances of having child with
Mother’s age
Down syndrome
20 1 in 1,600
25 1 in 1,300
30 1 in 1,000
35 1 in 365
40 1 in 90
45 1 in 30
Ciri-ciri fisik orang dengan sindrom Down yang paling
umum adalah sebagai berikut:
Tiga kelompok penyakit yang disebabkan oleh mutasi yang mengenai gen-gen
tunggal tidak mengikuti hukum pewarisan menurut Mendel:
1) Penyakit yang disebabkan oleh mutasi berulang triplet.
2) Penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen mitokondria.
3) Penyakit akibat perubahan daerah jejak (imprinted regions).
FRAGILE X SYNDROME
– Sindrom Fragile X adalah prototipe penyakit yang disebabkan oleh mutasi yang
terjadi pada urutan basa panjang berupa dari pengulangan tiga nukleotida.
Contoh lain dari penyakit yang terkait dengan mutasi pengulangan triplet adalah
penyakit Huntington dan Distrofia miotonik.
– Sindrom Fragile X disebabkan oleh mutasi pada gen FMR1. Pada populasi
normal, terdapat sekitar 29 pengulangan DNA CGG sedangkan penderita pada
sindrom fragile x DNA CGG terbentuk dan diulang sampai 200 – 4000
pengulangan.
Lanjutan…
Seperti dengan semua penyakit X-linked, sindrom fragile X terutama mengenai pria.
Namun, analisis beberapa silsilah (pedigree), menghasilkan pola transmisi yang tidak
khas berkaitan dengan kelainan X-linked yang resesif :
– Pria pembawa-sifat (carrier): Sekitar 20% pria.
– Wanita yang terkena: Dari 30% sampai 50% wanita pembawa sifat (carrier)
terkena sindrom fragile X.
– Antisipasi: Istilah ini berlaku untuk fenomena bahwa perangai klinis fragile X
memburuk pada tiap generasi berikutnya, seolah-olah mutasi menjadi lebih
buruk karena diwariskan oleh seseorang kepada cucunya dan generasi di
bawahnya.
PENYAKIT AKIBAT MUTASI GEN MITOKONDRIA
– Penyakit yang disebabkan oleh mutasi pada gen mitokondria adalah jarang.
Karena DNA mitokondria menyandi enzim yang terlibat pada fosforilasi
oksidatif, maka penyakit yang disebabkan oleh mutasi pada gen tersebut
memengaruhi organ yang paling bergantung kepada fosforilasi oksidatif (otot
skelet, jantung dan otak). Neuropati optik herediter jenis Leber (Leber
hereditary optic neuropathy) adalah prototipe kelainan dalam kelompok ini.
PENYAKIT AKIBAT PERUBAHAN DAERAH JEJAK
(Imprinted
Regions): Sindrom Prader-Willi dan Angelman
– Sindrom Prader-Willi ditandai oleh keterbelakangan mental, tubuh pendek,
hipotoni, obesitas, tangan dan kaki kecil, dan hipogonadisme. Pada 60% sampai
70% kasus, delesi interstisial pita q12 pada lengan panjang kromosom 15-
del(15)(q11;q13)-dapat ditemukan.
– Sindrom Angelman juga mengalami keterbelakangan mental, tetapi disertai
cara berjalan ataksia, kejang, dan reaksi tertawa yang tidak wajar. Oleh karena
sikap tertawa dan ataksia, sindrom ini disebut sebagai sindrom boneka yang
bahagia (happy puppet syndrome).
FRAGILE X TREMOR ATAXIA