IPA KIMIA
JUDUL
PETA KONSEP
INDIKATOR
MATERI
Pembimbing :
SOAL-SOAL
Hj. SALMA S P.d
PENUTUP
MAKROMOLEKUL
BERANDA
‘’POLIMER’’
JUDUL
PETA KONSEP
INDIKATOR
MATERI
SOAL-SOAL
PENUTUP
KELOMPOK 1
BERANDA KETUA : SEKRETARIS :
JUDUL
HENDRA RISMAYANTI
PETA KONSEP
ANGGOTA :
INDIKATOR
1. YUSNITA
MATERI 2. NUR ASTRI AINUN
SOAL-SOAL
3. AMALIA
4. LILIS
PENUTUP 5. AJENG NURWAHYUNINGTYAS
6. BUSTAMAN KADIR
7. ANDI AHMAD QADAR
PETA KONSEP
BERANDA POLIMER
JUDUL
PETA KONSEP
INDIKATOR
MONOMER KOPOLIMER HOMOPOLIMER
MATERI
SOAL-SOAL
POLIMERISASI POLIMERISASI
PENUTUP ADISI KONDENSASI
MATERI
SOAL-SOAL
PENUTUP
MATERI
A. PENGERTIAN POLIMER
BERANDA
JUDUL
PETA KONSEP
INDIKATOR
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly = banyak dan meros= unit atau bagian. Jadi
polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil
MATERI dan sederhana. Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang
kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul
polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer
SOAL-SOAL memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama. Pada
umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer
telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Bahan komposit diartikan
PENUTUP sebagai gabungan dari 2 material atau lebih yang berbeda sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru.
Komposit polimer-karbon terbentuk dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material yang
mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai resistansinya berubah apabila terkena
gas. Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah mengapa polimer mempunyai banyak sekali kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari. Di era modern, hampir setiap bagian hidup manusia melibatkan polimer. Termasuk
jenis polimer antara lain plastik, elastomer, serat, cat dan bahan pelapis. Penggunaan polimer dalam perkakas rumah
tangga, alat transportasi, alat komunikasi dan alat elektronika sangat besar cakupannya.
B. PENGGOLONGAN POLIMER
a) Berdasarkan Asalnya
1) Polimer alam
BERANDA adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan
tahun yang lalu,jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil
karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas.Contoh-contoh polimer alam yaitu :
JUDUL
No Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
.
PETA KONSEP
1. Amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian,akar umbi
INDIKATOR
z 3. PVC Vinil klorida Adisi Pipa
pralon,pelapis
lantai, kabel
listrik
MATERI 4. Polivinil Vinil alkohol Adisi Bak air
alkohol
PENUTUP
tereftalat magnetik,
dan etilen kain,tekstil,wol
glikol sintetis
7. Nilon Asam adipat Kondensasi Tekstil
dan
heksametile
n diamin
8. Polibuta Butadiena Adisi Ban motor,
diena mobil
b) Berdasarkan Jenis Monomernya
1) Homopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.
Contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum, selulosa, dan
BERANDA teflon.
2) Kopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis. Berdasarkan
JUDUL
susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai berikut.
a) Kopolimer bergantian
PETA KONSEP
b) Kopolimer blok
c) Kopolimer bercabang
INDIKATOR d) Kopolimer tidak beraturan
MATERI Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur
mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
2. Sifat Kimia
SOAL-SOAL a). Bersifat hidrolik,yaitu sifat yang dimiliki polimer yang dapat menyerap air yang terdapat pada polimer alami.
b). Bersifat elastomer,yaitu bahan yang dapat di tarik dan kembali pada bentuk semula ketika dilepaskan dan terdapat pada polimer alami.
PENUTUP c) Tahan terhadap minyak dan bensin pada polimer sintetis.
Sifat lain dari polimer :
1. Kelenturan dan Kekakuan
BERANDA
JUDUL
PETA KONSEP Sifat ini berkaitan dengan kekuatan tarik, tekan dan ketahanan terhadap patahan. Kekuatan tarik menunjukan sifat polimer
terhadap adanya tarikan, dan kekuatan tekan menunjukan sifat kebalikan dari kekuatan tarik. Suatu polimer ada yang
memiliki hanya kekuatan tarik saja atau tekan saja atau kekuatan tarik dan tekan sekaligus. Polimer yang memiliki salah satu
INDIKATOR dari kekuatan tersebut dikatakan memiliki sifat lentur.
2. Kekuatan Terhadap Panas
MATERI Polimer yang bersifat tahan terhadap panas adalah polimer aromatik. Pada umumnya, polimer aromatik yang tahan terhadap
temperatur tinggi dikembangkan untuk keperluan industri penerbangan. Suatu polimer yang dianggap tahan panas harus
mampu bertahan dan tidak terdekomposisi pada temperatur 400 oC. Contoh polimer yang tahan panas atau polimida dengan
SOAL-SOAL temperatur dekomposisi 585 oC dan poli(p-fenilena) dengan suhu dekomposisi 660 oC.
3. Degradabilitas
PENUTUP Polimer buatan (sintetis) dapat dirancang untuk tahan dan dapat menyerupai bahan – bahan gelas atau logam. Akan
tetapi, polimer buatan tersebut dapat menimbulkan masalah karena bersifat tidak dapat terurai. Untuk menangani hal
tersebut diperlukan pengolahan secara khusus dan juga biaya yang tidak kecil. Oleh karena itu, diusahakan membuat
polimer yang dapat terdegradasi sehingga tidak merusak lingkungan. Bahan polimer yang dapat terdegradasi banyak
digunakan untuk bidang pertanian, farmasi dan kedokteran.
4. Kekristalan
BERANDA
JUDUL
PETA KONSEP Kekristalan mengacu pada sifat keteraturan susunan molekul dalam suatu zat. Ada 3 kemungkinan bentuk kekristalan suatu polimer,
yaitu amorf (tidak berbentuk), semikristal, dan kristal. Pada umumnya, polimer memiliki bentuk amorf dan semikristal. Hal ini
disebabkan ukuran molekulnya yang sangat besar sehingga susunan molekulnya sangat tidak teratur. Sifat kekristalan ini
INDIKATOR memengaruhi sifat termal dan sifat konduktivitas polimer. Polimer amorf lebih lunak dan lebih konduktif dibandingkan polimer yang
berupa polimer kristal.
MATERI 5. Konduktivitas Listrik
kepentingan industri, polimer yang konduktif telah banyak dibuat. Polimer konduktif merupakan polimer – polimer yang memiliki
konduktivitas listrik yang sebanding dengan konduktivitas logam – logam. Salah satu contoh pemanfaatan polimer konduktif ialah
SOAL-SOAL pada penggunaan polielektrolit untuk bahan baterai padat. Polielektrolit merupakan polimer padatan yang terbentuk dari polimer.
Struktur suatu polielektrolit adalah amorf (tidak ada sisi kristal). Contoh polielektrolit yaitu polifosfazona dan polietilenaoksia.
PENUTUP
C. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER
1. Polimerisasi Adisi
BERANDA
yaitu bergabungnya monomer-monomer yang berikatan rangkap. Ikatan rangkap akan menjadi jenuh tatkala monomer-
monomer itu berikatan satu sama lain. Pada polimerisasi adisi, tidak ada molekul yang hilang.polimerisasi adisi digolongkan
ke dalam polimerisasi radikal bebas dan polimerisasi ion.
JUDUL
• 1) Radikal Bebas
Radikal bebas biasanya dibentuk melalui penguraian zat kurang stabil dengan energi tertentu. Radikal bebas menjadi
PETA KONSEP pemicu pada polimerisasi. Zat pemicu berupa senyawa peroksida, seperti dibenzoil peroksida dan azodiisobutironitril
INDIKATOR
MATERI
SOAL-SOAL Jika radikal bebas dinyatakan dengan R• dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2=CHX maka tahap pemicuan dapat
digambarkan sebagai berikut.
• R• + H2C = CHX → R – CH2 – CHX•
PENUTUP
- Tahap perambatan adalah perpanjangan (elongasi) radikal bebas yang terbentuk pada tahap pemicuan dengan monomer-
monomer lain:
• R – CH2 – CHX• + CH2=CHX → R – CH2 – CHX – CH2 – CHX•
•
-Tahap pengakhiran dapat terjadi dengan cara berikut.
2) Polimerisasi Ionik
Polimerisasi adisi dapat terjadi melalui mekanisme yang tidak melibatkan radikal bebas. Dalam hal ini, pembawa rantai dapat
BERANDA berupa ion karbonium (polimerisasi kation) atau ion karbanion (polimerisasi anion).
Dalam polimerisasi kation, monomer pembawa rantai adalah ion karbonium. Katalis untuk reaksi ini adalah asam Lewis,
seperti AlCl3, BF3, TiCl4, SnCl4, H2SO4, dan asam kuat lainnya.
JUDUL Polimerisasi radikal bebas memerlukan energi atau suhu tinggi, sebaliknya polimerisasi kation paling baik dilakukan pada suhu
rendah.Misalnya, polimerisasi 2–metilpropena berlangsung optimum pada –100 oC dengan adanya katalis BF3 atau AlCl3.
Polimerisasi kation terjadi pada monomer yang memiliki gugus yang mudah melepaskan elektron. Dalam polimerisasi yang
PETA KONSEP dikatalis oleh asam, tahap pemicuan dapat digambarkan sebagai berikut.
INDIKATOR
MATERI
b. Polimerisasi Kondensasi
SOAL-SOAL Polimerisasi kondensasi melibatkan penggabungan molekul kecil membentuk molekul besar melalui reaksi kondensasi.
Jika etanol dan asam asetat dipanaskan dengan sedikit asam sulfat pekat, akan terbentuk ester etil asetat disertai
penyingkiran molekul air. Reaksi esterifikasi akan berhenti, sebab tidak ada gugus fungsi lagi yang dapat membentuk
PENUTUP polimer.Namun demikian, jika setiap molekul pereaksi mengandung dua atau lebih gugus fungsional maka reaksi
berikutnya boleh jadi terbentuk. Misalnya, reaksi antara dua monomer asam heksanadioat (asam adipat) dan etana–1,2–
diol (etilen glikol).
D.KEGUNAAN DAN DAMPAK PENGGUNAAN POLIMER
1. Kegunaan polimer
No. Polimer Monomer Sifat Kegunaan
1. Polietena Etena Lentur Botol semprot, tas plastik, kabel, ember, tempat sampah
dan film plastik (pembungkus makanan)
BERANDA
JUDUL 2. Polipropilena Propena Keras dan titik leleh tinggi Karpet, tali, wadah plastik, dan mainan anak-anak
PETA KONSEP 3. Polivinil klorida Vinil klorida Kaku dan keras Pipa air dan pipa kabel listrik (paralon)
4. PolistirenaPolifenil etena Fenil etena Tahan terhadap tekanan Plastik pada kendaraan dan pesawat terbang, genting,
INDIKATOR
tinggi cangkir, mangkuk, dan mainan
MATERI
5. Poliamida (nilon) Asam adipat dan heksametilen Kuat (tidak cepat rusak) Pakaian, peralatan camping, laboratorium, rumah tangga,
diamina dan halus dapur, parasut, layar perahu
SOAL-SOAL 6. PolitetrafluoroEtena Tetrafluoro etena Keras, kaku, tahan panas Pelapis anti lengket dan wajan anti lengket
(PTFE)Atau Teflon dan bahan kimia
PENUTUP
7. Bakelit FormaldehidDan fenol Termoset Peralatan listrik (saklar), perlengkapan radio, telepon,
kamera, piring, dan gelas
DAMPAK NEGATIF POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN
BERANDA Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai
dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat
listrik, dan alat-alat rumah tangga. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita
akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik .Barang-barang tersebut merupakan polimer
JUDUL sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan
menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang
menyebabkan banjir. Bila plastic dikubur maka akan membuat tanah itu menjadi tak subur dan tak dapat
PETA KONSEP ditanami.
Dan dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang disekitar kita terutama bagi kesehatan
INDIKATOR tubuh manusia, diantaranya:
• Penggunaan sterofoam untuk makanan dapat menimbulkan gejala saraf,seperti kelelahan, gelisah, suli
MATERI tidur, dan anemia
• Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak menyebabkan infeksi hati dan
ginjal.
SOAL-SOAL
• Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus/melapisi makanan dapat
menyebabkan kanker
PENUTUP
Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
BERANDA
1. Polimer berikut yang tidak termasuk polimer alam adalah ….
A. tetoron
JUDUL B. selulosa
C. amilum
D. protein
E. Enzim
PETA KONSEP
Jawaban : B
2. Komponen penyusun polimer disebut ….
INDIKATOR A. rantai karbon
B. molekul
C. makromolekul
MATERI D. monomer
E. unsur
Jawaban : D
SOAL-SOAL
3. Polimer berikut yang tergolong polimer alam adalah ….
A. polietena
B. poliester
PENUTUP C. poliisoprena
D. butadiene stirena
E. polivinilklorida
Jawaban : C
4. Berikut merupakan jenis kopolimer berdasarkan susunan monomernya,kecuali ….
A. statistik
B. rangkap
C. bergantian
D. blok
E. bercabang
Jawaan : D
5. Terdapat beberapa polimer berikut.
1) poliester
2) polivinilklorida
3) bakelit
4) melanin
5) nilon
Dari data di atas yang tergolong polimer jenis termoplastik adalah ….
A. 1 dan 5
B. 2 dan 5
C. 2 dan 4
D. 1 dan 3
E. 4 dan 5
Jawaban : D
Soal Essai
1. Apa yang dimaksud dengan polimer ?
• Polimer adalah molekul raksasa (makromolekul) yang tersusun dari satuan-satuan kimia sederhana yang disebut
monomer, misalnya etilena, propilena, isobutilena, butadiena.
2. Apa yang dimaksud dengan monomer ?
• Monomer adalah struktur molekul yang dapat berikatan secara kimia dengan monomer lainnya untuk menyusun
molekul polimer yang panjang dan berulang-ulang. Monomer dapat berupa hidrokarbon, gula, asam amino, atau
asam lemak.
3. Apa yang dimaksud dengan derajat polimerisasi (DP)?
• Derajat polimerisasi (DP) suatu polimer adalah rasio atau perbandingan berat molekul polimer dengan berat molekul
mer-nya. Suatu polyethylene (PE) dengan berat molekul 28.000 g misalnya, memiliki derajat polimerisasi 1000 karena
berat molekul dari mer-nya (C2H4) adalah 28 (12x2 + 1x4). DP menggambarkan ukuran molekul dari suatu polimer
berdasarkan atas jumlah dari monomer penyusunnya.
4. Apa yang dimaksud dengan kopolimer ?
• Kopolimer adalah suatu polimer yang dibuat dari dua atau lebih monomer yang berlainan.
5. Apa yang dimaksud dengan taksisitas polimer. Berdasarkan taksisitasnya itu polimer terbagi menjadi 3, sebutkan dan
berikan gambar strukturnya !
Pembahasan :
• Taksisitas polimer adalah konfigurasi rantai/cabang di sekitar rantai utama polimer. Ada tiga macam taksisitas
polimer, yaitu :
• - Konfigurasi acak (polimer ataktik
Yoseph Krimsky
KELOMPOK 1