576paparan Dir - Pengembangan Kerjasama Pemerintah Di Sumsel

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pengembangan
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta


Kementerian PPN / Bappenas

Rapat Kerja Reguler Bappeda se-Sumatera Selatan


Palembang, 8 April 2015
Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha (KPBU)

Definisi: KPBU adalah kerjasama antara


pemerintah dan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur untuk
kepentingan umum dengan mengacu
kepada spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian
atau seluruhnya menggunakan sumber
daya Badan Usaha dengan
memperhatikan pembagian risiko antara
para pihak.

Slide - 2
Mengapa KPBU?
Tujuan menggunakan skema KPBU meliputi:
Mencukupi kebutuhan pendanaan
penyediaan infrastruktur secara Mendorong prinsip pakai-bayar
berkelanjutan melalui pengerahan oleh pengguna, atau dalam hal
dana swasta. tertentu mempertimbangkan
kemampuan membayar pengguna.
Penyediaan Infrastruktur yang
berkualitas, efektif, efisien, tepat
Memberikan kepastian
sasaran dan tepat waktu.
pengembalian investasi Badan
Usaha melalui pembayaran secara
Menciptakan iklim investasi yang berkala oleh pemerintah kepada
mendorong partisipasi Badan Usaha Badan Usaha.
dalam penyediaan infrastruktur.

KEMITRAAN BERSAING EFEKTIF


PRINSIP KPS PENGENDALIAN DAN
KEMANFAATAN PENGELOLAAN EFISIEN
RISIKO Slide - 3
KPBU
Rp Kesalahpahaman Terhadap KPBU
• KPS bukan pengalihan kewajiban pemerintah
dalam penyediaan layanan kepada
masyarakat, tetapi KPS merupakan
pembiayaan untuk merancang,
membangun, dan mengoperasikan proyek-
proyek infrastruktur kepada swasta;

• Investasi swasta bukan sumbangan gratis


kepada pemerintah dalam penyediaan
pelayanan publik;
• KPBU bukan merupakan privatisasi barang publik;
• KPBU bukan merupakan sumber pendapatan
pemerintah yang akan membebani masyarakat
dalam pemberian pelayanan umum;
• KPBU bukan merupakan pinjaman (utang)
pemerintah kepada swasta.

Slide - 4
Perpres No. 38 / 2015 tentang KPBU
Peraturan Presiden No. 38 / 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur telah ditanda-
tangani oleh Presiden pada 20 Maret 2015 yang menggantikan Perpres
No. 67 / 2005 beserta perubahannya.
Saat ini, rancangan OGM mengenai KPBU berdasarkan peraturan yang
baru masih dalam proses penyusunan. Berikut merupakan poin-poin
perubahan pada Perpres No. 38 / 2015:
1. Penanggung Jawab Proyek Kerjasama 7. Pengadaan Tanah
(PJPK) 8. Dukungan Pemerintah
2. Jenis Infrastruktur 9. Pengadaan Badan Usaha
3. Hybrid Financing 10.Financial Close
4. Proyek KPBU prakarsa Badan Usaha 11.Bentuk Pengembalian Investasi
5. Penganggaran Penyiapan Proyek oleh PJPK 12.Simpul KPBU
6. Success Fee Mechanism

Slide - 5
Subjek dalam KPBU
berdasarkan Perpres 38/2005
Pemerintah yang dalam hal ini akan
berperan sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha
Proyek Kerjasama (PJPK)

• Menteri/Kepala Lembaga atau pihak yang • Badan Usaha Milik Negara,


didelegasikan untuk bertindak mewakili • Badan Usaha Milik Daerah,
Kementerian/Lembaga / Kepala Daerah / • Badan usaha swasta berbentuk
BUMN/BUMD. Perseroan Terbatas (PT),
• Badan hukum asing,
• Proyek KPBU dapat dilakukan dengan penggabungan
• Koperasi.
(bundling) 2 atau lebih jenis infrastruktur dimana
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah bertindak
bersama-sama sebagai PJPK dengan menandatangai
nota kesepahaman mengenai PJPK dan menunjuk
pihak yang menjadi koordinator PJPK.
• BUMN/D dapat bertindak sebagai PJPK sepanjang
diatur dalam peraturan perundang-undangan sektor.
Slide - 6
Jenis Infrastruktur pada
Perpres No. 38 / 2015 tentang KPBU
Transportasi Konservasi
Energi

Jalan Perkotaan

Sumber Daya Air dan Irigasi


Pendidikan

Air Minum Sarana dan Prasarana


Olahraga serta Kesenian
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Terpusat
Kawasan
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Setempat
Pariwisata
Sistem Pengelolaan
Persampahan
Lembaga
Telekomunikasi dan Pemasyarakatan
Informatika
Kesehatan
Ketenagalistrikkan

Minyak dan Gas Bumi dan Perumahan Rakyat


Energi Terbarukan Slide - 7
HYBRID FINANCING
•PJPK dapat membiayai sebagian penyediaan infrastruktur KPBU.

•Penyediaan Infrastuktur yang sebagian dibiayai oleh PJPK


dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelaksana yang pemilihannya
dilakukan melalui pengadaan badan usaha sebagaimana diatur dalam
Perpres KPBU.

•Pelaksanaan sebagian proyek KPBU yang dibiayai oleh PJPK dilakukan


oleh badan usaha pelaksana pemenang pengadaan usaha
sebagaimana diatur dalam Perpres.

Operasi dan
Pemeliharaan Swasta

Pemerintah
Konstruksi Swasta
(PJPK)
Slide - 8
Proyek Unsolicited
Kriteria Proyek Unsolicited: Jenis Kompensasi:
 Terintegrasi secara teknis dengan (1) Pemberian tambahan nilai
rencana induk pada sektor yang sebesar 10%;
bersangkutan; (2) Right to match; dan
 Layak secara ekonomi dan finansial; dan (3) Pembelian prakarsa.
 Badan Usaha yang mengajukan prakarsa
memiliki kemampuan keuangan yang Proyek Unsolicited dapat
memadai untuk membiayai pelaksanaan mendapatkan Jaminan
Penyediaan Infrastruktur. Pemerintah sesuai
ketentuan peraturan
Perubahan pada Perpres 38/2015 adalah
menghapus salah satu kriteria yang
perundang-undangan
tercantum pada Perpres sebelumnya:
“Tidak termasuk dalam rencana induk
pada sektor yang bersangkutan”
Slide - 9
Anggaran Penyiapan Proyek KPBU &
Success Fee Mechanism

Anggaran Penyiapan Success Fee


Proyek KPBU Mechanism
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Biaya penyiapan dapat dibebankan
Daerah/BUMN/BUMD kepada pemenang lelang baik
menganggarkan dana perencanaan, sebagian atau seluruhnya, yang
meliputi:
penyiapan, transaksi, dan
• Biaya Transaksi;
manajemen KPBU sesuai ketentuan
• Imbalan terhadap Badan Usaha dan
peraturan perundang-undangan. lembaga/institusi/organisasi
internasional pelaksana penyiapan
yang dibayarkan berdasarkan
keberhasilan transaksi KPBU
(success fee);
• Biaya lainya yang sah
Slide - 10
Pengadaan Tanah
Pengadaan tanah untuk KPBU diselenggarakan oleh Pemerintah
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

Pengadaan Badan Usaha dalam rangka


Pendanaan pengadaan tanah untuk
KPBU dilaksanakan setelah
KPBU bersumber dari APBN dan APBD.
diperolehnya penetapan lokasi atas
tanah yang diperlukan untuk
Apabila PJPK adalah BUMN, pelaksanaan KPBU.
pendanaan pengadaan tanah
bersumber dari anggaran BUMN atau
dari Badan Usaha melalui kerjasama
dengan BUMN yang bersangkutan.

Apabila KPBU layak secara finansial,


Badan Usaha Pelaksana dapat
membayar kembali sebagian / seluruh
biaya pengadaan tanah.
Slide - 11
Dukungan Pemerintah

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat memberikan Dukungan


Pemerintah terhadap KPBU sesuai dengan lingkup kegiatan KPBU.

• Menteri Keuangan dapat menyetujui pemberian Dukungan


Pemerintah dalam bentuk Dukungan Kelayakan dan/atau
insentif perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-
KETENTUAN undangan berdasarkan usulan PJPK.
• Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat memberikan
Dukungan Pemerintah dalam bentuk lainnya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

• VGF atau insentif perpajakan yang disetujui Menteri


Keuangan; dan/atau
• Bentuk lainnya yang dapat diberikan oleh Menteri/Kepala
BENTUK Lembaga/Kepala Daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Pengadaan tanah dan perizinan merupakan kewajiban
pemerintah.
Slide - 12
Pengadaan Badan
Usaha
•Mekanisme pengadaan badan usaha:
1.Pelelangan; atau
2.Penunjukan langsung
•Pelelangan atau penunjukan dilakukan melalui prakualifikasi.
•Penunjukkan langsung dilakukan dengan kondisi tertentu, yaitu:
Pengembangan atas infrastruktur yang telah dibangun dan/atau
dioperasikan sebelumnya oleh Badan Usaha Pelaksana yang sama;
Pekerjaan yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan
teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu mengaplikasikannya
hanya satu-satunya; atau
Badan Usaha telah menguasai sebagian besar atau seluruh lahan yang
diperlukan untuk melaksanakan KPBU.
Slide - 13
Perolehan Pembiayaan dan
Pengembalian Investasi

Perolehan Pembiayaan Pengembalian


(Financial Close) Investasi
• Perolehan pembiayaan paling lama 1. Pembayaran oleh pengguna (user
dalam12 bulan dan dapat charge); dan/atau
diperpanjang dari waktu ke waktu 2. Pembayaran oleh PJPK melalui
dalam hal kegagalan bukan karena skema pembayaran ketersediaan
kelalaian badan usaha pelaksanan. layanan (availability payment).
• Perolehan pembiayaan dapat
dilakukan secara bertahap sesuai
dengan tahapan proyek.
• Setiap perpanjangan waktu
perolehan pembiayaan diberikan
paling lama 6 (enam) bulan.

Slide - 14
Simpul KPBU

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah menunjuk


unit kerja di lingkungan K/L/D sebagai Simpul KPBU

FUNGSI TUGAS
Sebagai unit yang akan Menyiapkan perumusan
melaksanakan tugas berkaitan kebijakan, sinkronisasi,
dengan KPBU dalam koordinasi, pengawasan,
Kementerian/Lembaga/ dan evaluasi pembangunan
Daerah tersebut. KPBU

Slide - 15
TERIMA KASIH

DIREKTORAT PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA


KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS
JL. TAMAN SUROPATI NO. 2
JAKARTA 10310
TELP/FAX: 021 31934175 / 021 31923813
WEBSITE: pkps.bappenas.go.id
EMAIL: pkps@bappenas.go.id
LAMPIRAN
AGENDA TAHAPAN RANGKAIAN
MUSRENBANG 2015 (TENTATIF)

Pendalaman Forum Pembahasan Forum Sidkab Rakorbangpus Trilateral Sidang Kabinet


Dimensi Ratek/ Angka Dasar – Konsultasi Pagu II Meeting Rancangan
Pembangunan Rakernis Persiapan Publik Indikatif (15 April) (15 - 24 April) Akhir RKP 2016
(26-30 Maret) KL Pagu Indikatif (6 April (9 April) (13 Mei 2015)
( Maret - (23-25 Maret) 2015)
April)

Rakorbangpus Musrenbangprov Pembahasan Rakor Khusus • Pra Musrenbangnas, Buka Perpres


I dan Forum (2 Maret – 13 April Angka Dasar – Papua & Papua (16-24 April), Warung RKP 2016
Konsultasi 2015 ) Persiapan Pagu Barat oleh • Penutupan (9-10 Mei) (18 Mei
Bappeda (26 Indikatif Pemda Pramusrenbangnas 2015)
Maret 2015) (Lanjutan ) (14 April 2015) (28 April)
(31 Maret – 2 • Musrenbangnas,
April) (29 April)

Kegiatan lain:
1. Clean Water Summit (21-23
April 2015)
TINDAK LANJUT 2. Konferensi Asia Afrika (23-24
April 2015)
PEMBAHASAN RKP 2016
DI DPR

Slide - 18
VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:


"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Slide - 19
9 AGENDA PRIORITAS – NAWA CITA
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberi rasa aman pada seluruh WN
2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Slide - 20
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin
melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa
menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen
pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem
3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR DIMENSI PEMERATAAN &


UNGGULAN KEWILAYAHAN
Pendidikan Kedaulatan Pangan Antarkelompok
Kesehatan Kedaulatan Energi & Pendapatan
Ketenagalistrikan
Perumahan Antarwilayah: (1) Desa,
Kemaritiman dan Kelautan
(2) Pinggiran, (3) Luar
Mental / Karakter Pariwisata dan Industri Jawa, (4) Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

RKP 2015 RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
MELANJUTKAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN
REFORMASI BAGI Ditentukan Ditentukan Ditentukan
PERCEPATAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
dalam proses dalam proses dalam proses
PEMBANGUNAN MELETAKKAN FONDASI penyusunan penyusunan penyusunan
EKONOMI YANG PEMBANGUNAN YANG RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
BERKEADILAN
BERKUALITAS
Slide - 21
RANCANGAN TEMA RKP 2016

Mempercepat Pembangunan Infrastruktur


untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan
yang Berkualitas
 Salah satu permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi saat ini
adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik.
 Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama yang
harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas.
 Pembangunan berkualitas adalah:
 Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan
tidak boleh memperlebar ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
 Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan
dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan
yang berkelanjutan
 Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan
pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran
kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang memperhatikan pemerataan

Slide - 22
SUBJEK PEMBAHASAN DALAM
PRA-MUSRENBANG NASIONAL
KEDAULATAN PANGAN
Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH;
Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda Pembukaan
1 juta lahan
sawah baru
Reforma
agraria
Perbaikan dan
9 juta Ha
Kemendag; Pengendalian pemb. Jaringan Kemen PU;
Kemen Pertanian impor pangan irigasi, bendungan, Kementan
pasar, dan sarpras
transportasi Kemendag;
Pemda

BAPPENAS : KOORDINASI
Peningkatan PERENCANAAN
Kemen Pertanian; kemampuan MENKO : KOORDINASI Stop konversi
petani lahan
Pemda;
Kemen Perindustrian; PELAKSANAAN
Pemb. produktif Kemen Agraria & TTR
Pemda Agribisnis
kerakyatan KEDAULATAN
PANGAN

Pemulihan
Pendirian kualitas Kemen Pertanian;
bank kesuburan
Bank Indonesia; pertanian & lahan; 1000 KLH/BPLH
Kemen Koperasi UMKM Desa Mandiri Pemda (BUMDes- Dana Desa)
Gudang dgn
fasilitas Benih
pengolahan
pasca panen
di sentra Kemen Pertanian;
produksi; Kemen BUMN; Pemda
Slide - 24
KEDAULATAN PANGAN
1. Pembukaan 1 juta ha lahan sawah baru
2. Pembukaan pertanian lahan kering 1 juta ha di luar Jawa
3. Perbaikan/pembangunan irigasi untuk 3 juta lahan sawah
4. Pembangunan pasar
5. Pembangunan sarana prasarana transportasi
6. Stop konversi lahan produktif
7. Pemulihan kesubuhan lahan (1000 Desa mandiri benih)
8. Gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen
9. Bank Pertanian dan UMKM
10. Peningkatan kemampuan petani
11. Pembangunan agribisnis kerakyata
12. Pengendalian impor pangan
13. Reforma agraria 9 juta ha
Slide - 25
KEDAULATAN ENERGI
Kemen ESDM;
Kemen BUMN
Kemen ESDM; Peningkatan Pembangunan Tata kelola yg
Kemen BUMN; produksi minyak kilang migas efektif & efisien
Kemen ESDM;
Kemendag; bumi industri migas
memperpanjangu dan energi (a.l Kemen BUMN;
Pertamina sia sumur2 tua kontrak SKK Migas
dan Pengendalian pembelian
impor minyak minyak jangka
Pertamina, PLN, PGN
menengah)
Kemen Keuangan; Percepatan
Pembangunan
Kemen ESDM; Sistem fiskal yg Pembangkit listrik Kemen ESDM;
Kemen BUMN flexibel dan peningkatan Kemen BUMN;
Penggunaan Batu
BAPPENAS : KOORDINASI bara dan Gas utk PLN; PGN
PERENCANAAN produksi Listrik
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN

Pengalihan KEDAULATAN Kemen ESDM;


Transportasi
Kemen ESDM; berbasis BBM ke ENERGI Realokasi Kemen Keuangan
gas (percepatan subsidi BBM ke Kemen BUMN
Kemen Perhubungan biofuel
Pembangunan Kementan
Kemen Perindustrian SPBG)

Peningkatan
Iklim investasi kapasitas
Kemen ESDM; migas yg
Kemen Keuangan; tangki/minyak
kondusif mentah, BBM, Kemen ESDM;
Pemda Pengembangan
energi baru & dan LPG Pertamina
terbarukan
Kemen ESDM;
Kemen BUMN; Kemen Ristek Slide - 26
KEDAULATAN ENERGI

1. Tata kelola industri migas dan energi


2. Percepatan pembangunan pembangkit listrik
3. Peningkatan penggunaan batu bara dan gas
4. Realokasi subsidi BBM ke biofuel
5. Peningkatan kapasitas tangki
6. Pembangunan energi baru dan terbarukan
7. Iklim investasi migas yang kondusif
8. Pengalihan transportasi berbasis BBM ke gas
9. Sistem fiskal yang fleksibel
10. Peningkatan produksi minyak bumi, memperpanjang sumur tua
11. Pengendalian impor minyak
12. Pembangunan kilang minyak
Slide - 27
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN
Kemen KP; Kemen Koperasi UKM; Kemen PU; Kemen
Hub; Kemen Ristek DIKTI; Kemen Perdagangan;
Peningkatan Perbankan; Pemda
kapasitas dan
pemberian akses
terhadap sumber
modal, sarana Pembangunan 100
Peningkatan produksi, sentra perikanan
Kemen KP produksi infrastruktur, sbg tempat Kemen KP; Kemen Hub
perikanan dua kali teknologi dan pelelangan ikan
lipat (40-50 juta pasar terpadu dan Kemen BUMN;
pembangunan 24
ton per tahun pelabuhan Pemda
pada thn 2019 strategis

Mendesain tata
ruang wilayah Pemberantasan Kemen KP;
pesisir dan lautan illegal, POLRI;
Kemen KP; yg mendukung BAPPENAS : KOORDINASI
unregulated dan
Kemen Agraria & kinerja PERENCANAAN unreported Kemen Hukum HAM;
pembangunan MENKO : KOORDINASI
TTR; Pemda maritim dan
fishing (IIU) Pemda
PELAKSANAAN
perikanan

PEMBANGUNAN
KEMARITIMAN
Mengurangi
Penerapan best intensitas
aqua-culture penangkapan di
Kemen KP; practices untuk Kemen KP;
kawasan
Kemen Ristek DIKTI komoditas- overfishing Pemda
komoditas sesuai batas
unggulan kelestarian
Peningkatan luas Penguatan
kawasan konservasi
perairan berkelanjutan keamanan laut,
Kemen KP; (17 juta ha) dan daerah Kemen Han
penambahan kawasan perbatasan dan Kemen KP;
Kemen LH & Hut; konservasi 700 ha dan
pengamanan
Pemda
rehab. Kerusakan Kemen Dagri;
lingkungan pesisir & laut SDA dan ZEE
KemenLu.
Slide - 28
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN
1. Pemberian akses modal, sarpro, infrastruktur, teknologi dan pasar
2. Pembangunan 100 sentra perikanan
3. Pembangunan 24 pelabuhan strategis
4. Pemberantasan illegal, unregulated, unreported fishing
5. Penurunan peningkatan di kawasan overfishing
6. Keamanan laut, daerah perbatasan
7. Pengamanan SDA dan ZEE
8. Kawasan konservasi perairan berkelanjutan 17 juta ha
9. Penambahan kawasan konservasi 700 ha
10. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir
11. Best aqua-culture practices untuk komoditas unggulan
12. Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan laut
13. Peningkatan produksi perikanan (40-50 juta ton pertahun di 2019)
Slide - 29
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN
DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA
 Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;
 Kemendagri;
 Kemen PU & Pera; Pembangunan
 BNPP Kawasan
 Pemda Perbatasan

 Kemen Desa, PDT &


 Kemen Desa, PDT &
Pembangunan Transmigrasi;
Transmigrasi; Pembangunan
Daerah  Kemen Keuangan;
 Kemendagri; Desa dan
Tertinggal dan  Kemendagri;
 Kemen PU & Pera; Pulau-Pulau
Kawasan
BAPPENAS : KOORDINASI
Perdesaan  Pemda;
 Pemda Terpencil PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI  Desa
PELAKSANAAN

MEMBANGUN
INDONESIA DARI
PINGGIRAN
DENGAN
MEMPERKUAT
Pengurangan
 Kemen Keuangan; overhead cost
DAERAH-DAERAH Pengembanga
 Kemendagri; (biaya rutin) DAN DESA n Tata Kelola  Kemen Keuangan;
Pemerintahan  Kemendagri;
 Kementerian Sektor untuk
Daerah dan
& Lembaga dialokasikan  Pemda
Otonomi
bagi pelayanan
 Pemda publik
Daerah

Penataan
Daerah  Kemen Keuangan;
Otonomi Baru  Kemendagri;
 DPR & DPRD;
 Pemda
Slide - 30
DAERAH PINGGIRAN

1. Pembangunan Kawasan Perbatasan


2. Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
3. Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan
Daerah dan Otonomi Daerah
4. Penataan Daerah Otonomi Baru
5. Pengurangan overhead cost
6. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pulau-
pulau kecil

Slide - 31
PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
EKONOMI DI LUAR JAWA

*
• Kemen Perindustrian Penyediaan
• Kemen Agraria dan TTR lahan
• Pemerintah Daerah kawasan
industri
* SDA
Science • Kemen PU/Pera
dan • Kemen
• Kemen Ristek-Dikti konektivitas
Techno Perhubungan
• Kemen Pertanian
Park • Kemen ESDM
• Kemen Perikanan BAPPENAS :
KOORDINASI
• BPPT PERENCANAAN
• Pemda MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN

Industrialiasi
Penyediaan di luar Jawa
Tenaga Terampil
(BLK, SMK, Insentif • Kemen Keuangan
Politeknik) fiskal dan • Kemen Perindustrian
• Kemen Dik-Nas Mensosialisasikan non fiskal
mental
• Kemen Tenaga Kerja Kewirausahaan
ikim
investasi
PTSP
• BKPM
• BKPD – Pemda * Perda
bermasalah
• Kemendagri

Slide - 32
INDUSTRIALISASI

1. Penyediaan lahan kawasan industri


2. Ketersedian SDA
3. Konektivitas: jalan, pelabuhan laut, bandara
4. Ketersediaan energi, air
5. Insentif fiskal dan non fiskal
6. Iklim investasi (PTSP)
7. Perda-perda bermasalah
8. Penyediaan TK terampil
9. Sosialisasi mental kewirausahaan
10. Science dan Techno Park

Slide - 33
PEMBANGUNAN KARAKTER DAN POTENSI PARIWISATA

Kemen Pariwisata; Kemen PU;


Kemen Perhubungan; Kemen BUMN;
Pemda
Percepatan
Pembangunan Kemen Pariwisata;
Kemen Pariwisata; Akses Transportasi Percepatan Kemen Kominfo;
Pemda Peningkatan Jumlah Pembangunan Pemda
Investor Nasional Akses Informasi
dan Komunikasi

Kemen Pariwisata;
Kemen Budaya
Peningkatan
Kemen Pariwisata; Kebijakan Anggaran BAPPENAS : KOORDINASI Infrastruktur
Dikdasmen;
Kemen Keuangan; Pembangunan PERENCANAAN Pengembangan Pemda
Pemda Pariwisata MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN Budaya Lokal
PEMBANGUNAN
KARAKTER
DAN POTENSI
PARIWISATA Kemen Pariwisata;
Percepatan
Keterlibatan Pengembangan dan Kemen BUMN;
Kemen Pariwisata; Masyarakat Lokal Pengelolaan Pemda
Pemda dalam Pengelolaan Kawasan Pariwisata
Lokasi Pariwisata (intersullar tourism)

Peningkatan
Pengembangan Kualitas SDM Kemen Pariwisata;
Kemen Koperasi &UKM; Ekonomi Kreatif Masyarakat Lokal
Berbasis pada Eco- Kemen Budaya Dikdasmen;
Kemen Pariwisata; /Sekitar Objek
tourism Wisata
Pemda
Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif;
Pemda;
Slide - 34
PARIWISATA

1. Akses transportasi
2. Akses informasi dan komunikasi
3. Pengembangan budaya lokal
4. Pengembangan dan pengelolaan kawasan
pariwisata
5. Kualitas SDM masyarakat lokal
6. Ekonomi kreatif berbasis eco-tourism
7. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lokasi
pariwisata
8. Kebijakan anggaran pembangunan pariwisata
9. Peningkatan jumlah investor nasional
Slide - 35

Anda mungkin juga menyukai