Anda di halaman 1dari 13

TERAPI REHABILITASI DENGAN GENGGAM BOLA KARET

PADA PENYAKIT STROKE NON HEMORAGIK UNTUK


MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT

OLEH :
ASTRI WAHYUNI
161211251
LATAR BELAKANG
• Stroke terjadi ketika pasokan darah ke satu
bagian otak terhambat cukup parah karena
adanya bekuan darah atau aterosklerosis
(Srikandi Waluyo, 2009).
• Prevalensi stroke didunia pada tahun 2010
adalah sebanyak 33 juta dengan 16,9 juta
orang terkena stroke serangan pertama.
• Di Indonesia Prevalensi stroke meningkat
dari 8,3 per 100 pada tahun 2007 menjadi
12,1 per 1000 pada tahun 2013.
Lanjutan…
• Data dari Kementrian Kesehatan RI (2014) mencatat
bahwa tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan (nakes) diperkirakan 1.236.825 orang.
• Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat tahun 2013 didapatkan data bahwa
stroke merupakan penyebab kematian nomor 5 di
kota Padang (Dinkes Sumbar, 2013).
• Menurut data rekam medik RSUP dr. M. Djamil,
Padang pada tahun 2013 rata-rata pasien stroke per
bulan adalah sebanyak 42 orang. Hal ini bisa menjadi
pertimbangan bahwa memang insiden terjadinya
stroke di kota Padang cukup banyak.
Penatalaksanaan stroke sangat penting
mengingat dampak yang ditimbulkan berupa
kecacatan dan kematian. Penanganan
dimulai dari penanganan fase akut sampai
rehabilitasi.
Pada pasien pasca stroke dapat dilakukan
rehabilitasi yaitu program terapi dasar dari
pemulihan pasien stroke yang mengalami
gangguan fungsi gerak. Latihan gerak
memberikan efek pada fungsi ekstremitas
atas pada pasien pasca stroke.
Lanjutan…
• Gerakan pada tangan dapat di stimulasi
dengan latihan fungsi menggenggam yang
dilakukan melalui tiga tahap yairu membuka
tangan, menutup jari-jari untuk
menggenggam objek dan mengatur kekuatan
menggenggam (Irfan, 2010).
KERANGKA KONSEP

Variabel Dependent
Variabel Independent

Pemberian terapi latihan


Kekuatan Ototo genggam bola karet
HIPOTESIS PENELITIAN
• H1 : Ada peningkatan kekuatan otot pasien stroke non
hemoragik dengan latihan genggam bola karet
• H0 : Tidak ada pengaruh kekuatan otot pada pasien
stroke non hemoragik dengan latihan genggam bola
karet
METODOLOGI
DESAIN PENELITIAN
• Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen
dengan pendekatan pre test and post test.
• Pada desain ini terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok
perlakuan diberikan intervensi terapi latihan dengan
bola karet, sedangkan kelompok kontrol (control
group) tidak mendapat latihan dengan bola karet.
• Penelitian menggunakan instrumen bola karet. Bola
yang digunakan dalam penelitian ini adalah bola
karet berbentuk bulat, bergerigi dengan sifat elastis,
dapat ditekan dengan kekuatan minimal.
Populasi dan Sampel

• Populasi
Pada penelitian ini populasinya yaitu seluruh
pasien pasca stroke non hemoragik yang
mengalami kelemahan di bagian ekstremitas atas
yang datang ke Poli klinik rumah sakit X.
• Sampel
Pada penelitian ini sampelnya adalah pasien
pasca stroke non hemoragik yang mengalami
kelemahan di bagian ekstremitas atas yang
menjalani terapi latihan di Poli Klinik Rumah Sakit
X
Variabel Penelitian

• Variabel Bebas (Independent)


Variabel independen dari penelitian ini
adalah pemberian terapi latihan genggam
bola karet
• Variabel Terikat (Dependent)
Variabel dependent dari penelitian ini
adalah kekuatan otot pasien Stroke
Nonhemoragik
DEFENISI OPERASIONAL
Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Skala Hasil
ukur
Independ Latihan menggenggam akan SOP - -
ent merangsang serat-serat otot genggam
untuk berkontraksi, hanya bola karet
dengan sedikit kontraksi kuat
setiap harinya dengan
karakteristik latihan yang
menggunakan bola
Dependen Kemampuan Diukur Rasio Pria (kg)
t menggenggam dengan  Baik sekali 55.50
Kekuatan dapat menggunakan keatas
otot dilakukan jika Handgrip  Bagus 46.50-55.00
genggam posisi ibu jari Dinamometer  Sedang 36.50-46.00
jari berlawanan  Cukup 27.50-36.00
dengan posisi  Kurang 27.00
jari yang lain. Wanita (kg)
 Baik sekali 42.50
keatas
 Bagus 32.50-41.00
 Sedang 24.50-32.00
 Cukup 18.50-24.00
 Kurang 18.00
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai