Mapelot

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

PROSEDUR PENATALAKSANAAN OKUPASI

TERAPI PADA KONDISI PSIKOSOSIAL


DI RSJ GRHASIA PAKEM YOGYAKARTA

AYU KUMALA SARI (P272280141)


• Nama : Ny. Wy

• Usia : 38 tahun

Identitas • Jenis Kelamin : Perempuan

pasien • Agama : Islam

• Alamat : Kenteng, Banaran / Bunder


014/007, Galur, Kulon Progo

• Sisi Dominan : Kanan

• Harapan : Pasien ingin pulang ke rumah,


dapat kembali bekerja serta
berkumpul bersama keluarganya.
• Diagnosis medis :Skizofrenia Tak Terinci
(F20.3)

• Diagnosis multiaksial :
Diagnosis
- aksis I :Skizofrenia Tak Terinci

- aksis II : ciri schizoid

- aksis III : belum ada

- aksis IV : tidak jelas

- aksis V : GAF scale 60-57.


• KA Kognitif Perilaku

Menekankan perubahan pikiran yang dipercayai untuk


menghasilkan perilaku spesifik atau mengembangkan
Kerangka pengetahuan dasar untuk memecahkan permasalahan.
acuan
• Strategi

- Mendengarkan apa yang harus dikerjakan (listening for


musts) yaitu terapis memunculkan motivasi dari dalam diri
pasien, dengan cara mendengarkan dan membuat
bagaimana cara pasien mau menyadari diri, lalu berkata
Cont… pada dirinya sendiri bahwa, “saya harus.. “

- Reinforcement berupa pemberian reward & punishment

- Modelling dilakukan dengan mencontohkan kepada pasien


terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas.
• 1. Blangko Mini-Mental State Examination (MMSE)
skor pasien 29/30 yang berarti pasien tidak ada
gangguan kognitif. Pasien memiliki masalah dalam
comprehension.
• 2. Blangko Comprehensive Occupational Therapy
Instrumen Evaluation Scale (COTE)
Skala Cote yang didapatkan adalah 16, pasien
mengalami masalah dalam hal kenampakan dan level
aktivitas. Pasien mengalami masalah dalam kerja
sama. Pasien mengalami masalah melakukan
koordinasi, kerapian beraktivitas, problem solving,
kerapian beraktivitas, initial learning, ketertarikan
beraktivitas, menyelesaikan aktivitas dan membuat
keputusan.
• 3. Blangko Milwaukee Evaluation of Daily
Living Skills (MEDLS)

Pasien mengalami masalah keterampilan pada area


cont… menggosok gigi, mandi, berhias, kebersihan
pribadi, serta perawatan kuku dan rambut.

• 4. The Kohlman Evaluation Of Living Skills


(KELS)

Pasien mengalami masalah pada area self-care dan


pengetahuan tentang system transit.
1. OCCUPATION
Masalah OT • Activity of Daili Living (ADLs)
Berdasarkan Pasien mampu melakukan BAB BAK secara mandiri. Pasien
Occupational memiliki masalah dalam kebersihan gigi dan mulut.

Therapy • Instrumental Activity Of Daily Living (IADLs)


Domains Mampu berinteraksi dengan orang lain. Memiliki masalah pada
system transit

• Social Participation

Keluarga & masyakarat pasien tidak mendukung keadaan


pasien sehingga pasien sering mendapatkan perlakuan
negative.
2. Client Factors

• Values Beliefs Sprituality


Memiliki harapan dan semangat yang tinggi untuk
sembuh.
Cont.. • Specific mental function
Insight judgment, atensi dan memori pasien cukup
baik. Tidak mengalami delusi. Terkadang emosi
tidak stabil

• Pasien tidak mengalami masalah pada fungsi


sensori neuromuskoskeletal, otot, gerakan,
cardiovascular.
3. Performance Skills

• Social Interaction Skills

Pasien mampu memulai pembicaraan. Intonasi


bicara keras dan kuantitas bicara berlebih, kualitas

Cont..
cukup. Pasien terkadang menyela pembicaraan
orang lain.

• Motor Skills

Tidak ada masalah

• Process Skills

Tidak ada masalah


4. Performance Pattern

• Person

- Habits : Saat ini pasien tidak bekerja sebagai


ART seperti dulu karna kondisinya.

cont.. - Routines : Pasien sering kali melewatkan


rutinitas menggosok gigi pada pagi hari. Selama
di rehabilitasi pasien selalu mengikuti kegiatan
di rehabilitasi.

- Roles : Ibu Rumah Tangga


5. Context & Environment
• Context
- Cultural : Pasien lebih sering berkomunikasi
menggunakan bahasa jawa. Pasien tinggal di
pedesaan
- Personal : Pasien berumur 38 tahun. Pasien

cont… merupakan lulusan SLTP. Saat ini pasien tidak


bekerja karna kondisinya.

• Environment
- Physical : Pasien tinggal di daerah dataran
tinggi.
- Sosial : Hubungan sosial pasien dengan teman
atau masyarakat tidak terlalu bagus
dikarenakan kondisinya.
Aset Limitasi

Kooperatif Kebersihan mulut & gigi


kurang

Aset Komunikasi pasien baik Mudah terdikstrasi

& Tidak ada masalah Kuantitas bicara


mobilitas berlebih
Limitasi Dapat mengimitasi aksi Kemampuan Recall
orang lain kurang

Mood pasien tidak ada


kelainan
Dari hasil pemeriksaan, dapat dibuat suatu
prioritas permasalahan pasien yaitu pada area
ADL dalam aktivitas menggosok gigi.

Prioritas
masalah
 LTG (Long Term Goal)
• Pasien mau melakukan aktifitas menggosok gigi
secara mandiri dan rutin dengan kemauan sendiri

Program selama 7 kali sesi terapi


 STG (Short Term Goal)

Terapi a. Pasien mau melakukan aktifitas menggosok gigi dengan


dorongan maksimal selama 1 kali sesi terapi
b. Pasien mau melakukan aktifitas menggosok gigi dengan
dorongan sedang selama 2 kali sesi terapi
c. Pasien mau melakukan aktifitas menggosok gigi dengan
dorongan minimal selama 2 kali sesi terapi
STG I
1. Warm-Up
• Terapi dimulai dengan terapis mengucapkan salam,
sapa kepada pasien, menanyakan menu sarapan
pasien. Terapis juga menyampaikan tujuan terapi
2. Main-Event
Intervensi • Pasien melakukan aktivitas menyikat gigi
• Dimulai dengan TX menanykan alat yang dibutuhkan
saat menggosok gigi
• Tx memberi motivasi kepada px agar lebih peduli
dengan penampilannya & kebersihan mulut
• Tx berjanji akan memberikan roti jika pasien mau
menggosok gigi
3. Cooling-down
• Pemberian reinforcement

• Pemberian reward berupa roti ketika pasien


sudah melakukan aktivitas menggosok gigi

cont.. • Tx menanyakan manfaat


setelah menggosok gigi
yang dirasakan
STG II
1. Warm-Up

• Terapi dimulai dengan terapis mengucapkan salam, sapa


kepada pasien, menanyakan menu sarapan pasien. Terapis
juga menyampaikan tujuan terapi.

cont… 2. Main-Event

• Tx mengintruksikan pasien untuk melakukan aktivitas


menggosok gigi

• Tx mengobservasi pasien ketika melakukan aktivitas


menggosok gigi. Jika pasien bermalas-malasan, maka
punishment akan diberikan dengan mengembalikan pasien
ke bangsal
3. Cooling-down

• Melakukan evaluasi dan memberikan tantangan


kepada pasien yaitu jika pasien mau mengajak
terapis untuk menggosok gigi di pertemuan
berikutnya.
cont…
STG III
1. Warm-Up

• Tx mengucapkan salam, sapa kepada pasien,


menanyakan menu sarapan pasien. Tx juga
menyampaikan tujuan terapi. Tx menanyakan

cont… tantangan apa yang diberikan kepada pasien.

2. Main-Event

• Pasien menjalakan tantangan yang diberikan


oleh terapis yaitu pasien mau mengajak terapis
untuk melakukan aktivitas menggosok gigi
bersama.
3. Cooling-down

• Pemberian reinforcement dan evaluasi

• Terapi ditutup dengan melakukan evaluasi


dan reinforcement berupa reward ketika

cont.. pasien mampu


menggosok gigi.
mengajak terapis untuk
STG IV
1. Warm-Up
• Tx mengucapkan salam, sapa kepada pasien,
menanyakan menu sarapan pasien. Tx juga
menyampaikan tujuan terapi. Tx menanyakan kegiatan

cont.. terapi pada sesi sebelumnya.

2. Main-Event

• Pasien melakukan aktivitas menggosok gigi dengan


kemauan sendiri tanpa disuruh oleh terapis. Terapis
melakukan observasi. Kegiatan ini dilakukan
sebanyak 2 kali dengan durasi 10 menit.
3. Cooling-down

• Pemberian reinforcement dan evaluasi

• Terapi ditutup dengan terapis memberi tepuk


tangan dan menanyakan manfaat setelah

Cont… pasien melakukan aktivitas menggosok gigi


secara rutin tanpa harus disuruh terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai