Anda di halaman 1dari 13

ANTI KOLINERGIK

Kelompok 2 ( Dua )
Shafira Anggia Dini (F1G018001)
Diana Sri Handayani (F1G018011)
Nadila Azani (F1G018018)
Alya Nuha Mufida (F1G018021)
Ridho Kurnia (F1G018034)
DEFINISI ASMA

Asma merupakan penyakit paru dengan karakteristik obstruksi


saluran nafas yang reversible. Obstruksi saluran nafas ini memberikan
gejala asma seperti batuk, mengi dan sesak nafas. Penyempitan saluran
napas ini dapat terjadi secara bertahap, perlahan-lahan dan bahkan
menetap dengan pengobatan tetapi dapat pula terjadi secara mendadak,
sehingga menimbulkan kesulitan bernapas akut (Sudoyo, 2009).
Penyebab asma
Alergi terhadap :
a. binatang berbulu
b. Debu
c. Jamur
d. Polusi
e. Asap rokok
f. Infeksi virus
g. Asap
h. Parfum
i. Jenis makanan tertentu ( terutama zat yang ditambahkan kedalam makanan )
j. Perubahan cepat suhu ruangan (Astuti, 2010).
ANTI KOLINERGIK

Antikolinergik adalah sekelompok obat yang menstimlasi saraf


parasimpatis dengan melepaskan neuro hormon asetilkolin. Obat
golongan ini menghambat golongan reseptor muskarinik sehingga
efeknya berlawanan dengan obat antikolinergik bai,berkerja langsung
ataupun tidak langsung. Antikolinergik digunakan untuk menstimulasi
peristaltis, meningkatkan sekresi kelenjar ludah, getah lambung dan air
mata, dan memperkuat sirkulasi dengan mengurangi lendir dan
menegurkan otot-otot saluran napas. Antikolinergik saat ini digunakan
secara luas pada pengobatan penyakit-penyakit obstruksi saluran napas,
dan merupakan bronkodilator pilihan untuk pengobatan penyakit paru
obstruksi kronik (PPOK).
Obat asma Golongan Antikolinergik

1.  Ipratropium bromide
2. Tiotropium bromide
3. Glikopironium bromida.
 Ipratropium bromide

Ipratropium bromide merupakan antagonis


muskarinik (antikolinergik) yang digunakan
sebagai terapi lini pertama untuk mencegah
dan mengontrol gejala dari sesak napas atau
mengi (wheezing) yang disebabkan 
oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
bronkhitis dan emfisema paru. Obat ini secara
struktur mirip dengan atropin tetapi memiliki
tingkat keamanan yang lebih baik dan lebih
efektif pada penggunaan terapi inhalasi.
Obat ini merupakan bentuk garam bromida
dari ipratropium, dimana bentuk sintetisnya
berasal dari turunan alkaloid atropin, dengan
tambahan antikolinergik. Obat ini berwujud
kristal putih hingga tidak berwarna yang dapat
Struktur  Ipratropium bromide larut di dalam air dan metanol, namun tidak
larut pada pelarut lipofilik seperti eter,
kloroform, dan fluorokarbon. Ipatropium
memiliki efek antagonis terhadap asetil kolin
pada saraf parasimpatis, post ganglion,
hingga effector-cell junction.
Tiotropium bromide
Tiotropium bromide adalah obat untuk
mengontrol dan mencegah gejala yang
disebabkan oleh penyakit paru-paru yang
sedang berlangsung (penyakit paru-paru
obstruktif kronis, yang meliputi bronkitis dan
emfisema), misalnya suara mengi dan sesak
napas.
Obat ini bekerja dengan merelaksasi otot-
otot di sekitar saluran pernapasan sehingga
membuka dan Anda dapat bernapas lebih
mudah. Tiotropium termasuk dalam kelas
obat yang dikenal sebagai antikolinergik.
Mengontrol gejala masalah pernapasan
dapat melancarkan aktivitas Anda sehari-
hari.
Obat ini harus digunakan secara teratur
agar bekerja secara efektif. Obat ini tidak
Struktur Tiotropium bromide bekerja dengan cepat dan tidak boleh
digunakan untuk meringankan masalah
pernapasan yang tiba-tiba. Jika mengi atau
sesak napas tiba-tiba terjadi, gunakan
inhaler bantuan cepat Anda (seperti
Farmakokinetik
Antikolinergik
Obat Antikolinergik sebagai prototipe antimuskarinik, hambatan Obat
Antikolinergik bersifat reversible dan dapat diatasi dengan pemberian
asetilkolin dalam jumlah berlebihan atau pemberian antikolinesterase.
Obat Antikolinergik memblok asetilkoli endogen maupun eksogen, tetapi
hambatannya jauh lebih kuat terhadap eksogen.
Kepekaan reseptor muskarinik terhadap antimuskarinik berbeda
antar organ. Pada dosis kecil (sekitar 0,25 mg) misalnya, Obat
Antikolinergik hanya menekan sekresi air liur, mucus bronkus dan
keringat serta jantung. Pada dosis yang lebih besar (0,5 - 1,0 mg)
baru terlihat dilatasi pupil, gangguan akomodasi , dan penghambatan
N.vagus sehingga menimbulkan terlihatnya takikardi.
 
Farmakodinamik AntiKolinergik

Mekanisme Antikolinergik memegang peranan penting dalam


mengatur tonus dan kaliber saluran pernapasan. Sistem saraf
parasimpatik kolinergik merupakan salah satu mekanisme yang berperan
atas terjadinya bronkospasme ,tonus kolinergik adalah satu-satunya
komponen yang bersifat reversibel.
Indikasi

Digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan


bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator
dalam pengobatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit
paru-paru obstruktif kronik, termasuk bronkhitis kronik dan emfisema.
Dosis dan Cara Penggunaan Obat Ipratropium Bromida

Bentuk Sediaan Dosis


2 inhalasi (36 mcg) empat kali sehari. Pasien boleh menggunakan
Aerosol dosis tambahan tetapi tidak boleh melebihi 12 inhalasi dalam
sehari
Dosis yang umum adalah 500 mcg (1 unit dosis dalam vial),
digunakan dalam 3 sampai 4 kali sehari dengan menggunakan
Larutan nebulizer oral, dengan interval pemberian 6-8 jam. Larutan dapat
dicampurkan dalam nebulizer jika digunakan dalam waktu satu
jam.
Efek samping
1. Sakit punggung
2. Sakit dada
3. Bronkhitis
4. Batuk
5. Penyakit paru obstruksi kronik yang semakin parah
6. Rasa lelah berlebihan
7. Mulut kering
8. dyspepsia
9. Mual
10. Infeksi saluran pernapasan atas
11. Infeksi saluran urin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai