Anda di halaman 1dari 38

Class I

August 06 & 07, 2019

0 About this class: Materi, Text, Sistem Penilaian


I Pendahuluan: Logika Klasik, Simbolik
II Logika Proposisional (Propositional Logic):
1. Pengenalan
2. Proposisi/Kalimat Deklaratif/Kalimat (proposition):
a. Proposisi Atom
b. Proposisi Majemuk
3. Penghubung kalimat (logical connectives)
4. Ekspresi (expression) dalam Logika Proposisi.
5. Tabel Kebenaran (Truth Table)
Fuel (Fun English) Club
Time
08:00-10:30
Materi
1. Pendahuluan
2. Logika Proposisional
Bagian I (awal – Tes Tengah Semester)
3. Logika Predikat
4. Aljabar Boole
5. Himpunan
6. Relasi Bagian II (TTS – Tes Akhir Semester)
7. Fungsi
Text
• Catatan Kuliah (dapat diunduh dari SIA UKRIM)
• Logika Matematika oleh Jong Jek Siang
• Diktat Kuliah Logika Informatika UKRIM (disusun oleh Ibu Haeni
Budiyati)
• Propositional Logic (diktat kuliah University of Texas, Austin)
• http://www.iep.utm.edu/prop-log/
• https://en.wikipedia.org/wiki/Propositional_calculus
• http://ece.uprm.edu/~jseguel/ltoc2.pdf
Kesepakatan
• Tertawa bersama, tapi tidak mengetawai.
• Toleransi keterlambatan: 10 menit.
Grading system (sistem penilaian)
No Item Percentage Notes
1 Pop Quiz 10
2 Quiz I & 45 or 35 Higher of 2 and 3 gets 45%;
Mid Term Exam (TTS) lower of 2 and 3 gets 35%.
3 Quiz II & 45 or 35
Final Exam (TAS)
4 Homework 10

TTS dan TAS wajib diikuti.


Mungkin ada…
Pop Quiz pada akhir kelas ini!
Pendahuluan
Kenapa saya harus mengambil mata kuliah LOGIKA? WHY ???
WHY ???
WHY ???

Basis
Data
LOGIKA (LOGIC)
• Berasal dari kata LOGOS = kata, alasan, penalaran Perkembangan

• Aristotles (sekitar 300 SM) mengembangkan


Logika Traditional (Logika Klasik)

Dasar pemikiran:
Suatu pernyataan logika bisa bernilai BENAR (TRUE/1)
atau
SALAH (FALSE/0)
tetapi tidak keduanya.
Aristotles (sekitar 300 SM) mengembangkan Logika Traditional
(Logika Klasik)
LOGIKA (LOGIC) Dasar pemikiran: suatu logika bisa bernilai BENAR (TRUE/1) atau
SALAH (FALSE/0) tetapi tidak keduanya.
Perkembangan

• George Boole (1815-1864) dan Augustus De Morgan (1806-1871)


mengembangkan Logika Klasik menjadi Logika (Klasik) Simbolik dengan
menggunakan simbol-simbol.

Logika Simbolik (Symbolic Logic) adalah sebuah metode untuk membuat


kesimpulan yang absah dengan menggunakan simbol-simbol dan variable-variable,
dan bukannya kalimat dalam bahasa sehari-hari.
Keuntungan:
1. Ambiguitas (makna ganda) dalam bahasa sehari-hari dapat dihindarkan.
2. Kalimat-kalimat yang telah diubah menjadi simbol-simbol dapat dimanipulasi
dengan menggunakan operasi matematik.
LOGIKA (LOGIC)
Logika Klasik Simbolik (Symbolic Classical Logic)
Logika Simbolik (Symbolic Logic) terbagi menjadi:

1. Logika Proposisi (Propositional Logic)


2. Logika Predikat (Predicate Logic)
LOGIKA PROPOSISI (PROPOSITIONAL LOGIC)
1. Pengenalan
2. Proposisi/Kalimat Deklaratif/Kalimat (proposition):
a. Proposisi Atom
b. Proposisi Majemuk
3. Penghubung kalimat (logical connectives)
4. Ekspresi (expression) dalam Logika Proposisi.
5. Tabel Kebenaran (Truth Table)
LOGIKA PROPOSISI (PROPOSITIONAL LOGIC)
Logika Proposisi/Logika Kalimat/Kalkulus Proposisi
adalah cabang ilmu logika matematika yang mempelajari
1) apakah proposisi/kalimat yang terbentuk dari proposi-proposisi lain
dengan memakai penghubung kalimat (connectives) bernilai benar
atau salah, dan
2) bagaimana nilainya bergantung pada nilai kebenaran komponen-
komponennya.
LOGIKA PROPOSISI (PROPOSITIONAL LOGIC)
Logika Proposisi berurusan dengan dua hal, yaitu
- proposisi/kalimat (proposition) dan
- penghubung (logical connective).
PROPOSISI/KALIMAT DEKLARATIF/KALIMAT
(PROPOSITION/STATEMENT)
Sebuah proposisi (kalimat deklaratif/kalimat)
adalah sebuah kalimat yang memiliki satu nilai kebenaran.
Jika sebuah proposisi benar, kita katakan “proposisi memiliki nilai benar (TRUE).”
Jika sebuah proposisi salah, kita katakan “proposisi memiliki nilai salah (FALSE).”

Contoh:
1. Hujan es turun di kampus UKRIM pada tanggal 5 Agustus 2019.
2. Empat adalah bilangan genap.
3. Empat adalah bilangan ganjil.

Ada kalimat yang tidak punya nilai kebenaran, dan ada juga kalimat yang memiliki lebih
dari satu nilai kebenaran (ambigu). Kalimat-kalimat seperti ini bukan proposisi.
Apakah kalimat-kalimat ini proposisi (kalimat deklaratif)?
1. Jumlah dua buah bilangan prima adalah bilangan genap.
Bukan, karena ia bisa bernilai True atau FALSE. Ambigu. (Contoh: 3+ 3 dan 2+3))
2. Jumlah dua buah bilangan ganjil adalah bilangan ganjil.
Ya, karena ia bernilai FALSE.
3. Sedang hujankah?
Bukan, karena ia tidak bernilai TRUE atau FALSE.
4. Ayo ikut English Club!
Bukan, karena ia tidak bernilai TRUE atau FALSE.
5. x adalah bilangan ganjil.
Bukan, karena ia bisa bernilai TRUE atau FALSE tergantung pada nilai variable x. Ambigu.
6. x / y < 4
Bukan, karena ia bisa bernilai TRUE atau FALSE tergantung pada nilai variable x dan y. Ambigu.

Perhatikan: Kalimat yang mengandung variable BUKAN proposisi.


Kalimat tanya dan kalimat suruh BUKAN proposisi.
Apakah kalimat-kalimat ini proposisi (kalimat deklaratif)?

7. Jumlah dua buah bilangan prima.


Bukan kalimat, karena
tidak ada nilai kebenaran.
8. Karena Bambang sakit.
Bukan kalimat, karena
tidak ada nilai kebenaran.
9. 100
Bukan kalimat, karena
tidak ada nilai kebenaran.
Variable adalah tempat penyimpanan nilai yang diasosiasikan dengan:
- sebuah nama (bagaimana kita menyebut variable ini),
- suatu arti (apa yang direpresentasikan oleh variable ini), dan
- sebuah nilai yang berada dalam suatu domain.
Variable Boolean adalah variable yang domain nilainya {0,1},
dimana “0” sering diinterpretasikan sebagai FALSE, “1” sebagai TRUE.
Proposisi biasanya direpresentasikan oleh Boolean variable.
Contoh:
Misalkan variable p berarti proposisi “3 lebih kecil dari 4.”
Nama variable: p
Arti p: proposisi “3 lebih kecil dari 4”
Nilai p adalah 1.
PROPOSISI/KALIMAT DEKLARATIF (PROPOSITION/STATEMENT)
Sebuah PROPOSISI ATOM (KALIMAT ATOM)
adalah proposisi yang tidak memiliki penghubung (connective).
Sebuah PROPOSISI MAJEMUK (KALIMAT MAJEMUK)
adalah proposisi yang memiliki penghubung (connective).
Proposisi atom memiliki nilai kebenaran.
Proposisi majemuk juga memiliki nilai kebenaran.
Contoh:
“3 adalah bilangan ganjil”
adalah sebuah proposisi atom. Nilai kebenaran: TRUE
“4 adalah bilangan genap”
adalah sebuah proposisi atom. Nilai kebenaran: TRUE
“3 adalah bilangan ganjil dan 4 adalah bilangan genap”
adalah sebuah proposisi majemuk. Nilai kebenaran: TRUE
Penghubung kalimat (logical connectives)
Penghubung kalimat dipakai untuk membangun proposisi yang lebih
kompleks dari proposisi-proposisi yang lebih sederhana.

Ada tiga buah penghubung kalimat (logical connectives/operator) yang


paling mendasar:
1. not (bukan, tidak benar bahwa)
2. and (dan)
3. or (atau)
Penghubung kalimat (logical connectives)
Dalam Logika Proposisi Simbolik penghubung logika (logical connectives)
ini diberi simbol sebagai berikut.
Simbol Arti Bahasa Indonesia
¬ Tidak / Not / Negasi (Negation) Tidak benar bahwa/Bukan
˄ Dan / And / Konjungsi (Conjunction) dan/tapi
˅ Atau / Or / Disjungsi (Disjunction) atau

Susunan operasi: dan kemudian


Tanda kurung “( )” dapat digunakan untuk mengganti susunan operasi
(seperti dalam Aljabar).
Ekspresi dalam Aljabar (contoh)
Perhatikan persamaan ini.
y = (a+b) x 4

ekspresi aljabar (algebraic expression)


(operasi/operation)
a, b : operand berupa variable
di mana setiap variable menyatakan sebuah ekspresi.
4 : operand berupa konstanta (constant)
+,x,( ) : operator
z = y /3
w=5
Contoh-contoh ekspresi (expression) dalam Logika
Proposisional (dan ekspresi TIDAK VALID)
TRUE
FALSE
p (jika p adalah variabel yang menyatakan sebuah proposisi)
q (jika q adalah variabel yang menyatakan sebuah proposisi)
TRUE ˅ FALSE Simbol Arti Bahasa Indonesia

p ¬ Tidak / Not / Negasi (Negation) Tidak benar bahwa/Bukan


˄ Dan / And / Konjungsi (Conjunction) dan/tapi
pq ˅ Atau / Or / Disjungsi (Disjunction) atau
pq
p q
(p + TRUE)
 (p q)
(p   q)  FALSE 25
 (p  q) q p  25
Mengekspresikan kalimat majemuk Bahasa Indonesia
dalam Logika Proposisional (simbolik)
Misalkan kita memiliki dua buah proposisi atom:
1. Variable p adalah proposisi “3 adalah bilangan ganjil”.
2. Variable q adalah proposisi “4 adalah bilangan genap”.

No Proposisi majemuk dalam Proposisi majemuk dalam ... dibaca sebagai


Bahasa Indonesia bentuk simbolik

1. 3 adalah bilangan ganjil dan p˄q p and q


4 adalah bilangan genap
2. 3 bukan bilangan ganjil ¬p Not p
Mengekspresikan kalimat majemuk Bahasa Indonesia
dalam Logika Proposisional (simbolik)
Misalkan kita memiliki dua buah proposisi atom:
1. Variable p adalah proposisi “Aku sehat.”
2. Variable q adalah proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
No Proposisi majemuk dalam Proposisi majemuk dalam ... dibaca sebagai
Bahasa Indonesia bentuk simbolik
1 Aku tidak sehat. ¬p Not p
2. Aku tidak sehat tapi aku ¬p˄q Not p and q
bekerja dengan baik
3. Aku tidak sehat dan tidak ¬p˄¬q Not p and not q
bekerja dengan baik
4. Tidak benar bahwa aku ¬ (p ˄ q) Not (p and q)
sehat dan bekerja dengan
baik
Perbandingan antara Aljabar dan Logika Proposisional
Contoh ekspresi (expression) dalam Aljabar:
-a (operand: variable a; operator: -)
atom connective
dibaca “Minus a”.

Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang klasik:


Aku tidak sehat.(operand: “aku sehat”; operator: tidak)
proposisi atom connective

Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang simbolik:


Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
¬p (operand: proposisi p; operator: ¬)
“Aku tidak sehat”.
atom connective
dibaca “p tidak benar”/
Perbandingan antara Aljabar dan Logika Proposisional
Contoh ekspresi (expression) dalam Aljabar:
-a X b (operand: variable a, b; operator: -, X)
atom connective
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang klasik:
Aku tidak sehat tapi aku bekerja dengan baik.
(operand: “aku sehat”, aku bekerja dengan baik; operator: tidak, tapi)
proposisi atom connective
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang simbolik:
Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
¬p ˄ q (operand: proposisi p, q; operator: ¬, ˄)
atom connective
Perbandingan antara Aljabar dan Logika Proposisional
Contoh ekspresi (expression) dalam Aljabar:
- (a X b) (operand: variable a, b; operator: -, X)
atom connective
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang klasik:
Tidak benar bahwa aku sehat dan bekerja dengan baik.
(operand: “aku sehat”, aku bekerja dengan baik; operator: tidak, dan)
proposisi atom connective
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang simbolik:
Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
¬ (p ˄ q) (operand: proposisi p, q; operator: ¬, ˄)
atom connective
Tabel Kebenaran (Truth Table)
Tabel Kebenaran (Truth Table) memperlihatkan relasi antara nilai kebenaran dari
proposisi-proposisi dengan nilai kebenaran dari proposisi majemuk yang merupakan
gabungan proposisi-proposisi tersebut
Jika p dan q adalah proposisi (kalimat deklaratif), Tabel Kebenaran dengan ketiga
penghubung (connectives) yang mendasar ¬, ˅, dan ˄ adalah:

p q ¬p p˄q p˅q

T T F T T

T F F F T

F T T F T

F F T F F
Tabel Kebenaran (Truth Table)
Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
Jika p (“aku sehat”) adalah T (True/Benar),
maka ¬p (“aku tidak sehat”) adalah F (False/Salah). ... (negasi)
Jika p (“aku sehat”) adalah T (True/Benar) dan q (“aku bekerja degan baik”) adalah F (False/Salah),
maka p ˄ q (“aku sehat dan bekerja dengan baik”) adalah F (False/Salah). … (konjungsi)
Jika p (“aku sehat”) adalah F (False/Salah) dan q (“aku bekerja degan baik”) adalah T (True/Benar),
maka p ˅ q (“aku sehat atau bekerja dengan baik”) adalah T (True/Benar). … (disjungsi)
dst… p q ¬p p˄q p˅q

T T F T T

T F F F T

F T T F T

F F T F F
Tabel Kebenaran (Truth Table)
Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
Nilai “Aku tidak sehat tapi aku bekerja dengan baik” (¬p ˄ q) dan
“Aku tidak sehat dan tidak bekerja dengan baik” (¬p ˄ ¬q) dan
“Tidak benar bahwa aku sehat dan bekerja dengan baik” (¬(p ˄ q)) dapat dilihat di tabel ini:

p q ¬p p˄q p˅q ¬p ˄ q ¬q ¬p ˄ ¬q ¬(p ˄ q)

T T F T T F F F F

T F F F T

F T T F T

F F T F F
Homework
1. Selesaikan pengisian tabel kebenaran di atas.
Homework
2. Apakah ekspresi di bawah ini merupakan ekspresi logika yang benar?
Misalkan p dan q adalah variabel yang menyatakan proposisi.
a. p  TRUE
b.  TRUE
c.   TRUE
d. pq
e. (p  FALSE)  (p  q)
f. (p  FALSE)   (p  q)
g. ((((q))))
h. (100)
i.  p  100
Homework
3. Apakah kalimat-kalimat ini proposisi (kalimat deklaratif)?
Berikan alasannya:
a. Aku dilahirkan di Bandung.
b. Bambang dilahirkan di Bandung.
c. Tanggal 5 Agustus 2019.
d. Supaya Bambang sehat.
e. Apakah Bambang dilahirkan di Bandung?
f. x2 -2x - 8 = 0
g. x = 24
h. 24
i. Jangan lalai mengerjakan PR!
j. Bambang tidak pernah bohong.
Homework

4. Misalkan p adalah proposisi “Bambang terdaftar dalam MK Logika” dan


q adalah proposisi “Bambang kuliah Logika pada tanggal
6 Agustus 2019”
Buatlah ekspresi Logika Proposisional simbolik:
a. Bambang tidak kuliah Logika pada tanggal 6 Agustus 2019.
b. Bambang kuliah Logika pada 06/09/2019 atau terdaftar dalam MK Logika.
c. Bambang kuliah Logika pada 06/09/2019 dan terdaftar dalam MK Logika.
d. Bambang kuliah Logika pada 06/09/2019 tapi dia tidak terdaftar dalam MK Logika.
e. Bambang terdaftar dalam MK Logika tapi tidak kuliah Logika pada 06/09/2019.
e. Bambang tidak terdaftar dalam MK Logika dan tidak kuliah Logika pada 06/09/2019.

Anda mungkin juga menyukai