Dewi Fitri Nilamsari Eka Yana Ariyani Fairuzza Luthfin Fariz Firman Tara Arifin Hanis Faroqi Novi Urmilatsani Afifah Siti Sofiya

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

1.

Dewi fitri nilamsari


2. Eka yana ariyani
3. Fairuzza luthfin
4. Fariz firman tara arifin
5. Hanis faroqi
6. Novi urmilatsani afifah
7. Siti sofiya
Asuhan keperawatan kegawat
daruratan pada pasien setroke
hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70%
kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita
hipertensi
(nurarif dan kusuma,2013)
a) kekurangan suplai oksigen yang menuju otak
b) pecahnya pembuluh darah diotak karena kerapuhan
pembuluh darah otak
c) adanya sumbatan bekuan darah diotak

(Batticaca,2009)
a) perubahan tingkat kesadaran
(mengantuk,letih,apatis,koma)
b) kesulitan berbicara/ memahami orang lain
c) kesulitan menelan
d) kehilanagan keseimbangan
e) mual dan muntah
f) kelemahan pada satu sisi tubuh
 Airway : jalan nafas paten
 Breathing : nafas klien tidak sesak, frekuensi nafas
20x/mnit klien tidak menggunakan otot bantu
pernafasan cuping hidung
 Circulation : sianosis (-), TD = 180/110 mmhg, N=
70x/mnit, S= 37C
 Disability
kesadaran : composmetis
kekuatan otot : 4/4
 keluhan utama : keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien mengalami kelemahan anggota gerak badan
sebelah kanan.
 riwayat penyakit sekarang : keluarga pasien
mengatakan pasien pagi-pagi pergi naik sepeda
setelah dijalan pasien gemetaran kemudian pasien
jatuh dan anggota badan sebelah kanan tidak bisa
bergerak. Lalu pasien ditolong warga dan dibawa
ke rumah sakit, setelah di RS pasien mendapatkan
pertolongan di IGD dan mendapatkan perawatan
lebih lanjut.
a. Keadaan umum :
1. Kesadaran : umumnya mengalami penurunan kesadaran
2. Suara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti,
kadang tidak bisa bicara
3. TTV : tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi
b. Pemeriksaan integument
1. Kulit : jika klien kekurangan o2 kulit akan tampat pucat dan jika
kekurangan cairan maka turgor kulit jelek.
2. Kuku: perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis
3. Rambut : umumnya tidak ada kelainan
c. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala : bentuk normocephalik
2. Muka umunya tidak simetris yaitu mencong kesalah satu sisi
3. Leher : kaku kuduk jarang terjadi
d. pemeriksaan dada
pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi, wheezing ataupun
suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur akibat penurunan reflek batuk dan
menelan
e. pemeriksaan abdomen :
Penurunan peristaltik usus akibat bedtrest yang lama
f. pemeriksaan inguinal, genetalia,anus
Kadang terdapat incontinensia / retensio urine
g. pemeriksaan ekstermitas
Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
h. pemeriksaan neurologi
1. pemeriksaan nervuscranialis : terdapat gangguan nervuscranialis VII dan XII
central
2. Pemeriksaan motorik
Terjadi kelumpuhan/ kelemahan pada salah satu sisi tubuh
3. Pemeriksaan sensorik : dapat terjadi hemihipestesi
4. Pemeriksaan reflek : pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan
menghilang dan setelah beberapa hari reflek fisiologis akan muncul kembali
didahului dengan reflek patologid
Hari Data fokus Problem etiologi

x Ds : keluarga pasien Ketidakefektifan Kurang pengetahuan


mengatakan bahwa perfusi jaringan perifer proses penyakit
pasien mengalami (domain 4, kode 00204
kelemahan anggota kelas 4 respon
gerak badan sebelah kardiovaskuler/pulmon
kanan. al hal 236)

Do : pasien terlihat
lemah , tidak bisa
bergerak , kesulitan
dalam berbicara.
ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d kurang
pengetahuan tentang proses penyakit
(domain 4, kode 00204 kelas 4 respon
kardiovaskuler/pulmonal hal 236)
har No Kriteria hasil intervensi
i .dx
x 1 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
tindakan -Monitor TD,nadi,suhu,dan RR
keperawatan (kode 6680 hal 237)
selama….x24jam 2. Peningkatan latihan
diharapkan pasien : -instruksikan individu terkait
tidak ada dengan tipe aktifitas fisik yang
kelemahan otot sesuai
 tekanan darah -instruksikan individu untuk
normal melakukan pemanasan dan
 tidak ada mati rasa pendinginan dengan cukup pada
saat latihan
(kode 0200 hal 338)
No No TUJUAN KEPERAWATAN INTERVENSI
DX (NOC) KEPERAWATAN (NIC)

3. Terapi latihan : pergerakan


sendi
-ajarkan pasien untuk
membuat jadwal ROM aktif
(kode 0224 hal 440)
4. Pemberian obat
-resepkan atau
rekomendasikan obat yang
sesuai berdasarkan
kewenangan untuk
meresepkan
(kode 2330 hal 253)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai