Anda di halaman 1dari 32

TERAPI INHALASI

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Egyptian Ebers papyrus (1,554 BC) : black
henbane (Hyoscyamus niger,) psicoactive

John Rudge's pewter


tankard inhaler, 1778

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
1858

Diagram of Christopher
South & Central America, Bennet's inhaler, 1654
(2,000 years ago) :
tobacco
Primarycare respiratory journal Volume 16 Issue 2 April 2007
Mengapa pakai inhalasi

* Obat inhalasi:
* dosis obat kecil  efek samping

* langsung bekerja ke paru
* mula kerja cepat
* Praktis
*  Rekomendasi GINA (guideline
asma dunia)

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Prinsip Dasar Terapi Inhalasi

Mekanisme
Pengendapan

 Benturan inersial
 Sedimentasi gravitasi
 Difusi  gerak Brown

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
A

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
C

Mechanisms of deposition within the respiratory tract.


A, Impaction. B, Sedimentation. C, Diffusion
Everard ML, et al. Pediatr Respir Med 1999; 286
Prinsip Dasar Terapi
Inhalasi
● Prinsip:
Pemberian obat secara langsung
ke dalam saluran nafas melalui
penghisapan
● Onset cepat, dosis kecil, langsung

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
ke target organ, efek samping
minimal
Indikasi
Mencegah atau mengobati bronkospasme
atau inflamasi saluran napas
Meningkatkan bersihan sekret
Induksi sputum

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Pengaruh deposisi paru terhadap
respons klinis
Ukuran Daerah
Efikasi Keamanan
Partikel deposisi
(μm)
Mulut / Efek klinis (-) absorbsi di
>5 esofagus sal.pencernaan
jika tertelan

Jalan napas Efek klinis (+) absorbsi di


2-5 paru
atas/sentral

Jalan napas Efek klinis absorbsi

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
<2 perifer/alveoli lokal rendah sistemik tinggi
Farmakokinetik obat inhalasi

Hati
Pada terapi inhalasi, vena
bioavailabilitas sistemik Portal
adalah jumlah dari obat yg
masuk lewat paru dan
saluran cerna

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Saluran metabolisme Bioavailabilitas
cerna sistemik
Semakin tinggi
bioavailabilitas oral steroid 
semakin besar potensi Efek
Samping Pedersen & O’Byrne, 1997
Keuntungan Terapi
Inhalasi versus Oral
Inhalasi Oral
Dosis Kecil Besar
Efek samping Sedikit Banyak
Mula kerja obat Cepat Lambat
Tempat kerja obat Langsung Tidak

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Lama kerja obat Sama Sama
Mencegah EIA Baik Tidak
Cara Pakai (koordinasi) Perlu Tidak perlu
*) EIA : Exercise Induced Asthma
Obat obatan

1. Inhalasi ß2 agonist
Bronkodilator
Short-acting (3~6 jam) → Salbutamol Sulphate (Ventolin®)
Long-acting (>12 jam) → Salmeterol
2. Inhalasi anti-kolinergik--Ipratropium
3. Inhalasi kortikosteroid
Fluticason,Budesonide
3. Inhalasi kortikosteroid + Long –

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
acting ß2 agonist (Seretide discus)
Obat obatan
 Mukolitik
N-Acetylcysteine
Bromhexine HCl

 Antibiotik
Tobramycin
Pentamidine
Ribavirin

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Amphotericin
Efek samping

 ß-2 Agonist: palpitasi,tremor,


takikardi
 Kortikosteroid: kandidiasis. Iritasi
 Antikolinergik: urine retension

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
 Mukolitik : bronkospasme
 Infeksi paru dan jalan napas
MACAM TERAPI INHALASI
Inhalasi Dosis Terukur
(Metered Dose Inhalation – MDI)
Inhalasi Bubuk Kering
(Dry Powder Inhalation – DPI )
Inhalasi Nebulizer

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Metered Dose Inhaler (MDI)
Banyak digunakan
Relatif mudah diproduksi, harga relatif murah
Ada yang mengandung chlorofluorocarbons (CFC) dan
mungkin freon/archon
Mengandung campuran lainnya untuk menjadi aerosol
Tidak ramah lingkungan bila menggunakan CFC
Kecepatan aerosol rata-rata 30 m/detik atau 100 km/jam

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Metered Dose Inhaler (MDI)

Teknik harus benar


Dosis obat lebih kecil
Perlu koordinasi cermat
Efek samping hampir Tidak ramah lingkungan (CFC)
tidak ada
Iritasi faring  Freon
Kerja cepat Latihan berulang-ulang
Tidak tergantung
absorpsi

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Tidak mengiritasi
lambung
Relatif murah
Macam-macam
Metered dose inhaler (MDI)

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Dry powder inhalers (DPIs)
Inhalasi Bubuk Kering

Accuhaler® / Diskus® Turbuhaler® TWISTHALER™

Rotadisk®

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Spinhaler® Diskhaler® Rotahaler®
Dry powder inhalers

 Desain variasi  Relatif mahal


 Ramah lingkungan  Harus digunakan dengan
 Obat murni tidak banyak inspiratory flow, bergantung desain
campuran  respirasi alat
 Lebih mudah digunakan
 Tidak membutuhkan latihan
berulang-ulang

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Diskhaler®
Nebuliser
Alat medis yang membawa
cairan obat dalam bentuk
kabut (aerosol) ke dalam
saluran pernapasan

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
http://www.aanma.org/childcare/cc_usingnebulizer.htm
Nebuliser
● Aerosol keluar terus menerus
● Ukuran partikel 2 – 5 
● Pengendapan di paru 10 – 20 %
dosis
● Efek samping minimal

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Tipe Nebuliser

Jet Ultrasound
Nebuliser Nebuliser

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
http://www.aanma.org/childcare/cc_usingnebulizer.htm
Nebuliser

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Nebuliser
● Untuk Bayi
● Untuk Anak-anak
● Untuk Orang tua
● Penderita di ICU

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Cara menggunakan nebulizer
1. Udara dalam ruangan harus segar,
mempunyai ventilasi yang baik
2. Pasien duduk tegak dan relaks,
atau tidur miring setengah duduk
3. Pergunakan mouth piece atau
masker (Anak-anak usia < 6 thn
harus memakai masker)
4. Saat pemakaian: bernapas biasa
(tidal volume). Sesekali menarik
napas dalam.
5. Waktu yang digunakan berkisar 5-
15 menit. Jika diperlukan dapat
dilakukan beberapa kali dalam
sehari.

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


Adapted from Laube et al., Eur Respi J 2011:37:1308-1331 ID/RESP/0010/16 . AD:XX/XX/XXXX . ED:XX/XX/XXXX
Cara menggunakan nebulizer
(Con,t)
6. Jika ada bronkokonstriksi, berikan
pertama-tama bronkodilator terlebih
dahulu, baru steroid (atau bisa juga
dicampur, tetapi harus perhatikan dosis
setiap obat).
7. Jangan memberikan mukolitik pada
saat pasien masih sesak, terutama pada
serangan akut berat
8. Sekret yang dikeluarkan jangan sampai
tertelan oleh pasien, pergunakan tempat
tissue atau sputum
9. Perhatikan tanda-tanda yang tidak biasa
pada pasien seperti cyanosis, sesak
yang makin parah, dll
10. Sebaiknya pergunakan alat-alat yang
disposable dan pisahkan terhadap
pasien-pasien tertentu
11. Jika terapi selesai, bersihkan peralatan
yang dipakai.

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


Adapted from Laube et al., Eur Respi J 2011:37:1308-1331 ID/RESP/0010/16 . AD:XX/XX/XXXX . ED:XX/XX/XXXX
Kasus paru yg sering
menggunakan nebulizer
1. Asma Eksaserbasi
2. PPOK Eksaserbasi
3. Bronkiektasis

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Teknik penggunaan &
pemilihan alat inhalasi
yang tepat & benar akan
mempengaruhi hasil
pengobatan

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Kriteria Pemilihan Alat Inhalasi
Usia Alat Inhalasi

Bayi
Nebulizer
Anak
< 4 tahun Nebulizer
4-7 tahun DPI/MDI/Spacer
>7 tahun DPI/MDI

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Dewasa MDI/DPI
Episode akut Nebulizer
Kesimpulan

 Teknikpenggunaan obat inhalasi yang benar


akan memperbaiki hasil pengobatan pada
pasien asma & PPOK sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien.
 Terapi inhalasi sangat dianjurkan pada
pasien asma & PPOK karena :
1. Lebih efektif

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
2. Langsung ke target sasaran dan
3. Efek sistemik minimal
Con,t
Bentuk Obat Inhalasi :
1.MDI = Metered Dose Inhaler
2.DPI = Dry Powder Inhaler
Turbuhaler®, Handihaler, Diskus ,Swinghaler, Breezhaler
3. Cairan/solution (digunakan dengan nebuliser)
Solusio & Suspensi
 Obat yang di berikan dalam nebulisasi
●Inhalasi ß-2 agonist (bronkodilator)
Short-acting (3~6 jam) → Ventolin nebule
Long-acting (>12 jam)

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
●Inhalasi anti-kolinergik
●Inhalasi kortikosteroid

Anda mungkin juga menyukai