Anda di halaman 1dari 29

KASUS ROTASI

G1P0A0 H. 6-7 minggu dengan Abortus


Imminens + Abdominal Pain + PID

Muhammad Amin
Pembimbing : dr. Neny Dwi Anggreni, Sp.OG
◦ Nama: Ny. OL
◦ Umur : 21 Th
◦ Tanggal
◦ Alamat: Jl.
Masuk: 27-6-
Identitas Pembangunan
2019
Pasien ◦ Pendidikan
◦ No RM: 034165
Terakhir: SMA
◦ Pekerjaan: IRT

2
◦ Keluhan Utama: Nyeri Perut Bagian
Bawah
◦ Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri


perut bagian bawah kemarin dan keluar
Anamnesis darah flek flek sejak pukul 5 sore. Nyeri
Ulu hati (+), mual (+), pusing (-).

Bulan April Pernah mengalami


pengeluaran gumpalan darah 1x.

HPHT 28/2/19. Uk 17+3 minggu.

3
◦ Riwayat Obstetri:

1. Hamil ini
◦ Riwayat ANC:

1x dengan bidan
◦ Riwayat Menstruasi

Anamnesis Menarche usia 13 tahun, lama haid 7 hari


◦ Riwayat KB (-)
◦ Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat HT (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Magh (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi Obat / Makanan (-)
Riwayat coitus terakhir 26/6/2019
4
◦ Kondisi Umum : Baik
◦ Kesadaran : Compos Mentis
• Antropometri
- BB: 48 kg
- TB: 157 cm
Pemeriksaan
Fisik
- BMI: 19 kg/m2 (Normal)
• Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 86 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- Suhu : 36,6OC

5
Pemeriksaan Fisik – Status Generalis

Kepala : normocephal
Wajah : tidak ada pertumbuhan rambut berlebih
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Paru : suara nafas dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Palpasi TFU tidak teraba, NT (+) diatas Simphysis
Ekstremitas : oedema (-/-), akral hangat, CRT <2 detik, ADP kuat angkat
Nilai Nilai
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil
Rujukan Rujukan

6.81x 5 – 10 x Waktu
Leukosit 2’00” 1’ – 3’
103/µl 103/µL Perdarahan

4.00 –
4.87 x Waktu
Pemeriksaan Eritrosit
106/µL
5.50 x
106/µL
Pembekuan
7’30” 5’ – 15’

Penunjang
12,6 12 – 14 Non Non
Hemoglobin HbsAg
g/dL g/dL reaktif reaktif

Non Non
Hematokrit 36,8 % 30 – 40 % Anti HIV
reaktif reaktif

245 x 150 – 400 Test


Trombosit Positif
103/µL x 103/µL Kehamilan
◦ Warna Urin : Kuning
Muda
◦ Kekeruhan : Jernih
◦ Glukosa Urine : (-) ◦ Lekosit : 8-10

◦ Bilirubin : (-) ◦ Eritrosit : 0-1

◦ Keton : Trace ◦ Silinder (-)


Pemeriksaan ◦ Berat Jenis : 1.010 ◦ Epitel Gepeng: 30-
Penunjang 35
◦ Blood Urine : (-)
◦ Epitel Bulat : (-)
◦ pH Urine : 7.5
◦ Kristal: (-)
◦ Protein : (-)
◦ Lain-lain : (-)
◦ Urobilinogen : (-)
◦ Nitrit: (-)
◦ Leukosit Esterase : +1

8
Diagnosa Awal
G1P0A0 H. 17 minggu dengan Abdominal
Pain ec susp Abortus Imminens

Tatalaksana Sp.OG
IVFD D5% Loading 1 Kolf

Maintainence RL drip Antrain 1 amp 20


tpm

Inj Ondansentron 4mg.12 jam

10
S Nyeri perut (+), mual (-), keluar darah pervaginam (-)
O KU : Baik Nyeri tekan a/r suprapubic (+)
TD : 110/80
mmHg
HR : 88x/m
RR : 19x/m
Follow Up T° : 36,5°C

(27-6-2019) A G1P0A0 H. 17 minggu + Abdominal Pain ec Susp


Abortus Imminens
P IVFD RL + drip antrain 1 amp 20 tpm
Inj Ondancentron 4mg/12 jam

11
◦ Janin tunggal, hidup,
HASIL USG
intrauterine, UK 6-7 minggu

12
S Nyeri pada perut berkurang, PPV (-)
O KU : Baik Abdomen : soepl, BU (+), NT (-)
TD : 90/60
mmHg
HR : 80x/m
RR : 20x/m
Follow Up T° : 36,6°C

(28-6-2019) A G1P0A0 H. 6-7 minggu dengan Abortus Imminens +


Abdominal Pain + PID
P IVFD RL + drip antrain 1 amp 20 tpm
Inj Ondancentron 4mg/12 jam
Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam
PO Asam Folat 1x40mg
Kaltropen Supp k/p

13
S T.A.K
O KU : Baik Abdomen : soepl, BU (+), NT (-)
TD : 110/70
mmHg
HR : 82x/m
RR : 20x/m
Follow Up T° : 36,5°C

(29-6-2019) A G1P0A0 H. 6-7 minggu dengan Abortus Imminens +


Abdominal Pain + PID
P BLPL
PO :
Asam Mefenamat 1x500mg
Asam Folat 1x40mg

14
Diagnosa Akhir
G1P0A0 H. 6-7 minggu dengan Abortus
Imminens + Abdominal Pain + PID
Daftar Masalah
Apa yang dimaksud dengan Abortus?
Bagaimana tatalaksana pada Abortus?
Bagaimana prognosis pada ibu ini?

16
Terminasi kehamilan secara
Abortus spontan atau diinduksi sebelum
keadaan janin viabel.

Threatened
Induced Abortion Abortion

Abortus Invitable Abortion


Reccurent Abortion
Incomplete
Abortion
Spontaneus
Abortion
Complete Abortion

Missed Abortion

Cuningham. Williams Obstetrics 24 Edition. McGraw-Hill Education.2014.


15-20% kehamilan
80% terjadi pada
mengalami
trimester 1
keguguran

Epidemiologi
Berdasarkan umur
<35 tahun : 15% abortus
35-39 tahun : 20-25% abortus
40-42 tahun :35% abortus
>42 tahun 50 % abortus
Ibu Janin

• Perkembangan
• Infeksi
abnormal dari
• Penyakit pada
zigot, embrio,
ibu (DM, Tiroid,
Etiologi • Nutrisi ibu
fetus, plasenta
• Kelainan
• Faktor sosial dan
kromosom
lingkungan
(monosomi,
• Defek uterin
triploidi)
Abortus Iminens Ancaman keguguran

Tanda dan Gejala


• Perdarahan
minimal
• Nyeri perut sedang
Klasifikasi • TFU sesuai usia
gestasi
• Serviks tertutup
• Gejala khas tidak
ada ekspulsi, tidak
ada jaringan
konsepsi
Abortus yang sedang
Abortus Insipiens
berlangsung

Tanda dan Gejala


• Perdarahan sedang-
banyak
• Nyeri perut sedang-
Klasifikasi hebat
• TFU sesuai usia gestasi
• Serviks terbuka
• Gejala khas tidak ada
ekspulsi, tidak ada
jaringan konsepsi

22
Sebagian jaringan hasil
Abortus Inkomplit
konsepsi masih tertinggal di
dalam uterus

Tanda dan Gejala


• Perdarahan sedang-
banyak
• Nyeri perut sedang-
Klasifikasi hebat
• TFU sesuai usia gestasi
• Serviks terbuka
• Gejala khas ekspulsi
sebagian jaringan
konsepsi

23
Seluruh jaringan hasil
Abortus Komplit
konsepsi sudah keluar

Tanda dan Gejala


• Perdarahan sedikit
• Nyeri perut sedikit
• TFU lebih kecil dari
Klasifikasi usia gestasi
• Serviks
terbuka/tertutup
• Gejala khas ekspulsi
seluruh jaringan
konsepsi

24
Janin telah mati namun
Missed Abortion
masih ada di dalam uterus

Tanda dan Gejala


• Perdarahan tidak ada
• Nyeri perut tidak ada

Klasifikasi • TFU lebih kecil dari usia


getasi
• Serviks tertutup
• Gejala khas janin telah
mati, tidak ada ekspulsi
jaringan konsepsi

25
• Uterine
• Complications of
perforation
anesthesia
• Bowel and
• Postabortion
bladder injury
triad (ie, pain,
bleeding, low- • Failed abortion
Komplikasi grade fever) • Septic abortion
• Hematometra • Cervical shock
• Retained • Cervical
products of laceration
conception • DIC

26
◦ Jumlah dari perdarahan pervaginam
◦ Nyeri perut dan kaku
◦ Ada atau tidaknya pengeluaran produk
konsepsi

Diagnosis ◦ Serviks yang terbuka maupun tertutup


◦ Ukuran uterus

Diagnosis ditegakkan dengan


bantuan pemeriksaan ultrasonografi
◦ Observasi kehamilan
◦ Bed Rest
◦ Analgetik

Tatalaksana

28
• Setelah 1x terjadi abortus
spontan  Ada resiko 20%
mengalami abortus lagi
• Setelah 2x terjadi abortus
Prognosis spontan  Resiko berikutnya
meningkat menjadi 28%
• Setelah 3x abortus berurutan
 Resiko berikutnya
meningkat menjadi 45%
30
Terima Kasih

31

Anda mungkin juga menyukai