Anda di halaman 1dari 23

Melanie Klein (1882 – 1960)

competitor with Anna Freud and co-founder


of object-relations school of psychoanalysis
Dilahirkan di Vienna pada tahun 1882.
Menikah dengan Arthur Klein tahun 1903  3 anak: dua
lelaki dan seorang anak perempuan
Hubungan dengan anak perempuanya, Melitta tidak
harmonis .
Melitta adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saat
Melitta berusa 15 tahun, orang tuanya berpisah dan
Melitta menyalahkan ibunya atas perpisahan ini, juga atas
perceraian mereka yang terjadi kemudian. Semakin Melitta
dewasa hubungan-nya dengan ibunya semakin tidak
harmonis terutama ketika Melitta menikahi Walter
Schmideberg seorang analisis lain yang sangat berlawanan
dengan Klein.
Kontribusi MK dalam menganalisa anak-anak dan
kaum dewasa begitu banyak dan orisinal. Banyak
ahli psikoanalis yang percaya bahwa Melanie
Klein hanya kalah dengan Freud dalam hal
prestasi keilmuan dan seni psikoanalisa.
Klein juga merupakan satu-satuinya psikoanalis
yang tetap dianggap bagian dari psikoanalisa
meski menciptakan mazhab pemikiran yang
bertentangan dengan Freud
Teori relasi objek VS Psikoanalisa
Teori relasi objek merupakan bagian dari teori Freud
mengenai teori insting, tetapi berbeda setidaknya dalam tiga
hal:
1. Pertama, relasi objek tidak terlalu menekankan
dorongan-dorongan biologis dan lebih menekankan pada
pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan
interpersonal.
2. Kedua, kebalikan dari teori Freud yang bersifat
paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan kontrol
ayah, teori relasi objek cenderung lebih maternal dengan
menekankan keintiman dan pengasuhan ibu.
3. Ketiga, teori relasi objek umumnya lebih memandang
kontak dan hubungan/relasi sebagai penentu utama
tingkah laku manusia, bukan kematangan seksual.
Teori hubungan objek
(object-relations theory)
Melalui pengembangan pendekatannya
sendiri yang berbeda dengan psikoanalisa,
Klein memulai mazhab psikoanalisa yang
dikenal sebagai teori relasi-objek (object-
relations theory), yang menempatkan
hubungan ibu-anak sebagai faktor utama
yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian.
Teori hubungan objek adalah suatu teori
tentang hubungan antar orang, khususnya di
dalam suatu keluarga dan terutama antara
ibu dan anak nya.

Ajaran dasarnya adalah bahwa kita diarahkan


untuk membentuk hubungan dengan (orang)
yang lain dan bahwa kegagalan untuk
membentuk hubungan awal yang sukses akan
mengarah pada permasalahan psikologis di
masa datang.
• Bagi MK, seorang bayi tidak lahir sebagai individu yang
kosong. Bayi membawa predisposisi untuk mengurangi
pengalaman kecemasan yang dihasilkan oleh dorongan
insting hidup dan insting mati.
• Kesiapan bayi untuk bertindak atau bereaksi seperti
yang diharapkan secra filogenetis merupak faktor
bawaan, sebuah konsep yang juga disetujui oleh freud.
• Melanie Klein menekankan pentingnya 4-6 bulan
pertama setelah kelahiran, yang dianggapnya
sebagai masa paling kritis untuk perkembangan
kepribadian, dimana hubungan anak dengan
payudara ibu merupakan dasar dari sebuah
hubungan dan berperan menentukan tipe
hubungan selanjutnya dengan orang lain.
• Menurutnya, walaupun baru lahir, bayi memiliki
gambaran ketidaksadaran diri “baik” dan “buruk”
yang terkait dengan nurturing breast (sehingga
perutnya penuh) dan frustrating breast (sehingga
perutnya kosong).
• Klein menyatakan bahwa agar perkembangan dapat
berlangsung dalam jalur yang sehat, bayi harus terlebih
dahulu dapat memisahkan dunia luarnya, yakni objek-
objek dan dirinya sendiri, kedalam dua kategori:
- objek yang baik (hadiah, dicintai, mencintai dst.) dan
- objek yang buruk (frustasi, rasa benci, tersiksa dst.) dan
kemudian mengintrojeksi dan mengidentifikasi dirinya
dengan objek yang baik.
Kehidupan psikis pada bayi
a. Fantasi

Fantasi atau khayalan hidup yang aktif dimiliki oleh seorang


bayi sejak ia lahir. Fantasi ini merupakan representasi psikis
dari ketidak sadaran insting id yang tidak bisa dicampur
adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak anak
dan dewasa. Bayi yang baru kahir bisa memiliki gambaran
ketidak sadaran dari “baik” dan “buruk”. Contohnya perut
penuh adalah baik; perut kosong tidak baik.
•Selanjutnya, klein mengemukakan bahwa bayi yan tertidur
saat sedang mengisap jarinya sedang berfantasi bhwa ia
mengisap punting payudara ibunya yang baik.
• Seiring dengan berkembangnya sang bayi
fantasi ketidaksadaran yang muncul belakangn
di bentuk melalui kenyataan yang dialami dan
predisposisi (kecenderungan dasar) bawaan.
• Salah satu dari predisposisi adalah oedipus
complex atau keinginan anak untuk
menghancurkan salah satu orang tuanya dan
untuk terlibat secara seksual dengan orang
tuanya.
• Fantasi bisa bersifat kontradiktif. Ex: ingin
memukul ibunya namun juga ingin memiliki
anak dengan ibunya
b. Objek
•Manusia mempunyai dorongan bawaan atau insting, termasuk
insting kematian. Dorongan-dorongan tersebut membutuhkan
objek. Misalnya, dorongan lapar untuk mendapatkan payudara
baik, dorongan berhubungan badan objeknya adalah organ
seksual.
•Klein (1948) yakin bahwa pada sejak masa bayi awal, anak
sudah berkaitan dengan objek-objek eksternal ini, bermula dari
payu dara ibu, kemudian pada wajah dan tangan yang dapat
memenuhi kebutuhan untuk mereka.
•Dalam khayalan aktifnya bayi mengintroyeksi, ke dalam dunia
psikisnya, objek-objek eksternal, termasuk payudara, penis ayah,
tangan dan wajah ibunya, serta bagian tubuh lainnya.
•Introyeksi: semua objek tersebut seolah bisa masuk ke tubuh
diri sang bayi.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Posisi - posisi
• “Posisi” adalah cara menanggapi objek internal dan eksternal.
Bayi akan cenderung menerima objek yang menyenangkan
dan menghindari objek yang tidak menyenangkan (demi
menuju integrasi ego)
• Klein memilih istilah “posisi” bukan “tahapan perkembangan”
untuk mengindikasikan bahwa posisi dapat maju dan mundur.
Posisi bukanlah merupakan periode perkembangan dalam
rentang waktu tertentu dalam fase kehidupan manusia.
Meskipun ia menggunakan label-label psikiatris atau patologis,
klein bertujuan menempatkan posisi untuk mewakili
pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
Ada Dua posisi, yaitu: posisi paranoid-schizoid dan posisi
depresif.

A. Posisi paranoid-schizoid
Menurut klein bayi mengembangkan posisi paranoid-
schizoid ketika berusia 3-4 bulan. Pada saat ini, egonya
mempersepsi dunia eksternal sebagai dunia yang
subjektif dan penuh fantasi, bukan objektif dan nyata.
b. Posisi depresif

Saat usia 5-6 enam bulan bayi mulai dapat


melihat objek eksternal secara utuh dan
melihat terdapat kebaikan sekaligus
keburukan pada seseorang. Pada saat ini bayi
mengembangkan gambaran yang lebih
realistis sebagai individu yang independen dan
dapat melakukan kebaikan dan keburukan.
2. Mekanisme
Klein mengemukakan bahwa sejak awal masa bayinya
anak dapat mengadopsi beberapa mekanisme
pertahanan psikis untuk melindungi perasaan yang
berasal dari kecemasan sadistis oral mengenai payudara-
payudara sebagai objek yang menyenangkan dan sangat
membantunya di sisi yang lain. Untuk mengontrol
kecemasan ini, bayi menggunakan beberapa mekanisme
pertahanan diri, seperti :
• Introyeksi (introjection) adalah khayalan yang diperoleh
bayi mengenai persepsi dan pengalaman mereka dengan
objek eksternal yang asalnya dari payudara ibu. Objek
eksternal masuk ke dunia psikis bayi
• Proyeksi (projection) proyeksi merupakan khayalan
yang dirasakan oleh seseorang dan impuls-impuls yang
sebetulnya dipindahkan pada orang lain, berasal dari
dalam diri sendiri.
• Pemisahan (splitting) bayi hanya dapat mengatur
aspek baik dan buruk serta objek eksternal dengan cara
memisahkan impuls-impuls yang tidak sesuai.

• Identifikasi proyektif (projectif identification)


merupakan mekanisme pertahanan psikis dimana bayi
memisahkan bagian dari diri mereka yang tidak dapat
diterimanya. Hasil pemisahan ini kemudian
diproyeksikan menjadi objek lain.
3. internalisasi

• internalisasi adalah memasukan teori eksternal,


kemudian diolahnya menjadi kerangka kerja yang
bekerja secara psiko logis.
• Teori kleinian menekankan tiga internalisasi penting
yang pertama;
 ego (sifat mementingkan diri sendiri);
 superego (perasaan inferior dan perasaan
bersalah),
 oedipus complex (kebutuhan dasar melalui tahap
phalic atau tahap oral,anal, dan gential)
• seperti yang diungkapkan oleh Freud, Klein
berasumsi bahwa anak perempuan dan laki-
laki mengalami Oedipus complex secara
berbeda pada perkembangannya :

• Perkembangan Oedipal pada Perempuan


yaitu terjadi pada fase feminimitas
• Perkembangan Oedipal pada Laki-laki yaitu
terjadi saat fase maskulinitas
Terapi Bermain
Berlawanan dengan kebiasaan praktek para psikoanalis,
Klein menggunakan alat-alat permainan kecil dalam
penelitiannya dan dengan alat itu ia menunjukkan
bahwa semua perilaku, bermain, menggambar, dan
bahkan diam memiliki muatan fantasi tak sadar yang
bisa ditafsirkan dengan cara yang sama seperti
komunikasi lisan dan mimpi.

Pemahaman ini tidak hanya memungkinkan analisa


terhadap anak-anak kecil juga membuka pintu kepada
analisa dan pemahaman terhadap komunikasi nonverbal
dari semua pasien, termasuk mereka yang mempunyai
penyakit kejiwaan dan gangguan kepribadian.
Beberapa tokoh yang mendasarkan
gagasannya pada teori relasi objek
Melanie Klein adalah Margaret
S.Mahler, Heinz Kohut, John Bowlby,
dan Mary Ainsworth.

Mereka semua berspekulasi mengenai


pentingnya pengalaman awal seorang
anak dengan ibunya.
KRITIK TERHADAP M.KLEIN.

1. TERLALU PATOLOGIS KRN MENGANGGAP


FANTASI ANAK2 MRPK BAGIAN DR PENYAKIT
JIWA
2. AGRESI DI SEGALA, INSTING KEMATIAN
BERSUMBER DARI SELURUH AGRESI
MANUSIA... TIDAK JELAS MAKSUDNYA
3. ANALISISNYA KABUR ....BERSIFAT SPEKULASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai