Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN RUMAH DENGAN


PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PASIEN POLI PARU
RSI JEMURSARI SURABAYA

Ikbar Fathimah Az-zahra


6130015050

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

 WHO pada tahun 1993 mengeluarkan deklarasi ‘Kedaruratan Global’ (The


Global Emergency) tuberkulosis (TBC) karena sebagian besar negara-negara di
dunia tidak berhasil mengendalikan penyakit TB.

 WHO dalam Annual Report on Global TB Control 2003 menyatakan terdapat


22 negara dikategorikan sebagai High-Burden Countries terhadap TBC, dan
salah satunya adalah Indonesia. Dimana Indonesia menduduki urutan ke-3
terbanyak di dunia setelah India dan China untuk jumlah penderita TBC.

 Faktor resiko yang berperan terhadap timbulnya kejadian penyakit tuberkulosis


paru salah satunya adalah faktor resiko lingkungan.
Rumusan Masalah

 Bagaimana hubungan antara kondisi fisik lingkungan rumah


dengan penyakit tuberkulosis yang diderita pasien Poli Paru
RSI Jemursari Surabaya?
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

 Mengetahui hubungan antara kondisi fisik lingkungan rumah


dengan penyakit tuberkulosis pada pasien poli paru RSI
Jemursari Surabaya.
Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus
 Mengetahui kondisi fisik lingkungan rumah penderita TB
Paru di RSI Jemursari
 Mengetahui prevalensi TB Paru pada penderita di poli paru
RSI Jemursari
 Mengetahui hubungan kondisi fisik lingkungan rumah
dengan penyakit TB Paru
Manfaat Penelitian

Bagi Institusi

Dapat menjadi bahan atau sumber data penelitian selanjutnya sehingga


dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
kedokteran.
Bagi Mahasiswa

Dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang adanya


hubungan kondisi fisik lingkungan rumah penderita TB Paru dengan
penyakit TB Paru penderita di RSI Jemursari.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis

 Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

 Penyakit ini ditularkan melalui udara yaitu lewat percikan


ludah (droplet), bersin dan batuk.

 Penyakit Tb paru biasanya menyerang paru dan dapat pula


menyerang organ tubuh yang lain.
Mycobacterium tuberculosis

 Berbentuk batang (basil)

 Tahan asam

 Aerob

 Tidak membentuk spora

 0,4 x 3 μm
Patogenesis
Tanda dan Gejala

Gold Standard: Ditemukan kuman M. Tuberculosis


setelah kultur jaringan
Faktor Resiko TB

Faktor Host:
• Umur
Faktor
• Pendidikan dan Faktor Agent:
Environment:
Pengetahuan • Tingkat penularan
• Kepadatan hunian
• Perilaku • Lamanya kontak
• Pencahayaan
• Imunisasi • Tatalaksana
• Ventilasi
• Status gizi • Pencegahan dan
• Kelembapan udara
• Kotak penderita pengendalian
• Suhu
• Status sosial
ekonomi
Kondisi fisik lingkungan rumah

 Kondisi fisik rumah memiliki peranan yang sangat penting


dalam penyebaran bakteri tuberkulosis paru ke orang yang
sehat.

 Penyebaran bakteri tuberkulosis paru akan lebih cepat


menyerang orang yang sehat jika berada di dalam rumah yang
lembab, gelap dan kurang cahaya (Kemenkes, 2011).
Kondisi fisik lingkungan rumah

 Bagian-bagian rumah yang perlu diperhatikan (Kemenkes RI,


2013)

1. Ventilasi

2. Kelembapan

3. Lantai

4. Pencahayaan

5. Suhu

6. Kepadatan hunian
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kondisi fisik Lingkungan
Rumah

Kerangka
Pencahay Suhu
konseptual Ventilasi Kelemba
ban
Lantai aan
Kepadatan
Hunian

Keterangan:
Tidak memenuhi syarat dan
: Diteliti kriteria rumah yang baik

: Tidak diteliti

: Berhubungan
: Berpengaruh
TB Paru
Hipotesis Penelitian

 Terdapat hubungan antara kondisi fisik lingkungan


rumah dengan penyakit tuberkulosis pada pasien poli
paru RSI Jemursari Surabaya.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Bangun Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian


analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi Penelitian

Populasi Penelitian ini adalah penderita TB Paru di


instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap RSI
Jemursari Surabaya pada bulan Maret 2018.
Sampel

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

 Bertempat Tinggal di wilayah  Pasien memiliki riwayat penyakit

kota Surabaya paru lainnya selain TB Paru

 Bertempat tinggal di luar wilayah


 Berusia antara 15-50 Tahun
kota Surabaya
 Pasien setuju dilakukan
 Data rekam medis yang tidak
penelitian
lengkap (nomor telepon dan
alamat rumah yang tidak tertera)
Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini di tentukan dengan rumus slovin


sebagai berikut: 𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
132
𝑛=
1 + 132 (0,1)2
132
𝑛=
1 + 1,32
132
𝑛=
2,32
𝑛 = 56,89
𝑛 ≈ 57
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
e = batas toleransi kesalahan (0,1)
Cara pengambilan sampel

 Sampel diambil dengan cara simple random sampling. Dalam


penelitian ini populasi dan sampel merupakan pasien TB Paru di
RSI Jemursari Surabaya yang dipilih sesuai kriteria
Lokasi dan Waktu

1. Penelitian ini mengambil subjek penelitian pasien TB Paru di instalasi


rawat jalan dan rawat inap poli paru Rumah Sakit Islam Jemursari
Surabaya yang bertempat tinggal di wilayah kota Surabaya.

2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2019


atau setelah didapatkan sebanyak 57 responden, maka seluruh
rangkaian penelitian dihentikan.
Variabel Operasional

Variabel Independen

Pada penelitian ini yang menjadi variable independen


yaitu kondisi fisik lingkungan rumah

Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu Penyakit TB Paru


Definisi Operasional
Definisi Operasional
Definisi Operasional
Pengambilan data awal Pasien TB Paru di Poli Paru Instalasi
Kerangka Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Jemursari

Kerja Surabaya.

Penelitian
Seleksi data pasien Kriteria Ekslusi
Dan pengambilan sampel

Kriteria Inklusi

Observasi Tempat Melakukan Wawancara


tinggal Penderita TB dengan Penderita TB
paru paru

Pengolahan & Analisis Data

Laporan Hasil Penelitian dan


Kesimpulan
Instrumen Penelitian

1. Rekam medis (data sekunder) yang digunakan untuk mengetahui


catatan diagnosis pasien.
2. Surat pernyataan kesediaan menjadi responden

3. Wawancara pada pasien dengan menggunakan pertanyaan (kuesioner)


4. Meteran
5. Luxmeter

6. Hygrometer
7. Termometer
8. Kalkulator
Cara Pengumpulan Data

Peneliti mengurus surat perizinan permohonan pengambilan data awal


lalu melanjutkan pengambilan rekam medis yang ditujukan kepada RSI
Jemursari Surabaya. Selanjutnya, data diseleksi untuk mendapatkan
jumlah sampel yang sesuai dengan keperluan penelitian. Kemudian,
peneliti melakukan wawancara pada pasien TB Paru dan observasi
mengenai kondisi fisik lingkungan rumah pasien.
Pengolahan Data

 Editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dan kesesuaian antara


kriteria data yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian

 Coding memberikan tanda pada hasil penelitian dengan tujuan agar


lebih mudah dalam menganalisa data dan mempercepat saat entry data.

 Processing memasukkan data yang telah diberikan kode ke dalam


program software computer

 Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry


untuk melihat apakah ada kesalah atau tidak.
Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat.
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
presentase setiap variabel yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
di interpretasikan. Pada analisis bivariat, dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau menggunakan uji statistik Chi Square.


Etika dan Keterbatasan Penelitian

Etika Penelitian Keterbatasan


 Ethical Clearance untuk rancangan
 Waktu
penelitian ini ditujukan ke Komisi
Etik Penelitian RSI Jemursari  Jarak
Surabaya.

 Penelitian dibiayai secara pribadi.

 Informed consent (Lembar


persetujuan penelitian)
 Anonymity (Tanpa nama)

 Confidentiality (Keamanan)
Terima Kasih

47

Anda mungkin juga menyukai