Anda di halaman 1dari 32

1

ADAPTED DARI KALKULUS DIFERENSIAL.


PDF

Persamaan Diferensial Orde Satu


Trayektori
Persamaan Differensial Orde N Dengan Operator D
Transformasi Laplace

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Kalkulus Diferensial
2

Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan.


Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi
yang mendekati nilai input.

Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal, turunan pada
sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada
titik tersebut.

Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan


pendekatan linear terbaik fungsi pada titik tersebut. Proses pencarian turunan
disebut pendiferensialan (differentiation).

Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses


keterbalikan dari pengintegralan.

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan diferential
3

Persamaan diferensial adalah hubungan antara sekelompok fungsi


dengan turunan-turunannya.
Persamaan diferensial biasa adalah sebuah persamaan diferensial yang
menghubungkan fungsi dengan sebuah variabel ke turunannya terhadap variabel
itu sendiri
Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial yang
menghubungkan fungsi yang memiliki lebih dari satu variable ke turunan
parsialnya. Persamaan diferensial muncul secara alami dalam sains fisik, model
matematika, dan dalam matematika itu sendiri.

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan diferensial parsial
4

Sebagai contoh, Hukum kedua Newton yang menggambarkan hubungan antara


percepatan dengan posisi dapat dimulai dengan persamaan diferensial biasa:

Teorema nilai purata


Teorema nilai purata memberikan hubungan antara nilai dari turunan dengan nilai
dari fungsi asal. Jika f(x) adalah fungsi yang bernilai real dan a dan b adalah
bilangan dengan a < b, maka teorema nilai purata mengatakan bahwa kemiringan
antara dua titik (a, f(a)) dan (b, f(b)) adalah sama dengan kemiringan garis singgung
f di titik c di antara a and b. Dengan kata lain:

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Teorema nilai purata
5

Dalam prakteknya, teorema nilai purata ini mengontrol sebuah fungsi terhadap
turunannya. Sebagai contoh, misalkan f memiliki turunan yang sama dengan nol di
setiap titik, maka fungsi tersebut haruslah horizontal.
Teorema nilai purata membuktikan bahwa hal ini haruslah benar, bahwa
kemiringan antara dua titik di grafik f haruslah sama dengan kemiringan salah satu
garis singgung di f. Semua kemiringan tersebut adalah nol, jadi garis sembarang
antara titik yang satu dengan titik yang lainnya di fungsi tersebut memiliki
kemiringan yang bernilai nol.
Namun hal ini juga mengatakan bahwa fungsi tersebut tidak naik maupun turun.

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


CONTOH-CONTOH PERSAMAAN
DIFERENSIAL BIASA BERORDE 1, 2, 3
6

 𝑦ƴ +2 sin 𝑥 = 0
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
 2 + 3𝑥 − 2𝑦 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑3 𝑦 𝑑𝑦
 3 + − 𝑒𝑥 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑥

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


1. Persamaan Linear Orde Pertama
7

 Suatu persamaan yang mengandung satu atau


beberapa turunan dari suatu fungsi yang tidak
diketahui kita sebut persamaan diferensial.
Khususnya, suatu persamaan berbentuk: (Varberg,
Purcell)
𝐹 𝑥, 𝑦, 𝑦 1 𝑦 2 , … . . , 𝑦 𝑛 = 0
 Dengan 𝑦 𝑘 menyatakan turunan 𝑦 terhadap 𝑥 yang
ke- 𝑘, disebut persamaan diferensial biasa
berorde n.

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan Linear Orde Pertama yang Umum
8

 Persamaan-persamaan yang sering kita pandang


dapat dibuat dalam bentuk
𝑑𝑦
+ 𝑃 𝑥 𝑦 = 𝑄(𝑥)
𝑑𝑥
 Pada prinsipnya, suatu persamaan jenis ini selalu
dapat diselesaikan. Pertama-tama kita mengalikan
kedua ruas dengan faktor integral
𝑒 ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
Yang menghasilkan
‫𝑦𝑑 𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬ ‫𝑦 𝑥 𝑃𝑑 𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
𝑒 + 𝑒 = 𝑄 (𝑥) 𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan Linear Orde Pertama yang Umum
9

 Persamaan yang digunakan adalah


𝑑𝑦
+ 𝑃 𝑥 𝑦 = 𝑄(𝑥)
𝑑𝑥
 Pada prinsipnya, suatu persamaan jenis ini selalu
dapat diselesaikan. Pertama-tama kita mengalikan
kedua ruas dengan faktor integral
𝑒 ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
Yang menghasilkan
‫𝑦𝑑 𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬ ‫𝑦 𝑥 𝑃𝑑 𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
𝑒 + 𝑒 = 𝑄 (𝑥) 𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Pengerjaan Pers. Diferensial
10

 Cara Pengerjaan.
 Tentukan faktor Integral nya terlebih dahulu dari
persamaan diferensial tsb.
 Kemudian kedua ruas persamaan dikalikan dengan
faktor integral tsb.
‫𝑦𝑑 𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬ ‫𝑦 𝑥 𝑃𝑑 𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
 Ruas kiri yaitu 𝑒 +𝑒 dikenal
𝑑𝑥 𝑑𝑥
‫𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
sebagai turunan dari 𝑦 = 𝑒 , sehingga
persamaan mengambil bentuk

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Lanjutan cara pengerjaan
11

𝑑
𝑦𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥
= Q(x) 𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑥
 Pengintegralan kedua ruas menghasilkan

𝑦𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥
=‫ ׬‬Q(x) 𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥

 sehingga

𝑦 = 𝑒− ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥
‫ ׬‬Q(x) 𝑒 ‫𝑃 ׬‬ 𝑥 𝑑𝑥

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Telaah Ulang Konsep
12

1. Persamaan diferensial linier orde pertama yang


umum mempunyai bentuk 𝑑𝑦ൗ𝑑𝑥+ 𝑃 𝑥 𝑦 = 𝑄 𝑥 .
Faktor integral untuk persamaan ini adalah
______ 𝑒 ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬
2. Dengan mengalikan kedua ruas persamaan
diferensial orde pertama dalam Pertanyaan 1
dengan faktor integral membuat ruas kiri
𝑑 𝑃 𝑥 𝑑𝑥
𝑦𝑒 ‫׬‬
𝑑𝑥

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Telaah Ulang Konsep (2)
13

 Faktor Integral untuk 𝑑𝑦Τ𝑑𝑥 − (1Τ𝑥)𝑦 = 𝑥 adalah


1
‫𝑥𝑑 𝑥 𝑃 ׬‬ ‫ ׬‬−𝑥𝑑𝑥 1 𝑑 𝑦
𝑒 =𝑒 = ; =1
𝑥 𝑑𝑥 𝑥
 Untuk mendapatkan faktor integral
Gunakan tabel formula atau rumus integral diadaptasi
di buku Kalkulus Edisi ke 2 Purcell.
Dapat dipelajari juga pada bab Integral Tak Wajar
pada materi matematika 2. Rumusan Integral yang
digunakan dalam pengerjaan tugas yaitu rumus no 63.

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Tambahan Penjelasan Integral Lipat
14

 Dalam pengerjaan atau perhitungan Luas daerah


ataupun luas permukaan, volume, diperlukan sketsa
grafik persamaan.
 Penjelasan selengkapnya tentang menggambarkan
grafik suatu persamaan dibahas di Matematika 1.
 Pada slide berikut terdapat sedikit redaksional
penjelasannya.

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Prosedur tiga langkah (penggambaran
15
grafik)
Langkah 1 : Dapatkan koordinat-koordinat beberapa titik
yang memenuhi persamaan
Langkah 2 : Plotlah titik-titik tersebut pada bidang
Langkah 3 : Hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah
kurva mulus.
Contoh 1. pp 25. Gambarkan grafik persamaan 𝑦 =
𝑥2 − 3
Penyelesaian :
1. Buatlah tabel nilai
2. Plot titik –titik tersebut
3. Hubungkan titik-titik ini dengan kurva mulus
By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019
Persamaan Homogen Orde
Kedua
16

MATEMATIKA 3
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan Bantu
17

Dari kelinieran operator


 𝐷 2 𝑎1 𝐷 + 𝑎2
 𝐶1 𝑈1 𝑥 + 𝐶2 𝑈2 𝑥
Persamaan Bantu 𝐷𝑥 (𝑒 𝑟𝑥 ) = 𝑟𝑒 𝑟𝑥
1. 𝐷 2 + 𝑎1 𝐷 + 𝑎2 𝑦 = 0
𝐷 2 + 𝑎1 𝐷 + 𝑎2 𝑒 𝑟𝑥 = 𝐷 2 (𝑒 𝑟𝑥 ) + 𝑎1 D(𝑒 𝑟𝑥 ) + 𝑎2 𝑒 𝑟𝑥
= 𝑟 2 𝑒 𝑟𝑥 + 𝑎1 𝑟𝑒 𝑟𝑥 + 𝑎2 𝑒 𝑟𝑥
= 𝑒 𝑟𝑥 (𝑟 2 + 𝑎1 𝑟 + 𝑎2 )
Ekspresi yang terakhir adalah nol, asalkan
2. 𝑟 2 + 𝑎1 𝑟 + 𝑎2 = 0, persamaan 2 adalah persamaan bantu
(persamaan kuadrat biasa yang bisa diselesaikan dengan pemfaktoran
atau jika perlu dengan rumus kuadrat)

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Definisi
18

Suatu persamaan diferensial linear orde kedua


mempunyai bentuk 𝑦 ′′ + 𝑎1 𝑥 𝑦 ′ + 𝑎2 𝑥 𝑦 = 𝑘(𝑥)
Dalam sub bab ini, kita membuat dua anggapan
1. 𝑎1 𝑥 dan 𝑎2 𝑥 adalah konstanta
2. 𝑘(𝑥) secara identik adalah nol (kasus homogen)
Jadi tugas kita menyelesaikan
𝑦 " + 𝑎1 𝑦 ′ + 𝑎2 𝑦 = 0
Dalam kenyataannya, suatu persamaan linier homogen
orde kedua selalu mempunyai dua penyelesaian mendasar
𝑈1 (𝑥) dan 𝑈2 (𝑥) yang saling bebas satu sama lain (yakni
fungsi yang satu bukan kelipatan fungsi yang lain)

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Penyelesaian Dari Persamaan Diferensial Dengan Menggunakan
Persamaan Bantu.
19

Teorema A (akar akar berlainan) maka penyelesaian


umumnya 𝒚 = 𝑪𝟏 𝒆𝒓𝟏 𝒙 + 𝑪𝟐 𝒆𝒓𝟐 𝒙
Contoh 1. Carilah penyelesaian umum dari
𝒚" +𝟕𝒚′ + 𝟏𝟐𝒚 = 𝟎
Penyelesaian : Persamaan Bantu
𝒓𝟐 + 𝟕𝒓 + 𝟏𝟐 = 𝒓 + 𝟑 𝒓 + 𝟒 = 𝟎
mempunyai dua akar -3 dan -4 karena 𝑒 −3𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑒 −4𝑥
adalah penyelesaian bebas, maka penyelesaian umum
persamaan diferensial adalah
𝒚 = 𝑪𝟏 𝒆−𝟑𝒙 +𝑪𝟐 𝒆−𝟒𝒙

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Penyelesaian dari persamaan diferensial dengan menggunakan persamaan
bantu diselesaikan dengan Rumus Kuadrat
20

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


CONTOH SOAL PENGERJAAN JIKA PERSAMAAN BANTU
MEMPUNYAI AKAR-AKAR KOMPLEKS
21

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan Orde Lebih Tinggi
22

 Melihat contoh 5
𝑑4 𝑦 𝑑3𝑦 𝑑2 𝑦
Selesaikan − − 20 2
𝑑𝑥 4 𝑑𝑥 3 𝑑𝑥
Penyelesaian :
Menggunakan persamaan bantu r
𝑟 4 − 𝑟 3 − 20𝑟 2
𝑟 2 𝑟 2 − r − 20 = 0
𝑟2 r − 5 r + 4 = 0
Jadi akar akar real tersebut 𝑟1 = 0, 𝑟2 = 5 ; 𝑟3 = −4

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Persamaan Linier Tak Homogen Umum Dengan
Koefisien Konstan
23

 Persamaan dasarnya :
𝑦 𝑛 + 𝑎1 𝑦 𝑛−1 + ⋯ . +𝑎𝑛−1 𝑦 ′ + 𝑎𝑛 𝑦 = 𝑘 𝑥
Persamaan ini dapat direduksi menjadi 3 langkah
1. Tentukan penyelesaian umum
𝑦ℎ = 𝐶1 𝑈1 𝑥 + 𝐶2 𝑈2 𝑥 +……+𝐶𝑛 𝑈𝑛 𝑥
2. Tentukan suatu penyelesaian khusus 𝑦𝑝 terhadap
persamaan tak homogen tersebut
3. Tambahkan penyelesaian 2 dari langkah 1 dan 2

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Soal-soal
Persamaan Differensial Orde Dua dan Orde lebih tinggi
24

 𝑦 ′′ + 2𝑦 ′ + 2𝑦 = 0
 𝑦 ′′ + 𝑦 ′ + 𝑦 = 0
 𝑦 (4) + 3𝑦 ′′′ − 4𝑦 ′′ = 0
 𝑦 (4) − 𝑦 = 0

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Contoh soal penerapan
25

 Tugas berkaitan dengan integral lipat ganda.


 Colorado adalah Negara bagian berbentuk segi
empat (dengan menganggap bahwa kita
mengabaikan lengkungan bumi). Misalkan adalah
banyaknya curah hujan dalam inci selama tahun
1980 di titik di Negara bagian tersebut. Apakah yang
dinyatakan oleh ?
 Apakah yang dinyatakan dengan luas Colorado

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Contoh soal penerapan
26

 Sebuah tanki berisi 20 galon suatu larutan, dengan


10 pon bahan kimia A dalam larutan itu. PAda suatu
saat tertentu, kita mulai menuangkan suatu larutan
yang mengandung bahan kimia yang sama, dengan
konsentrasi 2 pon per gallon. Kita menuangkan pada
laju 3 galon permenit dan secara bersamaan
mengalirkan ke luar larutan hasil (diaduk dengan
baik) pada laju yang sama. Carilah banyaknya bahan
kimia A dalam tangki setelah 20 menit (Selesaikan
dengan menggunakan persamaan diferensial)

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


By Martheana Kencanawati, M.T 27 8/25/2019
28

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


Pengerjaan lanjutan di no. 4
29

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


30

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


KISI KISI UAS
31

 Aplikasi integral lipat dua menghitung massa,pusat


massa, volume
 Integral Lipat Tiga
 Persamaan Diferensial Orde Pertama , kedua dan
orde lebih tinggi

By Martheana Kencanawati, M.T 8/25/2019


By Martheana Kencanawati, M.T 32 8/25/2019

Anda mungkin juga menyukai