Anda di halaman 1dari 30

MATAHARI

MATAHARI

Matahari sebagai
pusat tata surya
Jarak matahari dari
bumi sekitar 150 juta
kilometer (1 SA)
Matahari merupakan
bintang yang paling
dekat dibandingkan
bintang-bintang yang
lainnya
Bintang terdekat
kedua setelah
matahari adalah
KROMOSFER
INTI MATAHARI

Inti matahari adalah bagian matahari yang mempunya suhu sekitar 15 juta
derajat celsius. Suhu dan tekanan yang sangat tinggi ini memungkinkan
terjadinya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron.
Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti ke arah luar
matahari. Rekasi fusi (pergerakan elektron) dan proton sangat cepat dan
bertabrakan satu dengan yang lain) berlangsung di bagian ini dan hasilnya
dipancarkan ke luar secara radiasi.
•ZONA RADIATIF
•ZONA KONVEKTIF
Ciri-ciri orbit
Data pengamatan

Jarak rata-rata
~2,5×1017 km
dari inti
26.000 tahun cahaya
Bima Sakti
1,496×108 km
Jarak rata-rata
8 menit 19 detik (kecepatan Periode galaksi (2,25–2,50)×108 a
dari Bumi
cahaya)

Kecerahan visual(V) −26,74[1]

~220 km/detik (orbit


Magnitudo absolut 4,83[1] mengitari pusat galaksi)
~20 km/detik (relatif
terhadap kecepatan rata-rata
Klasifikasi spektrum G2V Kecepatan bintang lain dalam grup
bintang)
~370 km/detik[4] (relatif
Metalisitas Z = 0,0122[2] terhadap latar gelombang
mikro kosmis)

Diameter sudut 31,6′ – 32,7′[3]

Kata sifat Surya


Ciri-ciri rotasi
Komposisi fotosfer (menurut )

Hidrogen 73.46%[11]
7,25°[1]
(terhadap ekliptika)
Kemiringan
67,23° Helium 24,85%
(terhadap bidang galaksi)

Oksigen 0,77%

Asensio rekta 286,13° Karbon 0,29%


dari kutub utara[10] 19 jam 4 menit 30 detik

Besi 0,16%
Deklinasi +63,87°
dari kutub utara 63° 52' Utara
Neon 0,12%
Rotasi sidereal
25,05 hari[1]
(di khatulistiwa)
Nitrogen 0,09%

25,38 hari[1]
(di lintang 16°) 25 hari 9 jam 7 menit 12 de Silikon 0,07%
tik[10]

(di kutub) 34,4 hari[1] Magnesium 0,05%

Kecepatan rotasi
7,189×103 km/j[6] Belerang 0,04%
(di khatulistiwa)
Ciri-ciri fisik

Diameter rata-rata 1,392684×106 km[5]


6,96342×105 km[5]
Radius khatulistiwa
109 × Bumi[6]
4,379×106 km[6]
Keliling khatulistiwa
109 × Bumi[6]
Kepepatan 9×10−6
6,0877×1012 km2[6]
Luas permukaan
11.990 × Bumi[6]
1,412×1018 km3[6]
Volume
1.300.000 × Bumi
1,9891×1030 kg[1]
Massa
333.000 × Bumi[1]
Kepadatan rata-rata 1,408×103 kg/m3[1][6][7]
Pusat (model): 1,622×105 kg/m3[1]
Fotosfer bawah: 2×10−4 kg/m3
Kepadatan
Kromosfer bawah: 5×10−6 kg/m3
Korona (rt): 1×10−12 kg/m3[8]
274,0 m/s2[1]
27,94 g
Gravitasi permukaan khatulistiwa
27.542,29 cgs
28 × Bumi[6]
Kecepatan lepas 617,7 km/detik[6]
(dari permukaan) 55 × Bumi[6]
Pusat (model): ~1,57×107 K[1]
Suhu Fotosfer (efektif): 5.778 K[1]
Korona: ~5×106 K
3,846×1026 W[1]
Luminositas (Lsol) ~3,75×1028 lm
~98 lm/W daya
Intensitas rata-rata (Isol) 2,009×107 W·m−2·sr−1
Usia 4,57 miliar tahun[9]
PERGERAKAN
MATAHARI

Ilustrasi rotasi Matahari. Terdapat perubahan posisi bintik Matahari selama terjadi
pergerakan
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
•Matahari berotasi pada sumbunya
dengan selama sekitar 27 hari untuk
mencapai satu kali putaran

•Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran.
Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik
Matahari. umbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara
Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di
bulan Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi
dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior
Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan,
sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda.
Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian kutubnya berotasi
selama sekitar 31 hari. Sumber perbedaan waktu rotasi Matahari tersebut masih diteliti.
•Matahari dan keseluruhan
isi tata surya bergerak di
orbitnya mengelilingi
galaksi Bimasakti

•Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi


galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam
sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk
mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
JARAK MATAHARI KE BINTANG
TERDEKAT
Prominensa
(lidah api Matahari)
Prominensa adalah salah satu ciri khas Matahari, berupa bagian Matahari
menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar
dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran).
Prominensa disebut juga sebagai filamen Matahari karena meskipun
julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak
lebih terang dari keseluruhan Matahari itu sendiri, Prominensa hanya
dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter. Prominensa
terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric
Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.
BINTIK
MATAHARI
ANGIN MATAHARI

Angin Matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang


dikeluarkan oleh bagian atas atomosfer Matahari, yang bergerak ke seluruh
tata surya. Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi, namun
proses pergerakannya keluar medan gravitasi Matahari pada kecepatan yang
begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna. Kecepatan angin surya
terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang
mencapai lebih dari 500 km/s. Kecepatan ini juga bertambah secara
eksponensial seiring jaraknya dari Matahari. Angin Matahari yang umum
terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di
atmosfer Matahari.
BADAI
MATAHARI

Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang
terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga
jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan
cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen
berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika
Matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi.
Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai
Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat
ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di
antara Bumi dan Matahari,sehingga menutup sebagian atau seluruh
cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan
yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih
dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata
Mengamati gerhana matahari
Gerhana Matahari tahun 1999 di Perancis
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) dapat
membahayakan, karena mengakibatkan kerusakan permanen retina mata akibat radiasi
tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan
dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung
mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung.
Penggunaan kaca mata untuk menyaksikan gerhana tidak aman karena tidak menyaring
radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi
mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan
58 detik, sehingga pengamatan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.
Jenis gerhana matahari
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih
besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan
sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan
Bumi-Matahari.Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini,
selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran
piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan
Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan
tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin
yang bercahaya.
Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada
THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai