Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN BITUMEN PADA

PERKERASAN

OLEH :
RTS FEBRY KUMALA RASDI / 16511057
LALU RAHMAN WIRADARMA / 16511028
REFERENSI
• Modul Bahan dan Sruktur Jalan Raya oleh Tim Dosen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.
• Modul Kuliah Bahan Perkerasan Jalan (+Praktikum) oleh Subarkah.
• Manual Desain Perkerasan Jalan oleh Bina Marga.
• Saodang, Hamiran 2005, Konstruksi Jalan Raya Buku 2. Bandung: Penerbit Nova Bandung
• http://www.kitasipil.com/2017/04/mengenal-perbedaan-lapis-resap.html, diakses 2 Maret 2018
• https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/perkerasan-jalan, diakses 2 Maret 2018
• http://nurzagaservice02.overblog.com/split-mastic-asphalt-sma, diakses 2 Maret 2018
• http://e-journal.uajy.ac.id/9837/3/2TS14347.pdf, diakses 2 Maret 2018
• https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/perkerasan-dengan-bahan-beton-aspal, diakses 2
Maret 2018
• http://infocom-hmjts-uty.blogspot.com/2012/02/seal-coat.html, diakses 2 Maret 2018
Peta Konsep

Jenis Penggunaan Bitumen Penggunaan Bahan Bitumen/Aspal

• A. Aspal Beton (AC)


• B. Aspal Sheet Hot Rolled Sheet (HRS)
• C. Aspal Treated Base (ATB)
• D. Split Mastic Asphalt (SMA)
• E. Prime Coat, Tack coat and Seal Coat
A. Aspal Beton

Aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari
campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur,
dihamparkan dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu, yang
berfungsi sebagai :
• Pendukung beban lalu lintas
• Pelindung konstruksi di bawahnya terhadap kerusakan akibat pengaruh
cuaca dan air
• Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin
• Aspal beton merupakan salah satu jenis dari lapis konstruksi perkerasan lentur. Jenis
perkerasan im merupakan campuran yang merata antara agregat dan aspal sebagai
bahan pengikat yang dipanaskan pada suhu tertentu untuk mengeringkan agregat
dan untuk mendapatkan tingkat kecairan yang cukup dari aspal, sehingga
memperoleh kemudahan pada saat mencampurnya.

Peta
Konsep

Hasil Pengerjaan
B. Aspal Sheet Hot Rolled Sheet (HRS)

• HRS digunakan pada jalan dengan beban lalu lintas yang sedang. HRS terdiri dari
2 jenis campuran yaitu HRS Pondasi (HRS-Base) dan HRS Lapis Aus (HRS-
Wearing Course, HRS-WC). HRS-Base adalah lapis pondasi permukaan, pada
struktur jalan HRS-Base berada dibawah lapis Wearing Couse, meskipun lapis
Base tidak memiliki kontak langsung dengan ban kendaraan namun lapisan ini
memikul beban yang lebih besar dari lapis Wearing Course.
Peta
Konsep
C. Aspal Treated Base (ATB)

• Departemen Pekerjaan Umum (1983) menyebutkan bahwa konstruksi beton


aspal dapat digunakan sebagai wearing course, binder course, base course dan
subbase course. Untuk beton aspal yang digunakan pada lapisan base course
berdasarkan spesifikasi Bina Marga. ATB merupakan pondasi perkerasan yang
terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu. ATB
mempunyai fungsi sebagai perkerasan yang meneruskan dan menyebarkan
beban lalu lintas kebagian konstruksi jalan bawahnya. Lapis aspal beton pondasi
atas memiliki sifat-sifat seperti open grade, kurang kedap air dan mempunyai
nilai struktural
Peta
Konsep
D. Split Mastic Asphalt (SMA)

• Split Mastic Asphatl (SMA) adalah suatu sistem perkerasan jalan raya yang
memaksimalakan inetraksi dan kontak antara fraksi kasar dalam campuran
perkerasan. Fraksi agregat kasar mempunyai nilai stabilitas yang tinggi dan tahan
terhadap gaya geser dari campuran, sedangkan campuran fraksi halus menjadi
mastic untuk menyatukan batuan tersebut. Split Mastic Asphalt (SMA) yang
nantinya ditambahkan sellulose akan menjadikan sistem perkerasan jalan raya
Heavy Loaded yaitu konstruksi jalan raya yang selalu meneri beban-beban berat.
Peta
Konsep
E. PRIME COAT, TACK COAT AND SEAL COAT

• Prime Coat adalah pemberian lapisan aspal pada permuakaan lapisan pondasi jalan untuk yang
pertama kali, aspal yang di gunakan adalah aspal cair dengan viskositas rendah agas lapisan
pondasi tersebut terlindung sebelum pemberian lapisan permukaan
• Tujuan pemberian lapisan
1. Meberikan lapis kedap air pada permukaan lapis pondasi
2. Menutup lubang-lubang kecil pada permukaan lapis pondasi
3. Melapisi butiran batu
4. Membantu dalam mengadakan ikatan yang baik
• Jumlah aspal yang di gunakan berkisar 0,9 -2,21 / m²
• Tack coat adalah pemberian lapisan aspal pada permukaan yang sudah
beraspal. Tujuannya untuk memberikan ikatan antar lapis lama dan lapis
baru yang akan ditambahkan. Dibandingkan dengan prime coat, jumlah
aspal yang diberikan lebih sedikit dan yang penting pemberiannya lebih
merata
• Seal Coat (lapisan pelindung) adalah campuran dari aspal emulsi, air,
pengisi mineral, dan campuran lainnya. lapisan pelindung diterapkan
langsung ke permukaan dari perkerasan aspal. Hal ini dapat diterapkan
oleh karet squeegee, sapu, atau semprot mekanis
Peta
Konsep
2. Penggunaan Bahan Bitumen/Aspal

A. Prime coat : aspal cutback 80 ÷ 100 pen dapat MC atau RC


B. Tack coat : aspal cutback 80 ÷ 100 pen MC atau RC, atau emulsi
C. ATBL : 80 ÷ 100 pen
D. ATB : 80 ÷ 100 pen ,ukuran butir maksimum 25 ÷ 38 mm
E. HRS : 80 ÷ 100 pen
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai