Anda di halaman 1dari 9

Peradaban

Sungai Eufrat
dan
Sungai Tigris
Letak Geografis
Peradaban Lembah Sungai Eufrat
dan Tigris
Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai yang bersumber dari
Pegunungan Armenia (Turki), keduanya berada di daerah
Mesopotamia (sekarang Irak). Mesopotamia adalah nama sebutan
daerah yang diapit oleh dua sungai, meso berarti
tengah dan potamos artinya sungai. Daerah ini merupakan daerah
yang sering kena banjir di saat musim hujan, dengan begitu lumpur-
lumpur yang dibawa air menyebabkan lahan di sekitarnya menjadi
subur.
Bangsa Ubaid adalah bangsa pertama
yang mendiami daerah tersebut pada
tahun 5000 SM dengan ditandai munculnya
kota Kish, Eridu dan Ur. Kedatangan bangsa
Sumeria pada tahun 3000 SM membaur
dengan bangsa Ubaid, lalu membangun
sebuah kota dengan rumah-rumah yang
dibuat dari lumpur dan tanah liat.
Pemerintahan Peradaban Lembah
Sungai Eufrat dan Tigris
 Kerajaan Sumeria
Perkembangan Kota Ur sangat pesat dan menyebabkan timbulnya
sebuah tatanan sosial di masyarakatnya. Bangsa Sumeria yang telah
berbaur dengan bangsa asli membuat sistem pemerintahan, makin lama
makin berkembang dan mengembangkan sebuah kerajaan.
 (b) Kerajaan Akkadia
 Kerajaan Akkadia berdiri tahun 2500 SM setelah Raja Sargon (bangsa
Semit) setelah berhasil menaklukan bangsa Sumeria di Mesopotamia.
Kemudian memindahkan ibukotanya dari Ur ke Agade. Usaha bangsa
Akkadia menaklukan kerajaan Sumeria berlangsung lama. Mereka
datang dari derah gurun pasir dan menaklukan Kerajaan
Sumeria. Dinasti Raja Sargon di Agade berkuasa 1 abad dan
dihancurkan oleh Guti pada tahun 2200 SM. Kerajaan Sumeria kembali
berkuasa setelah Raja Ur-Nammu mengalahkan Kerajaan Akkadia dan
mengembalikan ibukota ke Ur.
 (c) Kerajaan Babylonia Lama
 Pada tahun 2000 SM, Sumeria akhirnya dikuasai oleh bangsa Amoria. Pergantian ini
berlangsung lama setelah kekuasaan Dinasti Ur-Nammu mulai melemah dan sering
terjadi perebutan kekuasaan. Raja Babylonia runtuh setelah Raja Hammurabi wafat,
lemahnya pengganti raja dan seiringnya serangan dari bangsa Hittite. Kekuasaan
bangsa Amoria digantikan oleh bangsa Assyiria.
 (d) Kerajaan Assyria
Bangsa Assyria termasuk bangsa nomaden bertempat di Arab bagian Utara. Kondisi
alam yang panas dan penuh tantangan menjadikan mereka bangsa yang kuat.
Ibukotanya saat itu ada di kota Assur. Kekuatan mereka digunakan untuk menguasai
daerah lain termasuk Mesopotamia
 ) Kerajaan Babylonia Baru
 Kerajaan Babylonia Baru lahir setelah Nabopalassar memimpin bangsa Chaldea
menyerbu Kerajaan Assyria pada tahun 612 SM. Kerajaan Babylonia Baru
mengalami kejayaan pada zaman Raja Nebukadnezar karena:

 (1) Meredam pemberontakan Yahudi di Palestina, dan mengirim ke pembuangan
setelah kalah perang;
 (2) Membuat jembatan untuk lalu lintas kota;
 (3) Membangun taman gantung.
 f) Kerajaan Persia
 Pada awalnya bangsa Medes tinggal di Pegunungan Zagros
(sebelah Utara Teluk Persia). Mereka bangsa yang kuat dan
merupakan ancaman bagi bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya.
Sebagai bangsa nomaden, bangsa ini menyebar ke India dan
Eropa Barat. Tahun 539 SM berhasil menguasai kerajaan Babylonia
Baru, namun tak lama kemudian muncul Cyrus sebagai pemimpin
bangsa Persia berhasil menaklukan Babylonia Baru dan
menyatukan kedua bangsa Medes dan Persia.

Kepercayaan Peradaban Lembah
Sungai Eufrat dan Tigris
 Bangsa Sumeria mempercayai banyak dewa yang ditimbulkan oleh
kondisi alam yang tidak stabil. Diantara banyak dewa-dewa yang
dikenal, tiga di antaranya merupakan dewa tertinggi antara
lain Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi)dan Dewa Ea
(Dewa Air).

Keberhasilan bangsa Sumeria menguasai daerah Mesopotamia


diabadikan dalam sebuah mitologi kemenangan saat terjadi
peperangan antara Dewa Marduk dengan Dewa Tiamat. Dewa
Tiamat dianggap sebagai dewa petaka yang selalu membawa
bencana banjir.
4. Pengetahuan dan
Teknologi Peradaban Lembah
Sungai Eufrat dan Tigris
 (a) Aksara
Sejak berdirinya Sumeria, bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Sungai Eufrat dan
Tigris sudah mengenal abjad dengan bentuk huruf paku dengan sebutan kuneiform.
Pengembangan huruf ini didapat pada peninggalan Babylonia sebuah prasasti batu
Undang-undang Hammurabi yang memuat 282 pasal, setiap pasalnya memuat
peraturan dan hukuman bagi pelanggarnya.
 (b) Kalender
Pergantian musim menunjukkan pergantian bulan, untuk kepentingan masa bercocok
tanam dan panen mendorong timbulnya sistem penanggalan. Penanggalan waktu ini
sudah dikenal sejak Kerajaan Sumeria dan berkembang sejak Kerajaan Chaldea yang
membagi minggu dalam 7 hari, hari dalam 24 jam, sama seperti yang terjadi saat ini.
(c) Ilmu hitung
 Bangsa Sumeria sudah mengenal angka 60 (sexagesimal) bilangan dasar, susunan
angka 60 dipakai sebagai besarnya derajat dalam 1 lingkaran, yakni 360 derajat
yang dianalogikan sama dengan peredaran bumi mengelilingi matahari dalam 1
tahun yang terdiri dari 360 hari.

Anda mungkin juga menyukai