Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan
Menurut Akuntansi, arus kas dibedakan dari laba.Yang paling enting adalah
biaya perlakuan biaya depresiasi. Akuntansi menganggap depresiasi sebagai
biaya, sedangkan dalam penganggaran modal, depresiasi bukanlah arus keluar
atau biaya. Pada penganggaran modal, perhitungan didasarkan pada arus kas
yaitu rupiah sesungguhnya (the actual rupiah) yang keluar dan masuk ke
perusahaan dalam periode tertentu.
arus kas suatu proyek
dapat di kelompokan menjadi 3 :
- Arus kas permulaan (initial cash flow)
initial cash flow umumnya negatif (pengeluaran), pada umumnya
merupakan laba bersih sesudah pajak proyek + depresiasi
Dalam penganggaran modal, arus kas ini arus didasarkan pada “afte tax basis”
• Contoh :
Penjualan : 1.600.000
Biaya operasi tunai : (600.000)
Depresiasi : (200.000) + Dalam perhitungan arus kas,
EBIT : 800.000 unsur biasa bunga tidak
dimasukan. Alesannya, biaya
Biaya Bunga : ( 0) + bunga sudah diperhitungkan
EBT : 800.000 dalam biaya modal proyek yang
direncanakan akan dibiayai
Pajak 34% : (272.000) +
dengan hutang (dicount rate)
EAT : 528.000 atau tingkat keuntungan yang
disyaratkan pada proyek.
Operating cash flow :
528.000 + 200.000 = 728.000
• Contoh :
Penjualan : 1.600.000
Biaya operasi tunai : (600.000)
Depresiasi : (200.000) +
EBIT : 800.000
Biaya Bunga : (100.000) +
EBT : 700.000
Pajak 34% : (238.000) +
EAT : 462.000
Arus kas :
462.000 + 200.000 + 100.000(1-0,34)
= 728.000 Arus Kas :
EAT + Depresiasi + Biaya Bunga (1-Pajak)
Operating Cash Flows suatu proyek dapat pula dihitung menggunakan rumus:
Ket:
R = incremental project revenue
C = incremental project costs (tidak termasuk depresiasi)
D = depresiasi
Contoh :
Arus kas contoh sebelumnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus ini:
Tahun Depresiasi .
1 33% x 30 = 9,9 juta
2 45% x 30 = 13,5 juta
3 15% x 30 = 4,5 juta
4 7% x 30 = 2,1 juta
30 juta
Jika perubahan NWC positif, diperlukan dana tambahan untuk membiayai kenaikan
NWC. Ini biasanya terjadi pada awal proyek. Jika perubahan NWC negatif, proyek
menghasilkan suatu arus kas dari perubahan modal kerja.
ANALISIS ARUS KAS PROYEK BARU
GEDUNG
Tahun Depresiasi
’94 2/3 x 8.000.000 = 5.330.000
’95 2/3 x 2.670.000 = 1.780.000
’96 sisa = 890.000
8.000.000
MESIN
Tahun Depresiasi
’94 2/3 x 10.000.000 = 6.670.000
’95 2/3 x 3.330.000 = 2.220.000
’96 sisa = 1.110.000
10.000.000
1994 1995 1996
Unit penjualan 25000 25000 25000
2.200 2.420
dikali
Harga jual 2.000
Penjualan bersih 50.000.000 55.000.000 60.500.000
Biaya variabel (50%) 25.000.000 27.500.000 30.250.000
Biaya tetap 8.000.000 8.000.000 8.000.000
Depresiasi (gedung) 5.330.000 1.780.000 890.000
Karena tidak ada nilai sisa, maka tidak ada Terminal Cash Flows.
Maka arus kas proyek iini adalah:
CONTOH
Penggantian MesIn
Perusahaan ingin mengganti mesin lama dengan mesin baru.
Nilai buku mesin lama 90 juta dan nilai ekonomisnya masih 3
tahun lagi tanpa ada nilai sisa. Harga mesin baru 180 juta
dengan nilai ekonomis 3 tahun tanpa nilai sisa. Mesin baru
dapat menghemat biaya operasi 50 juta per tahun. Mesin lama
dapat dijual senilai dengan menghemat biaya operasi 50 juta
per tahun. Mesin lama dapat dijual senilai dengan nilai
bukunya (90 juta)) sekarang. Pajak 15 15%. Depresiasi dengan
metode garis lurus.
1 2 3
Pengematan biaya 50 juta 50 juta 50 juta
Tambahan penyusutan: 30 juta 30 juta 30 juta
*)Depresiasi mesin baru 60 juta
Depresiasi mesin lama 30 juta
30 juta
Tambahan laba sebelum pajak 20 juta 20 juta 20 juta
Tambahan pajak (15%) 3 juta 3 juta 3 juta
Tambahan laba setelah pajak 17 juta 17 juta 17 juta
Tambahan arus kas 47 juta 47 juta 47 juta
1 2 3
Pengematan biaya 50 juta 50 juta 50 juta
Tambahan penyusutan: 30 juta 30 juta 30 juta
*)Depresiasi mesin baru 60 juta
Depresiasi mesin lama 30 juta
30 juta
Tambahan laba sebelum pajak 20 juta 20 juta 20 juta
Tambahan pajak (15%) 3 juta 3 juta 3 juta
Tambahan laba setelah pajak 17 juta 17 juta 17 juta
Tambahan arus kas 47 juta 47 juta 47 juta
Pada tahun ke 0 (awal tahun 1) ada pengeluaran Tahun Arus Kas Bersih
sebesar 180 juta untuk membeli mesin baru, 0 -90 juta
tapi juga ada pemasukan 90 juta dari penjualan 1 47 juta
mesin lama. Maka arus kas pada t = 0 adalah - 2 47 juta
90 juta (investasi) 3 47 juta
Contoh :
180 juta
180 jt - 3 x ( 5
)= 72 juta
atau
Annuitas
Rantai
tahunan yang
Penggantian
sama
(Replacement
(Equivalent
Chain)
Annual Annuity)
REPLACEMENT CHAIN APPROACH
Contoh :
Memilih diantara 2 proyek yang mutually exclusive, proyek A dan proyek B
yang memiliki arus kas sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6
Pandanglah bahwa kita memiliki 2 proyek B; satu dimulai t=0 dan yang lain pada t=3.
Proyek B pada t=0 memiliki NPV = 6.120.000, sedangkan proyek B pada t=3 juga
memiliki NPV = 6.120.000 yang kalau dipresent valuekan ke t=0 adalah 4.600.000.
Maka, total NPV untuk B adalah 10.720.000
EQUIVALENT ANNUAL ANNUITY APPROACH
Contoh :
Melanjutkan soal sebelumnya,
NPV “A” = 9.280.000
NPV “B” = 6.120.000
Untuk membandingkan proyek A dan B kita cari Equivalent Annual Annuity (EAA)
sebagai berikut :
Untuk proyek “B” :
0 1 2 3
0 1 2 3 4 5 6
PV1
PV2
PV3
PV4
PV5
PV6
9.280.000
Karena EAA proyek “B”, EAA proyek “A”, maka proyek B lebih baik
Catetan:
Metode EAA ini memerlukan asumsi bahwa proyek A dan B dapet berulang-ulang
hingga waktu yang tak terhingga. Sehingga tahun hingga waktu tak terhingga
proyek A memberikan arus kas 2.130.000 dan proyek B memberikan arus kas
2.460.000