Anda di halaman 1dari 32

DIURETIK DAN ANTIDIURETIK

INAYAH
BAGIAN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
Diuretics increase the rate of urine flow and sodium excretion and
are used to adjust the volume and/or composition of body fluids in
a variety of clinical situations

Indications
Prophylaxis of
Mobilization of Congestive renal failure
Antihypertensive
edemas heart failure (osmotic or loop
diuretics)
Diuretic drugs

• Osmotic diuretics
• Carbonic anhydrase inhibitors
• Thiazides
• Potassium-sparing diuretics
• Loop diuretics
Tempat dan cara kerja diuretik

Obat Tempat kerja utama Cara kerja

Osmotik 1. Tubuli proksimal Hambat reabsorpsi Na &


H2O melalui daya
osmotiknya
2. Ansa Henle Hambat reabsorpsi Na &
H2O karena hipertonisitas
medula menurun

3. Duktus koligentes Hambat reabsorpsi Na &


H2O melalui karena adanya
papillary wash out,
kecepatan aliran firtrasi
yang tinggi atau ada faktor
lain
Penghambat enzim Tubuli proksimal Hambat reabsorpsi
karbonik anhidarase bikarbonat
Tempat dan cara kerja diuretik

Obat Tempat kerja utama Cara kerja

Tiazid Hulu tubuli distal Hambat reabsorpsi Na &


Cl
Diuretik hemat kalium Hilir tubuli distal & Hambat reabsorpsi Na &
Duktus koligentes sekresi kalium sebagai
daerah korteks antagonis kompetitif
(spironolakton) atau
secara langsung (
triamtaren & amilotrid)

Diuretik kuat Ansa henle asenden Hambat transport


pada bagian dengan elektrolit Na, K, dan Cl
epitel tebal
Osmotic diuretics
Osmotik Diuretik
Tidak termasuk elektrolit, tapi mudah dan cepat
dieksresi oleh ginjal. Syarat-syarat osmotik diuretik
1. Difiltrasi bebas oleh glomerulus
2. Tidak/sedikit direabsorpsi oleh sel tubulus ginjal
3. Dia merupakan zat inert
4. Umumnya resisten terhadap perubahan metabolik
Contoh : manitol, urea, gliserin, isosorbid
• Bermanfaat pada oliguri akut oleh karena syok
hipopolemik. Reaksi transfusi dan nekrosis tubuli.
• Penggunaan manitol pada :
1. Profilaksis kegagalan ginjal akut oleh karena
operasi jantung, luka traumatik berat, operatif
pada pasien ikterus berat
2. Menurunkan volume, tekanan cairan intra okuler,
intra serebrospinal dengan meningkatkan tekanan
osmotik plasma
• Kontra indikasi
Pada penyakit ginjal dengan anuri , edema paru yang
berat, dehidrasi berat, perdarahan intrakranial kecuali
bila akan dilakukan kraniotomi
• Intoksikasi : beban jantung bertambah
Carbonic anhydrase inhibitors
• Penghambat karbonik anhidrase (nonkompetitif):
asetazolamid
• Menghambat enzym yang mengkatalisis reaksi
CO2 +H2O ↔ H2CO3
• Terdapat di korteks renalis, pankreas, mukosa lambung,
mata, eritrosit, SSP, tidak dalam plasma
• Pembentukan H+ dan HCO3 oleh sel tubuli berkurang
sekresi H+ ↓→ pertukaran Na oleh H+ terhambat →
Eksresi bikarbonat, natrium dan kalium meningkat 
urine alkali
• Indikasi  menurun tekanan intra okuler, acute mountain
sickness, paralisis periodik yang bersifat familier
Farmakokinetik :
• Mudah diserap di saluran cerna
• Kadar maksimal dicapai dalam 2 jam
• Diekskresi di ginjal sempurna dalam 24 jam
• Tidak di metabolisme, ekskresi dalam
bentuk utuh
Thiazides
Tiazid

• Semua tiazid mempengaruhi tubulus distal


• Klorotiazid merupakan prototipe diuretik golongan
tiazid
• merupakan diuretik modern pertama yang aktif per
oral dan mampu mempengaruhi edema ringan dan
sedang yang disebabkan oleh sirosis hati dan gagal
jantung kongestif dengan efek samping yang
minimum
Tiazid

Mekanisme kerja
 Meningkatkan eksresi Na+ dan Cl dengan
menghambat kotransporter Na+/Cl- pada
membran lumen menyebabkan ekskresi
urin yang sangat hiperosmolar
 Meningkatkan ekskresi kalium
 Menurunkan eksresi kalsium dalam urine
 Menurunkan tahanan perifer vaskuler
Tiazid
 Farmakokinetik :
- Obat-obat ini efektif per oral
- Waktu paruh biologis yang panjang (40 jam)
 Efek samping :
- Hipokalemia
- Hiperurisemia
- Hipotensi ortostatik
- Hiperkalsemia
- Hiperglikemia
- Hipersensitivitas
- Memperberat gejala insufisiensi ginjal
- Pada sirosis hepatis : delirium dan koma karena amonik
tidak dapat diubah menjadi ion amonium
Potassium-sparing diuretics
Diuretik hemat kalium

A. Spironolakton

• Antagonis aldosteron
• Bekerja di Hilir tubuli distal & Duktus
koligentes daerah korteks
• Menghambat reabsorbsi Na+, sekresi K+
dan sekresi H+
• Digunakan terutama bila aldosteron
berlebihan
Diuretik hemat kalium

Farmakokinetik
• Diabsorpsi sempurna per oral (70%), mengalami siklus
enterohepatik
• Terikat erat pada protein
• Obat ini segera diubah menjadi suatu metabolit
(kanrenon) yang aktif

Efek samping
• Secara kimiawi mirip dengan beberapa steroid kelamin,
dapat menyebabkan ginekomastia pada laki-laki dan
ketidakteraturan haid pada wanita
Diuretik hemat kalium

B. Triamteren dan amilorid

• Triamteren dan amilorid menghambat saluran


transpor Na+ menyebabkan penurunan
pertukaran Na+, K+
• Tidak tergantung pada kehadiran aldosteron
• Terutama bermanfaat bila diberikan bersama
diuretik lain
• Diuresis dalam 6 jam berakhir sesudah 24 jam
Loop diuretics
Loop
diuretics

• Bumetanid, furosemid, dan asam etakrinat


Mekanisme kerja :
• Menghambat kotranspor Na+, K+, Cl- dari
membran lumen pada pars asendens ansa
Henle. Karena itu, reabsorpsi Na+, K+ dan
Cl- menurun.
• Meningkatkan kandungan Ca++ di dalam
urin
• Merupakan obat diuretik paling efektif,
karena pars asendens bertanggung jawab
untuk reabsorbsi 25-30% NaCl yang
disaring

Loop diuretics

Farmakokinetik :
 Mudah diserap disaluran cerna , Biavailabilitas
furosemid 65 %, bumetanid 100 %
 Loop diuretik diberikan per oral atau parenteral
 Masa kerja relatif singkat 1 sampai 4 jam

Penggunaan terapi:
 Edema paru-paru akut pada gagal jantung
kongestif, karena awitan kerjanya cepat
 Mengobati hiperkalsemia karena obat ini
merangsang sekresi Ca++ di tubulus
Loop diuretics

Efek samping :
- Ototoksisitas
- Hiperurisemia
- Hipovolemia akut
- Kekurangan kalium
Anti Diuretik
Anti Diuretik Hormon = Vasopressin

• Merupakan obat yang mempengaruhi konservasi air


• Tempat kerjanya pada Duktus koligentes (reseptor V1
(trombosit,hepatosit,otot polos vaskuler,beberapa sel di
ginjal) & V2 (duktus koligentes, ansa henle tebal))
Sekresi vasopressin diatur oleh :
1. Osmoreseptor  bila dehidrasi, sekresi ADH ↑
2. Volume reseptor  atrium kiri & vena pulmonalis , bila
volume darah ↓  sekresi ADH ↑
3. Stres emosional dan fisik  ADH ↑
4. Obat-obat nikotin, klofibrat, siklofosfamid, antidepresan
trisiklik, karbamazepin dan diuretik  ADH ↑
5. Alkohol dan feniton  ADH ↓
<< ADH  diabetes insipidus

• Penggunaan :
 ADH digunakan untuk diabetes insipidus
 ADH + tiazid  kerjanya > baik
 Vasopressin (ADH) dosis tinggi (10 – 20 u) untuk
perdarahan varises ostofagus.

• Efek samping :
 Vasokontriksi dan tekanan darah tinggi
 Peristaltik usus meningkat, mual dan kolik usus
 Pada perempuan  spasme uterus

Anda mungkin juga menyukai