Anda di halaman 1dari 22

Hematopoietik

Disusun oleh : Odi


Yosi Pititola
Rembran Ahmad
Ginanjar Putri Sari
Hannesia
Yosia
Rabiyatul Adawiyah
Putri Dirgahayu
Zakri Afif
Syahroni
Pembentukan Sel Darah
Sel darah memulai kehidupannya didalam
sumsum tulang belakang dari suatu tipe sel yang
disebut sel punca hematopoietik pluripoten,yang
merupakan asal dari semua sel dalam darah
sirkulasi.
 Sel induk hemopoietik adalah sel-sel yang akan
berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), butir pembeku (trombosit), dan juga
beberapa sel dalam sumsum tulangseperti
fibroblast. Sel induk yang paling primittif
sebagai sel induk pluripotent. Sel induk
pluripotent mempunyai sifat :
 1. Self renewal : kemampuan memperbarui
diri sendiri sehingga tidak akan pernah habis
meskipun terus membelah.
 2. Poliferatif : kemampuan membelah atau
memperbanyak diri.
 3. Diferensiatif : kemampuan untuk
mematangkan diri menjadi sel-sel dengan
fungsi tertentu.
Tahap- tahap diferensiasi sel darah
merah
 Sel petama yang dapat dikenal sebagai
bagian dari rangkaian sel darah merah
adalah proeritroblas.
 Dengan rangsangan yang sesuai, sejumlah
besar sel ini di bentuk dari sel-sel punca
CFU-E
Kegagalan pembentukan hemoglobin
 1. Buruknya absorpsi vitamin B12
Hal ini terjadi pada penyakit anemia
pernisioa, dengan dasar kelainan berupa
atrofi mukosa lambung, yang gagal
menghasilkan sekresi lambung normal. Sel-
sel parietal pada kelenjar pada kelenjar
lambung menyekresikan glikoprotein yang
disebut faktor intrinsik, yang bergabung
dengan vitamin B12 dari makanan, sehingga
vitamin dapat diabsordsi oleh usus.
Akibat dari sekresi lambung tidak normal inilah
yang menyebabkan kekurangan faktor intrinsik
yang akan menurunkan keterediaan vitamin B12 .
Sedangkan jumlah yang dibutuhkan setiap harinya
agar menjaga pematangan sel darah merah
sebesar 1-3µg.

2. Akibat Defisiensi Asam Folat


Asam Folat adalah bahan normal yang ditemukan
pada sayur hijau, buah-buahan tertentu, dan
daging (terutama hati). Namun, bahan ini mudah
rusak saat dimasak.
Selain itu, pada orang-orang dengan kelainan
absorpsi gastrointestinal, misalnya sering
mengalami penyakit usus halis yang disebut sprue
(sariawan usus), sering kali mengalami kesulitan
yang serius dalam mengabsorpsi asam folat
maupun vitamin B12. Oleh karena itu, sebagian
besar kegagalan maturasi disebabkan adanya
defisiensi absopsi asam folat dan vitamin B12 di
usus.
Masa Hidup Sel Darah Merah
 Masa hidup sel darah merah normalnya
akan bersirkulasi selama 120 hari sebelum
dihancurkan.
 Begitu membran sel darah merah menjadi
rapuh, sel tersebut bisa robek sewaktu
melewati tempat- tempat yang sempit
disirkulasi, contohnya di limpa.
Hemoglobin yang dilepaskan sewaktu sel
darah merah pecah, akan segera difagosit
oleh sel makrofag
 Yang kemudian dikeluarkan dari tubuh oleh
sekresi melalui sekresi melalui hati kedalam
cairan empedu.
Tahap- tahap diferensiasi sel darah
putih
 Semua leukosit pada dasarnya berasal dari
perkusor umum sel punca pluripoten yang
tidak berdeferensiasi di sumsum tulang
merah yang juga menghasilkan eritrosit dan
trombosit. Sel - sel yang ditakdirkan untuk
menjadi leukosit akhirnya berdefernsiasi
menjadi berbagai turunan sel dan
berproliferasi di bawah pengaruh faktor
stimuatorik yang sesuai. Granulosit dan
monosit hanya diproduksi di sumsum tulang,
yang membebaskan leukosit matur ini ke
dalam darah.
 Limfosit aslinya berasal dari sel - sel prekursor
di sumsum tulang tetapi sebagian besar limfosit
baru sebenarnya dihasilkan oleh koloni limfosit
yang sudah ada di jaringan limfoid yang pada
awalnya terpopulasi oleh sel - sel yang berasal
dari sumsum tulang.
Faktor pengahmbat sedikitnya
pembentukan leukosit
 Keadaan klinis yang menyebabkannya
seperti penyakit leukopenia karena
sumsum tulang pembentukan sangat
sedikit . Sehingga sel darah yang terbentu
juga akan terhambat, akibat sumsum
tulang mengalami kerusakan dan tidak
dapat melakukan regenerasi.
Masa hidup Leukosit
 Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan
dari sumsung tulang normalnya 4-8 jam
dalam sirkulasi darah, dan sampai 4 sampai
5 hari berikutnya dalam jaringan yang
dibutuhkan.
 Monosit yaitu 10-20 jam dalam darah,
sebelum mengembara melalui membran
kapiler dalam jaringan.
 Limfosit memiliki masa hidup berminggu-
minggu
Tahap- tahap diferensiasi trombosit
 Proses pembentukan dan perkembangan
semua sel darah dari prekusor induknya
disebut Hemopoiesis. Sel darah pada orang
dewasa dibentuk di sumsum tulang.
Sedangkan saat masa janin, hemopoiesis
terjadi di yolk, kemudian pindah ke hati dan
limpa, hingga akhirnya ke tulang.

 Pembentukan trombosit disebut


megakariopoiesis karena dihasilkan dari
sumsum tulang dengan fragmentasi
sitoplasma megakariosit.
 Prekusor megakriosit – megakarioblas timbul
dengan proses diferensiasi dari sel asl
hemopoietik. Megakariosit saat proses
replikasinya akan memperbesar volume
sitoplasma ketika jumlah inti meningkat
menjadi dua kali lipat.
 Pada proses replikasi yang ke 8 kali,
pertumbuhan sel tersebut akan berhenti.
Sitoplasma akan membentuk granular dan
trombosit dibebaskan. Tiap megakariosit dapat
menghasilkan sekitar 4000 buah trombosit.
 Trombosit ini berada di bawah kontrol
sebuah zat yang disebut trombopoietin
(dihasilkan oleh ginjal dan hati). Trombosit
baru yang terbentuk memiliki kapasatias
hemostatik yang lebih kuat dan berukuran
sedikit lebih besar.
Usia Tromosit
 Trombosit tetap berfungsi selama rata-
rata 10 hari, setelah itu keping darah ini
dibersihkan dari sirkulasi oleh makrofag
jaringan, terutama yang terdapat pada di
limpa dan hati, dan diganti oleh trombosit
baru yang dibebaskan oleh sumsum
tulang.

Anda mungkin juga menyukai