Jamur,virus, protozoa
Metabolisme me↑ Keringat >>
Terhirup
Resti kekurangan
volume cairan
Masuk alveoli
Infeksi
Proses peradangan
Kerja sel
goblet me↑
Eksudat & serous masuk Pe↑ konsentrasi protein
dalam alveoli cairan alveoli
Produksi sputum Tertelan ke
me↑ lambung
Intoleransi
aktivitas
Manifestasi Klinis
Menurut Corwin (2001), gejala-gejala pneumonia serupa
untuk semua jenis pneumonia, tetapi terutama mencolok
pada pneumonia yang disebabakan oleh bakteri. Gejala-
gejala mencakup:
Demam dan menggigil akibat Batuk yang sering Krekel (bunyi paru
proses peradangan produktif dan purulen tambahan).
Rasa lelah akibat reaksi Mungkin timbul tanda- Hemoptisis, batuk darah, dapat terjadi akibat
peradangan dan edema. tanda sianosis cedera toksin langsung pada kapiler atau akibat
reaksi peradangan yang menyebabkan kerusakan
kapiler.
Pemeriksaan Penunjang
Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar, bronchial); dapat juga
Kegiatan/aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/minum √
- Kemampuan ROM : Tidak ada keterbatasan rentang
√
gerak
Mandi
- Keluhan saat beraktivitas :
√
Berpakaian/berdandan
Nyeri dada dirasakan ketika pasien melakukan aktivitas
Toileting √ seperti : berjalan, berlari dan melakukan pekerjaan berat.
Mobilisasi di tempat tidur √ Alat bantu (kruk,pispot, tongkat, kursi roda): Pispot
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki tangga √
5. Pola istirahat dan tidur 7.Persepsei Diri Dan Konsep Diri
Pasien mengatakan: Pasien mengatakan:
- Lama tidur : 7 jam/malam - Perasaan klien tentang masalah kesehatan ini : Pasien
Tidur siang: 2 Jam merasa tidak nyaman
Tidur sore: - - Lain-lain : -
- Waktu : malam 21.00 WIB
Siang 13.00 WIB 8. Pola Peran Hubungan
-Kebiasaan menjelang tidur : - Pasien mengatakan:
- Masalah tidur (insomnia, terbangun dini, mimpi buruk): mimpi - Pekerjaan : Petani
buruk - Sistem pendukung : pasangan (√ ), tetangga/teman (
- Lain-lain (merasa segar/tidak setelah bangun) : merasa segar ), tidak ada ( ), keluarga serumah (√), keluarga tinggal
berjauhan ( )
6.Pola Kognitif Dan Persepsi - Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan di RS :
Pasien mengatakan: Tidak ada
- Status mental (sadar/tidak, orientasi baik/tidak) : orientasi baik - Kegiatan sosial :
- Bicara : Normal (√), tak jelas ( ), gagap ( ), aphasia ekspresif Pasien aktif pada kegiatan sosial di masyarakat
( )
- Kemampuan berkomunikasi : Ya ( √ ), tidak ( ) 9. Pola Seksual Dan Reproduksi
- Kemampuan memahami : Ya ( √ ), tidak ( ) Pasien mengatakan:
- pasien mengatakan pola seksual dan reproduksi normal
- Pendengaran : DBN ( √ ), tuli ( ), kanan/kiri, tinnitus ( ), alat 10. Pola koping dan toleransi stress
bantu dengar ( ) Pasien mengatakan:
- Penglihatan (DBN, buta, katarak, kacamata, lensa kontak, dll) : - Perhatian utama tentang perawatan di RS atau penyakit (financial,
DBN perawatan diri) : Pasien tidak mengalami kesulitan mengeanai biaya
-Vertigo : Ada perawatan rumah sakit.
- Ketidak nyamanan/nyeri (akut/kronik) : Pasien mengalami nyeri - Kehilangan/perubahan besar dimasa lalu : tidak ada
akut pada daerah dada - Hal yang dilakukan saat ada masalah (sumber koping) : pasien
bersifat terbuka terhadap masalahnya
- Penatalaksanaan nyeri : Pasien beristirahat untuk mengurangi - Penggunaan obat untuk menghilangkan stress : tidak ada
nyeri
11. Keyakinan agama dalam kehidupan
- Agama : Pasien beragama Islam - Inspek : RR : 32x/i, penggunaan otot bantu pernapasan (+),
- Pengaruh agama dalam kehidupan : Pasien beranggapan bahwa takipnea (+),dispnea (+),pernapasan dangkal, dan rektrasi dinding dada
penyakit yang dideitanya adalah cobaan. tidak ada.
- Palpasi : fremitus menurun pada kedua paru
- Perkusi : redup
Pemeriksaan Fisik - Auskultrasi : bunyi napas bronkial, krekels (+),stridor (+).
ü Keadaan umum : Klien tampak lemah, klien tampak kesulitan bernapas Ø Vaskular periper : akral dingin, capilarry repille kembali dalam 5 detik
dan klien tampak gelisah.
ü TTV : Pemeriksaan Penunjang
- TD : 130 / 90 mmHg a. Hasil foto rontgen : menunjukkan infiltrasien lobaris (sebagianlobus
- ND : 120 x / i pada kedua paru).
- RR : 32 x / i b. AGD :menunjukkan alkalosis respiratorik (pH naik,PCO2 turun,HCO3
- S : 39 ºC normal)
c. Pemeriksaan sputum: ditemukan kuman Stapilococcus aureus dan
ü Sistem integumen (kulit) : turgor kulit buruk (tidak elastis) dan pucat Diplococcus pneumonia
ü Kepala : Simestris dan rambut warna hitam, tidak ada ketmbe, bersih. d. Pemeriksaan darah rutin didapatkan :
ü Mata : DBN, konjuntiva tidak anemis,ukuran pupil normal. - Leokosit = 16.000/mm3
ü Telinga : DBN - Hb = 10,5 gr/dl
ü Kuku : Kuku pucat dan sedikit sinosis - Trombosit =265.000/mm3
ü Hidung : Pernapasan cuping hidung - Hematokrit = 44%
ü Mulut : Mukosa bibir kering dan pucat - Albumin = 3,01 gr/dl
ü Thorak /paru - Protein total = 5,86 gr/dl
Analisa Data :
Nama klien : Tn. E (70 th)
Ruang rawat : Anggrek, RSUD dr. Moewardi Surakarta
Diagnosa medik : Pneumonia
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Inflamasi trakeo bronkial dan farenkim Bersihan Jalan nafas tidak efektif
- Klien mengatakan batuk berdahak dan sesak napas paru, pembentukkan edema dan peningkatan
- Klien mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan sulit untuk dikeluarkan produksi sputum.
- Klien mengatakan dahaknya terasa lengket di tengorokkan
- Klien Mengatakan Kesulitan bernapas
DO:
- Klien tampak kesulitan bernapas
- TTV:
o TD: 130/90 mmHg
o N : 12X/i
o RR : 32x /i
- Pernafasan Cuping Hidung
- Takipnea (+)
- Dispnea (+)
- Pernafasan dangkal
- Penggunaan otot bantu pernafasan (+)
- Perfusi paru redup
- Premetus menurun pada kedua paru
- Bunyi nafas bronkial, kreleks (+), stridor (+)
- Hasil Rontgen : menunjukkan infiltrasi lobaris
- Pemeriksaan seputum : ditemukan kuman stapilococcus aureus dan
No Data Etiologi Masalah