2
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif
Kelompok Asuhan
(Posyandu, Posyandu Lansia,
Mandiri Kesehatan
Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, Tradisional
Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll) (TOGA & keterampilan)
Akses dan
mutu Yankes
Sumber : Susenas 2010
3
PARADIGMA SEHAT
5 LEVEL OF PREVENTION
(Level and Clark)
4
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)
Masyarakat
Sehat Yang
Mandiri Dan
Berkeadilan
PENDUKUNG/
PENUNJANG
5
Transisi Epidemiologi Berdasarkan DALYs Lost
Menurut 3 Kelompok Penyakit
1997 – 2017, (Indonesian BOD Study)
39.81 23.60
51.32
69.91
6
RISET KESEHATAN DASAR (RISKESDAS)
7
SKEMA PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL
Tradisional: Konvensional:
“Balancing the body function to “Curing biomechanic condition
reach homeostatic” for healing
of the body”
SEHAT SAKIT
Paradigma Sehat
(Promotif –Preventif) Saling menguatkan
Saling melengkapi Kuratif:
Kemampuan Adaptasi
Penyebab Penyakit
Revitalisasi / Optimalisasi
Fungsi
Eliminasi
PENYEMBUHAN PENGOBATAN
8
DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
UU No 36/2014
Tentang Tenaga Kesehatan
Nakestrad salah satu nomenklatur nakes
WHO STRATEGY ON
TRADITIONAL MEDICINE
(2014-2023)
• Pasal 48
2. To strengthen the quality assurance, safety,
proper use and effectiveness of T&CM by
9
JENIS PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
KONVENSIONAL
NON KONVENSIONAL
(mainstream)
10
DEFINISI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(UU No. 36 Tahun 2009)
RAMUAN
•Tumbuhan
• Hewan
• Mineral
• Sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan.
KETERAMPILAN
• Manual
• Olah pikir
• Energi
GABUNGAN
Ramuan dan ketrampilan dalam satu kesatuan sistem pelayanan kesehatan tradisional
komplementer
PENERAPAN KESEHATAN TRADISIONAL
PENGEMBANGAN PROGRAM
Pemberdayaan Pelayanan
masyarakat Kesehatan tradisional Preventif
Preventif Promotif
Promotif Kuratif
-komunikasi Rehabilitatif
-informasi Griya sehat PKM & RS
-edukasi
Yankestrad Yankestrad
Komplementer Integrasi
Pembinaan Kelompok -biokultural
Asuhan mandiri kestrad -biomedis
-evidence based
• Pemanfaatan TOGA
• Akupresur mandiri
YANKESTRAD EMPIRIS:
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PANTI SEHAT/ HATTRA
13
Permenkes No 75/2014 ttg Puskesmas
Kemandirian masyarakat:
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat
bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
14
SPM KABUPATEN/KOTA (PMK 43/2016)
HASIL SP3T
• Aman
• Memiliki potensi manfaat
• Meningkatkan kualitas
pelayanan
Mendukung upaya
promotif dan preventif
S
I
K
• Deteksi gangguan
• Promosi Gaya
kognitif untuk L
mengoptimalkan
• Identifikasi dan
Hidup Otak
Sehat, mandiri
kualitas hidup U
optimalisasi
• Optimalisasi
kecerdasan
majemuk pada
dan produktif • Posyandu Lansia S
kesiapan belajar remaja
• KB bagi PUS • Peningkatan
• Deteksi pengembangan
dan pengembangan kualitas Hidup
Inteligensia dan upaya
model belajar yang • Kesehatan • PKRT
• Deteksi
pengembangan
stimulasi Kognitif
• SDIDTK
efektif reproduksi • Deteksi PM dan
Mandiri
H
• UKS PTM • Perlambatan
• Stimulasi dan nutrisi Inteligensia dan • Imunisasi • Konseling gizi
pengungkit otak pada
janin melalui Ibu Hamil
upaya stimulasi
sensomotorik • Gizi
• Imunisasi anak
sekolah
HIV/AIDS dan
• Kesehatan OR proses Degeneratif I
• P4K • ASI eksklusif • Kolaborasi PAUD, BKB, NAPZA
•
•
Buku KIA
ANC terpadu
• Imunisasi dasar
lengkap
dan Posyandu
• Deteksi dan Simulasi
• Penjaringan anak
usia sekolah • Tablet Fe
dan kerja • Kesehatan Jiwa D
• Kelas Ibu Hamil • • PMT • Kesehatan Jiwa
•
•
APN
RTK
•
•
Pemberian makan
Penimbangan
Vit A
kognitif
• Kesehatan Jiwa
• Kesehatan Jiwa
• Konseling Kespro U
• Kemitraan Bidan • PKRT
•
Dukun
KB PP
•
•
MTBS
Kesehatan Jiwa
• Kesehatan Jiwa
P
•
•
PONED/ PONEK
Kesehatan Jiwa
15
YANKESTRAD EMPIRIS
(Permenkes No 61 Thn 2016 Tentang
Yankestrad Empiris) TATA CARA PELAYANAN PENYEHAR TRADISIONAL
(HATTRA)
Penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan
keamanannya terbukti secara empiris 1. BILA BERHALANGAN PRAKTIK, TDK DPT
(pengetahuan/keterampilan diperoleh dari turun DIGANTIKAN OLEH HATTRA LAINNYA
temurun atau melalui pendidikan non formal) 2. BILA TDK MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN,
WAJIB MENGIRIM KLIEN KE FASYANKES
Dilaksanakan di Panti Sehat (perorangan/
3. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI TUBUH YANG
berkelompok) BERSIFAT INVASIF
Pemberi pelayanan disebut penyehat tradisional
4. HANYA DPT MEMILIKI 1 STPT DAN 1 TEMPAT
(hattra)
PRAKTIK
Dapat menggunakan alat dan teknologi sesuai ciri khas
yankestrad empiris 5. WAJIB MENAATI KODE ETIK HATTRA
Pengetahuan/keterampilan turun temurun diperoleh
melalui proses magang terhadap hattra senior minimal
5 thn, dibuktikan dengan surat keterangan magang Ciri khas:
- Berasal dari tradisi budaya asli masyarakat tertentu
Pendidikan non formal diperoleh melalui - Memiliki tata cara pemeriksaan tertentu didasarkan pd kemampuan
pendidikan/kursus, dibuktikan dengan sertifikat wawancara, penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan
- Kondisi klien didasarkan pada konsep emik, yaitu berdasarkan
kompetensi yang dikeluarkan oleh LSK yang diakui oleh pengalaman subjektif klien & pandangan masyarakat pd ggn
Kementerian Pendidikan kesehatan tsb
- Tata cara pelayanan dengan menggunakan bahan alam/teknik
manual/ teknik olah pikir/ teknik energi
16
Harus dapat dipertanggung jawabkan
keamanan dan manfaatnya secara Hanya dapat dilakukan sesuai
empiris dan digunakan secara rasional dengan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki
17
PANTI SEHAT
18
SYARAT UNTUK MEMPERPANJANG STPT
1. Fotokopi STPT yang berlaku
2. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah dilakukan penilaian teknis)
Permohonan diajukan paling lambat 3 bulan sebelum jangka waktu STPT berakhir
19
Rekomendasi Dinkes Kab/Kota
Diberikan setelah dilakukan penilaian teknis terhadap
metode dan teknis yang akan diterapkan o/hattra
Tim Penilaian Teknis dimaksud terdiri dari:
- tokoh masyarakat,
- asosiasi hattra terkait,
- dinkes Kab/Kota
- pakar yankestrad
Dpt melibatkan Unit Penapisan Yankestrad 1. Untuk menjamin keamanan dan kemanfaatan
yankestrad empiris, Kadinkes Kab/Kota
melakukan penapisan thd metode yankestrad
yang akan diberikan
2. Dalam melakukan penapisan dapat melibatkan
SP3T
20
PENILAIAN TEKNIS oleh Dinkes Kab/Kota
HATTRA PRAKTIK PERORANGAN (Formulir VII) PANTI SEHAT (Formulir X)
A. HATTRA A. SARANA
( asal keilmuan, pendidikan non formal, kondisi fisik) ( ruang, ukuran, jlh ruang, penataan, komponen bangunan
E. CARA PELAYANAN
(metode/tehnik yang digunakan)
21
PAPAN NAMA
CONTOH
• Wajib memasang
papan nama
praktik UKURAN PENYEHAT TRADISIONAL
90X60 cm tulisan
Penyehat putih dasar hijau NAMA : .........................................
23
BELUM JELAS KEAMANAN
DAN MANFAATNYA BAGI
KESEHATAN
24
25
CONTOH
PRAKTIK YANKESTRAD EMPIRIS YANG TIDAK SESUAI DENGAN REGULASI
HATI-HATI !!!!!
- Hattra tidak memiliki kewenangan
untuk tindakan invasif
- Resiko penularan penyakit
- Hewan sebagai hospes parasit
tertentu
- Klien tertentu rentan terhadap
perlukaan 26
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
27
Permenkes No.9 th 2016 tentang Upaya Pengembangan Kestrad melalui
Upaya Asman TOGA dan Keterampilan
GERAKAN ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL
28
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PP NO.103/2014 Ttg Yankestrad
• Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional
• Agar masyarakat dapat melakukan perawatan
kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar.
• Dilaksanakan melalui pemanfaatan taman obat keluarga
& keterampilan
• Masyarakat secara perorangan /terorganisasi dapat
berperan aktif dalam upaya pengembangan kestrad
TUJUAN:
Pembentukan kelompok asuhan untuk mengatasi gangguan
mandiri di masyarakat kesehatan ringan
memelihara kesehatan
29
Permenkes No 65/2013
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Pembangunan masyarakat
30
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR
(Permenkes no. 9 tahun 2016)
PENGORGANISASIAN
PUSKESMAS
LINTAS SEKTOR
Kader
PEMBINAAN
PELATIHAN
KADER
Anggota binaan
5-10 Keluarga PEMBINAAN
KELOMPOK
MELAKSANAKAN
KEGIATAN BERKALA
31
• Menetapkan kebijakan nasional
Pusat • Sosialisasi advokasi kpd pemangku keputusan Kelompok Asman
• Meningkatkan kapasitas SDM
• Pembinaan • Aman: Metode yg digunakan aman, bermanfaat, dpt
dipertanggungjawabkan secara empiris
• Membuat kebijakan tkt provinsi • Norma: Mengikuti nilai2 budaya, agama & sosial yg
Provinsi • Sosialisasi/Advokasi berlaku
• Praktis: Digunakan dg cara sederhanan, alat & bahan
• Meningkatkan kapasitas sdm
mudah didapat
• Pembinaan • Partisipasi aktif: Ada dukungan aktif peran serta
masyarakat (tenaga/sarpras/dana)
• Membuat kebijakan tkt kab/kota • Keg dilakukan min 1kali/bulan, dipimpin oleh kader,
Kab/Kota • Sosialisasi/Advokasi didampingi oleh fasilitator PKM
• Meningkatkan kapasitas sdm
• Pembinaan
• Sosialisasi/Advokasi
Kecamatan • Identifikasi masalah, kebutuhan, harapan serta potensi
• Mengajukan rencana anggaran melalui Musrenbang PENATALAKSANAAN
• Orientasi kader tentang asman
• Fasilitasi kader dalam pembentukan /pengemb asman
• Pendampingan kader
32
YANKESTRAD INTEGRASI
merupakan yankestrad komplementer yg telah ditetapkan oleh Menteri
33
PENYELENGGARAAN YANKESTRAD INTEGRASI
Pelaksanaan:
• Melalui pendekatan holistik dan ilmiah
• Mengutamakan hubungan dan Kriteria:
• Yankestrad komplementer terintegrasi paling sedikit dengan 1
komunikasi efektif yankes konvensional
• Penggunaan rasional • Aman, bermutu, sesuai standar
• Atas persetujuan pasien • Berfungsi sebagai pelengkap
• Terbukti secara ilmiah
• Meningkatkan kemampuan • Sesuai kebutuhan terbaik pasien
penyembuhan sendiri • Potensi terhadap upaya
• Terapi bersifat individual promotif/preventif/kuratif/rehabilitatif/paliatif
(fisik/mental/sosial)
34
PENYELENGGARAAN DI RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN
(merupakan bagian dari alur pelayanan di RS, tertuang dalam SPO dan mudah di
akses pengguna)
UNIT PELAKSANA:
DPJP UNIT TERSENDIRI
TERAPI INSTALASI RAWAT
Pendaftaran - Pemeriksaan
- Diagnosis
Yankestrad JALAN
- Memberikan informasi integrasi INSTALASI YANKES
LAINNYA
REKOMENDASI PENETAPAN
KOMITE MEDIK
DIREKTUR RS TIM KESTRAD INTEGRASI
Hasil kredensial
terhadap SDM
Jenis dan modalitas
Jenis dan modalitas
SPO
Dokter yg paham konsep
pengobatan integratif (case
manager)
yankestrad Unit pelaksana Nakestrad profesi/dokter dg
komplementer yang akan kompetensi teknik terapi
diintegrasikan Tim pemberi pelayanan
trad komplementer
Area klinis/ indikasi Kewenangan klinis Dokter (DPJP)
35
PENYELENGGARAAN DI PUSKESMAS
ALUR PELAYANAN
(merupakan bagian dari alur pelayanan di RS, tertuang dalam SPO dan mudah di akses pengguna)
DPJP TERAPI
- Pemeriksaan Yankestrad
Pendaftaran - Diagnosis
integrasi
- Memberikan informasi
Praktisi terkait
Pakar yankestrad Unit pelaksana
komplkementer Tim pemberi pelayanan - identifikasi masalah
- Langkah2 terapi
Kewenangan klinis - Evaluasi pelayanan yang
diberikan
36
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
37
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NO 15 Tahun 2018
Tentang
38
GRIYA SEHAT
Memenuhi persyaratan :
39
YANKESTRAD KOMPLEMENTER
Struktur organisasi :
Pimpinan
Praktik mandiri : Griya Sehat Penanggung jawab
pelayanan
Merupakan praktek Praktik ≥ 2 orang
P. jawab tata usaha
perseorangan nakestrad profesi atau
1orang nakestrad
Diberikan oleh
profesi + 1 orang
nakestrad profesi atau nakestrad vokasi KEPEMILIKAN
vokasi (dlm lingkup Dapat dijadikan sbg
terbatas) wahana pendidikan dan Pemerintah Pusat,
jejaring pelayanan
Pemerintah Daerah
kesehatan
Masyarakat harus
berbadan usaha atau
berbadan hukum.
STR TKT DAN SIP TKT
IZIN GRIYA SEHAT
(KAB/KOTA)
41
KETENTUAN BAGI NAKESTRAD
(PRAKTIK MANDIRI)
42
Perizinan Griya Sehat :
Mengajukan permohonan ke Pemda Kab/Kota) dengan
melampirkan:
1) fotokopi identitas lengkap pemohon;
2) fotokopi denah ruang pelayanan dan peta lokasi;
3) fotokopi akta badan hukum;
4) struktur organisasi dan ketenagaan;
5) surat pernyataan kesediaan sebagai penanggung
jawab; dan
6) surat rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
43
PERSYARATAN OBAT TRADISIONAL
ALAT KESEHATAN
TRADISIONAL • memiliki data manfaat bersumber dari literatur
yang dapat dipertanggungjawabkan;
• memenuhi persyaratan mutu sesuai
Digunakan sesuai metode, farmakope herbal Indonesia atau farmakope
lain yang diakui;
kompetensi, kewenangan • sediaan berbentuk simplisia atau sediaan jadi
serta bidang keilmuannya. obat tradisional;
• bahan baku terutama berasal dari Indonesia;
wajib diuji keamanan dan • diproduksi oleh industri/usaha obat tradisional
yang sudah berizin serta memiliki nomor izin
manfaatnya terlebih dahulu, edar; dan
tingkat nasional • obat tradisional racikan sendiri dengan bahan
baku yang bersumber dari industri yang telah
melaksanakan cara pembuatan obat
tradisional yang baik.
• memiliki data keamanan;
44
PERSYARATAN OBAT TRADISIONAL YANG DIGUNAKAN
45
AKUPUNKTUR
AKUPRESUR
PIJAT BAYI
46
HERBAL
47
Contoh PAPAN NAMA GRIYA SEHAT
PAPAN NAMA
GRIYA SEHAT
Papan nama harus memuat:
tulisan “Griya Sehat”; BAHAGIA
nama Griya Sehat;
60 cm
klasifikasi Griya Sehat; dan
nomor surat izin penyelenggaraan Griya
Sehat.
SURAT IZIN NO................
48
PERATURAN PERALIHAN
Pembinaan profesi dilakukan oleh Menteri sampai dengan
terbentuknya organisasi profesi terkait; dan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain selain Tenaga Kesehatan
Tradisional sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
konvensionalnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun setelah
Peraturan Menteri Kesehatan ini diundangkan.
49
TAHAP PEMBENTUKAN GRIYA SEHAT
GRIYA
SEHAT
PERIZINAN
PENYEDIAAN SDM
(NAKESTRAD)
PENYIAPAN SARANA
(BANGUN BARU/RENOVASI)
50
1. Perizinan dan Penyelenggaraan Praktik Nakestrad
2. Panduan Standar Yankestrad Komplementer di Griya Sehat
3. Penyelenggaraan Dan Klasifikasi Griya Sehat
4. Pedoman Dasar Pembangunan Griya Sehat
51