Anda di halaman 1dari 52

3 PILAR PROGRAM INDONESIA SEHAT

1 2 Penguatan 3 Jaminan Kesehatan


Paradigma Sehat Yankes Nasional (JKN)

 Peningkatan akses  Benefit


 Pengarusutamaan
terutama pada FKTP  Sistem Pembiayaan:
kesehatan dalam
 Optimalisasi Sistem Asuransi – Azas
pembangunan
Rujukan gotong royong
 Promotif – Preventif
 Peningkatan Mutu  Kendali Mutu dan
sebagai pilar utama
Kendali Biaya
upaya kesehatan Penerapan pendekatan  Sasaran PBI dan Non
 Pemberdayaan Continuum of care PBI
masyarakat
 Keterlibatan Lintas Intervensi berbasis resiko Tanda Kepesertaan -> Kartu
Sektor kesehatan (health risk) Indonesia Sehat

KELUARGA SEHAT NUSANTARA SEHAT


GERMAS PIS-PK

2
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif

Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

Self care (42%) Yankes (58%)


KIE, Self care
Promosi Kesehatan

Self care Nasional Fasyankes

Kelompok Asuhan
(Posyandu, Posyandu Lansia,
Mandiri Kesehatan
Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, Tradisional
Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll) (TOGA & keterampilan)
Akses dan
mutu Yankes
Sumber : Susenas 2010
3
PARADIGMA SEHAT
5 LEVEL OF PREVENTION
(Level and Clark)

1. Health promotion (promosi Kesehatan)


2. Spesific protection (perlindungan khusus)
3. Early diagnosis (diangnosis dini) &
prompt treatment
4. Disability limitation(melimitasi kecacatan)
5. Rehabilitation

Paradigma sehat: menggeser


segala upaya lebih ke hulu

4
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005-2009 2010-2015 2015-2019 2020-2024
Universal
Coverage

Masyarakat
Sehat Yang
Mandiri Dan
Berkeadilan

PENDUKUNG/
PENUNJANG

5
Transisi Epidemiologi Berdasarkan DALYs Lost
Menurut 3 Kelompok Penyakit
1997 – 2017, (Indonesian BOD Study)

Tahun 1990 Tahun 2017


8.87
6.40

39.81 23.60
51.32

69.91

PTM PM/KIA/Gizi Cedera


PTM

6
RISET KESEHATAN DASAR (RISKESDAS)

• Riskesdas 2010 : 59,12% orang Indonesia konsumsi herbal


untuk menyehatkan.

• RISKESDAS 2013 : 30,4% rumah tangga menggunakan cara


tradisional utk kesehatannya

• RISKESDAS 2018 : 44.30 % masyarakat menggunakan cara


tradisional untuk kesehatannya

7
SKEMA PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL

Tradisional: Konvensional:
“Balancing the body function to “Curing biomechanic condition
reach homeostatic” for healing
of the body”

SEHAT SAKIT
Paradigma Sehat
(Promotif –Preventif)  Saling menguatkan
 Saling melengkapi Kuratif:
Kemampuan Adaptasi
Penyebab Penyakit

Revitalisasi / Optimalisasi
Fungsi
Eliminasi

PENYEMBUHAN PENGOBATAN
8
DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
UU No 36/2014
Tentang Tenaga Kesehatan
Nakestrad  salah satu nomenklatur nakes

WHO STRATEGY ON
TRADITIONAL MEDICINE
(2014-2023)

UU No 36/2009 Strategic objectives:


Tentang Kesehatan PP NO 103/2014 1. To build the knowledge base for active
management of T&CM through appropriate
• Pasal 47 TTG YANKESTRAD national policies;

• Pasal 48
2. To strengthen the quality assurance, safety,
proper use and effectiveness of T&CM by

• Pasal 59 regulating products,


practitioners; and
practices and

3. To promote universal health coverage by


integrating T&CM services into health care
delivery and self-health care.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
(PERPRES NO 72 TAHUN 2012)
Yankestrad komplementer  bagian dari sub sistem
PP 47/2016 ttg Fasyankes:
Fasyankestrad  fasyankes
upaya kesehatan)

 Permenkes No 61/2016 ttg Yankestrad Empiris


 Permenkes No 37/2018 ttg Yankestrad Integrasi
 Permenkes No 15/2018 ttg Yankestrad Komplementer
 Permenkes No 8/2014 ttg Yankes SPA
 Permenkes No 9/2016 ttg Upaya Pengembangan Kestrad melalui Asman TOGA
dan Akupresur

9
JENIS PELAYANAN KESEHATAN

PELAYANAN KESEHATAN

KONVENSIONAL
NON KONVENSIONAL
(mainstream)

TRADISIONAL NON TRADISIONAL

YANKESTRAD YANKESTRAD YANKESTRAD


EMPIRIS KOMPLEMENTER INTEGRASI

PP 103 TAHUN 2014 ttg Yankestrad

10
DEFINISI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(UU No. 36 Tahun 2009)

Pengobatan dan/atau perawatan dengan cara


dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat
MODALITAS (CARA PENGOBATAN/PERAWATAN) YANKESTRAD

RAMUAN
•Tumbuhan
• Hewan
• Mineral
• Sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan.

KETERAMPILAN
• Manual
• Olah pikir
• Energi
GABUNGAN
Ramuan dan ketrampilan dalam satu kesatuan sistem pelayanan kesehatan tradisional
komplementer
PENERAPAN KESEHATAN TRADISIONAL
PENGEMBANGAN PROGRAM

Pemberdayaan Pelayanan
masyarakat Kesehatan tradisional Preventif
Preventif Promotif
Promotif Kuratif
-komunikasi Rehabilitatif
-informasi Griya sehat PKM & RS
-edukasi
Yankestrad Yankestrad
Komplementer Integrasi
Pembinaan Kelompok -biokultural
Asuhan mandiri kestrad -biomedis
-evidence based

• Pemanfaatan TOGA
• Akupresur mandiri

YANKESTRAD EMPIRIS:
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PANTI SEHAT/ HATTRA
13
Permenkes No 75/2014 ttg Puskesmas

Pasal 1(1) Pasal 3(1)


Fasyankes yg menyelenggarakan UKM dan Prinsip penyelenggaraan Puskesmas:
UKP tkt I, dengan lebih mengutamakan
a. Paradigma sehat
upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat b. Pertanggungjawaban wilayah
yang setinggi-tingginya di wilayah c. Kemandirian masyarakat
kerjanya
d. Pemerataan
e. Teknologi tepat guna
f. Keterpaduan & kesinambungan

Kemandirian masyarakat:
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat
bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

14
SPM KABUPATEN/KOTA (PMK 43/2016)
HASIL SP3T
• Aman
• Memiliki potensi manfaat
• Meningkatkan kualitas
pelayanan
Mendukung upaya
promotif dan preventif

S
I
K
• Deteksi gangguan

• Promosi Gaya
kognitif untuk L
mengoptimalkan
• Identifikasi dan
Hidup Otak
Sehat, mandiri
kualitas hidup U
optimalisasi
• Optimalisasi
kecerdasan
majemuk pada
dan produktif • Posyandu Lansia S
kesiapan belajar remaja
• KB bagi PUS • Peningkatan
• Deteksi pengembangan
dan pengembangan kualitas Hidup
Inteligensia dan upaya
model belajar yang • Kesehatan • PKRT
• Deteksi
pengembangan
stimulasi Kognitif
• SDIDTK
efektif reproduksi • Deteksi PM dan
Mandiri
H
• UKS PTM • Perlambatan
• Stimulasi dan nutrisi Inteligensia dan • Imunisasi • Konseling gizi
pengungkit otak pada
janin melalui Ibu Hamil
upaya stimulasi
sensomotorik • Gizi
• Imunisasi anak
sekolah
HIV/AIDS dan
• Kesehatan OR proses Degeneratif I
• P4K • ASI eksklusif • Kolaborasi PAUD, BKB, NAPZA


Buku KIA
ANC terpadu
• Imunisasi dasar
lengkap
dan Posyandu
• Deteksi dan Simulasi
• Penjaringan anak
usia sekolah • Tablet Fe
dan kerja • Kesehatan Jiwa D
• Kelas Ibu Hamil • • PMT • Kesehatan Jiwa


APN
RTK


Pemberian makan
Penimbangan
Vit A
kognitif
• Kesehatan Jiwa
• Kesehatan Jiwa
• Konseling Kespro U
• Kemitraan Bidan • PKRT

Dukun
KB PP


MTBS
Kesehatan Jiwa
• Kesehatan Jiwa
P


PONED/ PONEK
Kesehatan Jiwa
15
YANKESTRAD EMPIRIS
(Permenkes No 61 Thn 2016 Tentang
Yankestrad Empiris) TATA CARA PELAYANAN PENYEHAR TRADISIONAL
(HATTRA)
 Penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan
keamanannya terbukti secara empiris 1. BILA BERHALANGAN PRAKTIK, TDK DPT
(pengetahuan/keterampilan diperoleh dari turun DIGANTIKAN OLEH HATTRA LAINNYA
temurun atau melalui pendidikan non formal) 2. BILA TDK MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN,
WAJIB MENGIRIM KLIEN KE FASYANKES
 Dilaksanakan di Panti Sehat (perorangan/
3. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI TUBUH YANG
berkelompok) BERSIFAT INVASIF
 Pemberi pelayanan disebut penyehat tradisional
4. HANYA DPT MEMILIKI 1 STPT DAN 1 TEMPAT
(hattra)
PRAKTIK
 Dapat menggunakan alat dan teknologi sesuai ciri khas
yankestrad empiris 5. WAJIB MENAATI KODE ETIK HATTRA
 Pengetahuan/keterampilan turun temurun diperoleh
melalui proses magang terhadap hattra senior minimal
5 thn, dibuktikan dengan surat keterangan magang Ciri khas:
- Berasal dari tradisi budaya asli masyarakat tertentu
 Pendidikan non formal diperoleh melalui - Memiliki tata cara pemeriksaan tertentu didasarkan pd kemampuan
pendidikan/kursus, dibuktikan dengan sertifikat wawancara, penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan
- Kondisi klien didasarkan pada konsep emik, yaitu berdasarkan
kompetensi yang dikeluarkan oleh LSK yang diakui oleh pengalaman subjektif klien & pandangan masyarakat pd ggn
Kementerian Pendidikan kesehatan tsb
- Tata cara pelayanan dengan menggunakan bahan alam/teknik
manual/ teknik olah pikir/ teknik energi

16
Harus dapat dipertanggung jawabkan
keamanan dan manfaatnya secara Hanya dapat dilakukan sesuai
empiris dan digunakan secara rasional dengan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki

Dilakukan secara holistik


Dilakukan dalam rangka (menyeluruh) dan alamiah,
upaya promotif & preventif
PENYELENGGARAAN
bertujuan untuk
dan harus sesuai dengan YANKESTRAD EMPIRIS menyeimbangkan kembali
pendekatan akar budaya (Permenkes No 61 Thn 2016
Tentang Yankestrad Empiris)
antara kemampuan adaptasi
dengan penyebab gangguan
kesehatan

Tidak bertentangan dengan


norma agama(klenik, Tidak bertentangan dengan Tidak bertentangan dengan
mistik/bantuan mahluk norma yang berlaku (nilai-nilai program pemerintah dalam
gaib/ramalan nasib) dan norma hukum, kesusilaan, kesopanan upaya peningkatan derajat
yang berlaku di masyarakat dan budaya) kesehatan masyarakat

17
PANTI SEHAT

a) PANTI SEHAT Perorangan b) PANTI SEHAT berkelompok


 > 2 orang hattra
 1 orang hattra
 kepemilikan perorangan/ badan hukum
 penanggung jawab pelayanan dan
Penyelenggaraan melekat pada STPT yang dimiliki hattra pemberi palayanan memiliki STPT
 Ada izin penyelenggaraan Panti Sehat
Mengajukan permohonan dengan melampirkan: berkelompok
1. Surat Penyataan mengenai metode atau teknik pelayanan Syarat Izin penyelenggaraan
yang diberikan
2. Fotocopy KTP yang masih berlaku Mengajukan surat permohonan ke Pemerintah Kab/Kota,
3. Pas photo terbaru 4x6 (2 lembar) melampirkan:
4. Surat keterangan lokasi tempat praktik dari lurah atau desa 1. STPT masing-masing Hattra
5. Surat Pengantar dari Puskesmas 2. Salinan/fotokopi pendirian badan usaha, kecuali
perorangan
6. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah
dilakukan penilaian teknis) 3. Indentitas lengkap pemohon
7. Surat Rekomendasi dari asosiasi terkait 4. Surat keterangan domisili dari kelurahan
5. Profil Panti Sehat (struktur organisasi kepengurusan,
daftar tenaga, sarana & prasarana, jenis pelayanan yg
diberikan)
“Panti sehat tidak boleh melaksanakan 6. Rekomendasi Dinas Kesehatan Kab/Kota (setelah
pelayanan rawat inap” dilakukan penilaian teknis)

18
SYARAT UNTUK MEMPERPANJANG STPT
1. Fotokopi STPT yang berlaku
2. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah dilakukan penilaian teknis)

Permohonan diajukan paling lambat 3 bulan sebelum jangka waktu STPT berakhir

STPT dinyatakan tidak berlaku, apabila:


1) Dicabut/dibatalkan
2) Habis masa berlakunya & tdk diperpanjang
3) Pindah tempat praktik di luar Kab/Kota penerbit STPT
4) Meninggal dunia
5) Atas permintaan penyehat tradisional

19
Rekomendasi Dinkes Kab/Kota
 Diberikan setelah dilakukan penilaian teknis terhadap
metode dan teknis yang akan diterapkan o/hattra
 Tim Penilaian Teknis dimaksud terdiri dari:
- tokoh masyarakat,
- asosiasi hattra terkait,
- dinkes Kab/Kota
- pakar yankestrad
 Dpt melibatkan Unit Penapisan Yankestrad 1. Untuk menjamin keamanan dan kemanfaatan
yankestrad empiris, Kadinkes Kab/Kota
melakukan penapisan thd metode yankestrad
yang akan diberikan
2. Dalam melakukan penapisan dapat melibatkan
SP3T

20
PENILAIAN TEKNIS oleh Dinkes Kab/Kota
HATTRA PRAKTIK PERORANGAN (Formulir VII) PANTI SEHAT (Formulir X)
A. HATTRA A. SARANA
( asal keilmuan, pendidikan non formal, kondisi fisik) ( ruang, ukuran, jlh ruang, penataan, komponen bangunan

B. CARA PERAWATAN B. PRASARANA


(ketrampilan atau ramuan) (ventilasi, pencahayaan, listrik, sanitasi, APAR)
C. SARANA C. ALAT & TEKNOLOGI
(pencahayaan, ruang pelayanan(ukuran/tata ruang, WC ) (aman, tidak invasif, low risk, ada izin edar)
D. ALAT &TEKNOLOGI D. HATTRA
(aman, tidak invasif, low risk, ada izin edar) (jlh hattra, asal keilmuan, pendidikan non formal, kondisi fisik)

E. CARA PELAYANAN
(metode/tehnik yang digunakan)

21
PAPAN NAMA

CONTOH
• Wajib memasang
papan nama
praktik UKURAN PENYEHAT TRADISIONAL
90X60 cm tulisan
Penyehat putih dasar hijau NAMA : .........................................

tradisional (nama, tata cara BUKA : SENIN – SABTU


pelayanan, waktu
(hattra) pelayanan, dan
JAM : 09.00 – 19.00

STPT) NOMOR STPT:

• Dilarang JENIS PELAYANAN : ................................


melakukan
publikasi dan iklan
LARANGAN UNTUK HATTRA
 Melakukan tindakan invasif
 Menggunakan alat kedokteran & penunjang diagnostik kedokteran
 Melakukan iklan dan publikasi
 Menggunakan obat tradisional yang mengandung:
1) Etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam
bentuk sediaan tingtur
2) Bahan kimia obat yg merupakan hasil isolasi
atau sintetik berhkasiat obat
3) Narkotika atau psikotropika;
4) Bahan lain yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan
perUUan
 Menggunakan obat tradisional dalam bentuk:
a) Intra vaginal
b) Tetes mata
c) Parenteral
d) Supositoria, kecuali digunakan untuk wasir

23
BELUM JELAS KEAMANAN
DAN MANFAATNYA BAGI
KESEHATAN

24
25
CONTOH
PRAKTIK YANKESTRAD EMPIRIS YANG TIDAK SESUAI DENGAN REGULASI

HATI-HATI !!!!!
- Hattra tidak memiliki kewenangan
untuk tindakan invasif
- Resiko penularan penyakit
- Hewan sebagai hospes parasit
tertentu
- Klien tertentu rentan terhadap
perlukaan 26
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bentuk Pembinaan Sasaran binwas


 Advokasi & sosialisasi 1. Hattra
 Pembekalan peningkatan 2. Sarana & prasarana yang
digunakan
pemahanan terhadap
3. Tindakan terhadap klien
peraturan perundang-
4. Ramuan, alat & teknologi
undangan terkait yang digunakan
penyelenggaran Yankestrad
Empiris
 Pemantuan & Evaluasi
 Konsultasi
 Supervisi

27
Permenkes No.9 th 2016 tentang Upaya Pengembangan Kestrad melalui
Upaya Asman TOGA dan Keterampilan
GERAKAN ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL

 UPAYA DARI SEMUA PIHAK UNTUK MENDORONG KELUARGA BINAAN


MEMANFAATKAN TOGA DAN KETERAMPILAN , MELAKSANAKANNYA
SECARA BERKESINAMBUNGAN DAN BERPERAN AKTIF MEMBENTUK
KELOMPOK-KELOMPOK BARU

DILAKSANAKAN DALAM BERBAGAI BENTUK


UKBM YANG ADA DI MASYARAKAT

28
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PP NO.103/2014 Ttg Yankestrad
• Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional
• Agar masyarakat dapat melakukan perawatan
kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar.
• Dilaksanakan melalui pemanfaatan taman obat keluarga
& keterampilan
• Masyarakat secara perorangan /terorganisasi dapat
berperan aktif dalam upaya pengembangan kestrad

TUJUAN:
Pembentukan kelompok asuhan  untuk mengatasi gangguan
mandiri di masyarakat kesehatan ringan
 memelihara kesehatan

29
Permenkes No 65/2013
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Pembangunan masyarakat

Pembangunan bertumpu pd masyarakat


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pembangunan yg digerakkan o/ masyarakat

Proses pemberian informasi kpd Membangun individu/masyarakat melalui


individu/keluarga/ kelompok secara pengembangan kemampuan, perubahan
terus menerus dan berkesinambungan perilaku & pengorganisasian masyarakat

Tidak tahu Tahu Mau Mampu

Melaksanakan perilaku yang diperkenalkan


(mis Pemanfaatan TOGA dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembangunan Jangka Panjang

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri


2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
3. Peningkatan status gizi masyarakat
4. Penurunan angka kesakitan dan kematian
5. Pengembangan Keluarga berkualitas

30
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR
(Permenkes no. 9 tahun 2016)

PENGORGANISASIAN
PUSKESMAS
LINTAS SEKTOR
Kader
PEMBINAAN
PELATIHAN
KADER
Anggota binaan
5-10 Keluarga PEMBINAAN
KELOMPOK

MELAKSANAKAN
KEGIATAN BERKALA

31
• Menetapkan kebijakan nasional
Pusat • Sosialisasi advokasi kpd pemangku keputusan Kelompok Asman
• Meningkatkan kapasitas SDM
• Pembinaan • Aman: Metode yg digunakan aman, bermanfaat, dpt
dipertanggungjawabkan secara empiris
• Membuat kebijakan tkt provinsi • Norma: Mengikuti nilai2 budaya, agama & sosial yg
Provinsi • Sosialisasi/Advokasi berlaku
• Praktis: Digunakan dg cara sederhanan, alat & bahan
• Meningkatkan kapasitas sdm
mudah didapat
• Pembinaan • Partisipasi aktif: Ada dukungan aktif peran serta
masyarakat (tenaga/sarpras/dana)
• Membuat kebijakan tkt kab/kota • Keg dilakukan min 1kali/bulan, dipimpin oleh kader,
Kab/Kota • Sosialisasi/Advokasi didampingi oleh fasilitator PKM
• Meningkatkan kapasitas sdm
• Pembinaan

• Sosialisasi/Advokasi
Kecamatan • Identifikasi masalah, kebutuhan, harapan serta potensi
• Mengajukan rencana anggaran melalui Musrenbang PENATALAKSANAAN
• Orientasi kader tentang asman
• Fasilitasi kader dalam pembentukan /pengemb asman
• Pendampingan kader

 Menerbitkan SK ( penetapan kader, pembentukan Kel Asman, P.Jawab Asman)


Desa/Kelurahan  Mengkoordinir pemberdayaan masyarakat
 Survei mawas diri (SMD): identifikasi masalah kes, kebutuhan, harapan dan potensi
yang dimiliki utk pengemb asman
 Membahas SMD melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) & menyusun
renc kegiatan
 Kades mengusulkan anggaran utk mendukung pengem kegiatan Asman
 Petugas PKM dan kader melakukan penyuluhan dan pembinaan Kelompok Asman

32
YANKESTRAD INTEGRASI
 merupakan yankestrad komplementer yg telah ditetapkan oleh Menteri

PMK No 37 tahun 2017 Tentang Yankestrad Integrasi

33
PENYELENGGARAAN YANKESTRAD INTEGRASI

Yankes Yankes tradisional Yankestrad


konvensional
+ komplementer = Integrasi
- standar profesi
- standar pelayanan
- SPO

Dokter Nakestrad profesi/ • Dokter/nakes lain


Dokter yang memahami konsep
Nakes lain • Nakestrad
pengobatan integratif

Pelaksanaan:
• Melalui pendekatan holistik dan ilmiah
• Mengutamakan hubungan dan Kriteria:
• Yankestrad komplementer terintegrasi paling sedikit dengan 1
komunikasi efektif yankes konvensional
• Penggunaan rasional • Aman, bermutu, sesuai standar
• Atas persetujuan pasien • Berfungsi sebagai pelengkap
• Terbukti secara ilmiah
• Meningkatkan kemampuan • Sesuai kebutuhan terbaik pasien
penyembuhan sendiri • Potensi terhadap upaya
• Terapi bersifat individual promotif/preventif/kuratif/rehabilitatif/paliatif
(fisik/mental/sosial)

34
PENYELENGGARAAN DI RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN
(merupakan bagian dari alur pelayanan di RS, tertuang dalam SPO dan mudah di
akses pengguna)
UNIT PELAKSANA:
DPJP  UNIT TERSENDIRI
TERAPI  INSTALASI RAWAT
Pendaftaran - Pemeriksaan
- Diagnosis
Yankestrad JALAN
- Memberikan informasi integrasi  INSTALASI YANKES
LAINNYA


REKOMENDASI PENETAPAN
KOMITE MEDIK
DIREKTUR RS TIM KESTRAD INTEGRASI
 Hasil kredensial
terhadap SDM
 Jenis dan modalitas
 

Jenis dan modalitas
SPO
 Dokter yg paham konsep
pengobatan integratif (case
manager)
yankestrad  Unit pelaksana  Nakestrad profesi/dokter dg
komplementer yang akan kompetensi teknik terapi
diintegrasikan  Tim pemberi pelayanan
trad komplementer
 Area klinis/ indikasi  Kewenangan klinis  Dokter (DPJP)

35
PENYELENGGARAAN DI PUSKESMAS
ALUR PELAYANAN
(merupakan bagian dari alur pelayanan di RS, tertuang dalam SPO dan mudah di akses pengguna)

DPJP TERAPI
- Pemeriksaan Yankestrad
Pendaftaran - Diagnosis
integrasi
- Memberikan informasi

REKOMENDASI TIM YANG DITETAPKAN O/ KA PKM, TIM KESTRAD INTEGRASI


 Dokter yg paham konsep
DIBENTUK O/KADINKES
KAB/KOTA
melaporkan ke Kadinkes
Kab/Kota  pengobatan integratif
(Koordinator)
 Unsur Dinkes  Nakestrad profesi/ nakestrad
 Jenis dan modalitas vokasi
 OP terkait
  SPO


 Praktisi terkait
 Pakar yankestrad  Unit pelaksana
komplkementer  Tim pemberi pelayanan - identifikasi masalah
- Langkah2 terapi
 Kewenangan klinis - Evaluasi pelayanan yang
diberikan

36
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PELAKSANA SASARAN PEMBINAAN SANKSI


• SDM • Sos-ad
• MENTERI • Teguran lisan
• Sarpras, alat, • Bintek
• KADINKES obat/teknologi • Monev • Teguran tertulis
• OP TERKAIT • Tindakan yang • Supervisi • Penghentian
diberikan • Konsultasi sementara
• Penyuluhan pelayanan
• Diklat • Rekomendasi
pencabutan
STR/SIP

37
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NO 15 Tahun 2018
Tentang

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN


TRADISIONAL KOMPLEMENTER

38
GRIYA SEHAT
Memenuhi persyaratan :

LOKASI BANGUNAN RUANGAN PRASARANA PERALATAN KETENAGAAN

Sesuai tata ruang yg


• Instalasi air
ditetapkan oleh Pemda • Ruang pendaftaran/ • Nakestrad dan tenaga lain
• Instalasi listrik
R.Tunggu • Jenis dan jumlahnya
• Bersifat permanen, tidak • Instalasi sirkulasi disesuaikan dg jenis
• Ruang konsultasi udara
bergabung fisik dg tempat yankestrad komplementer
tinggal • Ruang administrasi • Sarana pengelolaan • Pimpinan seorang nakestrad
• Memenuhi persyaratan adm • Ruang pengobatan limbah
dan teknis bangunan tradisional
• Memenuhi persyaratan
• Pencegahan & • Memenuhi standar
• Ruang mandi/wc penanggulangan mutu, keamanan
lingkungan sehat
• Memperhatikan fungsi, • Ruang lain sesuai kebakaran dan keselamatan
keamanan, kenyamanan, & kebutuhan pelayanan • Sarana lain sesuai • Alat tertentu harus
kemudahan memberikan kebutuhan
pelayanan, perlindungan & memiliki izin edar
keselamatan semua org • Harus diuji dan
termasuk org berkebutuhan dikalibrasi secara
khusus, anak2, dan lansia
berkala

39
YANKESTRAD KOMPLEMENTER
Struktur organisasi :
 Pimpinan
Praktik mandiri : Griya Sehat  Penanggung jawab
pelayanan
 Merupakan praktek  Praktik ≥ 2 orang
 P. jawab tata usaha
perseorangan nakestrad profesi atau
1orang nakestrad
 Diberikan oleh
profesi + 1 orang
nakestrad profesi atau nakestrad vokasi KEPEMILIKAN
vokasi (dlm lingkup  Dapat dijadikan sbg
terbatas) wahana pendidikan dan  Pemerintah Pusat,
jejaring pelayanan
 Pemerintah Daerah
kesehatan
 Masyarakat  harus
berbadan usaha atau
berbadan hukum.
STR TKT DAN SIP TKT
IZIN GRIYA SEHAT
(KAB/KOTA)

41
KETENTUAN BAGI NAKESTRAD
(PRAKTIK MANDIRI)

WAJIB MEMILIKI STRTKT DAN SIPTKT


STR : SIP :
 Diterbitkan oleh Konsil / MTKI  Diterbitkan o/Pemda Kab/Kota
• Ijazah kestrad atas rekomendasi pejabat
• Sertifikat kompetensi kesehatan yang berwenang di
kab/kota dgn ada :
• Surat Sehat (fisik & mental)
• STR (TKT)
• Pernyataan telah
mengucapkan sumpah/Janji • Surat pernyataan memiliki
profesi tempat praktik atau surat
keterangan dari pimpinan
• Pernyataan mematuhi dan Fasyankestrad
melaksanakan ketentuan etika
profesi

42
Perizinan Griya Sehat :
Mengajukan permohonan ke Pemda Kab/Kota) dengan
melampirkan:
1) fotokopi identitas lengkap pemohon;
2) fotokopi denah ruang pelayanan dan peta lokasi;
3) fotokopi akta badan hukum;
4) struktur organisasi dan ketenagaan;
5) surat pernyataan kesediaan sebagai penanggung
jawab; dan
6) surat rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

43
PERSYARATAN OBAT TRADISIONAL
ALAT KESEHATAN
TRADISIONAL • memiliki data manfaat bersumber dari literatur
yang dapat dipertanggungjawabkan;
• memenuhi persyaratan mutu sesuai
 Digunakan sesuai metode, farmakope herbal Indonesia atau farmakope
lain yang diakui;
kompetensi, kewenangan • sediaan berbentuk simplisia atau sediaan jadi
serta bidang keilmuannya. obat tradisional;
• bahan baku terutama berasal dari Indonesia;
 wajib diuji keamanan dan • diproduksi oleh industri/usaha obat tradisional
yang sudah berizin serta memiliki nomor izin
manfaatnya terlebih dahulu, edar; dan
tingkat nasional • obat tradisional racikan sendiri dengan bahan
baku yang bersumber dari industri yang telah
melaksanakan cara pembuatan obat
tradisional yang baik.
• memiliki data keamanan;

44
PERSYARATAN OBAT TRADISIONAL YANG DIGUNAKAN

• memiliki data manfaat bersumber dari literatur yang dapat


dipertanggungjawabkan;
• memenuhi persyaratan mutu sesuai farmakope herbal Indonesia
atau farmakope lain yang diakui;
• sediaan berbentuk simplisia atau sediaan jadi obat tradisional;
• bahan baku terutama berasal dari Indonesia;
• diproduksi oleh industri/usaha obat tradisional yang sudah
berizin serta memiliki nomor izin edar; dan
• obat tradisional racikan sendiri dengan bahan baku yang
bersumber dari industri yang telah melaksanakan cara
pembuatan obat tradisional yang baik.
• memiliki data keamanan;

45
AKUPUNKTUR

AKUPRESUR

PIJAT BAYI

46
HERBAL
47
Contoh PAPAN NAMA GRIYA SEHAT
PAPAN NAMA
GRIYA SEHAT
Papan nama harus memuat:
 tulisan “Griya Sehat”; BAHAGIA
 nama Griya Sehat;
60 cm
 klasifikasi Griya Sehat; dan
 nomor surat izin penyelenggaraan Griya
Sehat.
SURAT IZIN NO................

Papan nama harus memenuhi persyaratan:


 berukuran panjang 90 cm x lebar 60 cm;
90 cm
 posisi horizontal;
 warna dasar putih;
 warna tulisan hijau muda shine 60 yellow
100;
 ditulis dengan huruf latin; dan
 menggunakan bahasa Indonesia.

48
PERATURAN PERALIHAN
 Pembinaan profesi dilakukan oleh Menteri sampai dengan
terbentuknya organisasi profesi terkait; dan
 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain selain Tenaga Kesehatan
Tradisional sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
konvensionalnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun setelah
Peraturan Menteri Kesehatan ini diundangkan.

49
TAHAP PEMBENTUKAN GRIYA SEHAT
GRIYA
SEHAT

PERIZINAN

PENYEDIAAN SDM
(NAKESTRAD)

PENYEDIAAN PRASARANA, ALAT


DAN OBAT TRADISONAL

PENYIAPAN SARANA
(BANGUN BARU/RENOVASI)

INDIKATOR 2020-2024 : ADANYA GRIYA SEHAT DI KAB/KOTA

50
1. Perizinan dan Penyelenggaraan Praktik Nakestrad
2. Panduan Standar Yankestrad Komplementer di Griya Sehat
3. Penyelenggaraan Dan Klasifikasi Griya Sehat
4. Pedoman Dasar Pembangunan Griya Sehat

Proses penyiapan NSPK Yang Mendukung Penyelenggaraan


Griya Sehat

51

Anda mungkin juga menyukai