Anda di halaman 1dari 26

DIARE

DISUSUN OLEH KELOMPOK VI

Nilla anggria
Haloi
Siti jasilah
Yosefana yonista
Susiana
Adam supriadi
Hirai
Rofiudin
Kasmid
Safriansyah
M. israil
Hamsah
Mawardi
Ahmadi
Masyudianto
Definisi

 BABlebih dari 3x sehari dengan


perubahan konsistensi feses menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah
klasifikasi

Diare akut Diare


Diare kronis
berkepanjangan

•Diare •Diare •Diare


berlangusng berlangsung berlangsung
• ˂ 7 hari 7-14 hari 14 hari
epidemiologi

 meruapakan masalah utama di indonesia ,


penyebab morbiditas dan mortalitas
 Mortalistas ( dunia ) 17%
 Mortalitas ( indonesia ) 42% ( Reskesdes, 2007)
 Urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak di populasi
Etiologi

Enteral Parenteral
Infeksi Bakteri Infeksi saluran napas
Infeksi virus akut ( ISPA )
Infeksi Parasit Infeksi saluran kencing
( ISK )
Intoksikasi makanan
dan obat-obatan Imonudefisiensi
Intoleransi makanan
Patofisiologi

 Osmolaritas Intraluminal yang meningkat,


disebut diare osmotik
 Sekresi cairan dan elektrolit meningkat,
disebut diare sekretorik
 Gangguan motilitas usus
Mekanisme
diare
Gangguan proses Gangguan proses
absorbsi sekresi
Penurunan fungsi Interoksin bakteri
absorbsi bahan kimia
1.Obat magnesium Stimulasi :
hidroklorida.
1. Laksansia
2. Defesiensi sukrase-
isomaltase 2. Garam empedu
3. Defesinesi laktase 3. Asam lemak rantai
panjang
4. Konsumsi makanan yang
tidak dicerna
: hipertonis intraluminal- ↑Kadar camp intraseluler
hiperosmolaritas ↑permebilitas intestinal
Hiperosmolaritas Keruskan sel mokusa intestinal
intraluminal
Air mengalir ke
intraluminal Feses
cari -
Daya absorbsi kolon ˂ diare Na,CI influx intraluminal
PENATALAKSANAAN (LINTAS DIARE)

 Rehidrasi
 Zinc diberikan selama 10 hari berturut
turut
 ASI dan makanan tetap diteruskan
 Antibiotik selektif
 Edukasi orang tua
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
 1) Identitas pasien
 2) Riwayat kesehatan sekarang
 Keluhan awal yaitu gelisah, suhu tubuh meningkat, anoreksia kemudian
 timbul diare.
 Keluhan utama yaitu Feces semakin cair, muntah, bila kehilangan banyak air
 dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi, berat badan menurun. Pada bayi ubun-
 ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut
 dan bibir kering, frekuensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.
 3) Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.
 4) Riwayat kesehatan keluarga
 Dirawat akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi keluarga,
 kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan
 pengobatan anak, setelah menyadari penyakit anaknya, mereka akan
 bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.
 5) Kebutuhan dasar
Lanjutan
 a). Pola eliminasi : akan mengalami perubahan
yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit
atau jarang.
 b) Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah,
anoreksia, menyebabkan penurunan berat
badan pasien.
 c) Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena
adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman.
 d) Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.
 e) Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh
yang lamah dan
adanya nyeri akibat distensi abdomen
Pemerikasaan fisik.
 Head to toe
 Pemeriksaan psikologis : keadaan umum
tampak lemah, kesadran
composmentis sampai koma, suhu tubuh
tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan
agak cepat.
 Pemeriksaan sistematik :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1. Diare b.d infeksi mukosa usus
 2. Defisit nutrisi b.d diare atau
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
 3. Hipertermia b.d Dehidrasi
INTERVENSI
Diagnosa 1
 Tujuan: Setelah diberikan asuhan
keperawatan diharapkan terjadi
penurunan
 frekuensi defekasi, konsistensi kembali
normal dengan kriteria hasil:
 Frekuensi peristaltik 5-35 X/ menit
 Konsistensi faeces padat
 Tidak terdapat lendir pada faeces
Diagnosa 2
 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan
kebutuhan
Nutrisi terpenuhi dengan kiteria hasil :
- Nafsu makan meningkat
- BB meningkat atau normal sesuai umur
Diagnosa 3

Setelah dilakukan tindakan perawatan


diharapkan tidak terjadi
 Peningkatan suhu tubuh dengan kriteria
hasil :
 suhu tubuh dalam batas normal ( 36 -37
C)
 Tidak terdapat tanda infeksi (rubor, dolor,
kalor, tumor, fungtio leasa)

Anda mungkin juga menyukai