Anda di halaman 1dari 31

SARANA ILMIAH DAN KARAKTERISTIK ILMU

Dian Mardina
1827041005

MAGISTER FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Sarana ilmiah merupakan alat bagi
kegiatan ilmiah untuk membantu
langkah-langkah ilmiah
mendapatkan kebenaran

Sarana ilmiah merupakan suatu alat,


yang artinya dengan alat tersebut
membuat manusia dapat berbuat
sesuatu untuk mendapatkan ilmu
baru atau teori yang lain dengan
melaksanakan kegiatan ilmiah
Matematika

Bahasa
Sarana Statistika
Ilmiah

Logika
BAHASA

Bahasa merupakan lambang serangkaian bunyi yang


membentuk suatu arti tertentu (Suriasumantri, 2003)

Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang


digunakan oleh masyarakat tertentu untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan untuk mengidentifikasi diri
(Sarwiji Suwandi,2008).

Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang


dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri (KBBI)
Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa
tiada komunikasi. Tanpa komunikasi apakah manusia dapat
bersosialisasi, dan apakah manusia layak disebut makhluk sosial?

Sebagai sarana komunikasi maka segala yang berkaitan dengan


komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berfikir sistematis
dalam menggapai ilmu dan pengetahuan.
Fungsi Bahasa
Aliran filsafat bahasa dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai
sarana untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan emosi, sedangkan aliran
sosiolinguistik berpendapat bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk
perubahan masyarakat. Walaupun tampak perbedaan tetapi saling
melengkapi.

Secara umum dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah:


1. Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat.
2. Penetapan pemikiran dan pengungkapan.
3. Penyampaian pikiran dan perasaan.
4. Penyenangan jiwa.
5. Pengurangan kegoncangan jiwa.
• Instrumental
• Regulatoris
• Interaksional
Halliday • Personal
• Heuristik
• Imajinatif
• Representasional

• simbolik
Kneller • emotif
• afektif

• ekspresif
Buhler • konatif
• representasional
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses
berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang
lain. Dengan kata lain, kegiatan berpikir ilmiah ini sangat berkaitan
erat dengan bahasa.
MATEMATIKA

Saat ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan


matematika, dari yang sangat sederhana hanya untuk menghitung
satu,dua,tiga, maupun yang sangat rumit.

Demikian pula ilmu-ilmu pengetahuan, semuanya sudah mempergunakan


matematika. Banyak sekali ilmu-ilmu sosial sudah mempergunakan
matematika sebagai sosiometri, psychometri, econometri, dan seterusnya.
Hampir dapat dikatakan bahwa fungsi matematika sama luasnya dengan
fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan
Matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari serangkaian pernyataan
yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang
matematika bersifat “artifisial” yang mempunyai
arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya

Matematika mempunyai kelebihan lain dibandingkan


dengan bahasa verbal. Matematika mengembangkan
bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk
melakukan pengukuran secara kuantitatif.

Matematika memungkinkan ilmu mengalami


perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif.
Matematika Sebagai Sarana Berpikir Deduktif

Matematika merupakan ilmu deduktif, karena penyelesaian masalah-


masalah yang dihadapi tidak didasari atas pengalaman seperti halnya yang
terdapat didalam ilmu-ilmu empirik, melainkan didasarkan atas deduksi-
deduksi (penjabaran-penjabaran).

Deduksi ialah penalaran yang sesuai dengan hukum-hukum serta aturan-


aturan logika formal, dalam hal ini orang menganggap tidaklah mungkin
titik tolak yang benar menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak
benar.
Matematika dan Peradapan

Awal mulanya muncul matematika


Ilmu matematika sudah ada dan munculnya itu bersamaan
dengan diturunkannya manusia yang pertama ke dunia
ini. Namun masih bersifat matematika sederhana dan
terapan yang belum ada teorema-teorema yang
mengaturnya serta belum dapat dituliskan dalam bentuk
formula.

Matematika terus dan terus mengalami perkembangan


sampai menghasilkan ilmu matematika yang kita kenal
sekarang.
Perkembangan Matematika

Pada tahun 2000 SM sampai dengan 300 M, telah muncul


Ilmu Hitung, Geometri, dan Logika. Pada 300 M sampai
dengan 1400 M telah berkembang teori bilangan, Geometri
Analitik, Aljabar, dan Trigonometri. Sampai abad ke-20,
lahirlah cabang Logika matematika.

Perkembangan matematika juga tak lepas dari


perkembangan matematika pada era keemasan islam. Salah
satu tokoh matematika islam yang sangat terkenal adalah al
khwarizmi mengemuka dengan gagasan tentang aljabarnya.
Matematika di masa mendatang

Matematika selalu berkembang dan akan terus


berkembang menggiring sekaligus mengikuti arus
perkembangan yang terjadi di dunia.

Ada pepatah " Siapa yang menguasai matematika dan


bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya
matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis,
inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan
masalah

Sehingga dapat kita katakan sekali lagi bahwa matematika


akan menggiring sekaligus mengikuti proses peradaban
manusia menuju era yang baru, kelak di masa yang akan
datang.
STATISTIKA

 Secara etimologi, kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris), yang dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan dengan negara.

 Pada mulanya, kata “statistik” diartikan sebagai “kumpulan bahan


keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun data
yang tidak berwujud angka (data kuantitatif), yang mempunyai arti penting
dan kegunaan yang besar bagi suatu negara”.

Namun pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi


pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja
Statistika ditinjau dari segi terminologi
Istilah statistik kadang diberi pengertian
sebagai data statistik, yaitu kumpulan
bahan keterangan berupa angka atau
bilangan

Sebagai kegiatan statistik atau kegiatan


perstatistikan atau kegiatan
penstatistikan.

cara-cara tertentu yang perlu ditempuh


dalam rangka mengumpulkan, menyusun,
atau mengatur, menyajikan, menganalisis,
sekumpulan bahan keterangan yang berupa
angka.
ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan secara ilmiah tahap-
tahap yang ada dalam kegiatan statistik atau ilmu pengetahuan yang membahas
prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka :
a) Pengumpulan data angka
b) Penyusunan atau pengaturan data angka
c) Penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka
d) Penganalisisan terhadap data angka
e) Penarikan kesimpulan (conclusion)
f) Pembuatan perkiraan (estimation)
g) Penyusunan ramalan (prediction) secara ilmiah (dalam hal ini secara
matematik) atas dasar pengumpulan data angka tersebut.
Tujuan Pengumpulan Data Statistik

Dalam kegiatan praktis hakikat alternatif yang sedang


dipertimbangkan telah diketahui, paling tidak secara prinsip,
dimana konsekuensi dalam memilih salah satu dari alternatif
tersebut dapat dievaluasi berdasarkan serangkaian
perkembangan yang akan terjadi

Tujuan kegiatan Praktis


Kegiatan statistika dalam bidang keilmuan diterapkan
pada pengambilan suatu keputusan yang
konsekuensinya sama sekali belum diketahui. Dengan
demikian konsekuensi dalam melakukan kesalahan
dapat diketahui secara lebih pasti dalam kegiatan
praktis dibandingkan dengan kegiatan keilmuan

Tujuan kegiatan keilmuan


Statistika dan Cara Berpikir Induktif

Statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Konsep


statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam
suatu populasi tertentu.

Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat


umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang
bersangkutan.

Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan


yang ditarik tersebut, yang pada dasarnya didasarkan pada asas yang sangat
sederhana, yakni makin besar contoh yang diambil maka makin tinggi tingkat ketelitian
tersebut dan sebaliknya

Kesimpulan yang ditarik dalam penalaran deduktif adalah benar jika premis-premis
yang dipergunakan adalah benar dan prosedur penarikan kesimpulannya adalah sah.

Sedangkan dalam penalaran induktif meskipun premis-premisnya adalah benar dan


prosedur penarikan kesimpulannya adalah sah, maka kesimpulan itu belum tentu
benar. Tapi kesimpulan itu mempunyai peluang untuk benar.
LOGIKA

Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan


dapat dipertanggung jawabkan.

Aturan Cara Berpikir yang Benar

Mencintai kebenaran
Ketahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda kerjakan
Ketahuilah (dengan sadar) apa yang Anda katakan
Buatlah distingsi (pembedaan) dan pembagian (klasifikasi)
yang semestinya
Cintailah definisi yang tepat
Ketahuilah (dengan sadar) mengapa Anda menyimpulkan
begini atau begitu
KARAKTERISTIK ILMU
Ilmu adalah kata yang sering kita dengar ataupun kita ucapkan. Banyak orang yang
menganggap ilmu sama dengan pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan sebenarnya dua
hal yang berbeda. “Ilmu merupakan sebagian dari pengetahuan. Ilmu merupakan
bagian dari pengetahuan sehingga cakupan pengetahuan jauh lebih luas daripada ilmu

Ilmu berusaha mencari suatu kebenaran akan tetapi ilmu


Suriasumantri bukanlah kebenaran tunggal. Untuk menentukan suatu
kebenaran perlu mengkaji dari berbagai sudut pandang
bukan hanya dari segi keilmuan. Terdapat tempat
masing-masing dalam kehidupan manusia bagi falsafah,
seni, agama, dan sebagainya

.
ilmu merupakan kumpulan pengetahuan
yang berorientasi pada empiris, logis, sistematis,
Suriasumantri
terbuka, kritis dan netral,. Ilmu merupakan
bagian dari pengetahuan yang berorientasi pada
pengalaman yang dikaji menggunakan metode
keilmuan dan dapat di uji kebenarannya serta
bersifat netral.

Amsal Bakhtiar ilmu merupakan sebagian pengetahuan yang


mempunyai karakteristik, yaitu
 Sistematik (tertata rapi)
Rasional (berdasarkan akal)
Empiris (berdasarkan pengalaman)
Universal (bersifat mendunia)
Objektif (sesuai kenyataan)

Ilmu merupakan pengetahuan yang terstruktur,
sesuai akal, berdasarkan pengalaman, dan bersifat
universal.
Ilmu menyampaikan kajian mengenai sesuatu
dengan apa adanya tidak terpengaruh dengan faktor lain dari
luar.
Worrall Ilmu juga dapat diukur dan diuji kebenarannya.
Ilmu selalu bertambah dari waktu ke waktu,
ilmu tidak ada yang tidak terpakai semua saling
memperbaiki dari waktu ke waktu.
Ilmu tidak selamanya benar. Ilmu dapat juga salah
Ilmu mempunyai karakteristik, yaitu
Machamer dan
 Berorientasi pada empiris (Objek penelaahan ilmu
Silberstein
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji
oleh panca indera manusia
Logis dan sistematis
Terbuka
Netral

Berdasarkan berbagai pengertian ilmu dari para ahli dapat


disimpulkan bahwa karakteristik ilmu yaitu empiris, rasional,
logis, sistematis, terbuka, netral, universal, kritis dan objektif
Karakteristik Ilmu

Ilmu bersifat rasional artinya ilmu tersebut harus mempunyai


sifat kegiatan berpikir yang ditundukan pada logika atau
penalaran.
Berpikir rasional berarti berpikir secara kompleks dan
konsepsional untuk dapat memberi arti yang hampir tidak
terbatas kepada suatu objek

Rasional
Sebuah ilmu harus menggambarkan
keadaan secara apa adanya,yaitu
Maksud dari sistematis adalah bahwa
mengandung data dan pernyataan yang
ilmu harus memiliki hubungan
sebenarnya (bersifat jujur) bebas dari
ketergantungan dan teratur,tidak boleh
prasangka,kepentingan atau kekaan
ada unsur yang bertolak belakang.
pribadi.

Objektif
Sistematis

Kebenaran yang hendak dicapai adalah


kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh:
semua segitiga bersudut 180º

Universal
Ilmu harus bersifat empiris artinya
kesimpulan yang diambil harus tunduk
kepada pemeriksaan atau verifikasi
indra manusia

Empiris Maksud dari logis adalah bahwa ilmu


harus sesuai logika, masuk akal dan
sesuai dengan kaidah ilmu

Logis
Terbuka artinya ilmu ini dapat diuji
kebenarannya dan siapa saja berhak
menyanggah adanya ilmu tersebut.

Kegiatan keilmuan dilakukan secara terbuka


Pada dasarnya ilmu tidak memihak
sehingga siapa saja dapat mengetahui
kemanapun. Ilmu bergantung pada
keseluruhan proses yang dilakukan.
sang pemilik akan menggunakannya
untuk kepentingan seperti apa
Terbuka
Netral

Ilmu dapat mengkritik, meragukan, dan


mempertanyakan segala sesuatu, sampai
mencari dan mendapatkan dasar-dasar
pertanggungjwaban intelektual atau
argumentasi-argumentasi yang
mendasarnya yang tidak mungkin dapat
diragukan

Kritis
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. 2009. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dalle, J. 2005. Matematika dan Peradaban Manusia. Jurnal Ar- Risallah. Vol 1. No 1.
Hal 112-117.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu.
https://angelloveforever.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-dan-karakteristiknya/
https://bangagoes.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Suriasumantri, Jujun S. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Suriasumantri, Jujun S. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai