Anda di halaman 1dari 49

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Dr Dino G Prihadianto SpOG Mkes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
PENDAHULUAN
•Morbiditas ibu
•Infeksi janin / lahir mati
PMS
•Infeksi neonatus

Korioamnionitis Prematuritas
Umur muda
Status ekonomi
Ras kulit berwarna
Primigravida
SYPHILIS

Penyakit tua yang disebabkan oleh


spirochaeta Treponema pallidum
Menimbulkan infeksi sistemik, dapat
melewati plasenta dan menginfeksi
janin kelainan kongenital atau
kematian janin
Terdiri dari stadium : primer,
sekunder dan tersier
Syphilis primer
dan sekunder 50%

Syphilis
Syphilis laten dini
40% kongenital

Syphilis laten 10%


lanjut
Infeksi kongenital : IUFD, hidrops fetalis,
syphilis kongenital dini dan lanjut
Syphilis kongenital dini : ruam
makulapapuler atau petechi, rhinitis,
splenomegali, ikterus, lymphadenopathy,
korioretinitis, osteokondritis
Syphilis kongenital lanjut : gigi
Hutchinton, geraham bentuk mulberry,
keratitis intertitial, tuli, hidung bentuk
pelana, tulang kering bentuk pedang dan
lesi kardiovaskuler
Diagnosis
Hapusan langsung pada lesi  mikroskop
lapangan gelap  spirochaeta
Skrining serologi : RPR, VDRL
Terapi:
Syphilis dini : Benzathin penicillin 2,4 juta
unit/im dosis tunggal
Alergi Penicillin :
Doksisiklin : 2x100 mg selama 14 hari
Ceftriazone 1 gr/i.m/i.v/hari selama 8-10
hari
Azithromycin 2 gr/dosis tunggal
Erythromycin 4x500 mg selama 2 minggu
Penanganan

Tujuan :
Mengobati infeksi maternal
Cegah infeksi kongenital
Penicillin  drug of choice
Syphilis dini : Benzathin penicillin 2,4 juta
U/i.m dosis tunggal
Syphilis laten / lanjut : dosis sama tiap
minggu selama 3 minggu
Alergi Penicillin :
Doksisiklin 2x100 mg atau tetrasiklin 4x500
mg selama 28 hari
Punksi lumbal : kelainan neurologis,
disertai HIV, syphilis laten
Pemantauan VDRL dan RPR 
negatif
Bila tetap tinggi setelah 3 bln 
neurosyphilis ?  terapi ulangan
Obati pasangan seksual
Konseling  HIV
Terapi Neurosyphilis

Penicillin G 3-4 juta U / iv/ tiap 4 jam


selama 10-14 hari
Regimen Alternatif :
Procaine Penicillin 2,4 juta U/i.m/per
hari + Probenicid 4x500 mg/p.o selama
14 hari
Alergi Penicillin :
Ceftriaxone 2 gr/i.m/i.v tiap hari selama
10-14 hari
Dalam persalinan :
Pemeriksaan mikroskopik terhadap lesi
Serologik tidak bermanfaat
Antibiotik tidak bermanfaat pada bayi
Pasca salin :
Pemeriksaan pada bayi
Pemeriksaan serologik serial
Tidak ada kontraindikasi pemberian ASI
Gonorrhea

USA : penyakit seksual ke 2


terbanyak setelah chlamydia
Penyebab : bakteri dari genus
Neisseria
Transmisi :
Pria – wanita : 70-80%
Wanita – pria : 20-25%
Gejala : tidak spesifik
Disuria, sekret purulen
Uterus dan adneksa teraba lunak
Kolonisasi kuman : zona transformasi
serviks, dan kanalis servikalis
Infeksi meluas  lesi papular di kulit,
jantung, mata, meninges, hati dan sendi
Infeksi disseminata sering ditemukan
pada wanita hamil  demam, artritis
dan tenosynovitis
Diagnosis

Pemeriksaan mikroskopik dan kultur,


PCR
CDC : skrining pada wanita hamil saat
ANC pertama atau sebelum induksi
abortus dan pada populasi risiko
tinggi kultur ulang pada UK 28 mg
Komplikasi : abortus, prematur, KPD,
korioamnionitis, infeksi postpartum
Penanganan

Tidak ada komplikasi :


Cefixime 400 mg/p.o dosis tunggal
Ceftriaxone 125 mg/i.m dosis tunggal
Sepctinomyccin 2 gram/i.m
Procain penicillin G 4,8 juta IU/i.m
Amoksisilin 3 gr/p.o dosis tunggal
Bila ada infeksi ulangan dengan chlamydia:
Azithromycin 1 gram/p.o dosis tunggal
Erytromycin basa 4x500 mg/p.o selama 7 hari
Bila infeksi disseminata :
Ceftriaxone 1 gr/i.m atau i.v / 24 jam
Ceftizoxime 1 gr/8 jam/i.v atau
Cefotaxime 1gr/8 jam/i.v
Teruskan sampai 24-48 jam setelah gejala
hilang
Pemantauan dan pemeriksaan ulang 
pengobatan ulang bila perlu
Laktasi bukan kontraindikasi
Chlamydia Trachomatis

USA : PMS yang paling banyak


Ada 15 serotype
Serotype A,B,C  trachoma endemik
Serotype L1,L2,L3  LV
Serotype D dan K  infeksi genital dan okuler
Umumnya asimptomatik
Infeksi serviks  prematur, BBLR,
kematian perinatal, endometritis
Pada bayi : konjungtivitis dan pneumonia
Diagnosis dan Penanganan

Isolasi kuman, serologik, PCR


Bila hamil :
Azithromycin 1 gram dosis tunggal
Erithromycin 4x500 mg selama 7 hari
Amoksisilin 3x500 mg selama 7 hari
Clindamycin 4x450 mg selama 14 hari
Bayi :
Zalf mata erithromycin, tetrasiklin, tetes
mata nitrat perak 1%
Bila konjungtivitis dan pneumonia 
erithromycin oral selama 2 minggu
Mycoplasma Genital

Ada 2 jenis : M.hominis (15-70%) dan


Ureoplasma urealyticum (40-95%)
M.hominis ~ abortus septik, endometritis
postpartum
U.urealyticum ~ korioamnionitis, BBLR dan
kematian perinatal
Resisten terhadap a.biotik betalaktamase
U.Urealyticum : sensitif dgn erithromycin
resisten dengan clindamycin
M.Hominis : sensitif dengan erithromycin
dan clindamycin
Chancroid

Penyakit ulseratif akut disebabkan


oleh Haemophylus ducreyi
Pria > wanita
Wanita : fourchete, vestibulum,
labia minora
Adenopathy inguinal (50%)
Diagnosis dan Penanganan

Gambaran klinis dan pewarnaan gram


ELISA
Regimen pengobatan :
Azithromycin 1 gr /p.o dosis tunggal
Erithromycin 4x500 mg selama 7 hari
Ceftriaxone 250 mg/i.m dosis tunggal
Trimethoprim / sulfamethoxasole 160 / 800
mg p.o 2x1 selama 7 hari (kehamilan ??)
Terapi pasangan seksual
Pemeriksaan ulang 3-7 hari setelah
pengobatan
Lamanya penyembuhan ulkus
tergantung pada ukurannya
Bila tidak ada perbaikan mungkin :
diagnosis tidak tepat, ko-infeksi,
resisten dengan anti biotik
Mungkin diperlukan drainage untuk
penyembuhan limphadenopathy
Lymphogranuloma Venerum

Disebabkan oleh : C.trachomatis


serotipe L1, L2, dan L3
Gejala : limfangitis inguinal, lesi
anogenital dan fibrosis
Stadium : primer, sekunder, tersier
Tidak dipengaruhi oleh kehamilan
dan tidak terjadi transmisi ke janin
Diagnosis dan Penanganan

Gambaran klinis, serologik


Tes Frei  Tes fiksasi komplemen
Tidak hamil :
Tetrasiklin 4x500 mg/hari atau
Doksisiklin 2x100 mg selama 21 hari
Hamil :
Erithromycin 4x500 mg selama 21 hari
Sulfisoxasole 4x500 mg selama 21 hari
Bila ada fistula atau striktura  operasi
reparasi kemudian
Granuloma Inguinale
(Donovanosis)
Jarang ditemukan
Penyebab : Calymmatobacterium
granulomatis
Transmisi : seksual dan nonseksual
Ulkus granulomatous
Kehamilan mempercepat pertumbuhan
lesi
Telah ada laporan transmisi perinatal
melalui jalan lahir yang terinfeksi
Diagnosis dan Penanganan

Gambaran klinis, hapusan lesi 


pewarnaan Giemsa atau Wright 
Donovan bodies
Tidak hamil :
Tetrasiklin 4x500 mg selama 3 minggu
Hamil :
Erithromycin 4x500 mg atau
Sulfamethoxasole 2x2 minimal 3 minggu
Pasangan seksual tidak perlu diobati
Infeksi Trikomonas

Prevalensi pada kehamilan : 12-


27%
Faktor risiko : ras kulit hitam,
perokok, banyak pasangan seksual,
ada riwayat GO
Gejala : sekret kuning kehijauan,
bau busuk dan rasa gatal di vulva,
disuria, eritema vulvovaginal
Serviks : gambaran “strawberry”
Diagnosis dan Penanganan

Pem.sediaan basah, kultur (medium


Diamond), tes probe DNA
Metronidazole 3x250 mg atau
2x500 mg selama 7 hari atau dosis
tunggal 2 gram
Tinidazole 1,5 gram dosis tunggal
Clotrimazole sup 100 mg intravag
setiap hari selama 14 hari
Obati pasangan seksual
Vaginitis Candida

Faktor risiko : perubahan mikroflora


vagina, adanya glikogen, penurunan
imunitas
Gejala : rasa gatal di vulva dan
vagina, disuria dan sekret tidak
berbau bentuk seperti keju
pH vagina < 4,5
Pem.mikroskopik : jamur atau
pseudohifa
Penanganan

Golongan imidazole : Diberikan


pervaginam, tidak diserap secara
sistemik
Bubuk asam boraks 600 mg dalam
kapsul  pervaginam tiap hari
selama 14 hari
Sistemik : ketokonazole dan
fluoconazole (tidak digunakan pada
kehamilan)
Kondiloma akuminata
Kondiloma akuminata : genital warts
Penyebab : HPV tipe 6 dan 11
HPV ditularkan melalui kontak alat kelamin
dengan pasangan yang terinfeksi virus dengan
atau tanpa penetrasi.
Masa inkubasi : antara beberapa minggu
sampai 8 bulan
Kodner : masa inkubasi lesi ini adalah antara 4
minggu sampai lebih dari 1 tahun setelah
paparan virus HPV.
1966 – 1984 Becker (AS) : peningkatan
penyakit ini pada praktek pribadi berkisar
670%.
Pendahuluan

Kondiloma akuminata mengenai usia muda


Prevalensi tertinggi : 16 – 25 tahun, dimana
kelompok usia ini juga tertinggi terjadinya
kehamilan
Diperkirakan terdapat 1 juta kasus baru
kondiloma akuminata setiap tahun di Amerika
Serikat.
Di Kanada : 20 – 40 % populasi dewasa yang
aktif seksual akan terinfeksi virus HPV tahun ini
Sebagian besar infeksi HPV tidak menampakkan
gejala yang jelas.
Faktor Risiko

Usia : 15 – 30 tahun
Pasangan seks multipel
Melakukan hubungan seks tanpa
kondom
Kontak kulit dan kulit dengan penderita
infeksi HPV
Riwayat menderita infeksi genital
Higiene rendah
Gizi buruk
Kehamilan
Gejala klinik

Pada awal infeksi : tidak ada gejala


Virus merangsang pertumbuhan kulit pada alat
genitalia, anus dan perianal, rektum dan sangat
jarang di mulut.
Lesi kondiloma akuminata kecil dan multifokal,
disertai rasa gatal, nyeri atau iritasi.
Jika tidak ada trauma, tidak disertai dengan
perdarahan.
Pada kehamilan : lesi kondiloma pada vagina dan
perineum dapat merupakan sumber perdarahan
jika terjadi robekan pada kedua tempat tersebut.
Gejala Klinik

Kondiloma pada vulva dan perineum yang masif dapat


menutupi introitus vagina atau orifisium anus
Kondiloma akuminata tumbuh cepat pada kehamilan :
menyulitkan melahirkan per vaginam atau melakukan
episiotomi
Penyebab : menurunnya respon imunitas selama
kehamilan
Kebanyakan wanita dengan lesi di vulva juga mengalami
infeksi di serviks.
Lesi di vulva dapat sembuh dengan cepat atau
menghilang setelah persalinan,
Post partum : menghilangnya vaskularisasi, keadaan
lembab atau sudah membaiknya imunitas tubuh ibu.
Gejala Klinik

Bentuk dan warna infeksi


HPV sangat bervariasi
tergantung dari lokasi,
strain virus dan tipe kulit.
Lesi dapat tampak seperti
gumpalan/ benjolan kecil
plak datar, tidak
beraturan atau berbentuk
bunga kol.
Gejala Klinik
Lesi dapat berwarna pink, merah,
abu-abu atau coklat seperti
warna kulit. Lesi kondiloma
berwarna lebih kemerahan pada
pasien yang disertai penyakit
diabetes, kehamilan, akseptor
kontrasepsi oral atau yang
mendapatkan obat-obat yang
bersifat imunosupresi. Gejala
yang biasanya dirasakan pada
penderita bukan berasal dari lesi
tersebut tetapi adanya keputihan
atau rasa gatal.
Gejala Klinik

Lesi di vagina atau


serviks kadang-
kadang bertumbuh
eksofitik atau
papilomatous
(wartlike) tetapi
dapat pula dalam
bentuk datar, tajam,
atau cekung
(inverted)
Diagnosis

• Pemeriksaan visual : inspeksi langsung


pada
daerah vulva dan sekitarnya.
• Pap Smear
• Kolposkopi dan Biopsi
• Tes HPV
• Apusan dari permukaan daerah lesi
dapat
digunakan untuk pemeriksaan tipe HPV.
Penanganan Kondiloma pada
Kehamilan
Sulit dan sering tidak memuaskan
Mengobati lesi post partum  penting
Mencuci/membersihkan genitalia eksterna
secara hati-hati selama kehamilan sekali
sehari dapat menghambat proliferasi lesi
dan mengurangi rasa tidak enak.
Tidak selalu perlu untuk mengeradikasi
lesi selama kehamilan.
Jika lesi disertai nyeri, maka pengobatan
sebaiknya dilakukan.
Penanganan Kondiloma pada
Kehamilan
Podofilin resin : antimitotik kuat dan
bersifat teratogenik
5-Flourouracil cream, imiquimod dan
interferon : toksis terhadap janin
Asam Triklorasetat 80 - 90% yang
diaplikasi secara topikal sekali dalam
seminggu.
Cryosurgery : pengobatan terbaik
Laser CO2 : penyembuhan > 90%,
destruksi terhadap jaringan sekitar sangat
minimal, tapi mahal dan butuh anestesi.
Penanganan Kondiloma pada
Kehamilan
Jika lesi di vagina atau orifisium  seksio
sesar
Jika anak lahir per vaginam : perdarahan
dan papilomatosis laringeal pada anak.
Papilomatosis Laringeal adalah penyakit
pada anak yang diduga berhubungan
dengan infeksi kondiloma pada ibu.
Menyebabkan distres pernapasan akibat
obstruksi.
Jalur transmisi virus : transplasental dan
intrapartum
PENCEGAHAN

Hindari hubungan seks dengan bukan pasangan


Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang
diketahui tidak menderita infeksi genital
Memakai kondom untuk mencegah transmisi virus
Menjaga higiene tubuh
Pemeriksaan rutin (regular checkup) terhadap penyakit
menular seksual
Melakukan Pap smear secara rutin sejak usia 18 tahun
dan telah mulai aktif seksual
Konsumsi vitamin C, E dan A yang seimbang
Hindari stres
KOMPLIKASI

Lesi pada vagina atau perineum menyebabkan


vagina atau perineum menjadi lebih mudah
robek pada saat persalinan dan menyulitkan
untuk melakukan reparasi
Dapat menginfeksi bayi yang dilahirkan per
vaginam maupun dengan seksio sesar.
Infeksi kondiloma pada ibu hamil bukan
merupakan alasan untuk melakukan seksio
sesar.
RINGKASAN

Kondiloma akuminata pada kehamilan


memerlukan rencana penanganan yang tepat.
Lesi kecil dapat sembuh spontan, tidak perlu
pengobatan
Adanya efek samping dari obat-obat terhadap
janin maupun ibu menyebabkan seorang dokter
harus lebih berhati-hati didalam memilih
obat/tindakan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai