Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP


NYERI POST OPERASI ORIF PADA PASIEN FRAKTUR
DI RUANG DAHLIA RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
(PENELITIAN PRE EXPERIMENTAL)

OLEH:
SITI
NIM: 2014.C.06a.0625

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fraktur atau sering disebut patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.Zairin Noor Helmi
(2012: 24). Keluhan utama yang umumnya pasien alami setelah post
operasi pemasangan ORIF pada pasien fraktur ialah, rasa nyeri ringan
sampai dengan nyeri berat didaerah bekas operasi yang bersifat akut dan
berlangsung selama berjam-jam. Keluhan utama yang umumnya pasien
alami setelah post operasi pemasangan ORIF pada pasien fraktur ialah,
rasa nyeri ringan sampai dengan nyeri berat didaerah bekas operasi yang
bersifat akut dan berlangsung selama berjam-jam.
Menurut World Health Organization (WHO) baru-baru ini Indonesia
menjadi Negara ketiga di Asia di bawah Tiongkok dan India dengan total
38.279 total kematian akibat kecalakaan lalu lintas ditahun 2015. Jurnal
Analisadaily (2016:23).
Kapolda Kalteng Brigadir Jenderal Fakhrizal menyebut terdapat 948 kasus
di 2015 peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kota Palangka Raya Selama
2016. Data yang didapatkan pada bagian Rekam Medik di RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya selama tahun 2017 jumlah penderita sebanyak
571 orang, yang mengalami fraktur. Berdasarkan hasil survei pendahuluan
pada tanggal 14 Februari 2018 di ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya dari 10 orang pasien yang mengalami fraktur diketahui ada
6 orang pasien post operasi ORIF tidak mengetahui bahwa terapi kompres
air hangat tersebut dapat mengurangi rasa nyeri yang dialaminya dengan
rata-rata lama perawatan 5-12 hari, dan 4 orang pasien mengetahui
bahwa terapi kompres air hangat tersebut dapat mengurangi rasa nyeri
yang dialaminya.
Fraktur terdiri dari berbagai jenis yang ditentukan sesuai jenis dan
luasnya. Terjadinya fraktur dapat dilihat dari manifestasi klinis yang khas
seperti nyeri, pemendekan tulang, serta pembengkakan. Komplikasi lain
yang ditimbulkan dari fraktur adalah komplikasi lambat berupa penyatuan
yang terlambat atau bahkan tidak ada penyatuan kembali tulang yang
patah.Smeltzer & Bare (2014: 54).
Perawat mempunyai peran penting dalam pemberian pereda nyeri
yang adekuat, yang prinsipnya mencakup mengurangi ansietas, menkaji
nyeri secara regular, memberi analgesik dengan tepat untuk meredakan
keefektifannya. Arif Muttaqin (2008 : 75). Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat
Terhadap Nyeri Post Operasi ORIF Pada Pasien Fraktur Di Ruang Dahlia
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya?”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti “Bagaimana Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Nyeri
Post Operasi ORIF Pada Pasien Fraktur Di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya?”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh terapi kompres air hangat terhadap
penurunan nyeri pada pasien post operasi ORIF terhadap pasien fraktur Di
Ruang Dahlia RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi skala nyeri pasien sebelum diberikan terapi
kompres air hangat terhadap nyeri post operasi ORIF terhadap
pasien fraktur di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
2) Mengidentifikasi perubahan skala nyeri pasien sesudah diberikan
terapi kompres air hangat terhadap nyeri post operasi ORIF
terhadap pasien fraktur di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
3) Menganalisis pengaruh pemberian terapi kompres air hangat
sebelum dan sesudah terhadap pasien post operasi ORIF dengan
pasien fraktur.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan data dan
temuan baru sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan keperawatan dan untuk menambah wawasan yang bersifat
teoritis dan ilmiah tentang pengaruh kompres terapi air hangat terhadap
pasien post operasi ORIF.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk mengetahui
pengaruh kompres terapi air hangat terhadap pasien post operasi ORIF
dengan pasien fraktur dan sebagai bekal dalam praktik pra klinik
keperawatan untuk memberikan pelayanan yang optimal.
1.4.2.2 Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi
dalam mata kuliah keperawatan medikal bedah, khususnya sistem
muskuloskeletal.
1.4.2.3 Bagi Tempat Penelitian
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan masukan
untuk meningkatkan kualitias pelayanan terutama asuhan keperawatan
pada pasien fraktur.
1.4.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan penelitian selanjutnya terkait hal-hal yang berhubungan
dengan pengaruh terapi kompres air hangat pada pasien post operasi
ORIF.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
 Pengertian Fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa. Sjamsuhidayat (2014:28).

 Pengertian Kompres Hangat


Kompres hangat adalah suatu metode dalam
penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan
beberapa efek fisiologis seperti rasa nyaman, mengurangi
atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah
terjadinya spasme otot, memperlancar sirkulasi darah.
KERANGKA KONSEPTUAL
Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep.
Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk
suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun
yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil
penemuan dengan teori. Nursalam (2013:50)
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah
membutuhkan pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut
dapat diterima atau harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris
yang telah dikumpulkan dalam penelitian atau dengan kata lain hipotesis
merupakan sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan dua
variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris. Notoatmodjo
(2010:115)
Adapun hipotesis pada penelitian ini antara lain:
• H1 : Terdapat perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah
pemberian terapi kompres air hangat terhadap nyeri post operasi
ORIF pada pasien fraktur di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
• H2 : Terdapat pengaruh terapi kompres air hangat terhadap nyeri
post operasi ORIF pada pasien fraktur di Ruang Dahlia RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain
penelitian “Pre eksperimental” yaitu suatu rancangan penelitian yang
digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan hubungan
sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian yang dipilih adalah
one group pre-post test design.

3.2 Kerangka Kerja


Menurut Hidayat (2010:187) kerangka kerja merupakan langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yang berbentuk kerangka
atau alur penelitian. Penulisan dalam kerangka kerja disajikan dalam
bentuk alur penelitian mulai dari desain hingga analisis datanya.
KERANGKA KERJA
3.3 Identifikasi Variabel
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini
dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam
mempengaruhi variabel lain. Hidayat (2007:35). Variabel dalam
penelitian ini adalah menggunakan variabel bebas (independen)
pemberian kompres air hangat.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala nyeri post operasi ORIF.

3.4 Definisi Operasional Variabel


Menurut Hidayat (2010:187) Definisi operasional adalah
mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik
yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena
Tabel Definisi Operasional Variabel Independen Pengaruh Sebelum dan
Sesudah Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Nyeri Post Operasi
ORIF Pada Pasien Fraktur di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya Tahun 2018
Tabel Definisi Operasional Variabel Dependen Pengaruh Sebelum dan
Sesudah Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Nyeri Post Operasi
ORIF Pada Pasien Fraktur di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya Tahun 2018
3.5 Populasi Sampel dan Sampling
3.5.1 Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan. Nursalam (2014:167). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien fraktur di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya. Populasi target adalah Pasien Post Operasi
ORIF RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
3.5.2 Sampel
Menurut Nursalam (2014:171), sampel terdiri dari bagian populasi
terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui
sampling. Berdasarkan kriterianya, sampel dibagi dalam kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya
sampel digunakan. Nursalam (2014:172).
3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Pada penelitian ini sampel diambil menggunakan teknik
‘nonprobability sampling’ tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili
populasi dengan cara purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan
sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi. Nursalam (2014:174)
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.6.1 Lokasi penelitian
Rencana tempat penelitian
yang akan digunakan untuk
pengambilan data selama penelitian
berlangsung dilakukan di Ruang
Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.

3.6.2 Waktu Penelitian


Rencana waktu penelitian yang
dibutuhkan untuk memperoleh data
penelitian yang dilaksanakan pada
bulan Mei 2018 berlangsung selama
3 (tiga) minggu.
3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.7.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek
dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Nursalam (2014:191).
3.7.2 Alat Pengumpul Data (Instrumen Penelitian)
Instrumen atau alat ukur adalah guna mengumpulkan data penelitian
instrumen dibuat dalam suatu penelitian bila peneliti telah melakukan
kerangka konsep dan menyusun variabel-variabelnya. Nursalam
(2014:183)
3.7.3 Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk
mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang mengungkap fenomena. Hidayat (2008:117). Analisa yang
digunakan adalah analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan yaitu uji
wilcoxon suatu cara non parametrik yang sangat sederhana untuk
membandingkan dua populasi kontinu bila hanya tersedia sampel bebas
yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal.
3.7.4 Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu Editing (Penyuntingan),
Coding (Pengkodean), Scoring (Penilaian), dan Tabulating (Tabulasi).
3.8 Etika Penelitian
3.8.1 Informed Consent (Lembar
Persetujuan)
3.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)
3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai