• Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan multikultur berdasarkan etnis dan bahasa. Perbedaan ini harus dipandang sebagai potensi kekuatan bangsa. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini diikat dalam norma dan aturan untuk menjaga harmoni kehidupan untuk mewujudkan kesadaran moral dan hukum • Diperlukan komitmen kebangsaan untuk mewujudkan cinta tanah air, kesadaran bela negara, persatuan nasional dalam suasana saling menghargai keberagaman. Dengan demikian, ekstistensi pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat membangkitkan dan mengingatkan kembali rasa kebangsaan dan nasionalisme bangsa Indonesia, sehingga dapat memulihkan kembali identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di masyarakat • Pendidikan kewarganegaraan pada saat awal kemerdekaan lebih banyak dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para pemimpin negara. Pidato-pidato yang dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai di pondok pesantren yang mengajak umat berjuang mempertahankan tanah air merupakan pendidikan kewarganegaraan dalam dimensi sosiologis. Pendidikan kewarganegaraan secara sosiologis sangat diperlukan oleh masyarakat untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankan eksistensi bangsa dan negara