Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

KETUBAN PECAH DINI


Prathita Maharani
406172107

Pembimbing :
dr. Miko, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi RS Sumber Waras


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Desember 2018 – 10 Maret 2019
Identitas Pasien Anamesa
• Nama : Ny. H • Anamesa dilakukan pada tanggal
• Usia : 32 tahun 7 Februari 2019 secara
autoanamesa jam 18.00 WIB
• Status Pernikahan : Menikah
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Keluhan utama : Keluar air-air
• Agama : Kristen
dari jalan lahir sejak jam 15.30
• Suku : Sulawesi Selatan WIB tanggal 7 Februari 2019
• Alamat : Jl. Duri Kepa
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien G1P0A0 hamil 38-39 minggu datang ke RS Sumber Waras dengan keluhan
keluar air-air dari jalan lahir yang tidak dapat ditahan berwarna jernih, tidak
berbau menyengat, konsistensi cair disertai lendir sejak jam 15.30 tanggal 7
Februari 2019. keluhan tidak disertai dengan darah. Pasien juga mengeluhkan
terdapat perut yang mulas juga kencang namun tidak teratur. HPHT pasien adalah
04-05-2018 dan hari perkiraan lahir bayi pasien adalah 11-02-2019. janin dirasakan
bergerak aktif. Selama ini pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 10x di puskesmas. Keluhan tambahan seperti kaki bengkak, sakit kepala,
pusing, mual dan muntah, sakit pinggang tidak ada. BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Sekarang
• G2P1A0 hamil 38-39 minggu ke RS sumber waras keluhan : keluar air dari jalan lahir
berwarna jernih, tidak berbau, konsistensi cair disertai lendir dan darah sejak 3 jam SMRS.
• Keluhan tambahan : perut yang mulas tapi tidak teratur.
• Hpht : 04-05-2018
• HPL : 11-02-2019
• Janin dirasakan bergerak aktif.
• Riwayat ANC rutin di puskesmas.
• Keluhan tambahan seperti kaki bengkak, sakit kepala, pusing, mual dan muntah, sakit
pinggang tidak ada. BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat ketuban pecah pada kehamilan • Ibu pasien menderita hipertensi


sebelumnya (+) • Riwayat keluarga yang memiliki riwayat
• Riwayat SC anak pertama tahun 2016 (+) penyakit asthma, TBC, diabetes mellitus,
• Riwayat hipertensi dan DM sebelum maupun dan kelainan jantung tidak ada
semasa hamil tidak ada. • Riwayat alergi obat atau makanan
• Riwayat myoma dan kista tidak ada tertentu disangkal

• riwayat kelainan jantung, asthma, TBC


disangkal oleh pasien
• Riwayat alergi obat dan makanan tertentu
tidak ada.
Riwayat Obstetri dan Ginekologi
• Pasien haid pertama kali usia 18 tahun, lama haid 7 hari, teratur, jumlah perdarahan
±80 cc, siklus 28 hari.
• G2P1A0
• Pasien hamil dari suami pertama. Menikah di usia 28 tahun. Sudah menikah selama 4
tahun.
• Riwayat KB : pasien belum pernah menggunakan KB
No. Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak
Kehamilan JK BB Keadaan
sekarang
1 2016 RS 9 bulan SC Dokter KPD ♂ 3100gr Hidup
2 2019 Hamil ini
Riwayat Kebiasaan &
Riwayat Imunisasi Asupan Nutrisi
• Pada kehamilan ini, pasien • Makan 3x/hari, porsi cukup, jenis
mendapatkan imunisasi TT beragam
sebanyak 1x di puskesmas. • Minum 6-8 gelas/hari
• Minum alkohol (-)
• Kebiasaan minum kopi (-)
• Merokok (-)
PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaan • Keadaan umum
• Kesadaran
: Tampak sakit sedang

Umum
: Compos mentis GCS 15 (E4V5M6)
• Suhu : 36,5 ◦C
• Tekanan darah : 124/68 mmHg
• Nadi : 87x/menit; reguler, kuat angkat
• Pernapasan :20x/menit, reguler
• Berat badan : 70,4 kg
• Tinggi badan : 162 cm
• IMT : 26.7  overweight
Pemeriksaan Fisik
• Kepala :
– Wajah : chloasma gravidarum (-), edema (-)
– Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
– Telinga : dbn
– Hidung : dbn
– Mulut : epulis (-), gigi berlubang (-), faring hiperemis (-), lidah kotor (-)
• Leher : bendungan vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
• Thorax :
– I : buah dada simetris dan tegang, hiperpigmentasi areola +/+, hiperpigmentasi puting susu +/+, kolostrum -/-,
puting susu runcing, inverted nipple -/-, pergerakan napas simetris.
– P : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat, massa (-)
– P : sonor diseluruh lapang paru
– A: Suara nafas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-, Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen :
– Inspeksi : tampak perut membesar ke depan sesuai usia kehamilan, Linea nigra (+), Striae lividae (-),
striae albicans (+), luka bekas operasi (+)
– Auskultasi : bising usus (+), DJJ : 148x/menit; reguler (dengan doppler)
– Palpasi :
• Leopold I : massa lunak, bulat, tidak melenting (bokong)
• Leopold II : teraba bagian besar janin di sisi kanan ibu (puka)
• Leopold III : massa keras, bulat, melenting (kepala)
• Leopold IV : belum masuk PAP (konvergen)
• Fundus uteri teraba 3 jari dibawah proc. Xiphoideus.
• TFU : 32 cm  TBJ : 32-12 = 20 x 155 = 3100 gram
• His 2x/10’-25”, his lemah.
• Anus dan Genitalia :
– Anus tampak normal
– Genitalia : vulva vagina tampak tenang, perineum utuh dan tidak
menonjol, terlihat lendir bening disekitar vulva.
– Pemeriksaan dalam :
• Pembukaan : 1cm (1)
• Konsistensi : lunak (2)
• Posisi serviks : posterior (0) Bishop Score Ny. Hartika : 4-1 = 3
• Effacement : 30% (0)
• Station : -2 (1)
• Ketuban (-)
• Ekstremitas dan tulang belakang :
– Tulang belakang : lordosis (-), skoliosis (-), kifosis (-)
– Ekstremitas : edema tungkai -/-, CRT <2 detik, akral hangat, varises tungkai -/-
• Kulit
– Turgor kulit baik, chloasma gravidarum (-), linea nigra (+), striae lividae (-), striae albican (+)
• Kelenjar Getah Bening
– Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
• Pemeriksaan Neurologis
– Tidak dilakukan
Lab : Hematologi & Koagulasi (10/7/2018)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hb 11,2 g/dL 12-16
Eritrosit 3,92 Juta/uL 4.0-5,2
Hematokrit 34,0 % 36-47
Leukosit 9,0 Ribu/µL 4-11
Trombosit 306 Ribu/µL 150-440
Coagulation time 8.0 menit 6-10
Bleeding time 2.0 menit 1-5
Golongan darah A+
Resume
Telah diperiksa seorang perempuan berusia 17 tahun dengan G1P0A0 hamil 38-39 minggu datang ke
Rumah Sakit Sumber Waras dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir yang tidak dapat ditahan berwarna jernih,
tidak berbau menyengat, konsistensi cair disertai lendir sejak jam 15.30 tanggal 7-2-2019. Terdapat keluhan perut
yang mulas juga kencang namun tidak teratur. HPHT pasien adalah 04-05-2018 dan HPL pasien adalah 11-02-2019.
janin dirasakan bergerak aktif. Keluhan tambahan seperti kaki bengkak, sakit kepala, pusing, mual dan muntah,
sakit pinggang tidak ada. BAB dan BAK lancar.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang dan compos mentis. T: 124/68, N : 91,
RR : 20, S : 36.5, BB : 70.4 kg, TB : 162 cm. Hiperpigmentasi areola & puting +/+, kolostrum -/-, puting susu runcing,
payudara tegang, tampak perut membesar ke depan sesuai usia kehamilan, Linea nigra (+), Striae lividae (-), striae
albicans (+), DJJ + 148x/min, Leopold I : bokong, Leopold II : puka, Leopold III : kepala, Leopold IV : belum masuk
PAP (konvergen), Fundus uteri teraba 3 jari dibawah proc. Xiphoideus, TFU : 32 cm  TBJ : 3100 gram, His 2x/10’-
25”, his lemah. Pemeriksaan dalam : Pembukaan 1cm. Konsistensi serviks lunak. Posisi serviks : posterior.
Effacement : 30%. Station : -2. Bishop score : 3. Ketuban (-).
PP lab hematologi 7/2/19 : Hb : 11,2 ; Eritrosit : 3,92 ; Ht : 34,0 ; Leukosit : 9,0 ; Trombosit : 306 ; Goldar : A+.
Diagnosa Ibu : G2P1A0 hamil 38-39 minggu dengan KPD
dan BSC 1x
Kerja Janin : Janin tunggal hidup, presentasi kepala,
dengan TBJ : 3100 gram.

Rencana • USG

Diagnostik • CTG
• EKG
• Nitrazine Test
• Ferning Test
Rencana Terapi Farmakologis Rencana Terapi Non-farmakologis

• Infus RL • Pro sectio cesaria


• Ceftriaxone 1x2 gram pre op • Puasa asupan oral 8 jam pre-op
• Ketorolac 3x1 amp post op • Pubic hair shave
• Asam mefenamat 3x 500mg post • Kateter indwelling pre-op
op • Ambulasi dini
• Cefadroxil 2x 500mg post op
Rencana Evaluasi Edukasi
• Evaluasi tanda-tanda vital dan • Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
perdarahan post sc tentang kondisi yang dialami pasien.

• Evaluasi kontraksi uterus post sc • Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan dan
tujuan tindakan yang akan dilakukan.
• Evaluasi bekas luka post sc
• Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan
• Evaluasi ASI
masase fundus uteri untuk mempercepat
• Evaluasi urine output, BAB, pemulihan dan meminimalisir perdarahan
flatus
• Menjelaskan kepada pasien untuk memberikan
ASI eksklusif minimal 6 bulan
• menjelaskan kepada pasien untuk melakukan
mobilisasi.
Prognosis • Ad vitam – Bonam
• Ad sanationam – Bonam
• Ad functionam – Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
• Early/ spontaneous premature rupture of membranes (SPROM)

• Pecahnya selaput ketuban secara spontan sebelum menunjukkan tanda-tanda persalinan atau
inpartu
klasifikasi

– Premature rupture of the membranes (PROM): > 37 minggu + sebelum tanda-tanda persalinan

– Preterm prematur rupture of membran (PPROM) : usia kehamilan <37 minggu


Epidemiologi
• Kehamilan aterm (8%), preterm (1 – 3 %), dan midtrimester (<1%)

• insidensi KPD: sekitar 7 – 12 %

– 80% KPD preterm akan bersalin dalam waktu kurang dari 7 hari

• Komplikasi: korioamnionitis

– 0,5-1,5% dari seluruh kehamilan,

– 3-15% pada KPD prolonged,

– 15-25% pada KPD preterm

– 40% pada ketuban pecah dini dengan usia kehamilan kurang dari 24 minggu
Etiologi
– Hilangnya elastisitas pada daerah tepi robekan selaput ketuban karena
penipsan jaringan kolagen
– Penyebab:
• Infeksi
• Trauma
• Riwayat ketuban pecah dini sebelumnya
• Tekanan intrauterine yang meningkat secara berlebihan
(polihidramnion dan gemeli)
• Faktor usia ibu (primimuda dan primitua)
Infeksi/ inflamasi – Hilangnya elastisitas pada daerah tepi robekan selaput ketuban
karena penipsan jaringan kolagen

Me mediator inflamasi
(interleukin 1 & prostaglandin)

Me MMP 1 &3

Selaput ketuban
kolagenase menjadi tipis,
lemah dan
mudah pecah

Kontraksi uterus
Patofisiologi Selaput ketuban

MMP (matriks TIMP (Tissue inhibitor


metaloproteinase) metaloproteinase)

– Awal kehamilan -> TIMP > MMP


– Akhir kehamilan -> MMP> TIMP
– KPD -> ketidak seimbangan MMP dan TIMP
Manifestasi • Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina
• Tidak adanya his dalam satu jam

klinis • Nyeri uterus


• Denyut jantung janin yang semakin cepat
• Perdarahan pervaginam
Diagnosis • Anamnesis dan pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan dengan spekulum: adanya pooling/
Kumpulan cairan amnion
• Nitrazine Test : Kertas nitrazin merah akan jadi biru.
• Ferning : pemeriksaan mikroskopis yang memberikan
gambaran seperti daun pakis.
• Pemeriksaan dalam: untuk menentukan penipisan dan
dilatasi serviks
• USG untuk menentukan indeks cairan amnion, usia
kehamilan, letak janin, letak plasenta
Amniotic Fluid Index
• The AFI is determined by measuring the vertical height of the deepest
pocket in each quadrant of the uterus, whereby excluding the umbilical
and fetal parts from the area. The sum of the measurements is the AFI, the
“Amniotic Fluid-Index”

Mohr T. Premature ... Gynakol Geburtsmed Gynakol Endokrinol 2009; 5(1):28–36


published 31.03.09 © akademos Wissenschaftsverlag
Komplikasi
• Korioamnionitis
– Korion, amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri
– Risiko infeksi intrauterin meningkat seiring dengan durasi KPD
– Tanda- tanda terjadinya infeksi
• Demam
• Takikardi : nadi ibu > 120 x / menit atau DDJ :160 x / menit
• Lekositosis maternal
• Cairan amnion yang purulen dan berbau busuk
• Perlunakan uterus
• USG: terlihat hiperekoik mengambang bebas dalam cairan amnion di dekat serviks
Induction • Indication : membrane rupture without labor,
gestational hypertension, oligohydramnios,
nonreassuring fetal status, postterm pregnancy, and
various maternal medical conditions such as chronic
hypertension and diabetes.
• Contraindication : prior sectio cesarea, CPD, Plasenta
Previa, active genital herpes infection. Fetal factors
include macrosomia & malpresentation.
• Method : Oxytocin 2,5-5 U on 500mL crystaloid then IV
8rpm. Every 30 minutes add 4rpm up to optimal doses
to get adequate contraction.

Cunningham, F G, et al. Induction and Augmentation of Labor. Williams Obstetric. 2014. 24th ed
• Pembukaan : 1cm (1)
• Konsistensi : lunak (2)
• Posisi serviks : posterior (0)
• Effacement : 30% (0)
• Station : -2 (1)
• -1 karena persalinan
pertama.

http://hamiltonfamilydoulas.com/wp-content/uploads/2017/06/bishop_score.png
Komplikasi
• Persalinan prematur
– Keluarnya hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 36 minggu
– Aterm: 90 % kelahiran terjadi dalam 24 jam setelah KPD
– Kehamilan 28-34 minggu: 50 % kelahiran dalam 24 jam, dan 80-90 % dalam satu minggu setelah KPD
– Kehamilan sebelum 26 minggu: 50% penderita memasuki proses persalinan dalam satu minggu
setelah KPD
• Hipoksia dan asfiksia
– Pengurangan cairan amnion/ oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga menyebabkan
hipoksia dan asfiksia pada janin.
Keluar air dari jalan lahir

Tatalaksana Inspekulo:
 Keluar air dari kanalis
servikalis


Test Nitrazine/ lakmus
test (pH >6.5)
Fern test
 Valsava test (manuver)  Test indigo carmin,
Konservatif:  Batuk -> keluar air Evans blue, methylen

• Istirahat baring  Tekanan fundus uteri -> blue atau florescin


keluar air  Deteksi alpha
• Antibiotik: ampicilin 4 x 500 mg atau eritromisin 4 x 250 mg fetoprotein
dan metronidazole 2 x 500 mg selama 7 hari
Ketuban pecah dini
• Kortikosteroid (usia 28-24mgg): betametason 2x 12mg IM /
dexametason 4x 6mg IM
• Bila disertai PPI: tokolitik (isoksuprin 3x20mg) Preterm Aterm
(<37 minggu) (>37 minggu)
• Cek lab leukosit setiap hari Inj. Ampisilin 2 gr IV

• Periksa kultur cairan amnion konservatif

– Suhu ≳ 38oC & DJJ takikardi -> curiga amnionitis Belum inpartu inpartu

Induksi persalinan
– DJJ bradikardi -> curiga kompresi tali pusat akibat
oligohidramnion
inpartu tidak inpartu
– USG: untuk melihat biofisik janin dan oligohidramnion
Sectio sesarea
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai