Anda di halaman 1dari 27

BERFIKIR KRITIS

HJ. Erna Lestari, S.Kp. MPH


BERFIKIR KRITIS

“Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang


atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan
mengevaluasi informasi membuat suatu keputusan
berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan
dan pengalaman”

(Pery and Potter, 2005)


BERFIKIR KRITIS
Definisi pemikiran kritis menitik beratkan pada pikiran
logis dan alasan yang mendasarinya (Di Vito Thomas,2005)
BERPIKIR KRITIS adalah proses kognitif yang aktif dan
terorganisasi yang digunakan untuk mengetahui pikiran
seseorang dan pemikiran terhadap orang lain chaffe ,2002)
Contoh ; Identifikasi terhadap pasen pasen yg sedang
dirawat - perawat melakukan pengkajian secara sistimatis
ILUSTRASI KASUS
Tn Samsudin adalah pasein berumur 60 th yang menjalani
protastektomy karena kanker prostat dua hari yang lalu . Perawat Ismi
melihat pasen berbaring dengan tangan terlihat kaku disamping
badanya. Perawat ismi memeriksa luka operasi dan sistem drainase ,
pasen mengernyit kesakitan dan perawat melakukan palpasi pada area
luka insisi dengan lembut . Perawat menanyakan kapan bp merobah
posisi setelah operasi ? Karena pasen merasa sakit kalau badannya
bergerak . Dan perawat memperhatikan informasi dari pasen bahwa
yang menghambat mobilisasi karena merasa nyeri ?
ILUSTRASI KASUS
Saat anda merawat pasen ,pemikiran kristsi akan berawal
dari beberapa pertanyaan berikut :
-Apa yang saya tahu tentang situasi pasen samsudin ?
- bagaimana saya mencari tahu ?
-Apa plihan –pilihan yang akan dilakukan perawat untuk
mengatasi peny. Samsudin ?
-Buat asuhan dengan 5 tahapan
TUJUAN

Berfikir secara sistematis

Membiasakan berfikir sesuai dengan kriteria


intelektual dalam berfikir

Perawat harus terus meningkatkan


pengetahuannya sehingga dapat mengambil
keputusan dengan tepat
TUJUAN
 Mendiskusikan tanggung jawab perawat dalam membuat
keputusan klinis

 Mendiskusikan bagaimana pertimbangan yang hati-hati dapat


meningkatkan praktek keperawatan dan pengambilan keputusn

 Mendiskusikan hubungan proses keperawatan dengan pemikiran


kritis .
KETRAMPILAN
BERFIKIR KRITIS
 Interpretasi : Lakukan pengumpulan data secara sistematis dan
klarifikasi data-data yang belum jelas
 Analisis : Berpikir terbuka dalam melihat data informasi pasein
,jangan membuat asumsi yang ceroboh.
 Kesimpulan : lihat arti data yang anda punya ,apakah signifikan ?
Apakah terdapat hubungan antar data? Apakah data dapat membantu
anda untuk mengetahui adanya masalah pada pasein?
LANJUTAN ....

 Evaluasi : Lihatlah situasi secara obyektif , gunakan kriteria ( hasil yang


diharapkan , untuk menentukan hasil tindakan keperawatan dan lakukan evaluasi
terhadap tindakan yang anda lakukan sendiri.
 Penjelasan : Jelaskan penemuan dan kesimpulan yang anda buat. Gunakan
pengetahuan dan pengalaman anda. Untuk menentukan cara yang tepat dalam
merawat pasen
 Pengontrolan diri : Lihat kejadian yang anda alami .Temukan cara bagaimana
anda dapat memperbaiki performa anda. Apa yang membuat anda merasa sukses?
 Konsep Perilaku berfikir kritis
- Melihat jelas : carilah arti sebenarnya dari sebuah situasi, berani
mengajukan pertanyaan ,jujur dan obyektif
- Berpikiran terbuka : Toleransi terhadap pendapat lain ,sensitif
- Berpikir analis : analisis situasi yang berpotensi menjadi masalah,
gunakan pengetahuan berdasarkan bukti.
- Sistimatis : terorganisasi ,fokus dalam bekerja
- Percaya diri : Percaya pada diri yang dikerjakan benar dan dpt dipertanggung
jawabkan dengan penjelasan
- Rasa ingin tahu : mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
TUJUAN

Berfikir secara sistematis

Membiasakan berfikir sesuai dengan kriteria


intelektual dalam berfikir

Perawat harus terus meningkatkan


pengetahuannya sehingga dapat mengambil
keputusan dengan tepat
AS UMS I BERFIKIR ( THINK)

 Berfikir, perasaan dan berbuat dilakukan bersama /


sejalan komponen dasar keperawatan

 Berfikir tanpa melakukan sesuatu adalah sia-sia

 Bekerja tanpa berfikir adalah sangat berbahaya

 Berfikir/berbuat tanpa perasaan ...> sesuatu yang


tidak mungkin
 Berfikir kritis merupakan pedoman dalam praktek
keperawatan yang harus teroganisir, mempunyai tujuan yang
jelas dan disiplin

 Mengacu kepada standart

 Mampu menilai secara hati-hati dan akurat

 Berfikir kritis merupakan hal yang penting untuk


keselamatan pasien, kompeten, praktek keperawatan yang
trampil
CARA BERFIKIR KRITIS

1. Menggunakan pengetahuan dari subjek dan


lapangan

2. Merubah lingkungan yang stressfull

3. Membuat keputusan yang penting (mengumpulkan


data dan menginterpretasikan data)
KARAKTERISTIK BERFIKIR
KRITIS
1. Rasional dan Refleksi : tidak langsung menarik kesimpulan tapi mengumpulkan
data berdasarkan fakta baru mengambil keputusan

2. Sehat dan Skeptis yang konstruktif : tidak menolak tapi mengikuti aturan dan
memahaminya secara rasional

3. Autonomi : tidak mudah memanipulasi

4. Berfikir kreatif : ide-ide yang orsinil, nyambung antara berfikir dengan teori /
konsep

5. Berfikir fair : tidak bias / satu arah, mencari informasi dari seluruh aspek
sebelum bertindak

6. Fokus terhadap apa yang dikerjakan : menggunakan keputusan untuk bertindak,


observasi, membuat kesimpulan dan menyelesaikan masalah
MODEL BERFIKIR KRITIS

“Kataoka – Yahiro dan Saylor (1994)”

 Mengembangkan suatu model tentang berfikir kritis untuk


penilaian keperawatan yang relevan dengan masalah
keperawatan dalam membagi lingkup

 Penilaian dalam peran klinis, manajerial, kepempimpinan


dan pendidikan
KO M P O N E N B E R F I K I R
KRITIS
1 Dasar keperawatan khusus dalam keperawatan

2 Pengalaman dalam keperawatan

Kompetensi berfikir kritis : umum, klinis, khusus


3 keperawatan

Sikap berfikir kritis : percaya diri, mandiri, keterbukaan,


4 tanggung gugat, berani mengambil resiko, disiplin,
kreatifitas, rasa ingin tahu, integritas, rendah hati
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian

Diagnosa
Evaluasi
Keperawatan

Analisis

Implementasi Perencanaan
Tingkat berfikir kritis Komponen berfikir kritis

Tingkat 3
Komitmen Dasar
pengetahuan
khusus
Tingkat 2
Kompleks Pengalaman
Kompetensi
Sikap
Tingkat 1 Standar
Dasar
KO M P O N E N B E R F I K I R
KRITIS
5 Standar Untuk berfikir kritis :

• Standar intelektual : • Standar


Jelas, Tepat, Spesifik, Profesional :
Kriteria etis
Akurat, Relevan, Masuk
untuk penilaian,
akal, Konsisten, Logis,
Kriteria untuk
Mendalam, Luas, evaluasi,
Komplet, Signifikan, Tanggung jawab
Adekuat, dan Terbuka. profesional.
PERILAKUBERFIKIR KRITIS
1.PERCAYA DIRI
2. MANDIRI
3.ADIL
4. TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT
5. MAU MENGAMBIL RESIKO
6. DISIPLIN
7. PERSISTEN
8.KREATIF
9. RASA INGIN TAHU
10..INTEGRITAS
11. RENDAH HATI
12.. RAMAH DAN SANTUN
P E R I L A K U P E M I K I R A N K R I T I S DA N
A P L I K A S I D A L A M K E P E R AWA T A N

1. PERCAYA DIRI :
- M empersiapkan diri sebelum menghadapi pasein dengan memperkenalkan diri
dan berbicara secara menyakinkan dengan penampilan yang menarik dan sesuai
- Membentuk trust dengan pasein sebelum miemberikan pelayanan asuhan
keperawatan
- jangan membuat presepsi pasein terhadap perawat , yang menujukan perawat
belum siap dan membuat tidak nyaman pasein
- mendor ong pasein selalu bertanya dan memberikan respon yang dibutuhkan
LANJUTAN ...
 2. BERFIKIR INDEPENDEN : Selalu menambah wawasan dengan membaca
literatur keperawatan yang mendukung untuk mengambil keputusan yang tepat dan
akurat
 3. KEADILAN : mendengarkan kedua belah pihak bila sedang diskusi (pasein,
keluarga ataupun teman sejawat)
 4. TANGGUNG JAWAB DAN OTORITAS :
- Memiliki keyakinan dalam bekerja , minta bantuan bila tidak yakin pada saat
akan melakukan tindakan
- Bekerja sesuai SOP dan lapor segera bila ada maslah
LANJUTAN

 5.MAU MENGAMBIL RESIKO : Jika pengetahuan yang anda punya


membuat anda bertanya dalam bekerja lakukanlah , bersedia untuk
merekomendasikan pendekatan lain dalam perawatan jika teman anda
mendapatkan sedikit keberhasilan dalam merawat paseinnya.

 6. DISIPLIN :Selalu sistimatis dlam segala tindakan . Gunakan kriteria


berdasarkan ilmu dan bukti yang dikenal untuk aktifitas asuhan
keperawatan . Gunakan waktu seefektif dan effesien
LANJUTAN

7. PERSISTEN : memperjelas dalam memberikan informasi yang


dibutuhkan pasein atas pertanyaan yang ditanyakan pasein . Cari pola dan
bekerjasama dalam penyelesaian masalah.
8. KREATIF : pergnakan pendekatan yang berbeda jika tindakan anda
belum berhasil . Contoh pasein mengeluh nyeri mungkin akan
memerlukan posisi yang berbeda atau teknik dektraksi .
9. RASA INGIN TAHU :selalu belajar mengembangkan ilmunya dengan
membaca dan belajar, agar selalu tepat dalam pengambilan keputusan .
LANJUTAN

 10. INTEGRITAS : Kenali saat pendapat anda bertentangan dengan pendapat


pasein .lihat kembali posisi anda, bagaimana cara terbaik yang dapat memuaskan
pasein. Jangan melanggar SOP dan kejujuran dalam memberikan perawatan
terhadap pasien
 11. RENDAH HATI : tidak merasa rendah minta bimbingan secara teratur
pada teman sejawat senior pada devisi yang sama , seperti minta orientasi sebelum
bekerja
 12. RAMAH ,SENYUM , SANTUN : empaty , smile dan menghormati
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai