Anda di halaman 1dari 10

PEMBENTUKAN PENGURUS

PAGUYUBAN ORANG TUA SISWA

Oleh:

Wali Kelas
X TKRO
Latar Belakang

Kualitas pembelajaran yang diperoleh oleh anak-anak di sekolah bukan


hanya tanggung jawab kepala sekolah dan guru, namun menjadi
tanggung jawab orang tua juga. Sebaik apapun pelajaran yang
diperoleh para siswa, jika tidak ada keberlanjutannya saat di rumah,
maka hasil pembelajaran yang didapatkan oleh anak-anak pun tidak
akan optimal. Maka diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dan
orang tua siswa. Orang tua —sebagai bagian dari ekosistem
pendidikan—memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran
di sekolah.
Latar Belakang

Di sekolah memang sudah ada Komite Sekolah yang biasanya


beranggotakan beberapa orang tua siswa. Namun, sejauh yang saya
ketahui, Komite Sekolah lebih banyak menjadi “kepanjangan sekolah”
dalam proses musyawarah dan pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan pembangunan infrastruktur dan pendanaan; tidak bertalian
langsung dengan substansi pendidikan dan teknis pengajaran yang
dilakukan oleh para guru. Oleh karena itu, untuk menjembati
komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa yang langsung
berkaitan dengan substansi pendidikan dan teknis pembelajaran,
seyogianya dapat dibentuk forum atau paguyuban orang tua siswa—
sebagai wujud nyata upaya untuk turut aktif terlibat dalam bidang
pendidikan sebagai bagian dari ekosistem.
Tujuan

Tujuan paguyuban, agar sesama orang tua siswa saling mengenal lebih
dekat, menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas di antara
orang tua siswa, sehingga ada kesempatan bagi mereka untuk bertemu
dan mendiskusikan banyak hal untuk perbaikan dan kemajuan sekolah.
Dengan cara ini, pihak sekolah tidak merasa sendirian, tapi memiliki
partner atau teman untuk bersama-sama saling memajukan sekolah.
Dengan demikian upaya meningkatkan kualitas pengajaran dan
pendidikan merupakan kerja-kerja kreatif yang bersifat partisipatif dan
kolaboratif.
Ekosistem Pendidikan

Pendidikan dengan cara pandang seperti ini tidak lagi menjadi sebatas
program, tapi gerakan. Ada perbedaan mendasar antara program dan
gerakan. Pendidikan dipandang sebagai program, jika pendidikan
dilaksanakan secara parsial oleh sebuah unit pendidikan, misal sekolah.
Sedang pendidikan yang didekati sebagai sebuah gerakan
meniscayakan keterlibatan semua pemangku kepentingan pendidikan,
atau dalam istilah sekarang “ekosistem pendidikan”.
Harapan agar para orang tua siswa terlibat aktif di sekolah, ini sesuai
dengan strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa
tujuan pendidikan tidak semata-mata membentuk insan pendidikan
yang cerdas, tapi juga ekosistem pendidikan yang cerdas dan
berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong.
STRUKTUR ORGANISASI
PAGUYUBAN ORANG TUA SISWA KELAS X TKR
KETUA :
WAKIL KETUA :
SEKERETARIS :
WAKIL SEKRETARIS :
BENDAHARA :

BIDANG-BIDANG
1. BIDANG PENDIDIKAN
KETUA :
ANGGOTA :
2. BIDANG KEROHANIAN / AGAMA
KETUA :
ANGGOTA :
3. BIDANG SOSIAL
KETUA :
ANGGOTA :

Anda mungkin juga menyukai