Anda di halaman 1dari 46

SOSIALISASI KELAS CATIN

AULA DINAS KESEHATAN KAB. BANYUWANGI


11 APRIL 2019
Akses Universal
Kesehatan Reproduksi
ICPD,
UU 36, 2009
1994 Menjamin pemenuhan Pemenuha
Upaya pemenuhan hak
hak kesehatan n hak
reproduksi
reproduks
i dan
MDGs, PP 61, 2014 seksual
2000 setiap
• Menjamin pemenuhan dalam
• 8 Goals hak kespro setiap orang rangk individu
• Kesehatan: 1,4,5,6,7 • Menjamin kesehatan ibu a sesuai
siklus
kehidupan
SDGs, 2015 Permenkes 97, 2014
• 17 Goals, 169 target, • Menjamin kes ibu shg
304 indikator mampu melahirkan
generasi sehat
berkualitas
Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kesehatan
Reproduksi

Peraturan Pemerintah Nomor 97


Tahun 2014, tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
BESARAN MASALAH ANEMIA PADA PEREMPUAN

BBLR
<2500 gr : 7,3%
Pengetahuan <48 cm : 20,2 % Stunting : 37,2 %
Gizi Wasting : 12,1 %
Gizi kurang : 19,6%

Memilih
Pendidikan
Mengolah
Menyajikan

Anemia pada bumil : Anemia pada remaja :


37,1 % 26,4 % (usia 5-14 thn)
18,4% (usia 15-24 thn)
Sumber : SDKI,2012 dan Riskesdas 2013
PERNIKAHAN DINI
PENDEWASAAN USIA KEHAMILAN
Pasal 7
membolehka
n perempuan Pendewasaan usia kehamilan
usia 16 tahun menurunkan kejadian stunting,
bayi berat lahir rendah dan
menikah. angka kematian bayi
Pelayanan Kesehatan Pada Masa Sebelum Hamil

Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil adalah setiap kegiatan


dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan saat
remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan
dalam menjalani kehamillan, persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat
(Permenkes No 97 Tahun 2014)

Ditujukan juga pada laki-laki karena


kesehatan laki-laki juga
mempengaruhi kesehatan reproduksi
perempuan
Menurunkan risiko
Menurunkan angka
kematian ibu dan TUJUAN diabetes tipe 2 dan
gangguan
bayi
kardiovaskuler di
kemudian hari
Mencegah kehamilan
yang tidak Mencegah infeksi
diiinginkan neonatal

Mencegah terjadinya
komplikasi selama Mencegah stunting dan
kehamilan dan KEK
persalinan
Mencegah terjadinya
kematian bayi dalam Mencegah penularan
kandungan, prematuritas HIV/IMS dari ibu ke anak
dan BBLR
Mencegah kelainan bawaan Menurunkan risiko kanker
pada bayi pada anak
Pelayanan Berdasarkan Sasaran
Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan tatalaksana sesuai
dengan penekanan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok

Pasangan Usia
Remaja Calon Pengantin
Subur (PUS)

Tujuan Tujuan
Mempersiapkan menjadi orang
dewasa yang sehat, produktif, Mempersiapkan perempuan
serta terbebas dari berbagai dalam menjalani kehamilan
gangguan kesehatan yang dapat dan persalinan yang sehat dan
menghambat kemampuan selamat serta memperoleh
menjalani kesehatan bayi yang sehat
reproduksi secara sehat
Konsep Pelayanan Masa Sebelum Hamil
Remaja
Sekolah , luar
sekolah Remaja sehat
produktif , kespro
sehat

Catin

KUA/ Lembaga Agama &


Pernikahan
Persiapan
kehamilan yang
Sehat
Pelayanan
PUS
KIE KESPRO Kesehatan
Fasyankes, Klinik sebelum hamil
KB /prekonsepsi
Intervensi Kesehatan Usia Reproduksi

Generasi sehat berkualitas


Upaya promotif dan preventif di
hulu sama pentingnya dengan
yang dihilir Pelayanan Antenatal

Pelayanan bagi anak


SMP/A & remaja
• P4K
•KIE Kespro Catin bumil • Buku KIA
•Pemeriksaan kesehatan • ANC terpadu
•Pelayanan KB • Kelas Ibu Hamil
•TT catin • Fe & asam folat
•TTD WUS 90 tab
• PMT ibu hamil
Remaja Catin , Dewasa Muda • TT ibu hamil
• PPIA
• dll

• Kespro remaja
• UKS
• TT remaja
Persiapan kehamilan
Pelaksana dan Tempat Pelaksanaan Pelayanan

1. Dokter Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


(FKTP) dan jejaringnya yang akan
melakukan pelayanan kesehatan
2. Bidan reproduksi kepada remaja, calon
pengantin dan Pasangan Usia Subur (PUS)
3.
Perawat
4. Nakes
Lain Institusi lain: Sekolah, KUA, Gereja dsb
5. Non
Nakes
Pelayanan Kespro Terpadu di Puskesmas
PROMOTIF (KIE), PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF
LANSIA
KESPRO PP IMS, KESEHATAN KELUARGA
DAN
REMAJA HIV/AIDS IBU & ANAK BERENCANA LAINNYA

• P4K
• Konseling
• Buku KIA
Profilaksis
• ANC terpadu
Pasca • Deteksi dini
• Kelas Ibu Hamil
Pajanan, IMS, kanker
• PMT ibu hamil • Konseling
• Kespro dan HIV dan AIDS serviks,
• PONED-PONEK
reproduksi • Deteksi
• Kunjungan Nifas
KB kanker
remaja Profilaksis • Pelayanan payudara
• Kunjungan neonatal
• Pelayanan Pasca KB Pasca • Pelayanan
• MD, Vit K 1 inj, Imm Hep
kesehatan Pajanan, IMS, Persalinan menopause
B
remaja HIV dan AIDS • Pelayanan • Pencegahan
• Rumah Tunggu
• Pelayanan • merujuk KB semua osteoporosi
• Kemitraan Bidan Dukun
reproduksi Profilaksis jenis metode s
• KB pasca plasenta
remaja Pasca • Pelayanan • Pencegahan
• Pelayanan pasca
Pajanan, IMS, komplikasi penanganan
keguguran
HIV dan AIDS KB penyakit
• Penanganan kasus
• Pencegahan degeneratif
kegawadaruratan
Penularan Ibu
obstetri neonatal
ke Anak
• Pemberdayaan
(PPIA)
masyarakat
• Calon Pengantin
Alur Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu

Catatan:
-Setiap poli akan memadukan pelayanan dengan poli lainnya
-Dapat merujuk antar poli bila diperlukan
-Alur pelayanan disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing
Jenis Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil
Anamnesis :
1.Anamnesis Umum
2.Anamnesis HEADSSS (Home, Education/Employment, Eating,
Activity, Drugs, Sexuality, Safety, Suicide) untuk menggali
kemungkinan adanya masalah psikososial pada remaja
3.Deteksi dini masalah kesehatan jiwa (atas indikasi) dengan
Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20)

Pemeriksaan Fisik :
1.Pemeriksaan tanda-tanda vital
2.Pemeriksaan status gizi
3.Pemeriksaan fisik lengkap

Pemeriksaan Penunjang :
1.Pemeriksaan darah : golongan darah dan Hb
2.Pemeriksaan urin
3.Pemeriksaan penunjang lain atas indikasi
Remaja
1. KIE:
 Pubertas, aktivitas seksual, pegetahuna sistem
kesehatan reproduksi, gangguan kesehatan yang perlu
diwaspadai, penyalahgunaan NAPZA termasuk tembakau
dan alcohol, kekerasan terhadap remaja dan PHBS di
sekolah
2. Pelayanan gizi
3. Imunisasi
4. Pengobatan/terapi dan rujukan sesuai
indikasi
Jenis Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil
Anamnesis :
1.Anamnesis Umum
2.Deteksi dini masalah kesehatan jiwa (jika diperlukan)

Pemeriksaan Fisik :
1.Pemeriksaan tanda-tanda vital
2.Pemeriksaan status gizi
3.Pemeriksaan fisik lengkap

Pemeriksaan Penunjang :
1.Pemeriksaan darah : golongan darah, Hb dan Rhesus
2.Pemeriksaan urin rutin
3.Pemeriksaan penunjang lain atas indikasi

Calon Pengantin 1. KIE/Konseling:


 Pemeriksaan kesehatan reproduksi, pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi, kehamilan dan
perencanaan kehamilan, kondisi penyakit yang perlu
diwaspadai, kesehatan jiwa, pengetahuan tentang
kesuburan (masa subur) dan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT)
2. Pelayanan gizi
3. Skrining dan imunisasi TT
4. Pengobatan/terapi dan rujukan sesuai
indikasi
Jenis Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil
Anamnesis :
1.Anamnesis Umum
2.Deteksi dini masalah kesehatan jiwa (atas indikasi)

Pemeriksaan Fisik :
1.Pemeriksaan tanda-tanda vital
2.Pemeriksaan status gizi
3.Pemeriksaan fisik lengkap

Pemeriksaan Penunjang :
1.Pemeriksaan darah : golongan darah, Hb dan Rhesus
2.Pemeriksaan urin rutin
3.Sadanis (Pemeriksaan payudara secara klinis)
4.IVA/Pap Smear
Pasangan Usia 5.Pemeriksaan penunjang lain atas indikasi
1. KIE/Konseling:
Subur  Pemeriksaan kesehatan reproduksi, pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi, kehamilan dan
perencanaan kehamilan, kondisi penyakit yang perlu
diwaspadai, kesehatan jiwa, pengetahuan tentang
kesuburan (masa subur) dan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT)
2. Pelayanan gizi
3. Skrining dan imunisasi TT
4. Pelayanan Kontrasepsi
5. Pengobatan/terapi dan rujukan sesuai
indikasi
Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan mengikuti sistem
pelaporan sesuai masing-masing program
Setelah pelayanan diberikan kepada sasaran, tenaga kesehatan harus mencatatkan
hasil pemeriksaan pada rekam medis dan media pencatatan lainnya sesuai
masalah/penyakit, misalnya :

1. Remaja

Rapor kesehatanku Rapor kesehatanku


Rapor kesehatanku Rapor kesehatanku
SMP/MTS dan SMP/MTS dan
SD/MI SD/MI
SMA/SMK/MA SMA/SMK/MA
Buku catatan Buku informasi
Buku catatan Buku informasi
kesehatan kesehatan
kesehatan kesehatan
Pencatatan dan Pelaporan

Surat Keterangan
2. Calon Pengantin Pemeriksaan
Kesehatan

Kartu Catin Sehat

Kartu calon pengantin tahun 2018


akan dicetak sebanyak 1.400 kartu
yang akan diperuntukan bagi 700
pasang catin
Pencatatan dan Pelaporan
3. Pasangan Usia Subur (PUS)

Family Folder
Monitoring, Evaluasi dan Penilaian

Monitoring dan Evaluasi Penilaian


Dapat dilakukan oleh tatanan administrasi Pemantauan dan penilaian untuk program
yang lebih tinggi, seperti : pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
menggunakan indikator, format dan daftar
1.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tilik yang berlaku untuk masing masing
terhadap Puskesmas program terkait melalui program:
2.Rumah Sakit
3.Sarana pelayanan kesehatan lainnya 1.Kesehatan sekolah
2.Kesehatan remaja
Melalui analisis laporan rutin dan atau 3.Kesehatan untuk calon pengantin
pengamatan lapangan 4.Persiapan kehamilan bagi pasangan usia
subur.
Pembagian Peran dalam Pelaksanaan
• Menyusun pedoman umum dan petunjuk teknis pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil
• Melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil kepada lintas program dan lintas sektor terkait.
• Melakukan orientasi dan fasilitasi teknis bagi pengelola program di tingkat Provinsi
Kementerian • Menyediakan buku-buku pedoman dan media KIE pelayanan kesehatan masa sebelum
Kesehatan hamil.
• Memenuhi sarana dan prasarana terkait pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
• Melakukan monitoring dan evaluasi

• Melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan kesehatan masa sebelum


hamil di tingkat Provinsi
• Melakukan peningkatan kapasitas teknis dan manajemen tentang peayanan
kesehatan masa sebelum hamil bagi pengelola program di tingkat
provinsi.Membangun kemitraan dengan lintas sektor terkait di tingkat provinsi untuk
Dinkes mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil Menyediakan dan
Provinsi mendistribusikan pedoman dan media KIE pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
• Melakukan pencatatan dan pelaporan
• Melakukan monitoring dan evaluasi
Pembagian Peran dalam Pelaksanaan

• Melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan


kesehatan masa sebelum hamil di tingkat kabupaten/kota.
• Melakukan peningkatan kapasitas teknis dan manajemen
tentang peayanan kesehatan masa sebelum hamil bagi
pengelola program di tingkat kab/kota.

Dinkes • Membangun jejaring rujukan pelayanan


• Membangun kemitraan dengan lintas sektor terkait di tingkat

Kab/Kota kab/kota untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan


masa sebelum hamil.Menyediakan pedoman dan media KIE
terkait pelaksanaan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan
masa sebelum hamil.
• Melakukan monitoring dan evaluasi.
Pembagian Peran dalam Pelaksanaan

• Melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan kesehatan masa


sebelum hamil di tingkat Provinsi
• Melakukan peningkatan kapasitas teknis dan manajemen tentang peayanan
kesehatan masa sebelum hamil bagi pengelola program di tingkat
provinsi.Membangun kemitraan dengan lintas sektor terkait di tingkat provinsi
untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
Menyediakan dan mendistribusikan pedoman dan media KIE pelayanan
Puskesmas kesehatan masa sebelum hamil
• Melakukan pencatatan dan pelaporan
• Melakukan monitoring dan evaluasi

• Membangun jejaring dan bekerjasama untuk mendukung pelaksanaan pelayanan


kesehatan masa sebelum hamil.
• Menggerakkan dan melaksanakan UKBM (posyandu, posbindu, poskesdes, dan
Lintas poskestren, UKS).
• Melaksanakan hasil kesepakatan yang sudah disepakati di tingkat pusat
Sektor
Buku Pedoman Calon Pengantin
Alur Pelaksanaan KIE Kespro bagi
Catin

Keteranga
n Draft Pedoman
Catin di luar Pelayanan
agama Islam, Kesehatan
pencatatan Sebelum Hamil
pernikahan di
kantor Catatan
Sipil Catatan
Sipil
ORMAS - Sosialisasi, Penggerakan
KEAGAMAAN
CATIN
- Koordinasi

KUA / LEMBAGA
KEAGAMAAN
PUSKESMAS

KURSUS
KELAS CATIN
PENGANTIN
- Pemeriksaa
n - Kie Catin
Kie Kesehatan - Pemeriksaa
Catin n
Kesehatan
HASIL YANG DIHARAPKAN

Dengan meningkatnya pengetahuan calon


pengantin dalam pengetahuan tentang Kesehatan
Reproduksi, akan:
1. Terlaksananya keadilan dan kesetaraan
gender di dalam pernikahan
2. Meningkatnya kesadaran pentingnya ANC
sedini mungkin.
3. Mengetahui tanda2 bahaya pada kehamilan,
persalinan dan nifas dan segera mencari
pertolongan tenaga kesehatan
4. Melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
Materi Kelas Catin

 Filosofi Pernikahan
 Persiapan Pranikah (fisik, gizi, organ reproduksi)
 Gender dan KDRT
 Organ Reproduksi
 Kehamilan ( hamil, bersalin, nifas, tanda-tanda
kehamilan, bahaya kehamilan, persalinan dll)
 KB
 IMS
 Infeksi Saluran Reproduksi
 HIV-AIDS
 Kanker Pada Perempuan
 Kehidupan seksual dan gangguan seksual pada laki-laki
dan perempuan
 Perlu ditambahkan materi kesehatan jiwa dan kesiapan
menjadi orang tua
LEGALITAS KELAS CATIN
 PP 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
 Permenkes no 97 tahun 2014 tentang Pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan,
Penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan kesehatan seksual
(Permenkes 97 ini juga memuat detil standar pelayanan SPM kab/Kota)
 Inpres No 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat
ROAD MAP Pelaksanaan
Kelas Catin di Jawa Timur

Tahap Tahap Tahap


Tahap Pengem Pengem Pengem
Awal bangan bangan bangan
Awal Lanjut Massif
TAHAP AWAL

Sosialisasi Kespro catin


dan Kelas Catin
Uji coba Awal Kelas
Catin

Evaluasi
TINGKAT PUSAT

 Dilakukan pada Maret 2017 dengan peserta Dinas


Kesehatan Provinsi dan Kabupaten serta PENYULUH
PERNIKAHAN dibawah Kementerian Agama (Jawa Timur
Agama Islam dan Budha )
 Orientasi Kespro catin Bagi Petugas Kesehatan pada
awal mei 2017
TINGKAT PROVINSI

 Pertemuan Orientasi Kespro Catin dan Kelas catin di


Provinsi Pada Juli 2017 dengan dana Dekon 2017
 Peserta

Dinas Kesehatan Kab/Kota,


Bimas Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Konghuchu
Perwakilan Ormas Keagamaan
Islam dan Budha tingkat Prov dan
Kab/Kota
SOSIALISASI TINGKAT
KAB/KOTA
 Dilakukan setelah orientasi tingkat Provinsi dengan
anggaran dari Dana Dekon 2017
 Dilakukan di 3 Kab/kota di Jawa Timur
 Mendorong inisiasi pembentukan dan pelaksanaan kelas
catin secara mandiri di Puskesmas dan lembaga agama
 Provinsi mensupport dalam bentuk Narasumber dengan
sumber dana Monev dana dekon dan APBD Prov.
Komponen Evaluasi

 Pengalaman Positif yang bisa dipertahankan dan


ditindaklanjuti
 Hambatan yang terjadi
 Potensi Peluang dan tantangan
 Prosentase pelaksanaan kelas catin dari lembaga
keagamaan yang telah di sosialisasi
 Pengembangan materi
 Sosialisasi tingkat Provinsi bagi
lembaga keagamaan (
pernikahan bagi agama non islam
dibawah naungan masing masing
gereja, keuskupan, wihara, pura
dll)
 Pelaksanaan kelas catin di 3 kab
awal dan kab kota lainnya di
jawa timur
 Mulai membangun jejaring untuk
penggerakan dengan ormas
keagamaan di tingkat kab/kota
dan lembaga lain termasuk
perusahaan swasta
 Pengembangan materi,
kurikulum untuk catin
 Membangun jaringan dengan
profesi yang terkait serta
organisasi profesi kesehatan
dan non kesehatan (Persagi,
IBI, Persakmi, Psikolog, Ahli
jiwa dll)
 Pengembangan materi dan
kurikulum untuk standarisasi
fasilitator dalam rangka
penyediaan tenaga fasilitator.
 Pelaksanaan kelas catin di di
seluruh kab kota di jawa timur
 Penambahan Puskesmas yang
melaksanakan kelas catin
 Tersediannya materi, kurikulum
dan modul untuk catin
 Pengembangan lanjutan materi
dan kurikulum untuk
standarisasi fasilitator dalam
rangka penyediaan tenaga
fasilitator.
 Terbangunnya jaringan dengan
profesi yang terkait serta organisasi
profesi kesehatan dan non
kesehatan (Persagi, IBI, Persakmi,
Psikolog, Ahli jiwa dll)
 Pengembangan standar dan prosedur
pelaksanaan kelas catin oleh
lembaga selain Puskesmas
 Terbangunnya jaringan dengan
lembaga dan perusahaan swasta
 Pengembangan sistem informasi
untuk pencatatan dan pelaporan
terintegrasi
 Tersedianya sistem informasi
terintegrasi yang stabil
 Semua kecamatan telah
mempunyai kelas catin yang
tersedia secara rutin
 Tersedianya materi dan
kurikulum untuk standarisasi
fasilitator dalam rangka
penyediaan tenaga fasilitator.
 Uji coba pelaksanaan kelas
catin oleh lembaga non
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai