Anda di halaman 1dari 33

Pertemuan VIII

IDENTIFIKASI DAN KUANTIFIKASI


TEKNIK EKSPERIMEN IDENTIFIKASI
ZAT ANORGANIK

Oleh
Dr. Eng. Dewi A. Iryani
Jurusan Teknik Kimia, Universitas
Lampung
Reaksi Basah
Uji dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.
Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
– Terbetuknya endapan
– Pembebasan gas
– Perubahan warna
Pembentukan endapan
Larutan jenuh merupakan suatu sistem kesetimbangan,
contoh :
AgCl  Ag+ + Cl-
Ini merupakan kesetimbangan heterogen karena AgCl
dalam bentuk padat, sedangkan Ag+ dan Cl- dalam
bentuk larutan
Hasil kali kelarutan :
Ks = [Ag+] [Cl-]

Bila Ks terlewati artinya kesetimbangan bergeser kearah


kanan, akan terbentuk endapan AgCl
Perubahan warna / Pembentukan
kompleks
• Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari
suatu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan
• Ion pusat adalah ion logam
• Ligan adalah ion atau melekul yang memiliki
pasangan elektron bebas
contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll
Perubahan warna/ Reaksi redoks

Copyright : hendri.apt@gmail.com 5
Perubahan kelarutan/ Pembentukan
kompleks
• Fenomena penting yang sering terjadi “bila
kompleks terbentuk adalah kenaikan
kelarutan”
• Banyak endapan bisa melarut karena
pembentukan kompleks
• Contoh :
– AgCN(s) + CN-  [Ag(CN)2]-
Penambangan CN berlebih menyebabkan endapan
berubah menjadi ion yang larut
Analisis Kation
• Cara yang dulu paling luas penggunaannya
adalah metoda H2S
• Kation dibagi menjadi 5 golongan :
– Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer
• Pb2+, Hg+, Ag+
– Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk endapan dengan
H2S
• Hg(2+), Bi2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn3+
– Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
• Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
– Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
• Ca2+, Sr2+, Ba2+
– Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan sebelumnya
• Mg, Na, NH4+, Li, H
Teori dasar analisis kation dengan
metode H2S :Reaksi pengendapan (1)

Ksp adalah tetapan kesetimbangan untuk


kelarutan suatu senyawa ionik yang sukar larut.
MmAn(s) m M+(aq) + n A-(aq)
Ksp = [M+]m [A-]n

Suatu larutan jenuh perak klorida mengandung


0,0015 g zat terlarut dalam 1 liter. Hitung Ksp,
bila diketahui Mr AgCl = 143,3 !
AgCl(s)Copyright : hendri.apt@gmail.com
Ag+(aq) + Cl-(aq) Ksp = [Ag+] [Cl-]8
Teori dasar analisis kation dengan
metode H2S :Reaksi pengendapan (2)
Prediksi terbentuknya endapan: Qsp vs Ksp

Harga Ksp, dapat dibandingkan dengan harga hasil kali


konsentrasi ion-ionnya, Qsp untuk mengetahui apakah larutan
sudah membentuk endapan atau belum.

Qsp = Ksp: pada saat larutan jenuh, tidak ada lagi solut yang akan terlarut.
Qsp > Ksp: endapan akan terbentuk.
Qsp< Ksp: Larutan belum jenuh, tidak ada endapan yang terbentuk.

Copyright : hendri.apt@gmail.com 9
Reaksi pengendapan H2S … (1)

Copyright : hendri.apt@gmail.com 10
Reaksi pengendapan H2S … (2)

pS .
25
20
15
10
5
0
0 10 20
Gb. Hubungan pS dan pH

Dalam suatu larutan yang mengandung 0,1 M CuSO4 dan 0,1 M MnSO4,
apa yang akan terjadi jika :
a). larutan diasamkan hingga pH 2, lalu dijenuhkan dengan gas H2S !
b). ditambah dengan larutan amonium sulfida dan pH dibuat 10 !
Diketahui : Ksp CuS = 1.10 -44; MnS = 1,4. 10-15
Copyright : Ksp
hendri.apt@gmail.com 11
Bagan Analisa Metode H2S
+ (NH4)2CO3 + Gol V (sisa)
NH4OH (pH 9,5)
+ (NH4)2S
+NH4OH +NH4Cl Gol IV
(pH 9)
+ H2S (pH 0,5)
Gol III

Sampel + HCl Gol II

Gol I

endapan

larutan
Bagan Analisis Kation Golongan I
KATION GOL. 1 Masukkan 0,5 ml larutan sampel yang akan dianalisis kedalam tabung reaksi, tambahkan tetes
demi tetes larutan HCl 6 M sampai tidak terbentuk kekeruhan lagi pada larutan tersebut (berarti
pengendapan sudah sempurna). Pipet larutan bagian atas dan pindahkan ke dalam tabung reaksi
yang lain (filtrat). Endapan yang terbentuk selanjutnya dicuci dengan beberapa tetes HCl 1M, dan
tambahkan larutan cucian tersebut kedalam larutan filtrate.

Larutan filtrat:
Endapan
Golongan I, II, III, IV, V.
Tambahkan 4 tetes H2O, panaskan tabung dalam water Analisislah filtrate ini dengan
batch dan kocok, sentrifius. Sebelum didinginkan, Prosedur 2.
dekanter larutannya ke dalam tabung reaksi yang lain
(filtrat). Cuci endapan dengan larutan filtrat yang akan
diselidiki lebih lanjut.

Endapan filtrat

Tambahkan 4 tetes NH4OH Tambahkan beberapa tetes


encer, pembentukan endapan K2CrO4, endapan kuning
hitam atau abu-abu membuktikan menunjukkan adanya Pb+2
adanya merkuri. Kocoklah
tabung, sentrifius. Decanter
larutannya.

Endapan Hitam filtrat :

HgNH2Cl, Hg Tambahkan larutan HNO3 6 M encer


kedalam filtrat sampai larutan bersifat
asam. Endapan putih menunjukkan
adanya Ag.
Bagan Analisis Kation
Golongan II

supernatan
presipitat
Prosedur 2. Pengendapan dan Pemisahan dari Golongan Tembaga dan Arsen

Larutan filtrate dari prosedur 1, atau sampel yang diketahui mengandung golongan II.

Panaskan filtrate yang akan dianalisis sampai volumenya 1 mL (1). Netralkan larutan dengan
penambahan NH4OH encer sampai larutan bersifat basa (uji dengan kertas lakmus). Buat larutan
sampai keasamaanya 0.3 M dengan penambahan HCl 1M tetes demi tetes, sampai warna kertas
metil violet berwarna hijau biru (2) atau lihat catatan (3) dibawah. Kemudian jenuhkan larutan
dengan menambahkan 1mL larutan tioasetamida 1M. Panaskan tabung reaksi dalam penangas air
selama 5 menit, biarkan sampai endapan tidak terbentuk lagi. Sentrifius dan dekantasi larutannya.
Cek pH 0,5; tambahkan 1 mL larutan tioasetamida 1M pada larutannya hasil dekantasi, panaskan
pada penangas air. Setelah tidak ada lagi endapan sentrifius dan decanter kembali larutannya,
gabungkan endapan yang terbentuk dengan endapan yang telah diperoleh sebelumnya.

Endapan Filtrat

HgS (hitam), CuS (hitam), Bi2S3 (coklat hitam), PbS (hitam), CdS Filtratnya digunakan
(kuning), As2S3-As2S5 (kuning), SnS (coklat-hitam), SnS2 untuk penyelidikan
(kuning), SbS5 (orange), golongan 2 ada. Cuci endapan dengan golongan III, IV, V.
beberapa tetes NH4Cl 1M dan air. Aduk dan dekantasi
larutannya. Pada endapan tambahkan 3 ml (NH2)S2 dan 7 tetes
air panas, panaskan dan aduk selama 1-2 menit. Sentrifius dan
dekantasi kembali. Cuci endapan dengan 6 tetes air. Campurkan
air cuciannya dengan filtrat.

Endapan Filtrat
Sub golongan tembaga Sub golongan Arsen diselidiki
diselidiki dengan Prosedur 3 dengan Prosedur 4.
Prosedur 3. Analisis dari Sub Golongan Tembaga

Endapan dari Prosedur 2 :

CuS, PbS, Bi2S3, HgS. Tambahakan 6 tetes HNO3 6M, 7-10 tetes air, panaskan
sampai mendidih, dan biarkan selama 1 menit, sentrifius dan tambahkan lagi HNO3
6M pada larutannya.

Endapan : Filtrat :
S, HgS. Pb+, Cu2+, Bi3+, Cd3+. Pindahkan kedalam krus,
tambahkan 3-4 tetes H2SO4 pekat, uapkan sampai
tidak ada asap putih, dinginkan dan tambahkan 10
tetes air. Aduk, lalu pindahkan ke dalam tabung
reaksi dan sentrifius.

Endapan putih menunjukkan adanya Pb.


Dekantasi larutannya, cuci endapan dengan 5 tetes
air dan 1 tetes H2SO4 encer dan masukkan air
cuciannya ke dalam filtrate (hasil dekanter).

Filtrat :
Endapan
Cu(NH3)42+ (biru), Cd(NH3)42+ pekatkan larutan
Sediakan Na2SnO2 SnCl2 dengan cara
hingga tinggal ± 1 ml. bagi menjadi 2 bagian:
menambahkan 2 tetes ke dalam tabung
dan menambahkan NaOH sampai (Tambahkan 5 tetes asam asetat 5M pada
endapannya larut kembali. Masukkan larutan, kemudian 2 tetes K2Fe(CN)6 0,2M.
larutan tersebut ke dalam endapan di Pembentukan endapan merah Cu2Fe(CN)6
atas, jika ada pembentukan endapan menunjukkan adanya Cu.
hitam berarti mengandung Bi. (Pada larutan lain tambahkan KCN sampai warna
larutan hilang, jenuhkan dengan H2S, pembentukan
endapan kuning menunjukkan adanya Cd.
Prosedur 4. Analisa dari Sub Golongan Arsen

Filtrate dari prosedur 2: AsS43-, SbS42-, SnS32-.

Tambahkan HCl 6M tetes demi tetes dan aduk sampai larutan bersifat netral atau cenderung
asam (tes dengan lakmus). Panaskan dan aduk. Endapan kuning dan jingga menunjukkan
adanya ketiga kation tersebut. Sentrifius dan dekantir larutannya (filtrate hasil produk
dekantasi dibuang). Cuci endapan, kemudian tambahkan 5 ml HCl pekat, panaskan perlahan-
lahan.

Endapan Filtrate

As2S5, tambahkan 10 tetes HNO3 16M. Sb3+, Sn4+. Didihkan larutan ini sampai semua
Aduk dan panaskan sampai mendidih H2S yang berlebih menguap. Bagilah larutan
selama 1 menit, kemudian sentrifius. menjadi dua bagian yaitu 1/3 bagian (a) dan 2/3
Buang endapan yang terbentuk. (b). kemudian larutan (a) tambahkan 0,1 g asam
Tambahkan 4 tetes AgNO3 0,2 M dan oksalat padat kemudian tambahkan 8-10 tetes
Na-asetat. Endapan merah kecoklatan air. Panaskan dan jenuhkan H2S (tioasetamida),
menunjukkan adanya arsen (As). endapan oranye, menunjukkan adanya ion Sb,
ke dalam larutan (b) tambahkan 1 tetes HgCl2
sampai larutannya jernih. Endapan putih atau
abu-abu menunjukkan adanya Sn.
Analisis kation Golongan III
Kation Pemisahan Identifikasi Keterangan
H2SO4  hidoksida K4Fe(CN)6 (biru
Fe2+ besi larut prusian)
Fe(SCN)63- (merah)

H2SO4  hidoksida + KSCN dalam alkohol


Co2+ Co lambat larut  kompleks
2-
perlu ditambah NaF  FeF63-
Co(SCN) (biru),
(tidak berwarna)
H2SO4  hidoksida Oksidasi Mn2+ 
Mn2+ Mn lambat laru MnO4- (ungu dg
NaBiO3)

+ NaOH  + asam nitrat +


Al3+ larut cromat  Cr2O72-
dan Cr3+ (jingga) + NH4(OH)
 endapan Al (putih)
Copyright : hendri.apt@gmail.com 19
Pengendapan dan Pemisahan Sub Golongan dari Golongan III
Filtrate dari prosedur 2 :

Mengandung kation golongan III, IV, V. Pekatkan volume larutan sehingga tinggal ± 1,5 ml;
tambahkan 2 tetes NH4Cl, kemudian NH4OH 6M sampai larutan bersifat basa (cek dengan lakmus).
Tambahkan 2 tetes NH4OH 15M, kemudian tambahkan 1 ml tioasetamida 1M. aduk dan panaskan
selama 5 menit. Sentrifius untuk melihat apakah pengendapan sudah sempurna.

Filtrate :
Endapan
Berisi kation golongan 4
Endapan CoS (hitam), NiS (hitam), FeS (hitam), Al(OH)3 (putih), CrO3
dan 5. Analisis dengan
(hijau), MnS (merah jambu), ZnS (putih), Fe(OH)3 (merah coklat). Cuci
Prosedur 7.
endapan tersebut dua kali dengan 5 tetes NH4asetat 1M dan beberapa tetes
air. Sentrifius dan buang air cucian. Endapannya ditambah 10 tetes HCl
12M, aduk dan panaskan selama 1 menit, tambahkan 3 tetes HNO3 16 M,
aduk dan panaskan sampai larutan jernih. Amati warna larutan dan
endapan yang terbentuk. Buat larutan menjadi basa dengan penambahan
basa kuat NaOH 8M, aduk. Kemudian tambahkan 2 tetes H2O2 3%, aduk
dan panaskan sampai mendidih selama 2 menit. Sentrifius dan dekantasi
larutannya.

Endapan : Filtrate :

Fe(OH)3 (merah), Co(OH)3 (hitam), Ni(OH)2 (hijau), MnO2 (hitam). Cuci CrO42-, Al(OH)42-, Al(OH)4-.
dua kali dengan air dingin dan buang air cuciannya. Pada endapan, Analisis dengan Prosedur 6.
tambahkan 20 tetes H2SO4 2M, aduk, panaskan selama 1 menit,
tambahkan 20 tetes H2SO4 2M, aduk dan panaskan selama 1 menit,
tambahkan 1 tetes H2O2 3%, lanjutkan pemanasan sampai endapan larut
seluruhnya. Tambahkan 10 tetes air, biarkan dingin. Bagi menjadi bagian
sama untuk uji keempat kation tersebut.
Sambungan dari halaman sebelumnya:
Endapan :
Fe(OH)3 (merah), Co(OH)3 (hitam), Ni(OH)2 (hijau), MnO2 (hitam).
Cuci dua kali dengan air dingin dan buang air cuciannya. Pada
endapan, tambahkan 20 tetes H2SO4 2M, aduk, panaskan selama 1
menit, tambahkan 20 tetes H2SO4 2M, aduk dan panaskan selama 1
menit, tambahkan 1 tetes H2O2 3%, lanjutkan pemanasan sampai
endapan larut seluruhnya. Tambahkan 10 tetes air, biarkan dingin.
Bagi menjadi bagian sama untuk uji keempat kation tersebut.

•Uji Fe
Tambahkan 1 atau 2 tetes KSCN 0,2M. larutan berwarna merah
karena terbentuknya Fe(SCN)63- menunjukkan adanya Fe. Uji Fe yang
lainnya yaitu dengan menambahkan 1 tetes K4Fe(CN)6. Pembentukan
endapan biru (biru prusia) membuktikan adanya Fe.

(b) Uji Co
Tambahkan NaF padat secukupnya, aduk, kemudian tambahkan 10-
20 tetes NH4SCN 1M dalam alcohol. Jika larutan berwarna biru
dengan terbentuknya Co(SCN)42- maka mengandung Co2+.

(c) Uji Ni
Tambahkan beberapa tetes NH4OH 15M (sampai larutan menjadi
basa) dan 3 tetes dimetil glioksim. Terbentuknya endapan merah
NiC8H14N4O4 menunjukkan adanya Ni.

(d) Uji Mn
Encerkan larutan, tambahkan 2 tetes HNO3 3M, aduk, kemudian
tambahkan beberapa butir NaBiO3, aduk dan biarkan selama 1
menit. Sentrifius. Larutan berwarna pink berubah menjadi ungu
dengan terbentuknya ion MnO4 menunjukkan adanya Mn.
Analisis Kation Golongan IV
• endapan dicuci + sedikit CH3COOH encer panas
•+ CH3C))NH4 dan K2Cr2O4 tetes demi tetes
• kocok dan didihkan
• endapan disaring dan cuci dengan air dingin
Endapan : Filtrat :
BaCrO4, kuning • + NH4OH hingga warna berubah
Larutkan dengan jinggakunig
HCl encer panas •Tambah alkohol 65% sama banyak
Uapkan sebagian Filtrat: Endapan:
sampai kering Tambahkan lagi SrCrO4, kuning
Uji untuk Ba : sedikit K2CrO4, Uji untuk Sr :
a. Pengendapan sentrifusa a. Endapan putih
kembali Uji untuk Ca : SrSO4
menjadi a. Endapan putih b. Nyala api
BaCrO4 kuning CaC2O4 merah
b. Reakksi nyala b. Nyala api,
api, hijau merah kuning
Analisis kation Golongan V
Kation Pemisahan Identifikasi Keterangan

+ Na2HPO4 keadaan + pereaksi magneson I / II


basa  MgNH4PO4 + NaOH  Mg(OH)2
Mg2+ (mengendap) (putih) mengadsorbsi
magneson (biru)

Tidak mengendap Uji nyala  nyala Na+


Na+
dengan pereaksi- (kuning), K+ (merah
,K+
pereaksi sebelumnya keunguan)
,NH4+
Gas NH4+ (bau amoniak)

Copyright : hendri.apt@gmail.com 23
Copyright : hendri.apt@gmail.com 24
Copyright : hendri.apt@gmail.com 25
Analisis Anion
Reaksi identifikasi Anion
A. Proses yang melibatkan identifikasi produk-
produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pengolahan dengan asam
(i) gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
(ii) Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
B. Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi
dalam larutan
(i) Reaksi pengendapan
(ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Reaksi Pembentukan Gas
(i) gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
 Karbonat, bikarbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, sianat
(ii) Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
 Termasuk golongan (i) dan fluorida,
heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat,
klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat,
heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosinat,
format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat
Copyright : hendri.apt@gmail.com 29
Reaksi lain
(i) Reaksi pengendapan
 Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, arsenat, kromat, dikromat, silikat,
heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat
(ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan
 Manganat, permanganat, kromat, dikromat
Copyright : hendri.apt@gmail.com 31
Analisis anion menurut Dobbins dan Ljung
Analisis anion menurut Duschak dan Sneed

Anda mungkin juga menyukai