Anda di halaman 1dari 40

BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA

Dian Mart Shoodiqin


Tujuan Pembelajaran
1. Membedakan besaran pokok dan besaran turunan.
2. Menjelaskan satuan besaran pokok dalam sistem
internasional.
3. Menentukan dimensi suatu besaran.
4. Menunjukkan manfaat dimensi dalam fisika.
5. Menerapkan masalah dimensional dalam pemecahan
masalah.
6. Menjelaskan pengertian angka penting dan
menerapkannya dalam penulisan hasil percobaan.
PENGUKURAN
Definisi Pengukuran

ACUAN/
PENGUKURAN PERBANDINGAN PATOKAN/
STANDAR/
SATUAN

-PANJANG
-MASSA
-WAKTU
-DLL
Alat Ukur Panjang

• Mistar/penggaris/meteran
• Jangka sorong
• Mikrometer skrup
Mistar/penggaris/meteran

Mistar/penggaris/meteran
• Skala terkecil 1 mm
• Ketelitian = 0,5 x skala terkecil
= 0, 5 mm
Jangka Sorong

Terdiri atas:
1. rahang tetap
2. rahang geser pengukur
diameter luar
3. rahang geser pengukur • Skala terkecil 0,1 mm
diameter dalam
• Ketelitian 0,05 mm
4. skrup/pengunci
5. skala utama
6. skala nonius
Cara Mengukur dengan Jangka Sorong

ANIMASI
Latihan Soal

• Berapakah
pembacaan
jangka sorong
berikut ini?

skala utama
dan
skala nonius
berimpit
Skala utama = 4,70 cm (segaris)

Skala nonius = 0,4 mm = 0, 04 cm


+
Pembacaan = 4,74 cm
Mikrometer Skrup

Terdiri atas:
1. Poros/rahang tetap
2. Poros geser/putar • Skala terkecil 0,01 mm
3. Skala utama
• Ketelitian 0,005 mm
4. Skala nonius
5. Pemutar
6. Pengunci
Cara Mengukur dengan Mikrometer Sekrup

ANIMASI
Latihan Soal
• Berapakah nilai yang ditunjukkan oleh mikrometer ini?
skala nonius yang terdekat
di bawah perpanjangan sumbu skala utama

Skala utama = 2,50 mm


Skala nonius = 0, 11 mm
+
Pembacaan = 2,61 mm
Alat Ukur Waktu (Stopwatch)

• Skala terkecil 0,1 detik


• Ketelitian 0,05 detik
Ketidakpastian dalam Pengukuran
PENGUKURAN
YANG AKURAT
AKURASI PRESISI
DAN TEPAT
KETELEDORAN

KESALAHAN ACAK
KESALAHAN (RAMBANG)

KESALAHAN
SISTEMATIS
Penyebab kesalahan sistematis:

 Kesalahan kalibrasi (faktor alat ukur)


 Kesalahan titik nol
 Kondisi lingkungan
 Kesalahan arah pandang (paralaks)

 Kesalahan komponen lain (kelelahan alat)


Melaporkan Hasil Pengukuran
x  x0  x
x = nilai pendekatan
x 0 = nilai benar
Δx=ketidakpastian
1
  skala terkecil  pengukuran 1 kali
ketidakpas tian   2
nilai maksimum - rerata  pengukuran n kali
x=(2,35±0,05) cm
Artinya nilai benar (panjang pensil)
berada di sekitar 2,35 cm, yaitu di
antara:
2,30 cm < x< 2,40 cm
Latihan Soal

Tentukan hasil pengukuran


mistar di samping lengkap
dengan ketelitiannya!

Jawab:
L=(1,60±0,05) cm
ANGKA PENTING

ANGKA ANGKA HASIL


PENTING PENGUKURAN

ANGKA EKSAK
+
SATU ANGKA TAKSIRAN
Aturan Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
523 →tiga angka penting
76893 →lima angka penting
670000000000 →dua angka penting
98460000 →empat angka penting
2. Semua angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol
termasuk angka penting.
102 →tiga angka penting
500108 →enam angka penting
3. Semua angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang
pertama adalah bukan angka penting. Dengan kata lain,
semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik
desimal adalah bukan angka penting.
0,0000068 →dua angka penting
0578 →tiga angka penting
4. Semua angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan
tanda desimal adalah angka penting.
4560, →empat angka penting
30000, →lima angka penting
5. Semua angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda
desimal adalah angka penting.
65,000 →lima angka penting
7,00 →tiga angka penting
6. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan
seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan
akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas
apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting
atau bukan.

Bilangan Notasi Ilmiah Jumlah Angka


Penting
0,00504 5,04 x 10-3 3
0,005040 5,040 x 10-3 4
0,0050400 5,0400 x 10-3 5
710 7,1 x102 2
710, 7,10 x102 3
710,0 7,100 x102 4
Aturan Pembulatan Angka Penting

1. Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan


kurang dari 5, maka angka terkanan dari angka yang
mendahuluinya tetap (dibulatkan ke bawah).
735,5481 → 735,5
5,431527 → 5,43

2. Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih


dari 5 atau angka 5 diikuti oleh angka-angka bukan nol
semua, maka angka terkanan dari angka yang
mendahuluinya bertambah dengan satu (dibulatkan ke
atas).
75,5981 → 75,6
5,435527 → 5,44
3. Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan sama
dengan 5 atau angka 5 diikuti oleh angka-angka nol
semua, maka angka terkanan dari angka yang
mendahuluinya tetap jika angka tersebut genap, dan
bertambah satu jika angka tersebut ganjil.

5,425 atau 5,42500 → 5,42


5,435 atau 5,4350000000 → 5,44
Berhitung dengan Angka Penting
 Pada penjumlahan dan pengurangan angka
penting, hasilnya hanya boleh mengandung satu
angka taksiran.
45, 28 5, 23
746,3482 1,36457
 
791, 6282 3,86543
dibulatkan dibulatkan

791,63 3,87
• Pada perkalian dan pembagian angka penting,
hasilnya hanya boleh memiliki bilangan sebanyak angka
dengan jumlah angka penting paling sedikit yang
digunakan dalam perkalian atau pembagian tersebut.
5, 48  tiga angka penting

40,353  lima angka penting


x
221,13444  tiga angka penting
dibulatkan 221
56, 790  lima angka penting
2,304  empat angka penting
:
24, 6484375  empat angka penting
dibulatkan 24,65
• Pada perkalian atau pembagian antara bilangan penting
dengan bilangan eksak/pasti, hasilnya hanya boleh
memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting
pada bilangan penting.
Contoh:
Rudi memiliki 9 buah pensil identik yang panjangnya 10,52
cm. Panjang total dari kesembilan pensil tersebut yaitu

10,52  bilangan penting (4 ap)


9  bilangan eksak
x
94,68 cm  4 ap
Latihan Soal

a. 2,345 + 9,07 =11 ,415→11, 42 (4 ap)


b. 4,5 – 2,349 = 2,151 →2,2 (2 ap)
c. 476,56 + 0,041 - 20,0 = 456,601 → 456,6 (4 ap)
d. 95,46 x 2,7= (9,546 x 101) x 2,7
= 25,7742 x 101 →2,6 x 102 (2 ap)
e. 57,2 : 234,5 = ( 5,72 x 101) : (2,345 x 102
=2,439232 x 10-1 → 2,44 x 10-1 (3 ap)
6 8
4,7 x 10 m + 6,486 x 10 m
f. 21 22
5,27 x 10 s - 0,08 x 10 s
8 8
0,047 x 10 m + 6,486 x 10 m
 21 21
5,27 x 10 s - 0,8 x 10 s
8
6,533 x 10 m
 21
4,5x 10 s
 1, 5 x 10 -13
m/s
BESARAN DAN SATUAN

BESARAN
SECARA
KONSEPTUAL

POKOK TURUNAN
Besaran Pokok Berdimensi (Pa-Ma-Wa-Su-Ku-In-Ju)

Besaran Pokok Tak Berdimensi


No. Besaran Pokok Satuan Singkatan
1 Sudut Datar Radian rad
2 Sudut Ruang Steradian sr
Sistem Internasional

Panjang
• Satuan SI: meter (m)
• 1 m = 1 650 761,73kali panjang gelombang sinar jingga
yang dipancarkan oleh atom-atom Kr-86 di dalam ruang
hampa pada suatu loncatan listrik
• 1 m = jarak tempuh cahaya dalam vakum selama selang
waktu 1/299 792 458 sekon
Massa
• Satuan SI: kilogram (kg)
• 1 kg = massa sebuah silinder platina-iridium yang disimpan di
lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional

Waktu
• Satuan SI: sekon (s)/detik
• 1 sekon = selang waktu yang diperlukan atom sesium-133
untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam
transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya
Dimensi Suatu Besaran
Latihan Soal

• Carilah dimensi dari:


p= momentum=(massa) x (kecepatan)!

 Jawab:

massa=  M 
kecepatan=  L T 
-1

momentum=  M  L  T 
-1
PENUTUP
Belajarlah dari masa
lalu, hiduplah untuk
masa depan.
Yang terpenting adalah
tidak berhenti
bertanya.
(ALBERT EINSTEIN)

Anda mungkin juga menyukai