Anda di halaman 1dari 48

MINI PROJECT

KARAKTERISTIK STATUS GIZI


BALITA DI POSYANDU WILAYAH
KERJA PUSKESMAS CITRA
MEDIKA KOTA LUBUK LINGGAU
TAHUN 2019

Dokter Pendamping:
dr. Dwiyana Sulistia Ningrum.
BAB I
Gizi Lebih

Gizi Baik

Asupan Gizi kurang


makanan
Gizi Buruk Aku harus datang

STATUS dan ditimbang tiap


bulan ya bunda …

GIZI
Kebutuhan Jumlah Balita dengan Gizi
zat gizi kurang di Puskesmas Citra
Medika meningkat dari tahun
2013 hanya sebanyak 3 orang
Di Indonesia, prevalensi balita menjadi 12 orang di tahun 2017
gizi kurang 13,9% di tahun 2013
dan di Sumatera Selatan
meingkat menjadi 18 %
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik
• Ciri atau sifat yang berkemampuan untuk memperbaiki
kualitas hidup (KBBI)

Karakteristik
Balita

Usia Toddler (1-<3 tahun)

Usia Pra Sekolah (3-5 tahun)


Status Gizi
• Keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi
• Keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2009).
Klasifikasi Status Gizi
Gizi lebih > 2.0 SD baku WHO-NCHS
BB/U
Gizi baik -2.0 SD s.d. +2.0 SD
Gizi kurang <-2.0 SD
Gizi buruk <-3.0 SD

Normal > -2.0 SD baku WHO-NCHS


TB/U
Pendek (Stunted) < -2.0 SD

Gemuk >2.0 SD baku WHO-NCHS


BB/TB Normal -2.0 SD s.d. +2.0 SD
Kurus/Wasted <-2.0 SD
Sangat kurus < 3.0 SD
Gizi kurang

Status gizi berdasarkan indeks BB per usia (BB/U)kurang dari -3 SD


Ssampai – 2 SD

Tidak seimbangnya antara asupan dan kebutuhan protein

Gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbang zat


gizi yang berpengaruh kepada aktivitas fisik, proses berfikir dan
kehidupan
Faktor Risiko Penyebab Gizi Kurang

Masyarakat Keluarga Individu

• Ketahanan • Tingkat • Usia


pangan pengetahuan • Jarak kelahiran
• Pelayanan • Pendidikan • ASI ekslusif
kesehatan • Pendapatan • Penyakit infeksi
• Pekerjaan • Riwayat berat
• Sanitasi lahir
lingkungan • Riwayat imunisasi
Penilaian Status Gizi

Naik
Penilaian BB/U
Antopometri Tidak Naik

Bawah Garis
Merah
Indikator Status Gizi Berdasarkan BB/U

Indeks Kategori status gizi Ambang batas (Zscore)

Gizi Buruk ≤3 SD
Berat Badan Gizi Kurang -3 SD sampai ≤2 SD
menurut Umur
Gizi Normal -2 -2 SD sampai 2 SD
(BB/U)
Gizi Lebih >2 SD
Tanda Dan Gejala Gizi Kurang Dampak Gizi Kurang

• BB anak lebih rendah • Dampak jangka pendek :


dibanding anak seusianya • Apatis
• Rambut kusam dan kering • Gangguan bicara (kurang
• Pucat bergaul)
• Bibir dan mulut bengkak • Dampak jangka panjang :
• Penurunan IQ
• Penurunan kognitif
• Gangguan pemusatan pikiran
• Kurang percaya diri
• GIZI BURUK
Pencegahan Gizi Kurang

Timbang balita tiap bulan ke posyandu untuk memantau BB anak

Berikan ASI Eksklusif

Suplementasi zat gizi mikro

Suplementasi zat gizi mikro


PENANGANAN GIZI KURANG

Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Menjadikan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

Gerakan SIAGA GADA


BALITA
KEBUTUHAN Utama PROSES
Pengertian Tumbuh Kembang Balita
Tumbang
• Balita adalah istilah umum • Meningkatnya berat badan • Pemenuhan Kebutuhan Gizi
bagi anak usia 1-<3 tahun dan tinggi badan. (ASUH)
(batita) dan anak prasekolah • Bertambahnya ukuran • Pemenuhan Kebutuhan
(3-5 tahun) lingkar kepala. Emosi Dan Kasih Sayang
• Muncul dan bertambahnya (ASIH)
gigi dan geraham. • Pemenuhan Kebutuhan
• Menguatnya tulang dan Stimulasi Dini (ASAH)
membesarnya otot-otot.
• Bertambahnya organ-organ
tubuh lainnya, seperti
rambut, kuku, dan
sebagainya.
BAB III
Profil Puskesmas
BAB III
PROFIL PUSKESMAS
Gambaran Umum : Puskesmas Citra Medika terletak di Kecamatan
Lubuklinggau Timur I tepatnya di Kelurahan Taba Jemekeh.

Letak Geografi : Wilayah kerja Puskesmas Citra Medika meliputi 8 kelurahan


dengan luas wilayah kerja 1390,41 Ha/13,90 km2.

Keadaan Demografi : Wilayah kerja Puskesmas Citra Medika meliputi 8 kelurahan


dengan total jumlah penduduk 32.558 jiwa, yang terbagi dalam 16.347 jiwa
berjenis kelamin laki-laki dan 16.211 jiwa sisanya perempuan.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR), dan Keluarga Berencana (KB)
2. Pelayanan Kesehatan Umum
3. Klinik Pelayanan Kesehatan Gigi (BP Gigi)
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Imunisasi
6. Promkes dan Pemberdayaan Kesehatan
7. Laboratorium
8. Penyuluhan Kesehatan
9. BATRA
10. dan Lain-lain
Ketenagaan

Pimpinan Puskesmas dijabat oleh : dr. Dwiyana Sulistia Ningrum


dan dibantu oleh 1 orang dokter umum, dan 1 orang dokter gigi, 1 orang
tenaga administrator kesehatan, 28 orang perawat, 1 orang perawat gigi,
24 orang bidan, 1 orang apoteker, 2 orang asisten apoteker, 1 orang
sanitarian, 2 orang petugas gizi, 1 orang tenaga rekam medik.
Data Kasus Gizi Kurang :

Jumlah balita dengan gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Citra


Medika tahun 2018 ada sebanyak 20 balita, yaitu 1 balita di Kelurahan
Taba Koji, 7 balita di Kelurahan Taba Jemekeh, 1 balita di Kelurahan Batu
Urip Taba, 1 balita di Kelurahan Watervang, 1 balita di Kelurahan
Majapahit, 6 balita di Kelurahan Air Kuti, 3 balita di Kelurahan Nikan Jaya,
dan 0 balita di Kelurahan Taba Lestari.
BAB IV
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB IV
Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan desain penelitian berupa cross sectional
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan sejak pencarian dan penentuan judul pada
bulan November tahun 2018 hingga pembuatan laporan hasil
penelitian pada bulan Maret tahun 2019. Pengumpulandata
penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2019.

Penelitian dilakukan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas


Citra Medika Lubuklinggau.
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
• Seluruh balita yang datang ke posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Citra
Medika

• Dengan metode consecutive sampling, yakni dengan memasukkan


ibu yang membawa balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Citra Medika.
Kriteria Inklusi :
Balita usia 12 – 59 bulan yang datang ke Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Citra Medika.

Kriteria Eksklusi :
Jenis Data Penelitian
Data Primer
merupakan data yang diperoleh dari ibu balita dengan metode
wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner tertutup. Data-
data tersebut adalah :
karakteristik balita (usia, jenis kelamin, BB sekarang, TB sekarang, status
imunisasi dan riwayat penyakit satu bulan terakhir)

karakteristik ibu balita (pekerjaan ibu, pendidikan ibu, jumlah


pendapatan keluarga).
Pengolahan Data dan Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan bantuan SPSS (Statistical


Product and Service Solution) melalui tahapan editing, coding, entry dan
cleaning data.

Jenis analisa yang dilakukan adalah analisa univariat. Yang dilakukan


secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel frekuensi tentang karakteristik
anak balita, karakteristik ibu, dan status gizi serta distribusi frekuensi
karakteristik anak dan ibu balita berdasarkan status gizi.
Definisi Operasional
•VARIABEL : STATUS GIZI
DEFINISI OPERASIONAL : Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk balita yang
dilihat dari skor-Z dengan indeks BB/U yang dihitung dengan menggunakan KMS (Kartu
Menuju Sehat).
KATEGORI : 1. Gizi kurang
2. Gizi baik
3. Gizi lebih

VARIABEL : JENIS KELAMIN


DEFINISI OPERASIONAL : Balita yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
KATEGORI : 1. Perempuan
2. Laki-Laki
VARIABEL : UMUR ANAK BALITA
DEFINISI OPERASIONAL : Usia individu mulai dari dilahirkan sampai dengan
pengambilan data.

VARIABEL : STATUS IMUNISASI


DEFINISI OPERASIONAL : Kelengkapan lima jenis imunisasi yang diwajibkan untuk
balita atau biasa disebut Lima Imunisasi Dasar Lengkap, yaitu BCG, DPT, Polio,
Hepatitis B, dan Campak.
KATEGORI : 1. Lengkap
2. Tidak Lengkap
VARIABEL : Penyakit yang diderita 1 bulan terakhir
DEFINISI OPERASIONAL : Penyakit yang dialami oleh balita dalam 1 bulan
terakhir pada saat pengambilan data.
KATEGORI : 1. ISPA
2. TBC
3. Penyakit Kulit
4. Gastroenteritis
5. Cacingan
6. Lainnya
VARIABEL : Pendidikan Ibu
DEFINISI : Jenjang pendidikan formal ibu yang pernah diikuti sampai lulus
KATEGORI : 1. Tamat SD
2. Tamat SMP
3. Tamat SMA
4. DIII/Sarjana/S2
VARIABEL : Pekerjaan Ibu
DEFINISI : Pekerjaan yang dilakukan ibu baik di dalam maupun di luar rumah
untuk membantu penghasilan keluarga
KATEGORI : 1. Tidak Bekerja / IRT
2. Bekerja
VARIABEL : Pendapatan keluarga
DEFINISI : Jumlah pendapatan keluarga (suami dan istri) perbulan
KATEGORI : 1. < 1 Juta
2. 1 Juta – 3 Juta
3. 3 Juta – 5 Juta
4. > 5 Juta
BAB V
HASIL DAN
PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN • Tingkat pendidikan yang rendahmemengaruhi penerimaan informasi
sehingga tingkat pengetahuan gizinya juga terbatas.
Posyandu wilayah kerja Puskesmas Citra
Medika pada bulan Februari 2019. • Orang yang berpendidikan lebih tinggi  cenderung memilih makanan yang
lebih baik dalam jumlah dan mutunya.

Hasil penelitian akan dideskripsikan sbb : • Kurangnya pendidikan  menyebabkan anak tidak suka makan  kondisi
kekurangan energi protein

2. Pendidikan Ibu dan Balita


Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
• Sesuai dengan teori kesehatan dan gizi, pendidikan memengaruhi
Ibu kualitas gizi anak.
Tamat SD 11 11,8
• Ketika pendidikan orang tua rendah, maka pengetahuan mereka
Tamat SMP 27 29
terhadap kesehatan dan gizi menjadi rendah
Tamat SMA 46 49,5
DIII/Sarjana/S 9 9,7
2
Jumlah 93 100
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan
pendidikan ibu yang paling banyak, yaitu tamat SMA
seperti yang terdapat pada diagram berikut.

Pendidikan Ibu Balita

Pendidikan tamat SMA  pendidikan yang cukup


9, 10% 11, 12%
tinggi  menunjukkan bahwa dari pendidikan ibu
yang cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Citra
Medika ini dapat dijadikan gambaran bahwa balita
gizi kurang berjumlah sedikit.
27, 29%

46, 49%

Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA DIII/S1/S2


Pekerjaan Ibu Balita
Berdasark distribusi pekerjaan ditemukan lebih banyak
yaitu 50 (53,8%). Sedangkan untuk ibu yang bekerja ada
43 ibu (46,2%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Pekerjaan Ibu Balita dilakukan oleh Bumi (2005), menyatakan bahwa anak
yang memiliki ibu tidak bekerja memiliki status gizi yang
Pekerjaan Ibu Frekuensi Presentase (%) lebih baik dibandingkan anak balita yang memiliki ibu
bekerja (Bumi, 2005).
TidakBekerja/IR 50 53,8
T
Hal ini juga didukung oleh penelitian Masdiarti (2000)
Bekerja 43 46,2 bahwa anak yang berstatus gizi baik banyak ditemukan
Jumlah 93 100 pada ibu bukan pekerja (43,24%) dibandingkan dengan
kelompok ibu pekerja (40,54%)
3. Pendapatan Keluarga 4. Usia dan Balita
Pendapatan Frekuensi Presentase (%) Usia Balita Frekuensi Presentase (%)
Keluarga
< 1 juta 20 21,5 13 – 24 bulan 33 35,5

1 – 3 juta 54 58
3 – 5 juta 17 18,3 25 – 36 bulan 30 32,2

>5 juta 2 2,2


37 – 48 bulan 18 19,4
Jumlah 93 100

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, untuk distribusi pendapatan keluarga 49 – 59 bulan 12 12,9
1 – 3 juta ditemukan lebih banyak yaitu 54 (58%). Selanjutnya dengan gaji < 1
juta, 3 – 5 juta, dan > 5 juta masing-masing ada 20 (21,5%); 17 (18,3%); dan 2
(2,2%).
Jumlah 93 100
Jenis Kelamin Balita
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, untuk
distribusi usia 13 – 24 bulan ditemukan lebih JenisKelaminBalita Frekuensi Presentase (%)
banyak yaitu 33 (35,5%). Selanjutnya usia 25 – 36
bulan, 37 – 48 bulan, dan 49 – 59 masing-masing
ada 30 (32,2%); 18 (19,4%); dan 12 (12,9%).
Laki-laki 44 47,3

Perempuan 49 52,7

Anak balita merupakan kelompok umur yang


paling rentan menderita gizi kurang karena sedang
dalam masa pertumbuhan sehingga memerlukan Jumlah 93 100

asupan gizi yang memadai baik kualitas maupun


kuantitasnya.
1.Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, untuk
distribusi pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga 49 49
(52,7%). Sedangkan untuk ibu yang bekerja ada 44
49
ibu (47,3%). 48
47

2.Tingkat kebutuhan pada anak laki-laki lebih banyak 46


44
45
jika dibandingkan dengan perempuan. 44
43

3. Berdasarkan penelitian ini didapatkan jumlah 42


41
balita perempuan lebih banyak seperti yang terdapat Jenis Kelamin
pada diagram berikut. Laki-laki Perempuan

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang


dilakukan oleh Suryono dan Supardi (2004)
menyatakan bahwa jumlah anak balita yang
mengalami KEP maupun Non-KEP mayoritas adalah
perempuan (58,5%).
Penyakit yang Dialami Balita

Penyakit yang DialamiBalita Frekuensi Presentase (%)


ISPA 57 61,3
Gastroenteritis 27 29
PenyakitKulit 5 5,4
Kecacingan 2 2,15
PenyakitLainnya 2 2,15
Jumlah 93 100

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, untuk


distribusi penyakit ISPA ditemukan lebih banyak
yaitu 57 (61,3%).
gastroenteritis, penyakit kulit, kecacingan, dan
penyakit lainnya masing-masing ada 27 (29%); 5
(5,4%); 2 (2,15%); dan 2 (2,15%).
Status Imunisasi Balita
Status Frekuensi Presentase (%)
ImunisasiBalita
Lengkap 87 93,5
TidakLengkap 6 6,5
Jumlah 93 100 - Hal ini karena penyakit infeksi dan fungsi kekebalan tubuh
saling berhubungan erat satu sama lain, danpada akhirnya akan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, untuk mempengaruhi status gizi.
distribusi balita dengan status imunisasi lengkap
ditemukan lebih banyak yaitu 87 (93,5%). Sedangkan - Penelitian case control di Bangladesh jugamenemukan bahwa
yang tidak lengkap ada 6 balita (6,5%). anak dengan imunisasi tidak lengkap 2 kali lebihberisiko
mengalami stunting, berat badan kurang dan gizi
kurangdibandingkan dengan anak yang diimunisasi lengkap
(Chakraborty, 2011).
Status Gizi Balita Makanan Tambahan Balita adalah suplementasi
Status GiziBalita Frekuensi Presentase (%) gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk
GiziLebih 1 1,1 biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi
GiziBaik 74 79,6
dengan vitamin dan mineral yang diberikan
kepada bayi dan anak balita usia 6 - 59 bulan
GiziKurang 18 19,4
dengan kategori kurus.
Jumlah 93 100
Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan
tambahan ini digunakan bersama Makanan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, untuk balita gizi
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
baik ditemukan lebih banyak yaitu 74 (79,6%). Sedangkan
gizi kurang ada 18 balita (19,4%) dan gizi lebih ada 1 balita
(1,1%).
Secara umum balita gizi baik  didapatkan paling banyak,
namun akan lebih baik jika Puskesmas Citra Medika dapat
mengurangi bahkan menghilangkan angka balita gizi kurang.

Gambar. Makanan tambahan balita


• Tiap kemasan primer (4 keping/40 gram) Makanan
Tambahan Balita mengandung minimum 160 Kalori, 3,2-4,8
gram protein, 4-7,2 gram lemak. Makanan Tambahan Balita
diperkaya dengan 10 macam vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B3,
B6, B12, Asam Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Iodium,
Seng, Kalsium, Natrium, Selenium, Fosfor).
• Karakteristik produk dengan bentuk biskuit yang pada
permukaan atasnya tercantum tulisan “MT Balita”,
tekstur/konsistensi renyah, bila dicampur dengan cairan Setelah diberikan makanan tambahan balita proses
menjadi lembut, dengan berat rata-rata 10 gram/keping, evaluasi juga berperan penting. Evaluasi yang perlu dilakukan
warna biskuit sesuai dengan hasil proses pengolahan yang mencakup aspek kegiatan maupun hasil kegiatan untuk dapat
menjawab apakah kegiatan pemberian MT telah berjalan dengan
normal (tidak gosong).
baik dan dapat meningkatkan status gizi sasaran sesuai yang
• Biskuit ini juga dikemas dengan baik. Setiap 4 (empat) diharapkan.
keping biskuit dikemas dalam 1 (satu) kemasan primer Penambahan BB balita dicatat setiap bulan. Perkembangan
(berat 40 gram). status gizibalita (BB/PB atau BB/TB) dicatat selama
pelaksanaan pemberian MT. melakukan pemeriksaan dan
• Pemberian Makanan Tambahan kepada balita gizi kurang
mengukur BB, TB, dan IMT balita, mengidentifikasi faktor
sangat perlu dilakukan secara benar sesuai aturan risiko,
konsumsi yang dianjurkan.
Program ini diharapkan angka
balita gizi kurang di Puskesmas Citra
Medika dapat berkurang dan hingga
Memberikan informasi bagaimana tindak lanjut balita gizi kurang, semua balita di wilayah kerja ini dapat
mencatat hasil pemeriksaan dalam form, dan membuat laporan memiliki status gizi yang baik.
pelaksanaan kegiatan beserta follow up kegiatannya.
 melakukan kunjungan
rumah/menghubungi via telepon pada
balita gizi kurang melalui
Kerja sama lintas sektor juga dapat dioptimalkan melalui lurah/kader/tokoh masyarakat untuk
pertemuan kader  melakukan monitoring apakah terdapat surveilans gizi, melakukan evaluasi
peningkatan status gizi bagi pasien yang sudah mengkonsumsi PMT penyebab pasien tidak mengambil PMT
selama 3 bulan.
 melakukan monitoring apakah
terdapat peningkatan status gizi bagi
pasien yang sudah mengkonsumsi PMT
selama 3 bulan.
Program ini diharapkan angka balita gizi
kurang di Puskesmas Citra Medika.
BAB VI
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah 1. Didapatkan status gizi balita di


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang karakteristik posyandu wilayah kerja Puskesmas
dilakukan tentang karakteristik status gizi balita di posyandu Citra Medika Kota Lubuklinggau,
status gizi balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Citra yaitu sebanyak 18 balita (19.4%)
wilayah kerja Puskesmas Citra Medika Kota Lubuk linggau dapat yang mengalami gizi kurang, 74
Medika Kota Lubuk linggau dapat disimpulkan: balita (79.6%) gizi baik, dan 1 balita
disimpulkan: (1.1%) yang mengalami gizi lebih.

2. Didapatkan usia balita di 3. Didapatkan karakteristik balita 4. Didapatkan pendidikan ibu balita
posyandu wilayah kerja Puskesmas berdasarkan berat badan dan tinggi di posyandu wilayah kerja
Citra Medika Kota Lubuklinggau badan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Citra Medika Kota
berkisar antara 12 bulan sampai 57 Puskesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau, yaitu sebanyak 11 ibu
bulan. Lubuklinggau, dimana berat badan (11.8%) tamat SD, 27 ibu (29.0%)
balita berkisar antara 8-20 kg, tamat SMP, 46 ibu (49.5%) tamat
sedangkan tinggi badan berkisar SMA, dan 9 ibu (9.7%) tamat
antara 65-111 cm. D3/Sarjana.
KESIMPULAN DAN SARAN

6. Didapatkan pendapatan keluarga 7. Didapatkan penyakit yang


di posyandu wilayah kerja diderita balita dalam 1 bulan
5. Didapatkan pekerjaan ibu balita Puskesmas Citra Medika Kota Lubuk terakhir di posyandu wilayah kerja
di posyandu wilayah kerja linggau, yaitu sebanyak 20 keluarga Puskesmas Citra Medika Kota
Puskesmas Citra Medika Kota (21.5%) dengan pendapatan kurang Lubuklinggau, yaitu sebanyak 57
Lubuklinggau, yaitu sebanyak 50 ibu dari 1 juta rupiah, sebanyak 54 balita (61.3%) mengalami ISPA, 5
(53.8%) tidak bekerja/Ibu Rumah keluarga (58.1%) dengan balita (5.4%) mengalami penyakit
Tangga, sedangkan 43 ibu (46.2%) pendapatan antara 1-3 juta rupiah, kulit, 27 balita (29.0%) mengalami
bekerja. sebanyak 17 keluarga (18.3%) penyakit gastroenteritis, 2 balita
dengan pendapatan antara 3-5 juta (2.2%) mengalami kecacingan, dan 2
rupiah, dan sebanyak 2 keluarga balita (2.2%) mengalami penyakit
(2.2%) dengan pendapatan lebih lain yang tidak disebutkan dalam
dari 5 juta rupiah. kuesioner.
KESIMPULAN DAN SARAN
5. Didapatkan pekerjaan ibu balita 6. Didapatkan pendapatan keluarga 7. Didapatkan penyakit yang
di posyandu wilayah kerja di posyandu wilayah kerja diderita balita dalam 1 bulan
Puskesmas Citra Medika Kota Puskesmas Citra Medika Kota Lubuk terakhir di posyandu wilayah kerja
Lubuklinggau, yaitu sebanyak 50 ibu linggau, yaitu sebanyak 20 keluarga Puskesmas Citra Medika Kota
(53.8%) tidak bekerja/Ibu Rumah (21.5%) dengan pendapatan kurang Lubuklinggau, yaitu sebanyak 57
Tangga, sedangkan 43 ibu (46.2%) dari 1 juta rupiah, sebanyak 54 balita (61.3%) mengalami ISPA, 5
bekerja. keluarga (58.1%) dengan balita (5.4%) mengalami penyakit
pendapatan antara 1-3 juta rupiah, kulit, 27 balita (29.0%) mengalami
sebanyak 17 keluarga (18.3%) penyakit gastroenteritis, 2 balita
dengan pendapatan antara 3-5 juta (2.2%) mengalami kecacingan, dan 2
rupiah, dan sebanyak 2 keluarga balita (2.2%) mengalami penyakit
(2.2%) dengan pendapatan lebih lain yang tidak disebutkan dalam
dari 5 juta rupiah. kuesioner.

8. Didapatkan status imunisasi balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau, yaitu
sebanyak 6 balita (6.5%) dalam status imunisasi tidak lengkap atau tidak sesuai umur, sedangkan sebanyak 87 balita
(93.5%) memiliki status imunisasi lengkap.
SARAN
Dari hasil penelitin ini, beberapa saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Bagi Puskesmas Citra Medika Kota Lubuk linggau :


Mengadakan penyuluhan dengan memasukan materi mengenai cara pemberian makan
balita, zat gizi yang terkandung dalam makanan, asupan makanan yang seharusnya
terpenuhi untuk mencegah penyakit infeksi dan gangguan pertumbuhan balita.

2. Bagi Ibu Balita


Ibu lebih rutin mencara informasi tentang pemenuhan zat gizi balita, manfaat zat gizi balita
dan tanda - tanda gangguan pertumbuhan balita.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat melakukan penelitian mengenai pengetahuan gizi balita serta sikap ibu atau
pengasuh terhadap status gizi balita.

Anda mungkin juga menyukai