muda dan mulai mengambil kelas seni pada usia 10 tahun.
• Dali mulai belajar seni di
Royal Academy of Art di Madrid, ia pernah diusir dua kali dan ia pun tidak pernah lulus. Pada tahun 1928 Dali pergi ke Paris dimana dia bertemu pelukis Spanyol Pablo Picasso dan Joan Miro. Ia membuktikan dirinya sebagai tokoh utama dari kelompok "surealis" seniman. Pada 1929 Dali telah menemukan gaya pribadinya yang harus membuatnya terkenal - dunia bawah sadar yang mengingat selama mimpi kita.
Teori surealis didasarkan pada teori psikolog Dr
Sigmund Freud. Metamorphosis of Narcissus The Hallucinogenic Toreador Soft Construction with Boiled Beans Joan Miro • Joan Miro adalah seorang seniman surealis. • Ini berarti ia mendapat ide untuknya lukisan dari mimpi-mimpinya. Banyak lukisannya hanya bentuk dan warna. Joan datang dengan set sendiri simbol yang menarik. • Kadang-kadang ia melukis gambar dunia lain yang ia bayangkan atau yang berasal dari mimpinya. • Kadang-kadang juga Joan akan memberikan lukisannya latar belakang yang menarik dengan menggunakan tekstur. Max Ernst • Max Ernst dilahirkan pada tahun 1891 di Brühl, Cologne, Jerman. Ia berlatar pendidikan filsafat di Universitas Bonn sebelum memutuskan untuk menjadi seorang pelukis. Ernst tinggal di Paris sejak tahun 1922 dan mendirikan sebuah gerakan Surealisme. • Lukisan cat minyak pertamanya adalah Elephant of the Celebes (1921) yang menampilkan paduan aneh berbagai unsur dan hal seperti inilah yang terpenting dalam surealisme. Kehalusan teknik dan pilihan subjeknya menunjukkan pengaruh de Chirico. Ernst merupakan pelukis mimpi dan alam bawah sadar yang paling intensif di antara seniman surealis lainnya. Amang Rahman Jubair • Amang Rahman Jubair lahir di Surabaya pada tanggal 21 November 1931. Pada awal karir keseniannya ia bergulat sebagai penyair.
• Ia juga aktif membantu mendirikan Akademi Seni Rupa
Surabaya ( Aksera ) pada tahun 1967. Denga latar belakang itu, ia kemudian mengembangkan diri sebagai pelukis dengan ungkapan - ungkapan yang bersifat naif dan puitis.
• Pada perkembangannya ia menjadi pelukis yang dikenal
dengan idiom visual yang bersifat surrealis dengan nuansa mistis dan tradisi. Amang aktif mengikuti pameran - pameran penting dalam forum nasional dan juga pernah membuat pameran tunggal di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Karya - karyanya telah didokumentasikan dalam buku yang bertajuk "Ambang Cakrawala, Seni Lukis Amang Rahman Jubair" ( 2001 ).