Anda di halaman 1dari 20

Salvador Dali

• Dali lahir 11 Mei 1094 di


Spanyol.

• Dali sangat berbakat dari usia


muda dan mulai mengambil
kelas seni pada usia 10
tahun.

• Dali mulai belajar seni di


Royal Academy of Art di
Madrid, ia pernah diusir dua
kali dan ia pun tidak pernah
lulus.
Pada tahun 1928 Dali pergi ke Paris dimana dia
bertemu pelukis Spanyol Pablo Picasso dan Joan
Miro. Ia membuktikan dirinya sebagai tokoh
utama dari kelompok "surealis" seniman.
Pada 1929 Dali telah menemukan gaya
pribadinya yang harus membuatnya terkenal -
dunia bawah sadar yang mengingat selama
mimpi kita.

Teori surealis didasarkan pada teori psikolog Dr


Sigmund Freud.
Metamorphosis of Narcissus
The Hallucinogenic Toreador
Soft Construction with Boiled Beans
Joan Miro
• Joan Miro adalah seorang seniman surealis.
• Ini berarti ia mendapat ide untuknya lukisan dari
mimpi-mimpinya. Banyak lukisannya hanya
bentuk dan warna. Joan datang dengan set
sendiri simbol yang menarik.
• Kadang-kadang ia melukis gambar dunia lain yang
ia bayangkan atau yang berasal dari mimpinya.
• Kadang-kadang juga Joan akan memberikan
lukisannya latar belakang yang menarik dengan
menggunakan tekstur.
Max Ernst
• Max Ernst dilahirkan pada tahun 1891 di Brühl,
Cologne, Jerman. Ia berlatar pendidikan filsafat di
Universitas Bonn sebelum memutuskan untuk menjadi
seorang pelukis. Ernst tinggal di Paris sejak tahun 1922
dan mendirikan sebuah gerakan Surealisme.
• Lukisan cat minyak pertamanya adalah Elephant of the
Celebes (1921) yang menampilkan paduan aneh
berbagai unsur dan hal seperti inilah yang terpenting
dalam surealisme. Kehalusan teknik dan pilihan
subjeknya menunjukkan pengaruh de Chirico. Ernst
merupakan pelukis mimpi dan alam bawah sadar yang
paling intensif di antara seniman surealis lainnya.
Amang Rahman Jubair
• Amang Rahman Jubair lahir di Surabaya pada tanggal 21
November 1931. Pada awal karir keseniannya ia bergulat
sebagai penyair.

• Ia juga aktif membantu mendirikan Akademi Seni Rupa


Surabaya ( Aksera ) pada tahun 1967. Denga latar belakang
itu, ia kemudian mengembangkan diri sebagai pelukis
dengan ungkapan - ungkapan yang bersifat naif dan puitis.

• Pada perkembangannya ia menjadi pelukis yang dikenal


dengan idiom visual yang bersifat surrealis dengan nuansa
mistis dan tradisi. Amang aktif mengikuti pameran -
pameran penting dalam forum nasional dan juga pernah
membuat pameran tunggal di Jakarta, Surabaya, dan
Bandung. Karya - karyanya telah didokumentasikan dalam
buku yang bertajuk "Ambang Cakrawala, Seni Lukis Amang
Rahman Jubair" ( 2001 ).

Anda mungkin juga menyukai