Anda di halaman 1dari 13

Kelompok VII

Aljufrian Nalole
Iskuswanto Tunggali
Pin Alvionita Latif
Wahyu Latinapa

RETENSI URINE
Definisi Retensi urine

 Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan


urine di kandung kemih dan tidak mempunyai
kemampuan untuk mengosongkannya secara
sempurna. Retensio urine adalah kesulitan miksi
karena kegagalan urine dari fesika urinaria
 Retensio urine adalah suatu keadaan penumpukan
urine di kandung kemih dan tidak punya
kemampuan untuk mengosongkannya secara
sempurna.
Anatomi Saluran Kemih

Alat-alat kemih terdiri dari :


ginjal, pelvis renalis (pielum), ureter, buli-buli
(vesika urinaria), dan uretra.
Dinding alat-alat saluran kemih mempunyai
lapisan otot yang mampu menghasilkan gerakan
peristaltik.
1. Pengisian urine
Pada pengisian kandung kencing, distensi
yang timbul ditandai dengan adanya
aktivitas sensor regang pada dinding
kandung kencing. Pada kandung kencing
normal, tekanan intravesikal tidak
meningkat selama pengisian sebab
terdapat inhibisi dari aktivitas detrusor
dan active compliance dari kandung
kencing.
2. Pengaliran urine
Pada orang dewasa yang normal,
rangsangan untuk miksi timbul dari distensi
kandung kencing yang sinyalnya diperoleh
dari aferen yang bersifat sensitif terhadap
regangan. Mekanisme normal dari miksi
volunter tidak diketahui dengan jelas tetapi
diperoleh dari relaksasi otot lurik dari
sfingter uretra dan lantai pelvis yang diikuti
dengan kontraksi kandung kencing.
Penyebab retensi urin :
1.Kelemahan otot detrusor :
Kelainan medulla spinalis.
Kelainan saraf perifer.
2. Hambatan / obstruksi uretra :
Batu uretra.
Klep uretra.
Striktura uretra.
Stenosis meatus uretra.
Tumor uretra.
Fimosis.
Parafimosis.
Gumpalan darah.
Hiperplasia prostat.
Karsinoma prostat.
Sklerosis leher buli-buli.
◦ Pemeriksaan Penunjang
 Foto polos abdomen  menunjukkan bayangan
buli-buli penuh, mungkin terlihat bayangan batu
opak pada uretra atau pada buli-buli.
 Uretrografi  akan tampak adanya striktur uretra.
 Pemeriksaan darah rutin : Hb, leukosit, LED,
Trombosit.
 Pemeriksaan Faal Ginjal : kreatinin, ureum, klirens
kreatinin.
 Pemeriksaan urinalisa : warna, berat jenis, pH
◦ Penatalaksanaan
Urin dapat dikeluarkan dengan cara Kateterisasi atau
Sistostomi. Penanganan pada retensi urin akut berupa :
kateterisasi – bila gagal – dilakukan Sistostomi.:
 Kateterisasi uretra
 Kateterisasi Suprapubik
 Sistostomi Trokar
 Sistostomi Terbuka
◦ Pengkajian
 Identitas klien.
 Riwayat kesehatan umum
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat kesehatan klien.
 Bagaimana frekuensi miksinya,
 Adakah kelainan waktu miksi
 Apakah rasa sakit terdapat pada daerah setempat atau secara
umum
 Apakah penyakit timbul setelah adanya penyakit lain
 Apakah terdapat mual mutah atau edema
 Bagaimana keadaan urinnya
 Adakah secret atau darah yang keluar
 Adakah hambatan seksual
 Bagaimana riwayat menstruasi
 Bagaimana riwayat kehamilan
 Adakah rasa nyeri
 Data fisik Inpeksi
 Seluruh tubuh dan daerah genital Palpasi
 Pada daerah abdomen Auskultasi : kuadran atas
abdomen dilakukan untuk mendeteksi.
 Tingkat kesadaran
 Tinggi Badan
 Berat Badan Tanda-tanda Vital
 Data Psikologis
 Keluhan dan reaksi pasien terhadap penyakit
Tingkat adaptasi pasien terhadap penyakit
Persepsi pasien terhadap penyakit.
 Data social, budaya, spiritual Umum
Thank You

Anda mungkin juga menyukai