Pembimbing:
dr. Resita., Sp.A
Disusun Oleh:
Mega Ayu Lestari
114170039
Keluhan Utama
• Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan sejak kurang lebih 4
hari yang lalu, pasien muntah setiap kali makan kurang lebih sebanyak 2x
dalam sehari, berisi cairan dan makanan yang dikonsumsi oleh pasien.
Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hatinya. Pasien mengalami mimisan
2x sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengeluh nyeri pada seluruh
badan. Pasien sempat minum obat penurun panas namun demam tidak
juga turun.
Riwayat Kehamilan
• Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara, lahir dari ibu P2A0
dengan usia kehamilan 38 minggu, kehamilan tunggal,letak kepala, lahir
spontan, ditolng bidan langsung menangis, berat lahir 3300 gram, panjang
badan 54 cm. Setelah lahir tidak ada riwayat biru, sesak atau kuning. Tidak
ada riwayat dirawat di rumah sakit setelah lahir.
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi
DT November
Riwayat Nutrisi
Ayah penderita berusia 36 tahun, suku jawa dan beragama Islam. Ibu
penderita berusia 34 tahun, suku jawa dan beragama Islam. Ayah
penderita bekerja sebagai wiraswasta dan ibu seorang guru SD.
Penghasilan ayah dan ibunya berkisar Rp.±5.000.000/bulan. Biaya
pengobatan penderita ditanggung oleh asuransi swasta. Satu rumah
berisi 4 orang. Rumah pasien berukuran 6 x 10 m, beratap genteng,
berdinding tembok, berlantai keramik. Cahaya dapat masuk dari jendela,
dan lampu tidak dinyalakan pada siang hari, rumah tidak pengap ataupun
lembab. Jarak antara septik tank ± 10 meter. Sumber air dari PAM,
Penerangan dari listrik .Air limbah disalurkan kedalam selokan, aliran
agak tersumbat dan dibersihkan 1 kali sebulan.
Pemeriksaan fisik
• Status antropometri:
• Berat badan (BB) : 34 kg
• Tinggi badan (TB) : 129 cm
• IMT : 20,4
• Tinggi badan terhadap usia (TB/U) : 101% (Perawakan normal)
• Berat badan terhadap usia (BB/U) : 130% (Berat badan lebih)
• Tinggibadanterhadapberatbadan(BB/TB) :130% (Obesitas/kegemukan)
• Kepala : Normocephal,ubun-ubun datar, deformitas (-)
• Mata : Mata cekung +/+, Ca -/-, Si -/-, sekret -/-, air mata (+/+) berkurang
• Telinga: Tidak terdapat sekret, membran timpani intak.
• Hidung : sekret -/-, pch tidak ada.
• Mulut : Mukosa mulut basah, bibir kering, faring hiperemis (-), gusi
berdarah (-), lidah kotor (-)
• Leher : pemb. KGB (-)
• Thoraks anterior
Inspeksi : bentuk & pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : NT(-), vocal premitus kanan kiri sama,krepitasi (-)
Perkusi : sonor dikedua lapang paru,
Auskultasi : vbs +/+, rh -/-, wh-/-.
• Thoraks posterior
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris
Palpasi : NT (-), Vocal fremitus kanan kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vbs +/+, rh-/-, wh -/-
• Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS, kuat angkat
Perkusi : batas kiri jantung ics V LMCS, batas kanan
jantung ics 4 LPSD, batas pinggang jantung ics 2 LPSS
Auskultasi : Bj I-II reguler,gallop (-), murmur (-)
• Abdomen
Inspeksi : tampak cembung, lembut, tidak ada inflamasi, distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit kembali
cepat
• Anus : Tampak Hiperemis
• Ekstremitas : Akral hangat CRT < 2 detik, arteri radialis teraba kuat, ptekie (+) ,Rumple leed (+)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Saraf cranialis
• Seorang anak perempuan berusia 8 tahun 6 bulan dating ke UGD RSUD waled diantar oleh
orangtuanya dengan keluhan febris sejak 4 hari yang lalu, timbul mendadak dan terus menerus,
disertai sakit kepala, mialgia, naueses dan vomit. Nyeri di bagian epigastrium (+). Pasien mengalami
epistaksis sebanyak 2x sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan fisik rumple leed (+).
DIAGNOSIS BANDING
• DHF grade II dd/ Demam Dengue
Chikungunya
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja
• DHF grade II
Penatalaksanaan
Infeksi Virus
Penyakit demam akut yang
Dengue
disebabkan oleh virus Genus
Flavivirus, famili Flaviviridae
Perantara Nyamuk:
Aedes aegypti atau Aedes
albopictus Empat jenis serotipe:
1. DEN-1
2. DEN-2
3. DEN-3
4. DEN-4
Jumlah kasus dan angka kematian DBD di Indonesia
(Kemenkes RI, 2012)
• Penyakit dengue terutama
ditemukan didaerah tropis dan
Jumlah Kasus
subtropis
• 2,5 milyar penduduk risti
• Daerah endemis wilayah asia
2012 tenggara
15% 2008
23% Angka kematian DD, DBD, dan SSD yang dirawat
di enam rumah sakit pendidikan th 2008-2013
7000
2011
5931 5844
11% 6000
5000
4000
3000
2165
2009
25% 2000
2010
26% 1000
5 21 169
0
DD Jumlah
DBDkasus MeninggalDSS
PATOFISIOLOGI
1 2
Virus dengue berinteraksi dengan sel dendrit, Respons imun humoral diperankan oleh
monosit/makrofag, sel endotel dan trombosit limfosit B akan menghasilkan antibodi
mengeluarkan mediator lain sitokin, spesifik terhadap virus dengue. Antibodi anti
peningkatan aktivasi sistem komplemen, dengue yang dibentuk umumnya berupa IgG
aktivasi limfosit T menimbulkan tanda dan berfungsi menghambat peningkatan replikasi
gejala virus dengue virus dalam monosit
3 4
Sistem komplemen diketahui ikut berperan
Akibat rangsangan monosit yang
dalam patogenesis infeksi virus dengue.
terinfeksi virus dengue atau antigen
Aktivasi komplemen menghasilkan peptida
virus dengue, limfosit T
yang mempunyai aktivitas biologik sebagai
mengeluarkan IFN-α dan akan
anafilatoksin yaitu C3a dan C5a.
menyebabkan kebocoran plasma
• Melebarnya celah endotel (endothelial gaps) Kebocoran cairan
intravaskular ke ruang ekstravaskular
– Konsekuensinya : Hipovolemia, hemokonsentrasi, kelemahan, edema, dan
Kongesti viseral.
– Terjadinya sindrom kebocoran kapiler sistemik akibat Sindrom Inflamasi Sistemik
merupakan mekanisme patogenik yang berhubungan dengan sitokin inflamatorik.
• Inflamasi melonggarnya Inter endothelial cell adherens junction celah
endotel melebar kebocoran plasma.
• Proses terbukanya celah endotel merupakan suatu mekanisme yang kompleks
dan tergantung pada substansi biokimiawi (sitokin proinflamasi), faktor-faktor
biomekanik (shear stress) dan respon hospes yang individual.
Manifestasi Klinis Virus Dengue
asimtomatik Simtomatik
WHO, 2011
Diagnosis klinis demam dengue
• Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus, bifasik
• Manifestasi perdarahan spontan petekie, purpura, ekimosis, perdarahan gusi, hematemesis
dan atau melena; uji tourniquet positif
• Nyeri kepala, myalgia, atralgia dan nyeri retroorbital
• Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar rumah
• Leukopeni < 4.000/mm3
• Trombositopeni < 100.000/mm3
• Diagnosis klinis DD= Demam + ≥ 2 gejala lain
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
• Takikardi • Takikardi
• Takipneu • Hipotensi (sistolik dan diastolic turun)
• Tekanan nadi (<20 mmHg • Nadi cepat dan kecil
• CRT > 2 detik • Pernafasan kussmaul atau hiperpnea
• Kulit dingin • Sianosis
• Produksi urin menurun (<1 ml/kgBB/jam) • Kulit lembab dan dingin
• Anak gelisah • Profound shock: nadi tidak teraba dan
tekanan darah tidak terukur
Expanded dengue Memenuhi kriteria DD atau DBD baik disertai syok atau tidak, dengan
syndrome manisfestasi klinis infeksi virus dengue atau dengan manifest yg tidak biasa,
seperti:
• Kelebihan cairan, gg.elektrolit, ensefalopati, ensefalitis, perdarahan
hebat, GGA, Hemolitik uremik sindrom, gg. jantung: gg. konduksi,
miokarditis, pericarditis, infeksi ganda
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
1. Darah perifer, kadar hemoglobin, leukosit dan hitung
jenis leukosit, hematokrit, trombosit.
2. Uji serologis
3. Pemeriksaan radiologis (urutan pemeriksaan sesuai
indikasi klinis):
• Pemeriksaan foto dada
• USG
Kriteria Diagnosis Laboratoris