Anda di halaman 1dari 11

FAJAR ANUGRAH

XI MIPA 8
ILMU PENYAKIT
MENULAR

Sifilis
DEFINISI
Sifilis adalah
penyakit infeksi yang
dapat digolongkan
Penyakit Menular
Seksual (PMS), yang
disebabkan oleh
Treponema palidium,
yang bersifat kronis
dan bekerja secara
sistemik.
SEJARAH
 Asal penyakit tidak jelas. Sebelum tahun 1492
belum dikenal di Eropa. Pada tahun 1494 terjadi
epidemi di Napoli. Pada abad ke-18 baru
diketahui bahwa penularan sifilis melelui
hubungan seksual. Pada abad ke-15
terjadiwabah di Eropa. Sesudah tahun 1860,
morbilitas sifilis menurun cepat. Selama perang
dunia II, kejadian sifilis meningkat dan
puncaknya pada tahun 1946, kemudian menurun
setelah itu.
REKAM JEJAK
Pada tahun 2011
 72% kejadian syphilis berhubungan dengan seks
laki-laki dengan laki-laki.
 360 kasus untuk syphilis kongenital yaitu anak
atau bayi yang mendapatkan syphilis dari
ibunya.
 Sifilis diderita oleh waria 25%, pekerja seks
langsung 10%, pria yang berhubungan seks
sesama pria 10%, pekerja seks tidak langsung
3%, dan narapidana 3%. (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia)
CIRI - CIRI
 Troponema Pallidum
 Bentuk spiral; panjang 5- 20 mikron
dan lebar 0,1- 0,2 mikron.
 Gerakan berotasi undulasi sisi ke
sisi
 Mati pada kekeringan, panas,
antiseptik ringan, hidup beberapa
lama di luar tubuh
 Sifilis ini juga dapat menular
melalui hubungan seksual dengan
penderita sifilis dan kontak kulit
dengan lesi yang mengandung T.
Pallidum.
FASE - FASE

Treponema Treponema dapat

Stadium Lanjut
Stadium Laten
pallidum masuk ke mencapai sistem
dalam kulit kardiovaskuler dan
Stadium Dini

melalui mikrolesi Tidak tampak sistem saraf dalam


atau selaput gejala, namun waktu dini, namun
lendir. Kuman kerusakan yang
tersebut akan
infeksi masih terjadi secara
membiak, jaringan aktif perlahan-lahan
bereaksi dengan sehingga
membentuk memerlukan waktu
infiltrat yang bertahun-tahun
terdiri dari sel untuk dapat
limfosit dan sel menimbulkan gejala
plasma. klinis.
PENGOBATAN
 Sifilis dapat sembuh jika diobati pada tahap awal
infeksi terjadi.
 Penderita sifilis diberi antibiotik penisilin (paling
efektif).
 Bagi yang alergi penisillin diberikan tetrasiklin
4×500 mg/hr, atau eritromisin 4×500 mg/hr, atau
doksisiklin 2×100 mg/hr.
 Sefaloridin memberi hasil baik pada sifilis dini,
Azitromisin dapat digunakan untuk S I dan S II.
 Lama pengobatan 15 hari bagi S I & S II dan 30 hari
untuk stadium laten
 Eritromisin diberikan bagi ibu hamil
 Doksisiklin memiliki tingkat absorbsi lebih baik dari
tetrasiklin yaitu 90-100%, sedangkan tetrasiklin
hanya 60-80%.
PENCEGAHAN
Primer Sekunder Tersier
1. Tidak 1. Adanya 1. Adanya peraturan
berganti-ganti siraman dari pemerintah
pasangan. rohani yang tentang larangan
2. Gunakan dilakukan di prostitusi
kondom lokalisasi. 2. Adanya usaha
2. Adanya rehabilitasi
3. Hindari
penyuluhan dengan pelatihan
penggunaan
tentang IMS keterampilan
jarum suntik
oleh dinas pada wanita
4. Selalu menjaga kesehatan. pekerja seksual
kebersihan yang
alat kelamin meninggalkan
pekerjaan sebagai
pekerja seksual.
UPAYA PEMERINTAH
 Melakukan upaya skrining pada orang-orang
yang beresiko
 Pembagian kondom untuk komunitas yang
beresiko
 Membuat terobosan obat-obat herbal bagi
penderita
 Promosi kesehatan mengenai dampak dan
bahaya seks bebas, kaitannya dengan dampak
dan penularan PMS
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai