Anda di halaman 1dari 13

1 Latar Belakang

2
Penentuan Kapasitas dan Lokasi Pabrik

3 Pemilihan Metode Proses

4 Flow Diagram Alir

5 Utilitas

6 Managemen Perusahaan

7 Analisa Ekonomi

8 Kesimpulan
www.downloadpowerpointtemplates.com
Latar Belakang
 Perkembangan industri kimia di Indonesia mengalami peningkatan
baik secara kualitas dan kuantitas. Dengan kemajuan ini
menyebabkan kebutuhan bahan baku maupun bahan pendukung
dalam memproduksi suatu bahan kimia akan mengalami kenaikan.

 Saat ini Indonesia masih tergantung pada negara lain dalam


memenuhi bahan baku.

Salah satu industri kimia yang sedang berkembang dengan pesatnya


adalah industri amonium nitrat yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pupuk nitrogen.
Penentuan Kapasitas
Berdasarkan grafik, maka
diperoleh persamaan :
y = -49.140,04X + 99.585.970,2
Keterangan:
y = kebutuhan (ton/tahun)
x = tahun ke-n (2024)
Sehingga kebutuhan amonium
nitrat pada tahun 2024 di
Indonesia diperkirakan sebesar:
= 126.529,2 ton/tahun

Dilihat dari bahan baku yang ada yaitu :


• Asam nitrat akan diperoleh dari PT. Multi Nitrotama Kimia Cikampek
kapasitas 55.000 ton/tahun
• Ammonia diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik kapasitas 850.000 ton/tahun.
Sehingga Perancangan ini dibuat dengan mengambil perkiraan 27% dari total
kebutuhan di Indonesia yaitu kapasitan rencana 35.000 ton/tahun
Penentuan Lokasi Pabrik
Tersedianya sumber
bahan baku

Alat transportasi dan Tenaga kerja lokal yang ada


komunikasi yang cukup serta karakteriktik lokasi yang
memadai cukup baik

Pabrik Amonium Nitrat ini direncanakan


didirikan di daerah Driyorejo, Gresik, Jawa
Timur.
Pemilihan Metode Proses

Priling
Stengel
Kristalisasi
Dipilih Proses Kristalisasi, karena :
• Proses mudah dan sederhana
• Produk Kristal amomonium nitrat yang dihasilkan
mempunyai kandungan air yang rendah yaitu sebesar 0,1%
• Biaya operasinya tidak terlalu mahal dan suhu operasinya
tidak menghawatirkan sehingga aman mengingat tingginya
resiko yang terjadinya ledakan pada proses produksi
ammonium nitrat
• Pada proses kristalisasi tidak diperlukan permukaan
penukaran panas (tidak ada tahanan panas dan bahaya
pembentukan kerak dapat dihindari).
Kebutuhan
listrik Kebutuhan air
(3753,5 m3/hari)
(851,738 kwh)

Kebutuhan bahan
bakar
(1071,128 liter/hari)
Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Staff Ahli

Direktur Direktur
Teknik & Proses Admin. & Keuangan

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian
Teknik Produksi Umum Pemasaran Keuangan

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi


Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi
Pemeliharaan Riset & Produksi Personalia & Pemasaran
Utilitas&Tenaga Administrasi Keamanan Gudang Anggaran Pembelian
& Perbaikan Pengembangan & Proses Kesejahteraan & Penjualan

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Fixed Capital Investment Production Cost =
(FCI) =
Rp130.649.207.454
Rp118.811.187.700

Working Capital
General Expanses =
Investmen (WCI) =
Rp6.894.179.269
Rp20.966.680.182

Total Capital Investmen Total Product Cost (TPC)


(TCI) = =
Rp139.777.867.882 Rp137.883.585.372
• Pra Rancangan Pabrik Ammonium-nitrat ini di rencanakan akan
didirikan diDriyorejo, Gresik, Jawa Timur.
• Sesuai perhitungan analisa ekonomi dapat diketahui :
Payback periode (POP) untuk pabrik 3 tahun
Break Event Point (BEP) adalah 42,01%, sedangkan saat ini
menurut data kelayakan rata-rata di bank, akan memberikan
pinjaman/kredit bila BEP dalam batas 40 – 60 %.
• Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, maka perancangan
pabrik Amonium-nitrat cukup memungkinkan untuk dilanjutkan
ketahap perencanaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai