Anda di halaman 1dari 12

BUDAYA POLITIK MANADO

Masyarakat Kawanua cenderung terkenal paling moderat di banding dengan suku


suku lain di Indonesia. Kawanua berarti kekerabatan, konco masyarakat
paguyuban Manado sendiri. Di daerah ini eksistensinya kaum wanita sudah sejak
dulu dihormati; karena haknya, kaum wanita dipandang terbuka, bahkan sedikit
genit bagi sementara masyarakat Indonesia lainnya.
Namun dampak positifnya setiap persahabatan yang dilakukan dengan orang-
orang Manado jarang dipecundangi karena tidak pernah di daerah ini ada istilah
menohok kawan seiring. Hampir mirip dengan masyarakat Bali yang memiliki
organisasi Subak, maka di Manado kegotongroyongan dikenal dengan istilah
Mapalus.
Kasih sesama manusia dan kekerabatan yang diuraikan diatas, banyak
berperangkat dari ajaran kristiani yang menyebarkan kasih kepada semua pihak.
Di samping itu dalam meningkatkan sumber daya manusia, yang dalam istilah
Manado, Samuel Ratulangie memberi sebutan ”si tou timou tumo tou”, bermaksud
untuk hidup dan kehidupan ini pada dasarnya adalah untuk menghidupkan
manusia itu sendiri; jadi inilah dasar hak asasi manusia yang perlu dicontoh sisi
positifnya.
Legenda kuno Manado mencatat bahwa daerah ini pernah dipimpin dan dikuasai
oleh mayoritas kaum wanita; hal inilah yang membuat kaum wanita di daerah ini
cenderung cekatan dalam persaingan hidup dan kehidupan.
FALSAFAH (UNIK) ORANG MANADO YANG
(TIDAK) PERLU ANDA TIRU

 Baku Beking Pande


Falsafah ini awalnya hanya populer di kalangan akademisi. Belakangan,
ungkapan ini juga populer di masyarakat. Ari harfiahnya adalah: saling
membuat pandai. Yakni upaya membagi ilmu agar pihak lain menjadi lebih
pandai.
 I Yayat U Santi

I Yayat U Santi merupakan semboyan resmi Kabupaten Minahasa yang


tersemat dalam lambang daerah Minahasa, sama seperti Bhinneka
Tunggal Ika pada lambang Garuda. Arti harfiahnya adalah: Angkatlah
Pedangmu.
 Baku Abis Jo

Ungkapan ini biasa diucapkan pihak yang berseteru atau ketika terjadi
perkelahian antar kampung. Baku abis jo arti harfiahnya kira-kira: mari
saling menghabisi. Atau dengan kalimat lain: Jika kami habis, kalian juga
habis.
 Baku Cungkel
Baku cungkel adalah upaya yang dilakukan orang Manado
ketika melihat sesamanya sudah sukses. Ketika sesamanya
sudah berada di atas. Baku cungkel adalah upaya
menjatuhkan pihak lain yang berada di atas. Baku cungkel
adalah upaya supaya yang berada di atas bisa jatuh.

 Torang samu barsaudara


Falsafah ini dipopulerkan EE Mangindaan ketika menjabat
Gubernur Sulawesi Utara (kini Mangindaan menjadi menteri di
Kabinet Indonesia Bersatu) . Arti harfiahnya adalah: Kita
Semua Bersaudara. Falsafah ini menekankan bahwa semua
warga Manado (atau Sulut) adalah saudara. Tak peduli apa
etnisnya, apa latar belakang ekonomi, apa agama, semua
pada hakekatnya adalah saudara.
 Baku Beking Pande
Falsafah ini awalnya hanya populer di kalangan akademisi.
Belakangan, ungkapan ini juga populer di masyarakat. Ari
harfiahnya adalah: saling membuat pandai. Yakni upaya membagi
ilmu agar pihak lain menjadi lebih pandai.
Metode baku beking pande adalah, jika si A pandai memasak dan si
B pintar menulis, maka si A mengajarkan kepandaian memasak
kepada si B, dan sebaliknya si B mengajarkan teknik menulis
kepada si A. Hasil akhirnya adalah si A jadi pintar masak dan
menulis, dan si B jadi pintar menulis dan memasak. Kedua belah
pihak menjadi lebih pandai.
 Si Tou Timou Tumou Tou
Falsafah ini dipopulerkan Dr Sam Ratulangi, pahlawan
nasional sekaligus Gubernur Sulawesi yang pertama. Falsafah ini
mengajarkan pentingnya memanusiakan orang lain. Bahwa hidup
itu bukan hanya untuk diri sendiri namun juga untuk sesama.
Di Manado, falsafah ini kadang-kadang diplesetkan dengan: Si Tou
Timou Tumongko Tou. Manusia menjadi Manusia untuk memangsa
manusia lain....
Sistem Teknologi Dan Perlengkapan Hidup
 Sistem teknologi dan perlengkapan hidup masyarakat Kota
Manado, yaitu alat-alat produksi seperti alat produksi rumah
tangga yang terbuat dari tanah liat, tempurung, kayu dan bambu;
alat-alat pertanian seperti pajeko, sisir, pacol, sekop, peda,
tamako, sabit, pisau, dan lain-lain; alat-alat perikanan seperti
perahu, perahu motor, pelang, soma, panah, tombak, jala, lampu
petromax, nonae, sosoroka, dan lain-lain; alat-alat peternakan
seperti sangkar ayam dan itik, pemotong rumput makanan kuda
dan sapi, kandang babi, kandang kuda, dan lain-lain; alat-alat
kerajinan seperti pemintal tali, penjahit atap, benang untuk
membuat tali, martelu, peda, pisau, dan lain-lain; alat-alat
distribusi dan transportasi seperti perhubungan darat yakni
bendi, sepeda, sepeda motor, oplet, taxi, bus dan lain-lain,
perhubungan lau yakni kapal motor, motor tempel, dan perahu;
makanan dan minuman seperti beras dan lauk pauk sebagai
makanan utama, ubi-ubian, pisang, dan buah-buahan sebagai
makanan sampingan serta makanan dan minuman khusus
seperti tinutuan (bubur Manado), daun pepaya, singkong, dan
lain-lain serta minuman saguer selain air putih.
 Pakaian Adat Suku Manado
Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria
Minahasa yaitu berupa baniang atau kemeja
yang lengan panjang berkerah atau tanpa
kerah yang dihiasi saku pada bagian pada
bagian bawah sebelah kiri dan kanan serta
bagian atas sebelah kiri kemeja.
 Rumah Adat Suku Manado
Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota
rumah tangga orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya
digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas. Rumah
panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk menghindari serangan
musuh secara mendadak atau serangan binatang buas. Sekalipun
keadaan sekarang tidak sama lagi dengan keadaan dahulu, tapi masih
banyak penduduk yang membangun rumah panggung berdasarkan
konstruksi rumah modern.
Kesenian Suku Manado
Kesenian dari Suku Manado paling terkenal adalah tari kabasaran. Tari kabasaran
sering juga disebut tari cakalele, adalah salah satu seni tari tradisional orang
Minahasa yang banyak dimainkan oleh masyarakat Kota Manado, yang biasanya
ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti menyambut tamu dan pagelaran
seni budaya.
makanan Khas Suku Manado
Tinutuan atau dikenal juga dengan sebutan Bubur Manado merupakan
makanan khas orang Manado, Sulawesi Utara yang paling terkenal. Di
hampir semua tempat anda bisa menemukan kuliner yang satu ini.
Bahkan di pusat-pusat keramaian terdapat lokasi yang dikhususkan untuk
menjual tinutuan. Pasalnya, tinutuan telah menjadi bagian dari tradisi
masak-memasak di daerah nyiur melambai.
 Peninggalan Suku Manado
Parigi Tujuh ialah peninggalan dari masyarakat
Manado. Dinamakan Parigi Tujuh karena
terdapat dua sumber mata air yang masing-
masing tempat memiliki 7 sumber mata
air. Mata airnya keluar dari sela-sela batu
besar dan sangat bening serta tidak pernah
kering sekalipun di musim kemarau. Konon
pada jaman nenek moyang orang Minahasa,
parigi atau sumur kecil ini menjadi tempat
mandi dari 7 orang puteri yang berasal dari
khayangan.
SISTEM KEPERCAYAAN

 Masyarakat Kota Manado masih memiliki


kepercayaan lama, yakni kepercayaan kepada
dewa-dewa yang menghuni alam sekitar, seperti
Opo Empung (Tuhan), Opo nenek moyang, Opo
kerabat, mahluk-mahluk penghuni gunung, sungai,
mata air, hutan, bawah tanah, pantai dan laut,
hujan, dan mata amgin.
 Selain itu ada juga kepercayaan yang
berhubungan dengan mahluk halus lainnya,
seperti mukur, pontianak, setang mangiung-
ngiung, pok-pok, panunggu, jin, dan lulu.
. LEKSIKON KEKERABATAN YANG BERSIFAT
KONSANGUINAL

hubungan dara atau keturunan.


 - [ka? ] ‘kakak laki-laki atau kakak perempuan’
 - [ ade? ] ‘adik laki-laki atau adik perempuan’
 -[papa] ‘ayah’
 - [papa tua] ‘ kakak laki-laki dari ayah atau ibu untuk jenis kelamin laki-laki’
 -[mama ade] ‘ adik dari ayah atau ibu untuk jenis kelamin perempuan’
 -[mama] ‘ibu’
 -[oma ] ‘orang tua dari ayah atau ibu’
 -[tete? ] ‘ sapaan dari cucu laki-laki atau cucu perempuan’
 -[nene?] ‘ sapaan dari cucu laki-laki atau cucu perempuan’
 -[ nene? Tua] ‘ ibu dari kakek dan nenek’
 -[tete? tua ] ‘ ayah dari kakek dan nenek’
 -[ana? ] ‘ anak dari ayah dan ibu’
 -[kacili] ‘ anak dari ayah dan ibu’
 -[cucu ] ‘cucu’

Anda mungkin juga menyukai