Anda di halaman 1dari 21

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

PERATURAN BARIS BERBARIS


Peraturan Baris Berbaris (PBB)
adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup
dalam rangka membina dan kerjasama dalam
kelompok,
PBB bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang
prima, agar dapat menunjang pelayanan yang
prima pula, juga dapat membentuk sikap,
membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan
lain sebagainya.
Manfaat

 Manfaat mempelajari baris berbaris yaitu


guna menumbuhkan sikap jasmani yang
tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin,
sehingga dengan demikian peserta Latsar
CPNS senantiasa dapat mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan
individu dan secara tidak langsung juga
menanamkan rasa tanggung jawab.
Aba-aba dan Gerakan
Dalam Peraturan Baris Berbaris

 Aba-aba petunjuk, (Kepada……)


 Aba-aba peringatan (Siaaap….)
 Aba-aba pelaksanaan (Gerak,
jalan, mulai)
SIKAP SEMPURNA
1. Sikap berdiri badan tegak.
2. Kedua tumit rapat dengan kedua telapak kaki
Siaaaap membentuk sudut 45°.
Gerak…! 3. Lutut lurus dan paha dirapatkan, tumpuan berat badan
dibagi atas kedua kaki.
4. Perut ditarik dan dada dibusungkan.
5. Pundak ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan.
6. Kedua tangan lurus dan rapat disamping badan,
pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan
menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha.
7. Punggung ibu jari menghadap kedepan merapat pada
jahitan celana.
8. Leher lurus, dagu ditarik sedikit ke belakang.
9. Mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatar
kedepan, bernapas sewajarnya.
1. Sikap duduk dengan badan tegak,
punggung tidak bersandar pada sandaran
kursi.
…!
2. Kedua tumit dirapatkan dengan kedua
telapak kaki membentuk sudut 45°.
3. Beratbadan bertumpu pada pinggul.
4. Lutut dan paha dibuka selebar bahu.
5. Khusus Peserta Wanita saat menggunakan
rok lutut dan paha dirapatkan.
6. Perut ditarik dan dada dibusungkan
sewajarnya.
7. Kedua tangan menggenggam lurus
kedepandiletakkan di atas lutut dengan
punggung tangan menghadap keatas.
8. Leher lurus, dagu ditarik ke belakang
sewajarnya.
Sikap Istirahat
Istirahat di
tempaaaat…. 1. Kaki kiri dipindahkan kesamping kiri,
Gerak!! dengan jarak selebar bahu.
2. Kedua belah tangan dibawa kebelakang,
tangan kiri memegang pergelangan
tangan kanan dengan ibu jari dan jari
telunjuk tepat dipergelangan tangan
kanan.
3. Punggung tangan kiri diletakkan
dipinggang/kopelrim.
4. Tangan kanan menggenggam.
5. Pandangan mata tetap lurus ke depan.
6. Khusus istirahat parade posisi kedua
kepalan tangan diletakkan di atas
pinggang/kopelrim bagian belakang.
Lencang
kanaan/kiri…
Gerak!!

 Dilaksanakan pada saat pasukan dalam formasi bersaf.


 Pada aba-aba pelaksanaan saf paling depanmengangkat lurus lengan kanan/kiri
mengambil jarak satu lengan sampai tangan menyentuh bahu orang yang berada
disebelahnya. Jari-jari tangan mengenggam dan kepala dipalingkan ke kanan/kiri
dengan tidak terpaksa.
 erakPenjuru saf tengah dan belakang, melaksanakan lencang depan 1 lengan ditambah
2 kepal, setelah lurus menurunkan tangan secara bersama-sama kemudian ikut
memalingkan muka ke samping kanan/kiri dengan tidak mengangkat tangan.
 Masing-masing saf meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang-orang yang berada
disebelah kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kirinya.
 Penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.
 Setelah lurus aba-aba “TEGAK = GERAK”.
 Kepala dipalingkan kembali ke depan bersamaan tangan kanan kembali ke sikap
sempurna.
Gambar Lencang kanan
Lencang depaaaan
……. Gerak!!!

 Dilaksanakan pada saat pasukan dalam formasi


berbanjar.
 Penjuru tetap sikap sempurna sedangkan banjar
kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke
depan dengan mengangkat tangan jari-jari
tangan menggenggam, punggung tangan
menghadap ke atas jarak 1 lengan ditambah 2
kepal orang yang di depannya.
 Banjar dua dan tiga saf terdepan mengambil
antara satu lengan/ setengah lengan disamping
kanan, setelah lurus menurunkan tangan, serta
menegakkan kepala kembali dengan serentak.
 Pada aba-aba “TEGAK = GERAK” banjar kanan
kecuali penjuru secara serentak menurunkan
lengan dan berdiri dalam sikap sempurna.
Contoh Posisi Lencang Depan
Berhitung Dalam Bentuk Formasi Bersaf.
 Dari sikap sempurna berdiri
 Aba-aba: “HITUNG = MULAI”.
 Pelaksanaan:
 Setelah ada aba-aba peringatan : ”HITUNG”, barisan yang
berada di saf paling depan memalingkan kepala secara
serentak ke arah kanan 45º, kecuali Peserta yang
bertindak sebagai penjuru kanan pandangan lurus
kedepan.
 Aba-aba pelaksanaan : ”MULAI” hitungan pertama (satu)
diawali dari penjuru kanan dengan kepala tidak
dipalingkan.
 Untuk urutan kedua dan seterusnya bersamaan dengan
menyebut hitungan dua dan seterus kepala dipalingkan ke
arah semula (lurus ke depan).
 Untuk Peserta paling kiri belakang melaporkan dari
tempat jumlah kekurangan “KURANG ...” atau
“LENGKAP”.
Berhitung Dalam Bentuk
Formasi Berbanjar.
 Dari sikap sempurna berdiri.
 Aba-aba : “HITUNG = MULAI”
 Pelaksanaan :
 Peserta paling depan banjar kanan mengawali
hitungan pertama danberturut-turut ke belakang
menyebutkan nomornya masing-masing dengan
kepala tetap tegak.
 Peserta paling kiri belakang melaporkan dari
tempat jumlah kekurangan “KURANG...”atau
“LENGKAP”.
 Hadap kanan.
 Hadap kiri.
 Serong kanan.
 Serong kiri.
 Balik kanan.
 “HADAP KANAN = GERAK”.
 “HADAP KIRI = GERAK”.
 “HADAP SERONG KANAN = GERAK”.
 “HADAP SERONG KIRI = GERAK”
 “BALIK KANAN = GERAK”.
Gerakan Perubahan Arah
Dari Berjalan ke Berhenti :
 Dari langkah biasa.
 Aba-aba:“HENTI = GERAK”.
 Pelaksanaan :
 Pada aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah ditambah satu langkah.
 Selanjutnya berhenti dan sikap sempurna.
 Posisi sedang jalan ditempat.
 Aba-aba: “ HENTI = GERAK”.
 Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah satu
gerakan kemudian kaki kanan/kiridirapatkan selanjutnya
mengambil sikap sempurna.
 Harus dalam posisi sikap sempurna
 Aba aba “BUBAR JALAN”
 Pasukan melakukan penghormatan
 Setelah di balas, langsung balik kanan maju jalan
dengan hentakan kaki…

Anda mungkin juga menyukai